Sekarang Dimas memutuskan untuk pergi ke rumah sakit yang ada disini, dia penasaran bagaimana cara pengobatan yang ada disini dan mengapa para warga desa harus menahan sakit karena mengalami kesakitan.
Apa disini tidak ada pengobatan yang memadai atau rumah sakitnya tidak bisa menerima pasien yang miskin, itu lah yang ada di kepala Dimas sekarang.
Setelah bertanya tanya dimana rumah sakit kepada warga desa, akhirnya Dimas menemukan rumah sakit tersebut, Dimas melihat tempat itu seperti di hutan karena sama sekali tidak terurus dan membuat Dimas sangat terkejut.
"pantas warga desa harus menahan sakitnya daripada langsung ke rumah sakit supaya diobati dokter. Ternyata rumah sakit nya sama sekali tidak beroperasi".
"jadi apa guna nya rumah sakit ini, apa hanya sebagai panjangan saja? Kasian para warga ini".
"hmm kalau begitu aku saja yang akan membuat rumah sakit ini beroperasi lagi, tapi aku harus mencari siapa yang mempunyai kunci pagar rumah sakit ini terlebih dahulu".
Setelah melihat rumah sakit itu Dimas langsung pulang ke rumah pak kepala desa dan pas disaat Dimas pulang, untung nya ada pak kepala desa yang sedang duduk di teras rumahnya sambil meminum kopi yang mungkin disediakan istri nya.
"hallo pak".
"hallo juga Dimas, kamu dari mana saja? pagi pagi udah pergi keliling aja".
"ini pak ,saya penasaran tentang rumah sakit disini pak, soalnya saya lihat banyak sekali warga desa yang lebih menahan rasa sakitnya daripada pergi ke dokter. Dan karena itu saya bertanya kepada yang lain dimana berada rumah sakit yang ada disini".
"jadi kamu sudah pergi kesana? Dan bagaimana menurutmu?".
"sudah pak menurut saya rumah sakit itu sangat memperhatikan pak, karena terbengkalai. Emang tidak ada yang membersihkan rumah sakit tersebut pak?".
" iya begitulah rumah sakit disini, rumah sakit yang terbengkalai dan tidak ada yang membersihkan rumah sakit itu karena kami sendiri sibuk untuk mencari makan dan sama sekali tidak ada waktu melakukan itu".
"oh begitu pak, kalau begitu apa saya boleh menjadi orang yang membersihkan rumah sakit tersebut pak? Hitung hitung juga itu rumah sakit bisa saya gunakan sebagai tempat yang saya gunakan untuk mengobati para warga desa yang sakit pak dan tidak ada lagi yang harus menahan sakitnya pak".
"Boleh kok nak Dimas, malah kami akan merasa terbantu karena nak Dimas mau mengurus dan menggunakan rumah sakit tersebut."
"terimakasih pak, tapi saya mau tanya apa bapak ada kunci pagar dan rumah sakit tersebut? Karena saya lihat pagarnya terkunci begitu ".
"ada kok tunggu bentar nya".
"baik pak".
"sayang, tolong ambilkan kunci yang ada di dinding kamar kita sebelah kiri dong ". Bapak desa memanggil istrinya yang ada di dalam rumah.
"baik sayang akan saya ambilkan".
"tunggu dulu nya Dimas , kalau begitu duduk disebelah saya saja sambil menunggu istri saya datang".
"baik pak". Dimas memutuskan untuk duduk disebelah pak kepala desa, sebelum nya Dimas berdiri di samping pak kepala desa.
saat beberapa menit menunggu akhirnya istri kepala desa datang dan langsung menghampiri Dimas dan suaminya.
"ini sayang kunci nya".
"oke sayang terimakasih".
"oke sayang aku membersihkan rumah dulu nya".
"baik sayang, semangat nya".
"iya sayang" .
Akhirnya istri kepala desa tersebut masuk kembali ke rumah untuk membersihkan rumah.
"ini kuncinya Dimas, kamu bisa menggunakan ini untuk membuka pagar rumah sakit tersebut".
"baik kepala desa terimakasih nya".
"iya sama sama".
"kalau begitu saya pergi dulunya, saya mau pergi lagi ke rumah sakit tersebut pak".
"baik lah, hati hatinya".
"baik pak".
Akhirnya Dimas memutuskan untuk pergi ke rumah sakit itu kembali.
Sampai disini dulunya,sampai jumpa di episode selanjutnya, see you next time semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments