bab keenam

Saat pagi harinya, Dimas gak turun ke mejan makan bahkan dia sama sekali gak bertenaga. Masalah yang terjadi saat ini sangat menguras tenaga dan pikirannya.

Di kehidupan dulu meskipun banyak masalah yang dia hadapi tapi tidak separah, karena masalah dulu hanya tugas nya sebagai dokter.

Tidak masalah keluarga seperti ini, karena dia dulu sama sekali tidak punya orang tua maupun saudara tapi dia sama sekali tidak marah maupun sedih, tapi saat ini dia ingin mempunyai keluarga meskipun ini bukan keluarga nya.

Karena itu dia mau mengubah sifat Stevan ini, tapi saat dia berusa keras aja ada halangan dari usahanya.

Padahal bukan dia yang membuly tapi dia yang harus menghadapi itu, dia merasa hidup ini tidak adil untuknya.

Padahal dia sedang senang banget karena berhubungan dengan baik dengan ayah dan keluarganya tapi sekarang ada masalah ini pasti ayah dan keluarganya tidak ingin lagi melihat dirinya.

Dia lebih baik pergi dari sini daripada menyusahkan orang di keluarga nya karena dia tidak mau membuat mereka marah.

Susah banget untuk berubah ada saja halangan Dimas berbicara seperti itu di dalam hatinya dan sambil menangis.

"ayok semangat Dimas meskipun banyak rintangan untuk hidup menjadi lebih baik , meskipun tidak disini . Diluar sana aku pasti bisa hidup meskipun berjauhan dengan keluarga aku".

Setelah selesai berkemas dan bersiap siap Dimas akhirnya pergi turun dari kamarnya ke ruang tamu untuk melihat keluarga nya terakhir kalinya.

Saat tiba di bawah Dimas sama sekali tidak melihat keluarga nya sama sekali, pasti keluarga nya kecewa kepada nya, dan akhirnya Dimas memutuskan untuk pergi dari rumah tanpa di ketahui oleh orang tua nya.

Ternyata orang tua dan keluarga yang lain sedang menyiapkan bekal untuk nya diluar rumah dan mereka sama sekali tidak mengetahui kalau Stevan sudah pergi meninggalkan mereka.

"apa Stevan menyukai bekalnya dan dia juga Kana memakan nya dengan lahap?".

"tentu saja kan mama yang membuat dan yang lain juga membantu jadi pasti Stevan akan menyukai nya".

"ohnya Stevan tumben sama sekali tidak turun? Kalau begitu mama akan memanggil nya".

"gak usah, ayah saja yang memanggil nya , ayah mau mengobrol sebentar dengannya dulu ".

"baiklah ayah, dan mereka semua tersenyum ". Semoga saja hubungan mereka menjadi lebih baik lagi.

Saat ayah Stevan pergi ke kamar Stevan untuk memanggil nya makan dan memberikan bengkal untuk terkahir kalinya. tapi Stevan sama sekali tidak menjawab bahkan lampu kamarnya sama sekali tidak hidup.

"Stevan kamu di dalam? Tapi kenapa lampu nya tidak menyala? Biasanya Stevan pasti menyalakan lampu nya, tapi sekarang tidak hidup. Lebih baik aku periksa ke dalam".

Saat memeriksa di dalam hanya ada kegelapan disana dan ayah Stevan merasa terkejut dan memiliki firasat yang buruk kalau Stevan sudah pergi, karena tidak mau berfikir negatif akhirnya ayah Stevan menghidupkan lampu dan pergi ke kamar mandi, barangkali Stevan ada di sana.

Tapi saat kamar mandi dibuka Stevan sama sekali tidak ada dan saat itulah ayah Stevan langsung membuka lemari pakaian Stevan, apakah baju nya masih ada atau tidak?. Ternyata baju nya sama sekali tidak ada. Dan itu membuat ayahnya terduduk lemas di kasur Stevan.

"Stevan kamu pergi ke mana nak tanpa pamit? ayah khawatir terjadi sesuatu terhadap kamu Stevan".

saat duduk di kasur ayah Stevan melihat surat diatas meja dekat kasur dan ayah Stevan buru buru membaca itu.

