8. Kekecewaan

Plaaaakkkk........

Satu tamparan keras mendarat ke pipi Marinka. Gadis itu terhuyung untung Marvin dengan sigap menahannya agar tak terjatuh.

Wajah Tuan Louis merah padam memendam amarah. Disebelahnya ada Tuan Mike yang mencoba menenangkannya.

"Louis... Tenangkan dirimu. Biarkan mereka memberi penjelasan. Jangan seperti ini". Ucap Tuan Mike yang sengaja datang kesana setelah mendapat kabar keributan dari beberapa rekannya. Berniat menunggu kedua anak mereka untuk meminta penjelasan.

Tapi yang ditunggu baru pulang lewat tengah malam. Dengan keadaan keduanya yang sama kacaunya.

Setelah mendapat tamparan untuk yang pertama kalinya dalam hidupnya, Marinka tertegun tak percaya. Papanya menamparnya bahkan saat dia belum lima langkah memasuki rumahnya.

Airmata turun untuk kesekian kalinya. Isakannya tak bisa tertahan lagi. Dia tergugu ayahnya menamparnya tanpa memberikan waktu padanya untuk menjelaskan sesuatu. Pasti rekan kerja Papanya sudah memberitahukan yang terjadi di pesta. Marinka menjatuhkan tubuhnya dilantai. Bengkak dikakinya tak dirasakannya lagi.

Marvin refleks ikut bersimpuh menenangkan Marinka. Memegang pundak sahabatnya yang terbalut jas mahalnya. Yang diberikan Marvin dengan paksa untuk menutupi bagian tubuhnya.

"Paman... Aku bisa jelaskan... ". Marvin mendongak hendak bicara.

" Tak perlu, kau pasti akan membelanya. Dia membuatku kecewa".

" Bahkan dia orang pertama yang tidak percaya padaku..... " batin Marinka sakit.

Tuan Mike memberi isyarat Marvin untuk diam dulu. Marvin mengangguk tipis.

Bibi elly yang menyaksikan kejadian itu dari balik pintu dapur tak mampu membendung airmata nya. Perempuan 60 tahun itu sudah mengasuh Marinka sejak anak itu berumur satu tahun. Dan sudah menganggap Marinka seperti putrinya.

" Apa yang kau lakukan sehingga mempermalukan dirimu disana? Kenapa kau tidak bilang bahwa kau sudah tidak bersama Thomas? Jika dia tak menginginkanmu maka mundur lah. Jangan mengganggunya. Kau membuat papa malu". Tuan Louis berteriak marah dan kesal. Marinka menggeleng. Marvin masih memegang bahu Marinka yang bergetar menangis.

" papa... Itu tidak benar. Mereka semua salah paham. Aku tidak menggodanya. Dia yang mengurungku di toilet. Dia yang menggangguku". Jelas Marinka terisak.

"Lihatlah dirimu. Bagaimana bisa kau disana, dihadapan banyak orang dengan keadaan kacau seperti ini. Mau ditaruh dimana muka papa hah".

Marinka mencengkram jas bagian depan dengan gemetar. Papanya sudah sedemikian marahnya melihat penampilannya yang kacau.

Bagaimana jika dia sampai tau kalau baju yang dia pilihkan robek dibeberapa bagian. Pasti akan lebih marah dari ini. Entah tuduhan apalagi yang akan dilayangkan padanya.

"Marvin... Kemana saja kau. Sampai-sampai kau tidak bisa menjaga Marinka ". Tanya Tuan Mike dingin sambil menatap tajam Marvin.

" Aku tadi... Mmm.... Mengantar Dania pulang terlebih dahulu ". Jawab Marvin terbata.

" Maafkan aku paman, aku tidak menyangka akan seperti ini ". Jawab Marvin menunduk merasa bersalah. Dia masih dibelakang Marinka tanpa bergeser sedikit pun.

