10. Jangan terlalu baik

Marvin terkejut bukan main. Mendapati Marinka tidak ada didalam mobil. Astaga kemana dia. Dia mencoba menghubungi namun ponselnya tidak aktif. Akhirnya Marvin mencoba menelepon kerumah Marinka.

"Halo bibi elly... Apa Marinka sudah berada dirumah ".

" Ah Iya, dia baru saja masuk kekamar. Sebelumnya dia makan dahulu. Dia bilang dia lapar. Dia datang dalam keadaan pucat sekali. Kau tinggalkan dimana lagi dia?.. Ucapan bibi elly begitu dingin. Marvin tak tau lagi harus berkata apa.

"mm bibi.. Aku sedang ada meeting siang ini. Aku akan jelaskan nanti. Aku akan berkunjung kerumah ". Ucap Marvin lalu menutup panggilannya.

" Astaga.. Kenapa semakin hari semakin rumit saja. Kenapa aku jadi terjebak di tengah-tengah". Kata Marvin bingung.

Marvin mengemudikan mobilnya menuju apartemennya. Membersihkan diri kemudian pergi ke restoran tempat dia bertemu klien nya sekalian makan siang.

Dia akan bertemu klien sekaligus temannya saat di universitas namanya Eric.

*****

Pria tampan bermata biru itu ternyata sudah datang lebih dahulu.

"Sudah lama.... ". Sapa Marvin sambil memeluk sahabatnya itu.

" Lumayan... Kau sendirian? ".

" iya. Leo sedang mengurus pekerjaan yang lain. Setidaknya kita bisa sedikit santai mengobrol. Tidak usah terlalu formal ".

" Dimana kekasihmu? Dia tidak ikut? ".

" Tidak.. Aku sedang pusing.". Ucapnya sambil menyulut nikotinnya. Kening Eric berkerut tak mengerti.

"Kau tau Dania sekarang melarangku untuk berhubungan dengan teman masa kecilku, Marinka. Kau ingat? ".

" yaa.. Anak perempuan dari sahabat paman Mike bukan? ". Jawabnya mulai mengingat.

" Kau ingat rupanya ...". Ucapnya sambil menghembuskan asap nikotin itu.

"Tentu saja.. Seingatku dia gadis cantik yang menggemaskan dulu waktu kita masih sama-sama di sekolah dasar. Sebelum aku pindah sekolah. Kenapa dia melarangmu? Kau berselingkuh? ". Selidik Eric.

" Hey.. Aku bukan dirimu, enak saja. Dania mulai cemburu padanya. Sedangkan aku dari kecil sudah bersama Marinka. Kami selalu bersama dalam hal apa pun. Bahkan sudah beberapa bulan ini dia bekerja padaku".

"Bukankah papanya punya perusahaan? Kenapa bekerja padamu? ".

" Dia belum cukup mahir mengelola perusahaan, jadi dia masih perlu belajar padaku juga ada Leo yang membantu ".

" Jangan katakan ini akal-akalanmu saja untuk mendekati dua wanita sekaligus ". Ucap Eric tergelak. Marvin berdecak kesal.

" sudah ku bilang aku bukan dirimu. Jangan membuatku tambah pusing ".

" Aku tak percaya..... ". Kata Eric terus menggoda sahabatnya.

" huuh bersihkan isi kepalamu dari hal kotor ". Kata Marvin memupus api pada asbak didepannya. " Kau tau Eric, sahabatku ini berbeda. Dia tak seperti wanita kebanyakan. Dia anak rumahan. Dia tak pernah bergaul bebas".Jelas Marvin.

" kenalkan padaku... Sepertinya menyenangkan bermain-main bersama gadis yang masih polos". Kata Eric tertawa lebar.

Marvin mendelik kesal. Jaga ucapanmu dasar penjahat. Membuat Eric makin tergelak melihat sahabatnya memasang muka seram.

"Jika ku kenalkan padamu maka masalahku akan bertambah banyak. Aku tau riwayatmu bersama para gadis seperti apa. Mana mungkin ku berikan Marinka padamu". Jelas Marvin panjang lebar. Eric hanya terkekeh melihat sahabatnya itu.

