Hukuman

Galen yang awalnya badmood kini berubah sumringah, pria itu bukan hanya mengantarkan Mamanya, tapi juga mengantarkan dirinya sendiri untuk menjelajahi produk buatan dari milik wanita gebetannya.

"Duh, kalau punya istri begini auto kena lempar guling melulu karena gak punya penghasilan." Gumam Galen sambil melihat beberapa produk underwear pria.

Galen sendiri sempat pesimis bagaimana seorang wanita pekerja keras dan memiliki bisnis yang berkembang pesat, tidak di sangka jika ada wanita single yang begitu mumpuni seperti Tante cantik'nya.

"Tapikan semua kembali kepada takdir, kalau jodoh ku pasti tidak akan kemana apapun halangannya."

Seketika pikiran pesimis Galen hilang begitu saja, berganti dengan wajah penuh semangat demi punya jodoh Tante cantik'nya.

Galen terkikik geli saat memegang salah satu underwear pria, bukan lucu bentuknya karena memang bentuknya hampir semua sama. Tapi lucu dengan pikiran Galen sendiri, Galen imajinasinya sangat tinggi jika sedang bersama Tante cantik'nya.

Heran deh!

*

*

Di kantor Sani yang sedang sibuk tiba-tiba sebuah kontak makanan mendarat didepanya, Sani menatap asistennya yang berdiri sambil tersenyum.

"Mbak tau siapa yang kirim, tapi ada suratnya nih." Fani memberikan kertas yang ia pegang.

Sani menerima dan membukanya, membuat penasaran Fani semakin tinggi sampai membuat wanita itu berjinjit hanya untuk mengintip.

"Apaan sih fan, sana keluar." Sani menutup kertas kecil yang ia pegang dan menempelkannya di dada, seolah tidak rela jika ada orang lain yang melihatnya.

"Ihh, Mbak Sani pelit." Fani mengerucutkan bibirnya sebal, dan berlalu pergi karena rasa penasarannya tidak terobati.

Sani hanya geleng kepala melihat tingkah asistennya, ia kembali membuka kertas yang ia pegang tadi.

"Tante cantik, Jangan lupa makan siangnya biar kuat menghadapi kenyataan. Jangan cemburu ya aku kirim foto cuma mau kasih tau kalau tadi itu ayang aku." Tulis Galen di kertas itu dan di bubuhi dengan emot cium.

Huweek

Sani pura-pura muntah setelah membaca surat yang Galen tulis, tapi entah kenapa bibirnya justru tersenyum, bagi Sani tingkah pemuda itu sangat labil mungkin karena usianya yang masih muda.

Sani membuka kotak makan siangnya, ia cukup terkejut melihat isinya yang ternyata lengkap.

"Kenapa aku jadi merinding, apa dia punya Indra keenam." Gumam Sani melihat makanan yang ada didepan matanya.

makanan favoritnya, serta buah yang dia suka pun ada, di tambah minuman favorit nya juga, Sani jadi merinding sendiri.

Tapi Sani tetap memakannya sebelum ia makan, Sani menyempatkan diri untuk mengabadikan menu makan siangnya, entah bagaimana Sani bisa melakukanya karena biasanya wanita itu tidak pernah mengabdikan hal kecil seperti ini apalagi mengunggahnya di medsos.

"Rezeki makanan gratis " Caption yang Sani tulis di foto yang dia unggah.

Foto di atas ciri-ciri makanan yang Galen kirim, entah ide dari mana pria itu bisa mengirim makanan yang Sani cukup sukai.

"Em, seleranya lumayan." Gumam Sani saat mencicipi salah satu menu didalam box makanan itu, sejujurnya ini menu cukup cocok di lidah nya. Meskipun makanannya sama tapi lidah Sani cukup pemilih ia memiliki restoran favorit sendiri untuk bisa mencicipi makanan kesukaannya.

Tanpa sadar Sani yang tadinya mencicip tapi malah hampir menghabiskan, ternyata dapat kiriman makan gratis itu enak. wkwkwk

*

*

Di dalam kelas Galen yang mendapat notif jika Tante cantiknya mengupdate status langsung gerak cepat, Galen membuka ponselnya dan melihat postingan di akun sosial media Sani Liora Xalendra, mata Galen membulat sempurna dengan wajah berbinar senang.

"Daebak!!"

Galen sampai menggebrak mejanya membuat orang-orang di dalam sana terkejut, terutama sang dosen yang sedang mengajar.

"Galen Bagaswara!!"

Galen yang masih memperhatikan ponselnya tidak fokus jika namanya di panggil.

"Ck, sayang kali komennya di nonaktifkan," Gumam Galen yang bergelut dengan dunia sendiri.

"Sttt Galen," Nova yang duduk di samping Galen memanggilnya sambil berbisik apalagi melihat pak dosen yang berjalan mendekati Galen.

"Galen, sstttt Galen!" Nova masih terus berusaha hingga bibirnya terkunci rapat saat dosen menatapnya tajam.

Nova menciut, ia tidak mau dihukum meskipun bersama Galen.

"Galen Bagaswara!!"

Sebuah tangan mendarat ditelinga Galen dengan kuat, membuat Galen kesakitan dan justru membuat seisi kelas tertawan. Menertawakan Galen seperti anak SD yang di jewer.

"Aduhh pak... pak... sakit!" Galen meringis dengan wajah memerah.

Entah Galen ini spesies anak SD menjelma jadi pria tampan atau bagaimana, tingkahnya sudah mirip seperti anak Lima tahun.

Pada akhirnya Galen mendapat hukuman, pemuda itu merapikan buku di perpustakaan yang lumayan berantakan.

Galen mendesahh pasrah, untuk pertama kali seorang Galen Bagaswara mendapat hukuman yang tidak keren.

"Nerdy girl, kemarilah!" Panggil Galen pada seorang gadis yang penampilanya kutu buku.

Rambut di ikat dua, dengan kacamata bulat dan tebal, sesekali tangannya membenarkan kacamatanya.

"S-saya." Tanya gadis itu dengan wajah menunduk.

"Hm, cuma sebentar pinjam wajah kamu saja."

Ucapan Galen sontak membuat gadis itu mengangkat kepalanya.

"Eh, maksudnya mau minta foto." Ucap Galen lagi.

Blush

Seketika wajah gadis itu memerah dengan jantung berdebar kencang.

"Mimpi apa di mintain foto sama cowok ganteng begitu." Seketika otak gadis itu berkelana, pria tampan rupawan datang mendekat dan meminta fotonya, rezeki nomplok namanya.

*

*

Aa Galen, bikin ulah apa lagi 😩

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

astoge 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-24

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

😅😅

2023-11-20

2

Berdo'a saja

Berdo'a saja

😀😀😀😀😀

2023-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!