Saat ini Dimas dan pak kepala desa sudah sampai di sawah,Dimas melihat banyak para warga desa yang menjadi petani disini.
Dari warga desa yang berjenis perempuan maupun laki-laki disini bekerja dengan giat sekali.
Dimas merasa kagum dengan itu, karena saat kehidupan dahulu dia sama sekali tidak melihat para petani bersemangat seperti itu, karena bidang pekerjaan nya Dimas juga disana dan dia juga sangat sibuk,bahkan untuk libur saja dia tidak bisa, apalagi melihat lihat ke arah pertanian.
Bapak kepala desa langsung berbicara kepada Dimas."hai Stevan itu adalah sawah saya ayok bantu saya bekerja disana".
Dimas yang awalnya sedang melamun tiba tiba tertegun.
"maaf kepala desa tadi apa yang ada bicarakan?".
"kamu melamun apa tadi Stevan?".
"maaf pak,saya tadi melamun tentang kehebatan orang petani ini yang rajin bekerja ".
"oh begitu,saya kira kamu sedang melamun apa, ternyata itu. Emang kamu tidak pernah melihat para petani itu sebelum nya?".
"tidak pak, karena saya tidak pernah melihat itu pak".
"okelah sekarang ayok kita bekerja ".
"baik pak, semangat".
Saat ini sawah pak tani sedang mau dibajak dan disana sudah tersedia mesin bajak, meskipun mesin itu tidak secanggih mesin modern,tapi mesin itu bisa digunakan.
"Stevan apa kamu mau mencoba memakai mesin bajak itu?".
"maaf pak,bisa bapak ajarkan saya dulu?. Soalnya saya tidak pernah memakai itu dan saya takut nanti tidak bisa memakai alat itu dan akan berakhir membuat mesin itu rusak".
"ohnya saya lupa, baiklah saya akan mengajarkan kamu dulu bagaimana cara memakainya, dan kamu harus melihat gerakan saya itu".
"baik pak".
Pak kepala desa itu mempraktekkan cara memakai mesin bajak itu dan Stevan melihat itu dengan seksama dan dengan cermat. Setelah mempraktekkan itu pak kepala desa turun dari mesin bajak dan bertanya kepada Stevan apa dia sudah mengerti atau belum.
"kamu sudah mengerti kah Stevan?".
"saya sudah mengerti pak", untung Stevan adalah orang zaman modern dan memiliki ingatan yang bagus karena itu mudah baginya untuk melakukan hal yang sudah di praktekkan oleh orang lain.
"saya akan mencoba menggunakan mesin bajak itu pak".
"baiklah,hati hati ya ".
"baik pak". Dimas naik ke mesin bajak itu dan menjalankan mesin itu ke sekeliling sawah , bagian dari sawah itu tidak luput dari mesin bajak Dimas.
bapak kepala desa itu sangat kagum karena Stevan sangat hebat dan lebih hebat daripada dirinya yang sudah lama bertani.
"apa kamu memang pertama kali menggunakan mesin bajak ini?".
"iya pak ini pertama kalinya ". Dimas menjawab sambil tetap di mesin bajaknya.
Bapak kepala desa karena tidak tau apa yang harus dilakukan, akhirnya dia memutuskan untuk mengambil cangkul dan mencangkul sawah yang dibajak Stevan tersebut. Biar tambah subur katanya.
Ternyata sudah sore, dan Dimas sudah membajak sawah milik kepala desa yang semuanya ada 5 buah sawah.
Karena sudah malam pak kepala desa menyuruh Stevan untuk menutup mesin pajak tersebut dengan karung yang besar agar tidak terkena hujan dan mesin bajak itu tidak akan rusak.
Setelah selesai pak kepala desa menyuruh Stevan pulang dan ternyata semua penduduk juga sudah pulang kerumah masing masing,dan hanya ada Stevan dan kepala desa yang ada di sawah sekarang.
Itulah aktivitas Dimas selama di sawah hari ini yaitu membajak sawah dengan mesin, Dimas membajak dengan sangat baik. ayok simak kisah Dimas selanjutnya di episode berikutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
WAKANDA NO MORE
ayoo
2024-02-14
0