16.Awal segalanya

Hari ini bertempat disalah satu hotel mewah milik Tuan Mike. Pesta pernikahan itu digelar sangat mewah. Awalnya Marvin dan Marinka hanya ingin pesta biasa saja dan mengundang orang terdekat saja.

Tapi tidak dengan Tuan Mike. Dia tau perihal keributan yang terjadi beberapa waktu lalu dirumahnya, karna mendapat laporan dari asisten rumah tangga nya bibi Hana. Dia juga tau kalau Dania mengancam Marvin dan Marinka untuk segera mengakhiri pernikahan tersebut jika perusahaan Marinka membaik.

Tentu Tuan Mike takkan membiarkan itu. Maka dari itu dia adakan pesta mewah ini mengundang semua relasi bisnisnya tanpa terkecuali. Sekaligus memperkenalkan bahwa Marinka adalah istri Marvin. Dan akan tetap seperti itu sampai kapanpun.

Terlihat Marinka menghampiri tamu mereka satu persatu dengan senyum mengembang dibibirnya. Ada Leo disampingnya yang selalu setia mengajarinya dalam hal apapun. Bahkan mengajarinya bagaimana dia bersikap jika sedang berbicara dengan orang penting seperti ini. Semua tamu kagum akan kecantikan Marinka. Putri Tuan Louis yang tak pernah muncul kini muncul tiba-tiba membawa berita pernikahannya.

Marinka sangat cantik sekali, dari kejauhan Marvin tak henti mencuri pandangannya. Marinka sesekali tertawa dan berbicara dengan begitu anggunnnya. Mungkin besok Leo harus mendapat bonus yang besar. Pekerjaannya kali ini menjadi guru privat Marinka sepertinya sukses besar.

"Apa yang kau lihat Marvin? ". Goda briyan si dokter tampan yang dari tadi tak bisa menahan lidah nya untuk menggoda temannya itu yang tertangkap sedang mencuri pandang pada Marinka.

" Oh tidak ada ". Jawab Marvin setengah gugup karna menyadari temannya memergokinya. Sontak itu membuat Eric dan briyan terkekeh.

" bukankah waktu itu aku sudah bilang, kalian itu serasi. Tapi ternyata undangan yang kutrima terlambat sebulan". Ucap briyan terkekeh.

"undangan apa briyan? ". Tanya eric bingung. Membuat Marvin jengah pada kedua temannya itu yang selalu menggodanya.

" Diamlah briyan". Gerutu Marvin yang disambut kekehan kedua temannya.

Tak berselang lama Marinka menghampiri Marvin.

"Marvin.... ". Panggil Marinka pelan. Marvin segera mencari sumber suara itu. Didapatinya Marinka yang mulai terlihat kelelahan.

" Ya... Kenapa? Kau lelah? mau istirahat? ". Pertanyaan nya justru menimbulkan gelak tawa kedua sahabat gilanya itu. Membuat Marinka mengernyit tak mengerti.

" iya Marvin aku sangat lelah.. Aku berbicara dan selalu tersenyum dari pagi. Bibirku rasanya kebas sekali. Astaga paman Mike mengundang semua relasi nya. Tanganku pun ikut kebas rasanya ". Jawabnya pelan.

" Tenanglah Marinka setelah ini Marvin akan membantumu melemaskan bibirmu juga tanganmu, kakimu, tapi tentunya akan ada yang mengencang juga ". Kata briyan dengan wajah serius yang dibuat-buat. Perkataan briyan itu langsung mendapat respon tatapan tajam dari Marvin. Eric pun hanya tersenyum tertahan.

" Diamlah briyan, ". Geram Marvin tertahan.

" iya Marinka.. Kau jangan khawatir ". Tambah eric tak kalah serius.

Marinka menatap tak mengerti. Namun tiba-tiba semburat merah terlihat diwajah Marinka, setelah tau arah pembicaraan briyan dan eric Buru-buru dia pamit dari situ.

" Baiklah aku istirahat dulu. Aku sudah pamit pada Papa dan paman Mike ". Kata Marinka gugup. Kemudian berlalu meninggalkan tempat itu.

" Berani bicara sembarangan lagi aku potong lidahmu.. Dasar dokter mesum ". Kata Marvin kesal. Yang akhirnya menimbulkan gelak tawa sahabatnya.

" Astaga Marvin, Marinka itu unik,, cantik,, dia apa adanya".puji Eric tulus. Marvin memelototkan matanya.

"hay.. Kau sadar siapa yang kau bicarakan ". Seru Marvin semakin kesal.

" Iya.. Iya.. Baiklah.. Dia istrimu. Kau puas sekarang. Pelit sekali kau ini. Memuji saja tidak boleh ". Gerutu Eric.

Saat sedang berbincang itulah Dania menghampiri Marvin. Bergelayut manja dilengan Marvin. Membuat ketiga pria itu terkejut. Marvin mencoba melepas pegangan Dania. Namun dia malah semakin menjadi.

" Dania... Apa yang kau lakukan. Lepaskan tanganmu. Tidak baik dilihat orang ". Kata Marvin pelan.

