3. Tak Tega

Mobil Marvin berhenti di sebuah rumah yang lumayan megah. Dia disambut oleh Marinka dan juga papanya.

"Selamat malam paman. Bagaimana kabar Paman? ". Kata Marvin sambil memeluk Tuan Louis.

" Baik Marvin, aku selalu baik. Kau semakin tampan saja ". Tuan Louis memuji Marvin yang memang semakin terlihat matang dan tampan.

" papa jangan terlalu memujinya, nanti dia bisa besar kepala". Marinka mendengus kesal karna papanya selalu memuji Marvin.

" Kau hanya berani padaku saat dirumahmu kan. Dasar gadis berisik. Aku memang tampan, kau saja yang tidak pernah mengakui ". Kata Marvin sambil mengapitkan lengannya dileher Marinka.

" auuu Marvin kau menyakitiku ". Kata Marinka kesal.

" Jangan berlebihan ini tidak akan membunuhmu dasar bodoh. Ayo kedalam, kita lihat apa ada makanan yang bisa ku makan. Aku sangat lapar ". Kata Marvin sambil terus menyeret Marinka masuk kedalam.

Kedua orang tua itu hanya tersenyum melihat tingkah anak muda itu.

" bagaimana kabarmu Mike? ". Tanya Tuan Louis.

" Tentu saja aku baik. Seperti yang kau lihat ". Mereka saling berpelukan melepas rindu. Kemudian masuk kedalam menyusul dua anak muda tadi.

****

Di meja makan mereka bersantap sambil sesekali berbincang - bincang.

" Masakanmu sangat enak Marinka. Kau sudah pantas untuk menjadi seorang istri ". Kata Tuan Mike memuji.

" paman bisa saja,ini belum sempurna paman ". Jawab Marinka merendah. Tuan Mike pun tersenyum.

" Bagaimana hubunganmu dengan Thomas? ". Lanjut Tuan Mike tiba-tiba. Marinka berhenti mengunyah makanannya. Marvin yang mengetahui hal itu melirik sekilas ke arah Marinka.

" Akhir pekan kemarin mereka bertemu di rumah Tuan Anthony membicarakan pernikahan mereka. Mungkin sebentar lagi kita akan menerima kabar baik ". Ucap Tuan Louis berbinar. Mengingat putrinya akan segera menikah.

Marvin terkejut mendengar penuturan papanya Marinka. Berarti Marinka belom menceritakan kejadian sebenarnya pada Tuan Louis. Marvin menatap Marinka tajam meminta penjelasan. Marinka memasang muka memohon pada Marvin. Bagaimana bisa Marinka belum menceritakan hal sepenting ini, sedangkan dirinya telah membicarakan masalah ini dengan paman Mike. Menyadari hal itu Tuan Mike menatap Marinka dan Marvin bergantian.

"Louis aku ingin mengatakan sesuatu soal pernikahan putrimu. Mereka ..... ".

" Mike... Kau tau... Aku sangat menantikan saat ini. Putriku bisa bersanding dengan lelaki yang sangat dia sayangi dan juga menyayanginya". Katanya berbinar.

"Ibunya meninggalkannya sejak dia baru lahir. Meskipun berat aku melepasnya, asal Marinka bahagia aku juga turut senang. Akupun juga sudah semakin tua kan ". Tuan Louis terkekeh namun tak dapat dipungkiri tatapannya sendu melihat Marinka. Dia kemudian menggenggam tangan putrinya.

" berjanjilah pada Papa kau akan selalu bahagia nak ". Ucap Tuan Louis penuh harap.

Tenggorokan Marinka tercekat sulit sekali menelan makanannya. Dengan susah payah dia menelannya juga kemudian tersenyum getir. Menggenggam kembali tangan papanya.

" Aku berjanji papa ". Ucapnya lirih berusaha menahan agar airmata nya tak jatuh saat itu juga.

Marvin dan Tuan Mike berpandangan kemudian menyudahi makan mereka. Sesaat Tuan Louis menoleh dan menyadari hal itu.

" oh maafkan aku Mike, Marvin aku mengacaukan makan malam ini. Oh iya apa yang akan kau katakan tadi?. Tanya Tuan Louis sebab tadi dia menangkap seolah sahabatnya tersebut ingin mengatakan sesuatu.

"oh lupakan paman.. Tidak ada yang penting ". Marvin segera memutus percakapan itu. Sambil terus menatap Marinka.

" Paman Mike, aku permisi sebentar. Ada yang ingin kukerjakan sebentar".kata Marinka tersenyum paksa. Dia kemudian berlalu dari meja makan itu menuju kamarnya dilantai atas.

Ketika pria berbeda usia itu pun memperhatikan Marinka hingga hilang dibalik pintu berwarna putih itu.