" kenapa kau tak membawa Marinka bersamamu? ".tanya Tuan Mike penuh selidik.

" Aku..... ".

" Dania keberatan aku bersamanya..... ". Potong Marinka cepat sambil terus menatap kosong disela isakannya.

Marvin menatap perih wanita didepannya. Jawabannya sungguh menohok. Kedua pria paruh baya itu hanya saling menatap.

" Baiklah cepat masuk ke kamarmu dan bersihkan dirimu... Jangan membuat keributan lagi ". Kata Tuan Louis tegas. Marinka beranjak berdiri susah payah dibantu Marvin.

" Bolehkah aku mengantar Marinka naik paman? ". Izin Marvin.

" Silahkan..... ".jawab Tuan Louis tanpa menoleh.

Marvin hendak menggendong Marinka. Tiba tiba terhenti saat kedua pria paruh baya itu menatap tajam penuh selidik. Marvin mengurungkan niatnya.

Marinka pun sudah tak ada tenaga untuk bicara. Hanya perasaan takut saat melihat papa dan pamanny menatap tajam.

"kenapa dia...? ". Tanya Tuan Mike tajam pada Marvin. Dan mulai berjalan menghampiri.

" Aku.... Tidak sengaja melukainya. Maafkan aku paman.. ". Kata Marvin menelan salivanya berat. Dia tau paman Mike lebih mengkhawatirkan Marinka dibandingkan tuan Louis.

Dari mereka kecil Tuan Mike lebih overprotektif terhadap Marinka. Tidak pernah membiarkan Marinka terluka sedikit pun.

Tuan Mike mendekati mereka lalu menyibak bagian bawah gaun tersebut. Melihat kaki Marinka yang membiru dan bengkak. Ini pasti sakit sekali.

"Astaga kau terkilir?. Kenapa sampai separah ini? ". Tanya Tuan Mike khawatir.

" Marvin terus memarahiku paman.. Dia terus menarikku hingga aku jatuh ". Jawab Marinka sambil terisak. Dia bisa lebih terbuka pada paman Mike daripada dengan Papanya sendiri. Dia seperti anak kecil yang sedang mengadu.

Tuan Louis melirik sebentar. Ada perasaan iba melihat putrinya seperti itu. Ingin sekali dia memeluknya.

Airmatanya sudah menggenang dipelupuk mata. Kemudian dia mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Agar tidak terlihat oleh orang lain disitu.

"bibi ella.... Ambillah kompres. Bawa kekamar atas ". Teriak Tuan Mike.

Yang dipanggil pun Menyahut dan dengan buru-buru menyiapkan air hangat dan handuk kecil. Juga kotak obat.

*****

Perlahan Marvin meletakkan tubuh Marinka diranjang dibantu bibi elly. Bibi elly terus terisak dari tadi.

Menyeka wajah bibir dan kaki Marinka yang bengkak. Marinka melepas jas Marvin yang dari tadi menempel ditubuhnya.

"Astaga .... ". Pekik bibi elly menutup mulutnya setelah melihat keadaan majikan mudanya itu. Marvin hanya terdiam melihat semua itu.

" Tak apa bi.. Ini tak seberapa dibanding rasa kecewaku karna tak ada seorang pun yang membelaku".kata Marinka pelan namun penuh penekanan. Seketika hati Marvin berdesir.

" Bahkan papaku sendiri pun tak mempercayai ku. Papa memarahiku dan menamparku untuk pertama kalinya bi ". Marinka mulai terisak.

" Tuan sangat mengkhawatirkanmu sayang .. Sejak tadi menerima kabar Tuan tak henti mengkhawatirkanmu ".

Marinka tersenyum kecut.

" Tuan terkejut tentang gagalnya hubunganmu dan Tuan Thomas. Tuan takut setelah kejadian ini tidak ada lagi yang mau menjalin hubungan kekeluargaan lagi dengan keluarga ini. Mengingat kejadian tadi sangat memalukan dan disaksikan banyak orang ". Jelas bibi elly panjang.