" Memangnya kenapa? Bukankah seharusnya aku yang berada di pelaminan itu ". Kata Dania bergetar. Sedikit lagi airmata nya pasti sudah jatuh.

" Aku hanya tidak ingin orang lain berpikir buruk padamu Dania. Itu saja ". Kata Marvin membujuk.

" benarkah? Hmmmm... Marvin aku ingin ikut menginap disini ". Perkataan Dania itu sontak membuat Eric dan briyan terkejut. Sampai - sampai Eric menyemburkan minuman yang baru saja diteguknya hingga mengotori baju briyan.

"Eric... Apa yang kau lakukan? Kau mengotori bajuku".teriak briyan kesal.

" Maaf briyan aku tak sengaja ". Kata Eric tulus. Sambil milirik tajam kearah Dania.

" Astaga wanita ini, mulutnya tidak punya malu sekali".

Hal yang sama pun ada dipikiran briyan. Briyan lantas menatap tajam Marvin. Jangan sampai Marvin mengizinkan Dania ikut menginap disini. Meskipun berbeda kamar briyan yakin dia pasti punya rencana.

Marvin pun bingung harus menjawab apa. Jika diizinkan pasti akan terjadi keributan. Jika tidak pun pasti dia akan memaksa.

"Terserah kau saja ". Jawab Marvin serasa tersenyum paksa.

******

Suara gemericik air terdengar dari dalam kamar mandi. Sepertinya Marinka sedang mandi. Tak lama kran pun tertutup. Diiringi Marinka yang keluar dari sana. Menggunakan jubah mandi warna merah maroon, dengan handuk kecil yang ia balutkan dirambutnya yang basah. Dia tersenyum melihat Marvin yang tengah duduk diatas ranjang.

" Kau sudah dat___". Ucapannya terhenti lantaran disana tidak hanya ada Marvin tapi juga Dania, yang duduk disudut sofa.

" Bahagia sekali kau bisa menikah dengan kekasih orang lain. Tak tau malu". Ucap Dania.

" Apa maksudmu.... ". Marinka mulai terprovokasi. Marvin berulang kali menghembuskan nafas kasar.

" Sudahlah Dania, jangan membuat keributan disini ". Lerai Marvin.

" kenapa kau membelanya, aku kekasih mu Marvin ". Sahut Dania kesal. Marinka mulai tersulut emosi. Semua orang tau dia kekasih Marvin. Tapi hari ini Marvin sudah menikah dengan Marinka. Setidaknya bersabarlah sebentar saja.

" Kau.. Tidurlah diluar. Terserah kau mau tidur dimana. Aku akan tidur disini bersama Marvin. Dan jangan ganggu kami ". Ucap Dania.

" Aku tidak mau, jika kau mau kita tidur bertiga, itupun juga jika kau sudah kehilangan urat malu ". Kata Marinka kesal.

" Baiklah tak masalah ". Ucap Dania santai. Membuat Marinka membulatkan matanya. Marvin pun tak kalah terkejutnya. Kenapa dua wanita ini jadi sama kerasnya.

" Kau ini bicara apa Dania? Aku tidak mau tidur diluar aku juga tak mau tidur bertiga".

"itu masalahmu bukan masalah ku ". Ucap Dania ketus.

" Kau tak memikirkan ku sedikit saja hah? Apa kata orang? Aku baru saja menikah lalu kau seenaknya saja masuk kekamar ku. Kau mengusirku dari kamarku sendiri ". Ucap Marinka kesal.

" Aku tidak peduli semua itu... Pergilah ". Ucap Dania lalu menjatuhkan tubuhnya diranjang pengantin itu.

Marinka melirik Marvin yang duduk tertunduk ditepi ranjang dengan kepala menunduk.

" Marvin.. Bicaralah.. Kenapa diam? Kau setuju jika aku keluar dari sini? Kau akan membuatku malu?. Lalu kenapa kau berlagak menjadi pahlawan untuk menolongku". Kata Marinka meninggi. Sementara Dania hanya tersenyum puas kearah pengantin baru itu.

"Marvin tidak akan pernah menolakku Marinka, ketahui itu. Dia selalu mengikuti mauku ".ucap Dania tenang.

" Marvin seharusnya____".

"Diamlah.... Kalian membuatku pusing ". Teriak Marvin sesaat sebelum Marinka menyelesaikan kalimatnya. Sontak itu membuat hati Marinka sakit.

Ternyata hanya sebatas ini tanggung jawabnya. Menikahinya, menyelamatkan perusahaan, kemudian papanya berangsur sembuh dan kemudian berakhir.

" Baiklah aku yang akan keluar ". Ucap Marinka bergetar menahan airmata. Dia mulai merapikan barangnya. Marvin beranjak menghalangi Marinka namun ditepisnya kasar.

" Marinka.. Bukan begitu.. Tetaplah disini, apa kata orang nanti". Kata Marvin mulai khawatir.

"Tidak perlu Marvin,, aku tau kau hanya membantu disini. Tapi aku hanya berharap tunggulah keadaan papa dan perusahaan kembali baik Jika kalian ingin kembali. Bukan seperti ini. Ini sama saja kau menjatuhkan harga diriku. Kau tau kan teman tidak akan saling menyakiti. Kau temanku kan? ". Kata Marinka terisak. Dia berlalu dari situ. Dania tersenyum puas. Marvin kemudian menuju kamar mandi dan membanting pintu nya keras.