"Paman Louis aku ingin membicarakan sesuatu dengan Marinka. Bolehkah aku menemui nya?. Kata Marvin meminta izin.

"Silahkan Marvin, anggap saja rumah sendiri. Kau sudah kuanggap seperti putraku sendiri". Kata Tuan Louis mempersilahkan. Marvin menunduk kemudian berlalu menyusul Marinka.

****

Marvin masuk kekamar Marinka. Terlihat Marinka duduk di kursi bersandar pada dinding kaca melihat langit malam. Airmata nya masih terus mengalir dia juga terus menyeka airmata nya berkali-kali. Marvin kemudian mendekati Marinka, menarik pelan kepala gadis itu kedalam dadanya. Marinka semakin tersedu, dan semakin mengeratkan pula cengkramannya diujung blazer Marvin.

"kenapa kau tak jujur pada Papamu? ".tanya Marvin setelah tangis Marinka mulai mereda hanya tinggal isakan. Namun dia masih memeluk sahabatnya yang berdiri disebelahnya itu.

" Aku bingung mulai dari mana, Papa sangat bahagia saat mendengar aku akan menikah dengan Thomas. Aku tak tega memberi tahukan kebenaran Marvin ". Marinka susah payah menjelaskan diantara isakan tangisnya.

" Katakan bagaimana aku harus membantumu. Aku tidak mau melihatmu terpuruk seperti ini. Apalagi jika nanti papamu tau yang sebenarnya ". Kata Marvin lembut. Sambil menyibakkan rambut Marinka.

Marinka mendongakkan kepalanya.

" Apa kau bisa membantuku?. Tanya Marinka penuh harap.

"Akan aku coba selama itu masuk akal. Katakan! ".

" Aku mohon temui Thomas, katakan untuk membatalkan pernikahannya. Katakan aku ingin menikah dengan nya ". Kata Marinka kembali tersedu. Dalam sekejap Marvin mendorong Marinka menjauh.

" Apa kau tidak waras, hah? Jangan merendahkan dirimu. Aku tidak akan melakukannya ". Kata Marvin kesal.

" Kau bilang mau membantuku, aku yakin kau bisa Marvin. Kau punya pengaruh yang besar. Ayolah Marvin ". Marinka merengek sambil terus menarik-narik baju Marvin. Marvin kemudian duduk berjongkok mensejajarkan diri dengan Marinka.

" Kau tau hal itu sangat bodoh Marinka, aku tidak akan pernah melakukannya '. Marvin berkata sambil meraih tangan Marinka.

Marinka kemudian menepis kasar tangan Marvin.

"pergilah... ". Kata Marinka dingin. Kemudian menatap keluar jendela.

" Marinka dengarkan aku. Aku akan melakukan apapun, kecuali memohon hal bodoh itu. Kau tau kau seperti seseorang yang sedang merendahkan diri demi mendapatkan cinta seseorang ". Kata Marvin tegas. Marinka menoleh kearah Marvin dengan nafas memburu menahan amarah.

" Kau bisa bilang begitu karna kau tidak merasakan berada diposisiku. Aku sangat mencintainya.. Dan papaku berharap banyak pada pernikahan ku. Lalu apa yang harus ku katakan padanya. Aku tak sanggup membuatnya kecewa ". Kata Marinka sambil memukul dada Marvin. Marvin diam tak bergerak menahan pukulan Marinka. Mencoba membuat sahabatnya itu lega telah meluapkan emosinya.

" Aku tiga tahun bersamanya, Aku tidak ingin berakhir begini ". Ucap Marinka melemah. Marvin tidak tega melihat sahabatnya seperti itu. Marvin memegang kedua tangan Marinka.

" Baiklah berikan alamat apartemennya. Aku akan menemuinya. Ini kulakukan untukmu dan paman Louis. Jika sampai hasilnya tidak sesuai dengan yang kau harapkan, berjanjilah untuk melupakannya ". Kata Marvin. Marinka mengangguk senang kemudian memeluk sahabatnya itu. Sambil tak henti mengucapkan terima kasih.

****

" Paman aku ada urusan mendadak sebentar. Aku tidak akan lama. Bisakah paman Mike menungguku kembali? ". Kata Marvin meminta izin.

" Baiklah. Kami juga masih ingin mengobrol". Kata Tuan Mike.

"dimana Marinka? ". Tanya Tuan Louis.

" Dia sedang istirahat. Mungkin dia lelah membantuku dikantor tadi ". Jelas Marvin.

" Baiklah pergilah, dan cepat kembali ". Kata Tuan Mike.

Marvin bergegas keluar dan melajukan mobilnya terburu-buru.

" Akan kubuat perhitungan denganmu...!