" Aku tau bi... Aku gagal kedua kalinya membangun hubungan hanya karna keluarga ku tak sepadan dengan pria yang kusukai. Perusahaan papaku yang tak sebesar perusahaan mereka, selalu dijadikan alasan mereka menolakku. Mereka tak mau memiliki menantu yang akan merepotkan dimasa depan".

Marvin kasihan pada Marinka. Dari dulu dia selalu dianggap sebagai gadis matrealistis. Padahal dia jauh dari kata itu. Dia gadis yang pekerja keras. Bahkan sebenarnya kekayaan nya bisa diperhitungkan. Hanya saja dia selalu tampil sederhana diantara kalangan anak pebisnis.

"Marinka.... Aku permisi pulang. Besok pagi aku akan membawamu kedokter ". Kata Marvin sambil mengusap kepala Marinka. Marinka reflek menghindar.

Marvin mengerti, dia pamit pada bibi elly kemudian berlalu dari tempat itu.

Bibi elly yang menyaksikan itu hanya bisa mengamati dua anak muda itu dengan tatapan prihatin. Marvin akhirnya menghilang dibalik pintu.

"Ada masalah apa? Kau bertengkar dengannya? ". Tanya bibi elly sambil merapikan rambut Marinka kebelakang telinga.

Marinka terdiam. Namun kemudian dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dan menangis tersedu. Seketika bibi elly memeluknya.

" Dia menuduhku yang bukan-bukan. Aku marah padanya, aku benci aku kecewa bibi. Dia tidak menpercayaiku ". Katanya tersedu.

" Baiklah... Lupakan masalah ini sayang. Istirahatlah. Besok kau harus kedokter ". Kata bibi elly menenangkan. Marinka mengangguk kemudian merebahkan tubuhnya.

Bibi elly beranjak keluar. Sebelum menutup pintu dia menoleh kebelakang. Memandang Marinka dibalik selimut yang masih terisak.

****

" bagaimana keadaan Marinka? ". Tanya Tuan Mike sambil meminum kopi nya.

" Dia belum mau bicara padaku paman".

"Kenapa dia sepertinya marah padamu. Tidak biasanya dia begitu marah ".

" mmm itu....... ". Marvin susah menjelaskan mulai mengusap tengkuknya bingung mulai darimana.

" sudahlah Mike.. Itu urusan mereka ". Potong Tuan Louis kemudian.

" Aku sangat mengkhawatirkan Marinka. Dia begitu tertekan. Apa kau tak peduli pada Putrimu? ". Tanya Tuan Mike kesal.

" Aku papanya tentu aku khawatir. Terlebih lagi niatku menikahkan Putriku hancur sudah. Sekarang aku mulai khawatir jika aku tiada siapa yang akan menjaganya ". Tiba-tiba suara Tuan Louis berubah sendu.

" Paman ada kami disini.. Kami akan menjaganya. Lagipula kenapa paman berpikir begitu. Paman akan selalu bersama kami. Tidak akan ada hal buruk paman ". Kata Marvin tenang.

" Kau juga akan berkeluarga tidak mungkin kau akan terus bersamanya ". Kata Tuan Louis sedih.

" Kalau begitu nikahkan saja mereka "

" Apa............".

