"Sani! sudah jam berapa ini!" Casandra menggoyangkan bahu putrinya didalam air, membuat Sani yang tadi memejamkan matanya kini terbuka lebar.
"Mama!"
Sani kembali membenarkan posisinya, ia duduk di dalam bathtub yang busanya sebatas dagunya.
Casandra melipat tangan didada dengan tatapan tak percaya, bisa-bisanya tidur nyenyak di dalam bathtub.
"Gerald sudah datang, cepat bersiap Mama tunggu dibawah!" Katanya sambil berlalu setelah mendapat jawaban.
Sani keluar dari bathtub dan membilas tubuhnya di bawah guyuran shower.
Di bawah Arsen menatap Istrinya dengan kening berkerut saat Casandra turun sendiri, lalu dimana putrinya.
"Maaf, Sani masih bersiap. Maklumlah anak gadis." Ucap Casandra dengan senyum kikuk.
"Tidak apa jeng," balas istri Sofyan.
Mereka sempat mengobrol sebentar, dan Arsen membawa keluarga Sofyan untuk makan malam bersama, bertepatan saat mereka duduk Sani baru saja datang.
Wanita itu menggunakan dress selutut tanpa lengan dengan warna navy, kontras dengan kulitnya yang putih. Sani tersenyum saat tatapan semua orang tertuju padanya, dan ia melihat seorang pria yang juga sedang menatapnya tak berkedip.
"Malam semuanya," Sapa Sani sopan, ia mendekati tamu papanya dan memberikan salam sebagai tanda perkenalan.
"Sayang, dia Gerald, yang papa ceritakan." Ucap Arsen memberi tahu.
Setelah menyapa kedua orang tua, Sani mengulurkan tangannya pada Gerald yang langsung berdiri dari tempat duduknya.
"Gerald," Ucap Gerald memperkenalkan diri.
"Sani," Balas Sani dengan senyum tipis.
Orang tua yang melihat hanya bisa tersenyum, mereka berharap hal baik agar segera datang.
"Ayo, kita mulai makanya. Nanti kalian bisa mengobrol lebih jauh."
Ucapan Arsen di angguki oleh mereka semua. Mereka mulai makan dengan tenang sekali ibunya Gerald bertanya tentang Sani, dan Gerald hanya diam memandangi wajah Sani yang cantik mekipun usianya terbilang tak lagi muda untuk seorang gadis, tapi nyatanya wajah Sani lebih muda dari usianya.
"Nak Sani, Tante kemarin sempat ikut inden produk terbaru nak Sani." Ucap Mama Gerald dengan senyum diwajahnya. "Tante ngak tau kalau itu label Liora Secret punya nak Sani, kalau tadi tuan Arsen tidak bilang." Katanya lagi dengan wajah selalu tersenyum.
"Terima kasih Tante, ternyata Tante adalah satu pelanggan dari banyaknya orang yang Sani temui." Sani bicara dengan sopan, membuat ibunya Gerald semakin suka.
Begitulah Sani, ia selalu mendahulukan etika ketika berhadapan dengan orang tua, Casandra mengajarkan putrinya untuk selalu menghormati orang tua, karena di masa silam ia tidak pernah merasakan peran orang tua yang mendidiknya.
Gerald yang sejak tadi hanya diam menyimak dan memperhatikan Sani tersenyum, biasanya jika bertemu dengan wanita mereka akan mengunggulkan kelebihan mereka sendiri untuk menarik perhatian, tapi wanita didepanya ini memang berbeda.
"Berbeda sekali dengan sifat Sean."
Ucap Gerald dalam hati, karena Sean dan Sani adalah saudara kembar, ia pikir sifat mereka tidak jauh berbeda.
Makan malam cukup hangat menemani mereka yang baru bertemu, kini Sani dan Gerald sedang duduk di kursi taman belakang sambil memandangi air kolam yang bercahaya dari sinar bulan yang terang.
Sani menatap lurus dengan senyum diwajahnya, jarang-jarang ia duduk di taman malam begini, dan ternyata pemandangannya memanjakan matanya.
"Cantik." Ucap Gerald yang sejak tadi menatap wajah Sani dari samping.
Sani menoleh, dan tatapan mereka saling bertemu.
"Kamu cantik dan manis, aku pikir kamu seperti Sean yang menyebalkan itu." Tutur Gerald dengan senyum kecil disudut bibirnya.
Sani hanya tersenyum sekilas dan kembali menatap langit yang menunjukan bulan besar begitu indah.
"Kami sekandung, bahkan kami juga berbagi makanan sejak di dalam kandungan, tapi bukan berarti kami memiliki sifat yang sama."
Gerald mengangguk setuju, "Ngomong-ngomong apa kamu punya kekasih?" Tanya Gerald memastikan.
Wanita cantik dan memilki karir cemerlang seperti Sani, tidak mungkin jika Sani tidak memiliki kekasih.
"Bagaimana dengan dirimu? tidak mungkin pria sepertimu tidak mempunyai kekasih?" Sani balik bertanya yang membuat Gerald terkekeh.
"Ternyata kamu lebih suka mengajukan pertanyaan, dari pada menjawab pertanyaan." Ujarnya sambil menghela napas.
Gerald tidak menjawab pertanyaan Sani membuat Sani tersenyum simpul.
"Sudahlah, ternyata semua pria itu sama saja." Gumam Sani dengan bibir mengulas senyum menatap pemandangan malam yang begitu indah.
*
*
Ho'oh, maunya kayak papa Ars ya🤧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Atik Marwati
Thor aq suka salah baca jadi galon lho...
2023-10-21
2
Berdo'a saja
hayoo punya ga
2023-10-18
0
Riana
ku kira Galen ternyta gelard
2023-10-15
0