"Aku jadi penasaran, seperti apa dia. Apa dia cantik.. Hahh? ". Goda Eric.

" sudah diam. Jangan bahas itu ". Ucapan Marvin membuat Eric makin tergelak. Marvin pun hanya bisa menggerutu tak jelas.

Akhirnya mereka beralih membahas kontrak kerja yang telah mereka rencanakan. Mereka berbicara sampai malam hari. Marvin akhirnya menyudahi pertemuan itu. Dia teringat belum mengunjungi Marinka.

Mereka pun berpisah berjalan sesuai tujuan masing-masing.

Saat hendak menuju rumah Marinka tak sengaja Marvin melewati toko kue. Dia ingat Marinka suka sekali tiramissu cake. Akhirnya Marvin turun membelikan cake kesukaan Marinka. Gadis itu penyuka makanan manis dan gurih.

****

"Marinka masih tidur... ". Jawab bibi elly saat Marvin menanyakan keberadaannya.

" Apa dia sudah makan?".

"Sudah... Bahkan sangat lahap sekali. Seperti orang yang belum makan setahun ". Ucap bibi elly penuh penekanan.

" Tadi sudah kutawarkan makan diluar tapi dia tidak mau bi ". Kata Marvin pelan dia merasa bersalah.

" memangnya kau kemana? Kenapa dia pulang naik taksi? ".

" Di tengah jalan Dania menelponku bi.. Aku ada urusan sebentar. Waktu aku kembali dia sudah tak ada". Jelas Marvin.

"Selalu saja.... ". Ucap bibi elly kemudian berlalu. Demi Tuhan kepalanya seperti mau meledak. Memikirkan beberapa pekerjaan yang menuntutnya berkonsentrasi penuh. Memikirkan Dania yang sekarang lebih cerewet. Marinka yang kini seperti menjauhinya. Sekarang ditambah lagi bibi elly yang tak ramah lagi.

Persetan....

Dia butuh istirahat. Tubuh dan pikirannya sangat lelah dua hari ini.

Akhirnya dia pergi dari situ menyusul Tuan Louis yang sedang bersantai di taman belakang disisi dapur.

****

" Aku lapar sekali.. ". Kata Marinka kemudian beranjak dari tempat tidur. Waktu menunjukkan pukul 10 malam. Astaga seharian dia kelelahan hingga tertidur pulas. Marinka berjalan perlahan menuruni tangga menuju dapur. Dia mencari sesuatu yang bisa dimakan. Kemudian matanya berbinar melihat ada kotak kue dimeja makan. Aromamya langsung menusuk indra penciumannya.

" tiramissu.... ". Ucapnya senang sambil mengambil piring kecil untuk meletakkan potongan kue.

Sepotong..

Dua potong..

Tiga potong...

Dia memakan kue kesukaannya sangat lahap.

" Kau sudah bangun sayang... ". Sapa bibi elly yang tiba-tiba muncul.

" iya bibi.. Aku lapar". Katanya sambil terkikik malu. "Dimana ayah? ".

"Di taman belakang bersama Marvin ". Ucap bibi elly lalu ikut duduk. Marinka reflek menoleh. Dan menarik sendok kue dari mulutnya perlahan.

" Iya... Dia sedang disini sejak tadi. Mungkin sekitar dua jam lebih. Dia menunggumu".Jelas bibi elly sambil melirik memperhatikan perubahan raut wajah Marinka.

"Kau sudah bangun sayang... ". Sapa Tuan Louis yang muncul dari pintu samping dapur.

" sudah papa... ". Jawabnya sambil tersenyum manis. Namun seketika memudar saat melihat Marvin yang muncul dari belakang papanya.

" Kau butuh sesuatu? ".

" Tidak papa.. Aku sedang menikmati kue tiramisu kesukaanku. Bibi elly yang membelikannya ". Ucapnya senang seperti anak kecil yang diberi permen. Sambil terus memasukan beberapa potongan kue ke mulutnya.

" Bibi tidak membelinya. Marvin yang membawanya untukmu ". Jelas bibi elly.

Seketika Marinka menghentikan makannya. Meletakkan sendok nya dan mendorong piring kue nya yang tinggal tersisa 3 potongan kecil. Marvin menatap jengah. Tindakan Marinka seperti anak kecil.