*******

Lewat tengah malam jalanan begitu sepi. Marinka bingung harus kemana. Tidak mungkin dia pulang. Orang rumah pasti akan khawatir. Setelah lama berfikir akhirnya mau tak mau dia menekan nomor telepon itu.

"Halo.. Bisakah kau membantuku... ".

Like komen yaaaaaa

Terpopuler

Comments

Junaedi

Junaedi

poin 8

2021-07-07

0

sanjiaran

sanjiaran

yah kok marvinnya ga tegas... dilema ya marvin???

2020-08-30

2

Fida Basuki

Fida Basuki

lanjut...

2020-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 1.Penolakan
2 2. Memantaskan diri
3 3. Tak Tega
4 4.kebenaran
5 #5.Di malam pesta
6 6. Kemarahan Marvin
7 7. Kemarahan Marvin 2
8 8. Kekecewaan
9 9. Berubah
10 10. Jangan terlalu baik
11 11. Semakin jauh
12 12. Menyesakkan
13 13. Kabar buruk
14 14. Tawaran
15 15. Keputusan
16 16.Awal segalanya
17 17. Harus bagaimana?
18 18. Ketakutan
19 19. Tak percaya
20 20. Perasaan aneh
21 21. Janji Marvin
22 22. Pasta pedas
23 23. Jangan sakit
24 24. David
25 25. Tak Bisa Dimaafkan
26 26. Berusaha Menerima
27 27. Bertemu kembali
28 28. Meragu
29 29. Berbohong
30 30. Mencoba jujur
31 31. Manis
32 32. Cerita masa lalu
33 33. Arina
34 34. Kembali kerumah
35 35. Tuan Andrew
36 36. Bahagia ataukah berduka?
37 37. Rencana Dania
38 38. Kehilangan
39 39. Mulai dari awal.
40 40. Thomas
41 41. Luapan emosi
42 42. Aku sudah tidak menyukainya
43 43. Pengganggu
44 44. Apa bisa dipercaya?
45 45. Berlibur
46 46. Berlibur ll
47 47. Perasaan yang sebenarnya
48 48. Penculikan
49 49. Menikahlah denganku
50 50. Leo
51 51. Janji Marvin
52 52. Perempuan pengganggu
53 53. Aku ingin keduanya
54 54. Kembali Terusik
55 55. Tidak menerima penjelasan
56 56. Kehilangan lagi
57 57. Terbuka
58 58. Kabar baik
59 59. Tak punya siapa-siapa
60 60. Duka Emily
61 61. Marinka atau Arina
62 62. Menikahi Arina
63 63. Pilihan sulit
64 64. Sebuah penantian
65 65. Baby twins
66 66. Memulai kehidupan baru
67 Rinjani
68 Gadis Penebus Hutang
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1.Penolakan
2
2. Memantaskan diri
3
3. Tak Tega
4
4.kebenaran
5
#5.Di malam pesta
6
6. Kemarahan Marvin
7
7. Kemarahan Marvin 2
8
8. Kekecewaan
9
9. Berubah
10
10. Jangan terlalu baik
11
11. Semakin jauh
12
12. Menyesakkan
13
13. Kabar buruk
14
14. Tawaran
15
15. Keputusan
16
16.Awal segalanya
17
17. Harus bagaimana?
18
18. Ketakutan
19
19. Tak percaya
20
20. Perasaan aneh
21
21. Janji Marvin
22
22. Pasta pedas
23
23. Jangan sakit
24
24. David
25
25. Tak Bisa Dimaafkan
26
26. Berusaha Menerima
27
27. Bertemu kembali
28
28. Meragu
29
29. Berbohong
30
30. Mencoba jujur
31
31. Manis
32
32. Cerita masa lalu
33
33. Arina
34
34. Kembali kerumah
35
35. Tuan Andrew
36
36. Bahagia ataukah berduka?
37
37. Rencana Dania
38
38. Kehilangan
39
39. Mulai dari awal.
40
40. Thomas
41
41. Luapan emosi
42
42. Aku sudah tidak menyukainya
43
43. Pengganggu
44
44. Apa bisa dipercaya?
45
45. Berlibur
46
46. Berlibur ll
47
47. Perasaan yang sebenarnya
48
48. Penculikan
49
49. Menikahlah denganku
50
50. Leo
51
51. Janji Marvin
52
52. Perempuan pengganggu
53
53. Aku ingin keduanya
54
54. Kembali Terusik
55
55. Tidak menerima penjelasan
56
56. Kehilangan lagi
57
57. Terbuka
58
58. Kabar baik
59
59. Tak punya siapa-siapa
60
60. Duka Emily
61
61. Marinka atau Arina
62
62. Menikahi Arina
63
63. Pilihan sulit
64
64. Sebuah penantian
65
65. Baby twins
66
66. Memulai kehidupan baru
67
Rinjani
68
Gadis Penebus Hutang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!