Sebelum baca tekan like dulu ya temen-temen. Cari dipojok kiri bawah yaa
Yang ada gambar jempolnya ya... Bukan gambar badak... Ehh...
Happy reading.....
Marinka terus berlari menyusuri lorong rumah sakit itu. Perasaan takut kehilangan muncul tiba-tiba. Airmata nya tak henti menetes dari tadi. Marinka mendapat kabar bahwa papanya mengalami kecelakaan tunggal. Dan mobilnya menabrak pembatas jalan. Karna kecepatannya tinggi kecelakaan pun tak bisa dihindarkan.
Tuan Louis berniat menemui rekan bisnisnya Tuan Frans diluar kota. Karna ini adalah kesempatan untuk paman Louis mendapatkan investor. Hari ini Tuan Louis harus bisa menemui Tuan Frans karna malam nanti Tuan Frans sudah harus berangkat ke Amerika. Namun sayang mobil yang di kendaraannya mengalami kecelakaan. Sehingga dipastikan Tuan Louis kehilangan investor terakhirnya.
Dari kejauhan terlihat beberapa orang disana. Rasanya lututnya mulai lemas melihat bibi elly berurai airmata. Dengan cepat bibi elly berlari menyambut Marinka. Dan memeluknya erat.
"Bibi... Bagaimana keadaan papa? ". Tanya Marinka terisak.
" Ada cedera parah ditulang leher dan juga kepalanya ". Jelas bibi elly sama pilunya.
" Kecelakaannya sangat parah, jadi lukanya cukup serius ". Tambah Tuan Mike.
" Sabar sayang papamu akan baik-baik saja. Dokter berusaha memberikan perawatan yang terbaik. Kita hanya bisa berdoa saat ini ". Ucap bibi mouli sambil mengusap rambut Marinka.
" Aku akan menghubungi pihak berwajib untuk menangani kasus ini. Sepertinya ini bukan murni kecelakaan ". Ucap Marvin kemudian. Marinka baru sadar ternyata Marvin, Leo dan Dania pun berada disitu.
" Baiklah, kau atur saja. Aku dan bibimu akan pulang sebentar. Masih ada beberapa hal yang harus paman urus ". Kata Tuan Mike. Bibi mouli lantas memeluk Marinka untuk sedikit menenangkannya. Kemudian permisi pulang.
" Marinka, selama paman belum sadar jika kau ingin menunggu nya kau boleh cuti dulu. Tak masalah selama apapun. Asal kau nyaman berasa disini. Kau boleh kembali bekerja jika kau sudah siap ". Jelas Marvin, Marinka hanya mengangguk.
Marvin menatap iba, ingin rasanya memeluk sahabatnya itu seperti yang biasa dia lakukan. Tapi tidak bisa untuk saat ini, sebab ada Dania. Dia tak ingin memperburuk situasi.
" Marvin, jika kau memberi kebebasan pada Marinka seperti itu, semua pegawaimu bisa iri. Jika kau mau aku bisa menggantikan dia. Lagi pula jika paman Louis tidak bisa sehat total seperti sediakala,, Maka Marinka harus mengambil alih perusahaannya bukan?. Dia tidak akan kembali bekerja padamu. Lagi pula perusahaannya sedang bermasalah. Dan banyak yang mengincar saham Tuan Louis kan? ". Ucap Dania panjang lebar. Tak sadar sepasang mata menatapnya geram. Marvin pun menatapnya tajam. Sedangkan Leo hanya menatap heran kekasih atasannya itu.
" Apa aku salah bicara. Kurasa aku benar Marvin. Jika aku menggantikannya. Aku juga bisa sekalian berkenalan dengan pegawaimu. Aku juga perlu melakukan pendekatan personal kepada pegawaimu".
"Dania sudahlah.. Tidak etis kita membicarakan ini sekarang, apalagi Marinka masih bersedih ". Ucap Marvin pelan setengah berbisik.
" Aku pikir Anda punya sopan santun yang baik nona. Tapi ternyata dugaan ku salah. Anda tidak punya tata krama sama sekali". Ucap bibi elly geram. Sedangkan Marinka masih menatap nanar Dania. Jika bukan karna Marvin dia mungkin sudah menarik rambut wanita itu.
" Jika kau ingin menggantikanku,, silahkan saja.. Aku tak peduli Dania. Tapi ucapan mu sebelumnya seolah sedang menyumpahi papaku. Dan aku tidak trima". Ucap Marinka marah dadanya naik turun menahan luapan emosinya.
"Ayolah Marinka, kita semua tau cedera nya cukup parah. Tidak mungkin sembuh total. Jika pun sembuh maka akan mengalami kelainan_____".
"Diam.... ". Sentak Marinka.
" Dania...!!!!!! ". Ucap Marvin tak kalah geram.
" Ajari kekasihmu sopan santun. Dan bawa dia pergi sekarang juga ". Usir Marinka.
"Aku pun juga akan pergi Marinka, Tidak usah repot mengusirku". Kata Dania sinis.
" Aku minta maaf atas nama Dania, aku sungguh sungguh minta maaf padamu Marinka".Kata Marvin tulus, namun tak ada jawaban dari Marinka. Sementara Dania hanya menatap Marvin jengah.
Marvin menunduk pamit. Dan kemudian menarik Dania pergi dari situ.
******
"Bagaimana paman,, apa sudah ada kabar dari perusahaan paman Louis? ".
" besok akan ada rapat dewan direksi. Untuk menentukan pemimpin perusahaan sementara ".
" Bagaimana dengan keadaan keuangannya? Apa masih sama? ". Tanya Marvin penasaran.
" Masih Marvin. Tuan Anthony berniat mengambil alih perusahaan itu".
"Dia menolak Marinka, tapi menginginkan perusahaannya. Memalukan sekali ".