" Habiskan sayang.. Kau menyukainya kan ". Kata Tuan Louis.

" Tidak papa aku sudah kenyang ". Ucapnya kemudian meneguk air putih di depannya hingga tandas. Hendak beranjak. Kemudian berbalik.

" Lain kali tidak usah datang, aku bisa kedokter sendiri mengecek kaki ku. Dan satu lagi... Tidak usah membawakan aku apa pun. Aku tak menyukai kue yang kau bawa". Ucapnya dingin. Seketika Marvin menatap tajam mata Marinka. Tak taukah dia apa yang sudah dia lewati hari ini.

Dia memilih menunggunya disini mengabaikan rasa kantuk, lelah dan laparnya demi melihat keadaannya.

"Marinka....". Sentak Tuan Louis dan bibi elly bersamaan.

Marinka terkejut gemetar namun mencoba bersikap tenang.

"jangan bertindak tidak sopan. Marvin menunggu mu dari tadi hendak melihat keadaanmu. Sikapmu sungguh kurang ajar Marinka ". Kata Tuan Louis marah.

" Aku tidak memintanya papa, dia datang sendiri. Oh yaa satu lagi jangan bersikap terlalu baik padaku. Aku tidak mau mendapat masalah dari Dania dikemudian hari ".

Cukup.... Kesabaran Marvin sudah habis...

" Baiklah... Jika itu maumu, aku juga sudah lelah. Kau pikir kau siapa, bisa berbuat sesukamu. Kau seperti anak kecil. Aku tidak akan datang bahkan jika kau memintanya. Kau bilang kau tidak suka kue ini. Baiklah akan kubuang saja".Marvin merapikan kardus kue itu dan juga piring bekas Marinka kemudian membuangnya ketempat sampah.

Bibi elly dan Tuan Louis terkejut bukan main melihat Marvin. Pasalnya Marvin tidak pernah marah. Semarah apapun dia bisa menahan diri. Mereka hanya saling tatap. Sementara Marinka sudah pias ketakutan.

"Jika kau kurang puas kau bisa memuntahkan apa yang kamu makan". Kata Marvin beranjak pergi. Kemudian berbalik sesaat menatap bibi elly dan Tuan Louis bergantian.

Wajah mereka terlihat terluka dan bersedih. Bagaimana tidak. Marvin dan Marinka selalu bersama sejak kecil. Mereka saling bergantung dan malam ini mereka bertengkar.

Marvin menghampiri bibi elly dan Tuan Marvin. Kemudian menggenggam tangan mereka.

"Paman, bibi, maafkan aku. Mungkin aku berlebihan. Tapi aku sudah berusaha sebisaku. Aku sudah meminta maaf tapi Putri mu tidak mau mengerti. Mungkin setelah malam ini aku akan jarang berkunjung ". Marvin berpamitan. Terlihat bibi elly menyeka sudut matanya. Mata Tuan Louis pun berkaca-kaca menatap pria muda di depannya yang sudah seperti anaknya.

" Aku permisi. Maafkan aku". Ucapnya bergetar sambil menatap Marinka yang juga sama terpakunya. Menatap Marvin menghilang dari pandangannya.

Tuan Louis menatap Marinka kecewa. Sementara bibi elly hanya bisa menatap prihatin. Kedua orang itu lantas meninggalkan tempat itu.

Tak terasa jatuh pula airmata Marinka. Marinka memejamkan matanya.