TBC

Sabtu, 11 juli 2020

Terpopuler

Comments

Junaedi

Junaedi

poin 8

2021-07-07

0

Ida

Ida

tulll tuh

2020-08-25

0

Fida Basuki

Fida Basuki

bagus

2020-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 1.Penolakan
2 2. Memantaskan diri
3 3. Tak Tega
4 4.kebenaran
5 #5.Di malam pesta
6 6. Kemarahan Marvin
7 7. Kemarahan Marvin 2
8 8. Kekecewaan
9 9. Berubah
10 10. Jangan terlalu baik
11 11. Semakin jauh
12 12. Menyesakkan
13 13. Kabar buruk
14 14. Tawaran
15 15. Keputusan
16 16.Awal segalanya
17 17. Harus bagaimana?
18 18. Ketakutan
19 19. Tak percaya
20 20. Perasaan aneh
21 21. Janji Marvin
22 22. Pasta pedas
23 23. Jangan sakit
24 24. David
25 25. Tak Bisa Dimaafkan
26 26. Berusaha Menerima
27 27. Bertemu kembali
28 28. Meragu
29 29. Berbohong
30 30. Mencoba jujur
31 31. Manis
32 32. Cerita masa lalu
33 33. Arina
34 34. Kembali kerumah
35 35. Tuan Andrew
36 36. Bahagia ataukah berduka?
37 37. Rencana Dania
38 38. Kehilangan
39 39. Mulai dari awal.
40 40. Thomas
41 41. Luapan emosi
42 42. Aku sudah tidak menyukainya
43 43. Pengganggu
44 44. Apa bisa dipercaya?
45 45. Berlibur
46 46. Berlibur ll
47 47. Perasaan yang sebenarnya
48 48. Penculikan
49 49. Menikahlah denganku
50 50. Leo
51 51. Janji Marvin
52 52. Perempuan pengganggu
53 53. Aku ingin keduanya
54 54. Kembali Terusik
55 55. Tidak menerima penjelasan
56 56. Kehilangan lagi
57 57. Terbuka
58 58. Kabar baik
59 59. Tak punya siapa-siapa
60 60. Duka Emily
61 61. Marinka atau Arina
62 62. Menikahi Arina
63 63. Pilihan sulit
64 64. Sebuah penantian
65 65. Baby twins
66 66. Memulai kehidupan baru
67 Rinjani
68 Gadis Penebus Hutang
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1.Penolakan
2
2. Memantaskan diri
3
3. Tak Tega
4
4.kebenaran
5
#5.Di malam pesta
6
6. Kemarahan Marvin
7
7. Kemarahan Marvin 2
8
8. Kekecewaan
9
9. Berubah
10
10. Jangan terlalu baik
11
11. Semakin jauh
12
12. Menyesakkan
13
13. Kabar buruk
14
14. Tawaran
15
15. Keputusan
16
16.Awal segalanya
17
17. Harus bagaimana?
18
18. Ketakutan
19
19. Tak percaya
20
20. Perasaan aneh
21
21. Janji Marvin
22
22. Pasta pedas
23
23. Jangan sakit
24
24. David
25
25. Tak Bisa Dimaafkan
26
26. Berusaha Menerima
27
27. Bertemu kembali
28
28. Meragu
29
29. Berbohong
30
30. Mencoba jujur
31
31. Manis
32
32. Cerita masa lalu
33
33. Arina
34
34. Kembali kerumah
35
35. Tuan Andrew
36
36. Bahagia ataukah berduka?
37
37. Rencana Dania
38
38. Kehilangan
39
39. Mulai dari awal.
40
40. Thomas
41
41. Luapan emosi
42
42. Aku sudah tidak menyukainya
43
43. Pengganggu
44
44. Apa bisa dipercaya?
45
45. Berlibur
46
46. Berlibur ll
47
47. Perasaan yang sebenarnya
48
48. Penculikan
49
49. Menikahlah denganku
50
50. Leo
51
51. Janji Marvin
52
52. Perempuan pengganggu
53
53. Aku ingin keduanya
54
54. Kembali Terusik
55
55. Tidak menerima penjelasan
56
56. Kehilangan lagi
57
57. Terbuka
58
58. Kabar baik
59
59. Tak punya siapa-siapa
60
60. Duka Emily
61
61. Marinka atau Arina
62
62. Menikahi Arina
63
63. Pilihan sulit
64
64. Sebuah penantian
65
65. Baby twins
66
66. Memulai kehidupan baru
67
Rinjani
68
Gadis Penebus Hutang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!