TBC*

Selasa, 07 juli 2020

Terpopuler

Comments

Priskha

Priskha

duch jd cewek kok bdh skl sih masak mau ngemis2 cinta sm thomas malu2in aja mending sm marvin aja thor

2021-09-04

0

choi yongah

choi yongah

ud tinggal aja Thomas cari lainya masih byk

2021-08-08

2

Junaedi

Junaedi

poin 6

2021-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 1.Penolakan
2 2. Memantaskan diri
3 3. Tak Tega
4 4.kebenaran
5 #5.Di malam pesta
6 6. Kemarahan Marvin
7 7. Kemarahan Marvin 2
8 8. Kekecewaan
9 9. Berubah
10 10. Jangan terlalu baik
11 11. Semakin jauh
12 12. Menyesakkan
13 13. Kabar buruk
14 14. Tawaran
15 15. Keputusan
16 16.Awal segalanya
17 17. Harus bagaimana?
18 18. Ketakutan
19 19. Tak percaya
20 20. Perasaan aneh
21 21. Janji Marvin
22 22. Pasta pedas
23 23. Jangan sakit
24 24. David
25 25. Tak Bisa Dimaafkan
26 26. Berusaha Menerima
27 27. Bertemu kembali
28 28. Meragu
29 29. Berbohong
30 30. Mencoba jujur
31 31. Manis
32 32. Cerita masa lalu
33 33. Arina
34 34. Kembali kerumah
35 35. Tuan Andrew
36 36. Bahagia ataukah berduka?
37 37. Rencana Dania
38 38. Kehilangan
39 39. Mulai dari awal.
40 40. Thomas
41 41. Luapan emosi
42 42. Aku sudah tidak menyukainya
43 43. Pengganggu
44 44. Apa bisa dipercaya?
45 45. Berlibur
46 46. Berlibur ll
47 47. Perasaan yang sebenarnya
48 48. Penculikan
49 49. Menikahlah denganku
50 50. Leo
51 51. Janji Marvin
52 52. Perempuan pengganggu
53 53. Aku ingin keduanya
54 54. Kembali Terusik
55 55. Tidak menerima penjelasan
56 56. Kehilangan lagi
57 57. Terbuka
58 58. Kabar baik
59 59. Tak punya siapa-siapa
60 60. Duka Emily
61 61. Marinka atau Arina
62 62. Menikahi Arina
63 63. Pilihan sulit
64 64. Sebuah penantian
65 65. Baby twins
66 66. Memulai kehidupan baru
67 Rinjani
68 Gadis Penebus Hutang
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1.Penolakan
2
2. Memantaskan diri
3
3. Tak Tega
4
4.kebenaran
5
#5.Di malam pesta
6
6. Kemarahan Marvin
7
7. Kemarahan Marvin 2
8
8. Kekecewaan
9
9. Berubah
10
10. Jangan terlalu baik
11
11. Semakin jauh
12
12. Menyesakkan
13
13. Kabar buruk
14
14. Tawaran
15
15. Keputusan
16
16.Awal segalanya
17
17. Harus bagaimana?
18
18. Ketakutan
19
19. Tak percaya
20
20. Perasaan aneh
21
21. Janji Marvin
22
22. Pasta pedas
23
23. Jangan sakit
24
24. David
25
25. Tak Bisa Dimaafkan
26
26. Berusaha Menerima
27
27. Bertemu kembali
28
28. Meragu
29
29. Berbohong
30
30. Mencoba jujur
31
31. Manis
32
32. Cerita masa lalu
33
33. Arina
34
34. Kembali kerumah
35
35. Tuan Andrew
36
36. Bahagia ataukah berduka?
37
37. Rencana Dania
38
38. Kehilangan
39
39. Mulai dari awal.
40
40. Thomas
41
41. Luapan emosi
42
42. Aku sudah tidak menyukainya
43
43. Pengganggu
44
44. Apa bisa dipercaya?
45
45. Berlibur
46
46. Berlibur ll
47
47. Perasaan yang sebenarnya
48
48. Penculikan
49
49. Menikahlah denganku
50
50. Leo
51
51. Janji Marvin
52
52. Perempuan pengganggu
53
53. Aku ingin keduanya
54
54. Kembali Terusik
55
55. Tidak menerima penjelasan
56
56. Kehilangan lagi
57
57. Terbuka
58
58. Kabar baik
59
59. Tak punya siapa-siapa
60
60. Duka Emily
61
61. Marinka atau Arina
62
62. Menikahi Arina
63
63. Pilihan sulit
64
64. Sebuah penantian
65
65. Baby twins
66
66. Memulai kehidupan baru
67
Rinjani
68
Gadis Penebus Hutang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!