Mulai saat ini kita jalan masing-masing

TBC

Senin, 13 juli 2020

Terimakasih yang sudah mampir, jangan lupa like ya kak 😍😍😍😍

Terpopuler

Comments

Dewi Nur Aeini

Dewi Nur Aeini

part ini bener" menusuk hati
nyesek

2021-08-01

0

mrs.wang

mrs.wang

bagus bgt ceritanyaa

2021-07-21

0

Masiah

Masiah

lebih baik bgtu biar GK ada yg tersakiti 😥😥

2020-09-03

3

lihat semua
Episodes
1 1.Penolakan
2 2. Memantaskan diri
3 3. Tak Tega
4 4.kebenaran
5 #5.Di malam pesta
6 6. Kemarahan Marvin
7 7. Kemarahan Marvin 2
8 8. Kekecewaan
9 9. Berubah
10 10. Jangan terlalu baik
11 11. Semakin jauh
12 12. Menyesakkan
13 13. Kabar buruk
14 14. Tawaran
15 15. Keputusan
16 16.Awal segalanya
17 17. Harus bagaimana?
18 18. Ketakutan
19 19. Tak percaya
20 20. Perasaan aneh
21 21. Janji Marvin
22 22. Pasta pedas
23 23. Jangan sakit
24 24. David
25 25. Tak Bisa Dimaafkan
26 26. Berusaha Menerima
27 27. Bertemu kembali
28 28. Meragu
29 29. Berbohong
30 30. Mencoba jujur
31 31. Manis
32 32. Cerita masa lalu
33 33. Arina
34 34. Kembali kerumah
35 35. Tuan Andrew
36 36. Bahagia ataukah berduka?
37 37. Rencana Dania
38 38. Kehilangan
39 39. Mulai dari awal.
40 40. Thomas
41 41. Luapan emosi
42 42. Aku sudah tidak menyukainya
43 43. Pengganggu
44 44. Apa bisa dipercaya?
45 45. Berlibur
46 46. Berlibur ll
47 47. Perasaan yang sebenarnya
48 48. Penculikan
49 49. Menikahlah denganku
50 50. Leo
51 51. Janji Marvin
52 52. Perempuan pengganggu
53 53. Aku ingin keduanya
54 54. Kembali Terusik
55 55. Tidak menerima penjelasan
56 56. Kehilangan lagi
57 57. Terbuka
58 58. Kabar baik
59 59. Tak punya siapa-siapa
60 60. Duka Emily
61 61. Marinka atau Arina
62 62. Menikahi Arina
63 63. Pilihan sulit
64 64. Sebuah penantian
65 65. Baby twins
66 66. Memulai kehidupan baru
67 Rinjani
68 Gadis Penebus Hutang
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1.Penolakan
2
2. Memantaskan diri
3
3. Tak Tega
4
4.kebenaran
5
#5.Di malam pesta
6
6. Kemarahan Marvin
7
7. Kemarahan Marvin 2
8
8. Kekecewaan
9
9. Berubah
10
10. Jangan terlalu baik
11
11. Semakin jauh
12
12. Menyesakkan
13
13. Kabar buruk
14
14. Tawaran
15
15. Keputusan
16
16.Awal segalanya
17
17. Harus bagaimana?
18
18. Ketakutan
19
19. Tak percaya
20
20. Perasaan aneh
21
21. Janji Marvin
22
22. Pasta pedas
23
23. Jangan sakit
24
24. David
25
25. Tak Bisa Dimaafkan
26
26. Berusaha Menerima
27
27. Bertemu kembali
28
28. Meragu
29
29. Berbohong
30
30. Mencoba jujur
31
31. Manis
32
32. Cerita masa lalu
33
33. Arina
34
34. Kembali kerumah
35
35. Tuan Andrew
36
36. Bahagia ataukah berduka?
37
37. Rencana Dania
38
38. Kehilangan
39
39. Mulai dari awal.
40
40. Thomas
41
41. Luapan emosi
42
42. Aku sudah tidak menyukainya
43
43. Pengganggu
44
44. Apa bisa dipercaya?
45
45. Berlibur
46
46. Berlibur ll
47
47. Perasaan yang sebenarnya
48
48. Penculikan
49
49. Menikahlah denganku
50
50. Leo
51
51. Janji Marvin
52
52. Perempuan pengganggu
53
53. Aku ingin keduanya
54
54. Kembali Terusik
55
55. Tidak menerima penjelasan
56
56. Kehilangan lagi
57
57. Terbuka
58
58. Kabar baik
59
59. Tak punya siapa-siapa
60
60. Duka Emily
61
61. Marinka atau Arina
62
62. Menikahi Arina
63
63. Pilihan sulit
64
64. Sebuah penantian
65
65. Baby twins
66
66. Memulai kehidupan baru
67
Rinjani
68
Gadis Penebus Hutang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!