" Begitulah dia,, tapi aku yakin Louis tidak akan sudi memberikan perusahaannya pada Anthony".
"Apa perlu kita mengambil alih perusahaan itu paman? ". Tanya Marvin.
" Sebenarnya jika kita mengambil alih perusahaannya. Kita juga bisa dapat untung. Perusahaan kita akan saling bekerja sama. Perusahaan Louis bergerak dibidang pengadaan barang. Kita juga akan mudah mendapatkan material kontruksi untuk pembangunan hunian".
"kita bisa saling menguntungkan. Jika boleh aku akan mengakuisisi perusahaan paman Louis jika paman mengizinkan ".
" Paman mengizinkan, tapi setelah perusahaan itu kau ambil, bagaimana dengan Marinka, dia sudah tidak ber hak apa pun".
"Aku tidak akan membiarkan dia kesusahan paman. Aku akan mengurus segala kebutuhannya".jelas Marvin.
"Sampai kapan? Lantas bagaimana dengan Dania? ". Tanya Tuan Mike. Marvin terdiam.
" Marvin.. Paman mohon menikahkan dengan Marinka. Hanya dengan cara itu kau bisa menyelamatkan Marinka dan juga perusahaannya".
"Bagaimana dengan Dania paman. Aku tidak mungkin meninggalkan nya.. ".
" berilah pengertian padanya. Lagi pula paman tidak begitu suka padanya. Dia wanita yang ambisius ".
" Tapi aku tidak mungkin meninggalkan nya paman". Jelas Marvin kacau.
"pikiran dulu baik-baik. Marinka gadis baik. Kau juga sudah tau dia dari dulu kan ".
" Akan aku pikirkan ". jawab Marvin kemudian berlalu dari hadapan pamannya.
********
" omong kosong apa ini. Aku tidak setuju". Kata bibi mouli setelah mendengar perihal rencana pernikahan Marvin dan Marinka.
" memangnya kenapa?, Marinka gadis baik. Bukan kah kau juga menyayangi nya seperti putri kita sendiri ". Kata Tuan Mike.
" ya.. Aku menyayangi nya. Tapi tidak untuk memberikan izin menikah dengan Marvin. Calon istri Marvin tetap Dania ". Ucap bibi mouli dengan amarah meluap.
" Apa karna dia anak kerabatmu? ". Tanya Tuan Mike menyelidik.
" Mike.... Kau keterlaluan.. ".
" Aku benar bukan.. Sejak beberapa tahun terakhir kau berusaha mendekatkan dia dan Marvin. Seolah mereka punya hubungan serius". Jelas tuan Mike, membuat istrinya diam tak bersuara.
" Paman bibi, sudahlah kita bahas ini lagi nanti ". Ucap Marvin menengahi kepalanya pun serasa mau meledak menyaksikan paman dan bibi nya bertengkar.
" Marvin, apa kau mencintai Dania? Kau ingin menjadikannya istrimu sungguh-sungguh? ". Tanya Tuan Mike. Tiba Marvin pun bimbang. Entahlah apa benar dia menginginkan Dania sebesar itu. Mereka memang dekat saat mereka masih sama-sama sekolah di sekolah menengah atas.
Dan berlanjut saat mereka melanjutkan ke universitas yang sama atas saran bibi mouli.
Mau tak mau mereka akan sering bertemu. Marvin pun kenal dekat dengan keluarga Dania.
Hingga beberapa tahun lalu kecelakaan menimpa orang tua Dania. Dan menyebabkan orang tuanya tewas.
Sejak saat itu bibi mouli mengurus Dania juga kakaknya, David. Dari situlah Marvin mulai iba pada Dania,dan sering menemui Dania untuk menghiburnya. Dari situlah bibi mouli menginginkan Marvin untuk selalu menjaga Dania.
" Marvin kau harus ingat, meskipun aku bukan ibumu. Tapi kau mendapatkan kasih sayang seorang ibu dariku. Jangan lupa itu ". Suara bibi mouli meninggi.
" Kau pikir siapa yang menjadikan nya pemuda hebat saat ini. Aku yang membentukknya hingga bisa jadi seperti sekarang ". Ucap Tuan Mike tak kalah tinggi.
Deg........
Ada yang berdesir di hati Marvin. Akhirnya apa yang ditakutkan pun terjadi. Dirinya seolah diangkat keatas awan tapi dalam sekejap dihempaskan kedasar lautan.
"Paman bibi aku permisi, aku akan bermalam di apartemen ku". Pamit Marvin dengan membawa perasaan terluka.
"Marvin tunggu,,, maafkan bibi, seharusnya bibi tidak berkata begitu'. Ucap bibi mouli lembut.
", tak apa bibi aku tau". Ucapnya dengan senyum dipaksakan. Kemudian berlalu dari rumah besar itu. Tuan Mike menjatuhkan tubuhnya di sofa. Merutuki kebodohannya.
Marvin melajukan mobilnya dengan perasaan terluka. Dia ingat bahwa pencapaian nya saat ini tidak lepas dari dukungan orang terdekatnya. Keluarga Tuan Mike dan Tuan Louis berperan besar.
Mobil Marvin berhenti ditempat tujuan. Dia memutuskan untuk ketempat ini, untuk mencari jalan keluar.
Tiba-tiba matanya menyipit heran. Saat mendapati mobil yang dia kenali terparkir di tempat yang tak jauh dari mobilnya.
" Apa yang dia lakukan disini....? ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sepriyanti Adelina
apakah itu dania yg dilihat marvin🤔🤔🤔🤔
jangan2 dania kerjasama sama anthony dan thomas🙈🙈🙈🙈
2021-07-28
1
Junaedi
poin 8
2021-07-07
0
Ida
who?????
2020-08-25
1