Tere menarik nafas dan menghembuskannya dengan kasar, dia berusaha menetralkan gejolak dalam batinnya ysng terasa terhimpit.
"Semangat Tere, kamu pasti bisa melalui semua ini, anggap ini untuk menembus keselahanmu," gumam Tere pada dirinya sendiri, dia menatap seluruh penjaga yang berada didalam mansion ini, sebagian juga ada yang tengah membereskan ruang tengah, sebab baru saja diadakan acara ijab antara Jay dan Tere, tanpa sepengetahuan keluarga Tere tentunya, sebab Tere yang tidak menginginkan hal itu terjadi, dia sudah tahu, jika orang tuanya tidak akan peduli.
"Apa aku bisa mengajukan sarat pada anda tuan?" Ya, Tere lebih memilih bersikap formal kali ini pada Jay, dia hanya ingin menjaga jarak dan tetap menjadi orang asing diantara keduanya.
"Katakan!" Ucap Jay tanpa menatap Tere sama sekali, dia hanya fokus pada ponsel ditangannya.
"Saya akan melakukan apapun yang anda perintahkan, asal jangan yang berhubungan dengan Ranjang," pinta Tere tanpa keraguan, karena bagaimanapun pernikahan keduanya hanya sebentar, dan Tere tidak ingin mengorbankan tubuhnya pada pria didepannya ini.
"Kamu jangan terlalu percaya diri Nona Anderson! Karena saya tidak berselera dengan tubuh yang sudah banyak dibelai para pria diluar sana!"
Jay sepertinya tidak sadar akan ucapannya, jika kekasihnya saat ini adalah wanita yang seperti itu, meskipun kali ini hanya fokus pada Jay saja, namun tetap saja, pemuas ranjang Jay adalah wanita penghibur.
Tere memejamkan matanya kuat, lagi- lagi kata itu yang keluar dari bibir pria berengsek didepannya ini.
"Baguslah, setidaknya anda tidak akan tertarik dengan tubuh murah ini." Tere merasa tingkat keangkuhan pria ini sangat berlebihan, dibandingkan ketika mereka belum tinggal satu atap, entahlan, disetiap perkataan Jay, seperti mengandung sesuatu yang tersirat.
"Cepat bersihkan tubuhmu! Mataku sakit melihatnya," umpat Jay, tanpa membantah , Tere berlalu dari sana, badannya sangat lelah hari ini, tidak hanya badannya, batinnya pun sama.
"Gara-gara kamu semua ini terjadi, hingga saat ini aku juga belum menemukannya, dan aku akan terus membalasmu disetiap kesakitan yang aku rasakan selama ini." Batin Jay, matanya tidak lepas dari wanita yang kini mulai menghilang dari balik pintu kamarnya, Jay membuang nafasnya kasar, entah kenapa kepingan masa lalunya kembali berputas.
Flasback...
"Sungguh ini tidak benar, dia bukan siapa- siapaku, apa kamu tidak percaya padaku sayang," lirik Jay, Jay frustasi membujuk kekasihnya yang kini berlinang air mata, entah kenapa hati Jay sangat tersayat melihat hal itu, bahkan hatinya merasa tercabik-cabik, ini semua akibat fitnah dari adik sahabatnya, yang tidak lain adalah Tere, dimana Wanita itu menunjukkan foto telanjang Jay bersama seorang wanita yang wajahnya disamarkan, namun sayangnya, penjelasan seorang Jay tidak sama sekali diindahkan oleh kekasihnya ini.
"Aku bahkan sangat percaya akan foto itu Jay, jelas saja ini asli, bagaimana mungkin kamu tidak mengakuinya, sungguh, kamu pria menjijikkan yang aku kenal Jay, bagaimana mungkin kamu menyagkal yang sudah jelas-jelas ada didepan matamu, apa selama ini aku kurang untukmu hah!"
Nisa berlari keluar apartement Jay, bahkan Jay tidak dapat mengejarnya, sebab dia belum mengenakan baju, Nisa terus berlari tanpa melihat kanan kiri ketika sudah sampai dijalan, hingga tiba- tiba ada sebuah truck yang menabrak tubuhnya.
Sedangkan didalam kamar, Jay cepat- cepat mengganti bajunya dan menyusul Nisa yang entah sudah berada dimana, namun ketika sampai diparkiran, dia melihat krumunan banyak orang, hatinya bergerak dan melangkah mendekat, hatinya terpaku dan seluruh badannya seperti kaku, dia mengenali tas itu, tas yang tergeletak dipinggir jalan.
"Tikak, tidak sayang, jangan bercanda," Jay masih berusaha menyangkalnya, tubuh Jay seperti linglung dia segera mendekat dimana ada krumunan banyak orang disana, benar dugaannya, jika wanita itu adalah sang kekasih, "tidak!!!" Jay berteriak sangat kuat ketika dia benar-benar melihat Nisa kekasihnya yang terbujur disana, bahkan semua orang terkejut mendengar teriakan Jay yang begitu kuat.
Tidak lama sebuah ambulan datang, dan segera membawa korban kerumah sakit, sedangkan Jay masih terdiam mematung ditempatnya, dia masih syok melihat semua ini, namun tidak lama dia tersadar dan segera mengejar ambulan yang hendak berlalu.
"Biarkan aku menemaninya! Dia adalah kekasihku!" Tanpa menunggu jawaban petugas, Jay langsung masuk dan menemani Nisa disampingnya, dia terus meremat tangan sang kekasih dan sesekali bulir bening membasahi pipinya, "sayang bertahanlah, kumohon," lirih Jay begitu pilu, bahkan tubuhnya bergetar melihat banyaknya darah diwajah sang kekasih, tangannya begitu dingin, demi apapun Jay tidak terima melihat semua itu.
Tinggakan jejak ya sayang, jangan lupa like koment dan subcnya, happy reading... 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Mainah Inah
dasarnya elu aja yang suka celap celup nyalain orang ,gedek gua jadinya
2024-06-16
1
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
oh begitu tho awal mula, dendamsi Jay
2024-05-09
0
M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤
demi apapn,dtnggal org yg kta syangin itu skit luar biasa,patah,rapuh entahlah
2024-02-15
0