"To ayah dan familly"

"maaf aku pergi tanpa pamit karena aku merasa tidak enak kepada mu dan keluarga yang lain , aku lagi lagi membuat masalah dengan kalian lagi. Maaf atas kesalahan aku selama ini ayah, ayah pasti sangat kecewa dengan aku, anak yang suka berfoya foya,nakal, dan sama sekali tidak bisa dibanggakan bagimu".

"meskipun begitu aku harap ayah memaafkan semua kesalahanku dan aku minta doa dari ayah Semoga perjalanan aku berjalan dengan baik dan bisa kembali lagi disini dengan selamat ".

"terimakasih untuk selamanya ayah dan keluarga aku, aku pamitnya. Keluarga aku yang ku sayangi ❤️".

Ayahnya membaca surat itu langsung menangis karena anaknya tiba tiba sudah pergi dari sini bahkan ayahnya tidak sempat memberikan semangat untuk berjuang dan memberikan nasehat nasehat untuk kehidupan selanjutnya, tapi sekarang tidak bisa lagi karena Stevan sudah pergi.

Akhirnya ayah Stevan memutuskan untuk pergi kebawah ke dapur untuk menemui keluarganya, ayah nya berjalan dengan lemas untuk pergi ke bawah.

"ayah mana Stevan? Kok dia tidak turun?".

Ayah Stevan tidak menjawab pertanyaan istrinya dan akhirnya ayahnya memberikan surat dari Stevan itu ke istrinya dan istrinya itu membaca surat itu dari awal sampai akhir. Ibu Stevan menangis sejadi jadinya, keluarga yang melihat ibu Stevan itu menangis langsung bertanya kenapa kamu menangis? dan ibu Stevan itu sama sekali tidak menjawab dan langsung saja memberikan surat itu.

Keluarga itu langsung terkejut dan menangis karena membaca surat itu.

Ayah Stevan langsung menenangkan istrinya supaya tidak menangis lagi.

"sudahlah jangan menangis lagi sayang aku, sekarang yang harus kita lakukan adalah mendoakan supaya Stevan semoga dia bisa menjadi orang lebih baik lagi".

Dan doa itu diberikan jawab amin oleh semua orang.

Disisi lain, sisi Stevan ."sekarang aku harus kemana terlebih dahulu, aku sama sekali tidak memiliki tujuan, apa aku pergi ke tempat yang tidak terlalu banyak orang? Biasanya di bagian selatan tidak ada orang karena disana adalah tempat yang gersang dan para penduduk disana juga sedikit. Baiklah aku kesana saja".

Stevan memutuskan untuk pergi ke arah selatan, dan dia berjalan kaki saja karena Stevan hanya memiliki beberapa uang saja, daripada menggunakan uang itu hanya untuk membayar transportasi seperti kuda, lebih baik digunakan untuk uang makan, itu yang ada di pikiran Stevan sekarang.

Selama perjalanan Stevan melihat banyak orang yang kaya makin ke arah selatan dia sama sekali tidak melihat orang yang berlalu lalang, karena memang daerah selatan dikatan sebagai tempat kumuh dan gersang mana mungkin orang kaya itu ingin hidup disini.

Setelah sampai di daerah selatan Dimas sama sekali tidak menemukan orang tapi dia melihat sebuah perumahan dan disana hanya ada 20 rumah saja tapi aneh kenapa dia sama sekali tidak melihat orang padahal rumah mereka tidak ada.

Akhirnya Dimas memutuskan melihat lihat dan mengetok pintu tapi sama sekali tidak ada yang menjawab akhirnya Dimas duduk di jalan untuk melihat orang yang kembali lagi kerumah.

Saat menunggu Dimas merasa mengantuk dan memilih tidur.

Saat sore harinya para warga kembali lagi kerumah masing masing dan mereka terkejut melihat seorang cowok yang sedang duduk di tengah jalan begini.

dan mereka membangun Dimas dengan colekan colekan di pipi nya . Dimas yang merasa terganggu akhirnya bangun dari tidur nya.

"akhirnya dia terbangun, hai nak kamu siapa dan kamu berasal dari mana?".

"saya Stevan aku seorang yang tidak mempunyai pekerjaan dan baru datang kesini ".

"oh anak baru, kamu tidak punya pekerjaan nya? Kalau begitu kamu bisa tinggal disini dan bekerja disini bersama kami semua".

"terimakasih banyak pak ".

