Dua minggu berlalu dari kejadian itu. Marvin pun menepati kata-katanya. Dia tidak pernah datang meskipun Tuan Louis memintanya.
Keadaan Marinka pun membaik. Hari ini dia bisa berangkat ke kantor setelah berlibur lama. Kakinya sudah tidak sakit lagi, namun bibi elly dan Tuan Louis melarangnya mengenakan sepatu ber hak tinggi.
Saat sedang membereskan mejanya. Tiba tiba lift kusus petinggi berbunyi. Menandakan atasan mereka sudah datang. Marinka menarik nafas panjang. Ini kali pertama pertemuan mereka setelah pertengkaran itu.
Segera dia berdiri,lalu menunduk memberi hormat. Tak ada sahutan apa pun dari bosnya itu. Berlalu begitu saja seperti tidak saling mengenal. Marinka memejamkan mata.
Hari ini Marinka mulai mengerjakan pekerjaan yang tertunda selama 2 minggu. Mulai mengurus beberapa perizinan untuk bangunan hunian dan lain sebagainya.
Tuk... Tuk.. Tuk...
Marinka terkejut memegang dadanya dan mendongak, ternyata Leo.
"Kenapa datang tiba-tiba seperti hantu". Gerutu nya.
"Memangnya ada, hantu datang tiba-tiba dengan wajah tampan? ".
" cih... Tampan dari mana?. Ada apa..? ".
" Tuan Marvin minta laporan beberapa perizinan. Bawakan nanti setelah makan siang ".
" Baiklah.... Itu saja?".
"Juga data suplier materialnya". Tambah Leo.
Marinka mengangguk mengerti.
"hey.. Apa kau bertengkar dengan temanmu yang aneh itu?". Bisik Leo sambil menunduk. Marinka menyipitkan matanya.
"Kenapa kau ingin tau. Dan.. Ya.. Kau bilang bos mu itu aneh?. Kau mau dipecat sepertinya? ". Goda Marinka menakut - nanti.
" Jangan sembarangan, aku menyukai pekerjaanku. Enak saja ".
" Kalau begitu jangan mencampuri urusan orang ". Kata Marinka sambil menaik turunkan kedua alisnya.
" Dasar aneh. Lanjutkan pekerjaanmu". Kata Leo sambil berlalu. Marinka terkekeh.
Hari itu berlalu cepat. Marinka menyelesaikan beberapa laporan untuk diserahkan pada atasannya.
****
Dua pria paruh baya itu duduk di Coffee Shop favorit mereka. Sesekali mereka berbicara serius.
"Apa langkahmu selanjutnya Louis ". Tanya lelaki itu sambil menyeruput kopi nya yang ternyata adalah Tuan Mike.
" Entahlah.... Ini pilihan sulit. Para pemegang saham berusaha mengincarku. Mereka berusaha menjatuhkanku. Aku yang salah aku memberitahukan kelemahanku pada Anthony sialan itu. Aku pikir aku akan berbesan dengannya ". Katanya kecewa.
" Sudahlah.. Jangan menyalahkan dirimu. Kita tidak ada yang tau ". Kata Tuan Mike menghibur.
" Jika Marinka hendak menikah maka yang menjadi suaminya harus orang yang mengerti dunia bisnis. Agar perusahaanku bisa terus bertahan. Karna Marinka tak cukup punya pengaruh. Dia juga masih belum paham berbisnis dan mengurus perusahaan ".
" Aku tau.. Jika Marinka dan Thomas menikah maka setidaknya kerjasama perusahaan pun akan lebih luas lagi. Apalagi perusahaan mu kini sedang krisis. Beberapa penanam modal membatalkan kontrak mereka ". Lanjut Tuan Mike.
" Thomas lelaki yang pandai berbisnis.. Hampir setara Marvin. Tapi ternyata setelah tau perusahaan ku sedikit bermasalah dia malah membatalkan rencana pernikahan ini".
"Perusahaanmu ini sejujurnya awalnya sudah sangat maju. Tapi gara-gara ulah ayah dan anak itu beberapa penanaman modal menarik lagi investasinya ". Ucap Tuan Mike geram.
" ya.. Anthony memberikan saran padaku untuk menyerahkan sahamku padanya. Tapi aku menolak. Kemudian entah apa yang dia bicarakan pada beberapa investorku. Mereka secara bersamaan menarik lagi investasinya".
"karna dengan begitu dia bisa mengambil alih perusahaanmu jika kamu mengalami kebangkrutan. Apalagi kau belum punya penerus, Aku khawatir mereka berlaku buruk padamu. Mengingat beberapa teror yang kau dapat beberapa hari ini membuatku takut ".
" Jika nanti aku tidak ada umur maka aku titip putriku padamu. Rencananya aku akan menjual saham ku pada Marvin. Hanya dia yang pantas. Bahkan jika aku memberinya cuma-cuma pun aku rela. Tapi kejadian beberapa hari ini membuatku mengurungkan niatku".
" Anak-anak kita sudah dewasa rupanya. Dulu aku sempat berfikir akan menikahkan mereka. Tapi ternyata Marvin memiliki pilihan sendiri. Sebetulnya aku tidak begitu suka dengan Dania. Tapi istriku menyayanginya. Mereka masih kerabat jauh ". Jelas Tuan Mike.
" Kenapa..? Dia mandiri, pintar, baik. Marvin tak kan kesulitan. Berbeda dengan putriku. Meskipun dia pekerjaan keras tapi untuk beberapa urusan dia belum bisa diandalkan dia masih harus bergantung pada orang lain".
"Entahlah Louis. Aku merasa jika Marvin bersama Dania justru Marvin akan kesusahan dikemudian hari. Dania itu tipe orang yang tak mau tersaing. Dan apa yang dia mau harus dia dapatkan. Dia ambisius".
"Baiklah,Biar itu menjadi urusan Marvin saja ". Kata Tuan Louis kemudian sambil menyesap kopinya.
*****
Brakkk...
Tumpukan map itu berserakan dimeja. Sang atasan menatap tajam pegawainya yang menunduk.
" Berapa lama kamu bekerja disini? ". Marinka diam.
" Membuat laporan begini saja belum benar. Lain kali belajarlah serius. Jangan membuang waktu orang lain". Kata atasannya itu yang tak lain adalah Marvin.
" Maaf Tuan, akan saya perbaiki ". Ucapnya sambil membereskan map itu. Sudut matanya sudah basah. Leo yang kebetulan berada disitu. Hanya melirik tanpa berani berkomentar.
" Leo... Ajari dia yang benar. Aku tidak mau menggaji orang yang tidak kompeten. Kalian boleh keluar ". Ucap Marvin kemudian. Kedua orang itu membungkuk memberi salam. Marinka berbalik sambil menyeka air mata nya.
Marinka kembali duduk dimejanya.Sedangkan Leo keluar entah kemana. Sakit sekali ketika Marvin memperlakukannya begitu kasar. Dari kecil dia tak pernah dibentak. Tapi kenapa akhir-akhir ini banyak sekali orang yang jahat padanya. Sedang berkutat dengan pikirannya tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Bibi mouli...
"ya bibi.. Ada apa? ".
" Tidak ada sayang. Bibi hanya susah menghubungi Marvin. Apa dia ada diruangannya? ". Tanya bibi mouli.
" Iya bibi.. Kami tadi baru saja membahas pekerjaan. Ada yang bisa aku bantu? ".
" Katakan padanya suruh pulang cepat. Dania menunggu dirumah. Kau juga mampirlah. Bibi membuat kue kesukaanmu ".
" Baiklah bibi akan aku sampaikan ".
Klik.......
Tok.. Tok.. Tok....
" Masuk.... ".
Marinka membuka pintu berdiri disana menatap Marvin. Marvin mendongak kearah Marinka. Sepersekian detik mereka saling menatap. Masih terlihat jelas mata sembab wanita itu.
" Sampai kapan kau akan berdiri disana '. Ucapan Marvin membuat Marinka terkejut.
"Ma.. Maaf Tuan. Tadi bibi Tuan menelepon. Anda harus pulang cepat. Karna Nona Dania sedang menunggu anda dirumah ". Ucap Marinka susah payah. Sungguh terlihat kaku sekali. Karna selama mereka bersama ini kali pertama Marinka berkata begitu formal.
" Baiklah kau boleh keluar ". Marinka berlalu. Pintu tertutup. Marvin menyadarkan kepalanya memejamkan matanya.
*****
Marinka berjalan keluar kantor. Hendak mencari taksi. Dia harus berjalan sedikit jauh. Terlihat langit mendung. Sesaat kemudian terlihat mobil Marvin melewati nya. Ada sedikit rasa sesak. Biasanya Marvin akan berhenti lalu memberikan tumpangan.
Setetes...
Dua tetes....
Gerimis mulai turun... Semakin lama semakin deras.
"oh sial... ". Marinka sedikit berlari namun tidak bisa leluasa. Kakinya sedikit ngilu kalau berjalan terburu-buru. Alhasil dirinya lumayan basah kuyup. Setelah menunggu sekian menit taksi pun datang.
Marinka bingung apa dia harus ke rumah paman Mike atau pulang saja. Setelah kemarahan Marvin itu mereka sudah tidak saling berkunjung. Meskipun paman Mike sudah berkali-kali menyuruh Marinka datang. Selalu saja Marinka membuat alasan.
Tapi untuk kali ini Marinka tidak bisa menolak bibinya. Selain karna dia sudah menganggapnya seperti ibunya sendiri, ternyata bibinya juga tidak tau jika hubungan Marvin dan Marinka sedang tidak baik.
Akhirnya dia memutuskan untuk pergi kesana juga. Meskipun dia harus menyiapkan dirinya karna disana dia akan bertemu dengan Dania.
"*Kuharap kita bisa bersahabat lagi Dania, kau dan Marvin sahabatku. Disisi lain aku tak nyaman menjauhi Marvin tapi disisi lain pula aku tidak mau hubunganmu dengan Marvin terganggu karna diriku. Kau begitu cepat mempercayai perkataan Emily dan Thomas ".
TBC*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ida
😧😧😧😧
2020-08-25
1
NaNa Shelia
tetap semangat 👍
2020-07-15
1
Rou Hui
Seru, Thor lanjut ya
2020-07-15
4