"sama sama anak muda, semoga kamu senang dan nyaman berada disini ".

"baik baik , terakhir kali terimakasih banyak pak".

"sekarang kamu tidur saja di rumah saya, karena sekarang saya adalah kepala desa disini ".

"baik pak, sekali lagi terimakasih pak".

"ohnya perkenalkan ini adalah istri saya".

Dimas melihat istri pak kepala desa itu dan terkejut karena istri bapak itu masih muda.

"kamu pasti terkejut,ini istri saya yang kelima dan baru saja saya nikahi saat dua Minggu yang lalu".

"oh begitu, bagaimana dengan istri bapak yang lain dimana? Apa tempat bapak akan muat menampung saya juga?".

"tenang saja istri saya semua sudah mati dan karena itu saya menikah lagi dan anak anak saya sudah punya keluarga dan saya sama istri terakhir tidak punya anak, mangkanya dirumah saya tidak ada banyak orang dan karena itu saya ajak kamu tinggal dirumah saya ".

"oh begitu nya pak, baik pak saya mau tinggal di tempat bapak, asalkan tidak menggangu bapak dan istri".

"baiklah silahkan kesini, bagi kalian yang lain silahkan untuk pulang ke rumah masing masing".

Setelah mendapatkan instruksi bapak kepala desa , warga desa akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah masing masing. Setelah semuanya bubar dan pergi dari sana, pak kepala desa beserta istri dan Dimas akhirnya pergi ke rumah kepala desa.

Dimas melihat rumah itu meskipun tidak terlalu mewah dan bagus tapi rumah itu kayaknya nyaman untuk ditempati.

Saat melihat bagian dalam Dimas terkejut karena rumah itu bersih tanpa ada debu sama sekali dan membuat Dimas kagum.dan dia melihat itu dengan tertegun.

"apa yang ada pak Stevan sampai tertegun seperti itu?".

Dimas awalnya tertegun itu terkejut karena bapak desa itu, memanggil nya. Dan langsung berbicara"eh maaf pak kepala desa,saya tertegun karena kagum dengan rumah ini yang bersih dari debu".

"tentu saja bersih, siapa lagi yang membersihkan ini".

"apa itu anda yang membersihkan itu?".

"bukan yang membersihkan itu semua adalah istri aku".

"aku kira itu bapak, hahahaha ".

"oooo tidak apa apa, ini akan menjadi kamar mu dan di sebelah sana adalah kamar kami". Bapak kepala desa itu menunjuk kamar untuk Dimas dan kamar mereka.

"baik pak, terimakasih".

"silahkan mandi dulu, dan setelah itu ke dapur untuk makan bersama dengan kami".

"baik pak "

Akhirnya Dimas memutuskan untuk pergi ke kamar dan akhirnya memutuskan untuk mandi di kamar mandi yang ada di kamar tersebut, Dimas setelah mandi dan membersihkan mengenakan diri, Dimas memutuskan untuk pergi keruang makan bersama dengan kepala desa dan istrinya itu.

Saat di meja makan semua hidangan itu sudah ada diatas meja.

"silahkan makan makanya pak Stevan".

"baik terimakasih pak".

Dimas makan dengan lahap bersama pak kepala desa dan istrinya, setelah makan Stevan memutuskan istri kepala desa untuk mencuci piring dan ibu kepala desa sangat senang karena dibantu dan itu hanya dilihat oleh kepala desa.

Setelah bersih semua , dan makan Stevan memutuskan untuk pergi ke kamar nya dan diikuti oleh bapak dan istrinya untuk pergi ke kamar masing masing.

Karena merasa lelah akhirnya Stevan memutuskan untuk tidur di ranjang nya dan dia berdoa semoga keluarga yang dua tinggalkan hidup bahagia bersama.

Tapi meskipun sudah mencoba untuk menutup mata Dimas tiba tiba mendengar suara dan dia penasaran suara apa itu, ternyata itu suara panduan kasih bapak dan ibu kepala desa, Dimas malu dan akhirnya menutup telinga nya dengan kapas dan setelah itu Dimas merasa ngantuk nya kembali dan dia memutuskan untuk tidur kembali.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Mungkin dialognya agak dibanyakin sedikit kali wak pas Steven ama bapaknya ngobrol

2023-12-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!