Sebuah mobil mewah memasuki sebuah mansion yang berada ditengah hutan, meskipun ditengah hutan, namun kemewahannya cukup bisa memanjakan mata, apa lagi bangunan yang bergaya eropa mampu membuat penghuninya betah.
Sudah 3bulan hampir berlalu, Jay sudah lama meninggalkan mansoin yang ditinggali Tere beserta beberapa anak buahnya, yang khusus menjaga Tere agar tidak kabur dari mansion yang ada ditengah hutan, lama tidak mengganggu wanita yang menurutnya keji itu, ada hal yang kurang dalam dirinya, entak kenapa akhir-akhir ini Jay memikirkan adik sepupu dari sahabatnya itu, padahal mereka tidak ada hubungan khusus, melaikan kebencian yang ada pada wanita itu, sejak perkataannya waktu itu, Jay seperti dihantui rasa bersalah yang menyeruak dalam hatinya, namun Jay coba menyangkal semua itu, dan tujuannya tetap sama, ingin memberi pelajaran pada Tere.
"Mari silahkan masuk Bos, apa anda tidak jadi berkunjung kemari?"
Lamunan Jay terjaga setelah mendengar suara Dio yang mengajak sipunya empu untuk turun, karena sejak tadi Dio bingung, melihat bosnya justru hanya menatap pintu yang menjulang tinggi didepannya, Jay segera berdehem demi menetralkan tubuhnya yang sedikit kurang nyaman, dan tentunya itu tidak luput dari pandangan Dio.
Semenjak penghinaan yang iya layangkan pada Tere saat itu, hubungannya dengan wanita itu semakin jauh, bahkan Tere dengan sengaja menjaga jarak dengannya, saat Jay sarapan, Tere lebih suka membersihkan taman, agar tidak melihat pria itu, katika Jay memanggilnya Tere selalu beralasan sedang tidak enak badan, sehingga tugas kantor membawa Jay pergi selama hampir tiga bulan lamanya, sebab ada masalah dikantor pusat, dan mau tidak mau dia harus pergi.
Jay turun dari mobil setelah Dio membukakan pintu mobil untuknya, dia memperbaiki jasnya terlebih dahulu, tidak lama Jay berjalan masuk dengan tubuh tegap dan langkah yang begitu tegas, sehingga yang melihatnya terpukau dengan ketampanan pria itu, bahkan ada juga yang berkeringat, karena mereka semua tahu, seberapa berkuasa dan bengisnya seorang Jay.
"Tuan," sapa bik Ana ketika melihat Jay memasuki mansion, dia segera mendekat dan membungkuk hormat pada tuan besarnya ini, hampir saja bik Ana terhuyung lantaran terkejut melihat bos besarnya.
"Dimana dia?" Tanya Jay tanpa menghentikan langkahnya, dia terus berjalan menuju ruang tengah, sedangkan bik Ana mengekori tuanya dari belakang.
"Ada dikamarnya tuan, mungkin sedang istirahat, karena sejak siang belum istirahat sama sekali," jujur bik Ana, bik Ana berharap, kali ini tuannya tidak keterlaluan pada Tere, mengingat waktu itu, dimana tuannya yang dengan keji menyiram Tere yang masih tertidur.
"Maaf tuan, saya akan memasakkan sesuatu untuk anda," bik Ana berusaha mengalihkan pembicaraan mereka yang membahas Tere, sungguh bik Ana takut jika Tuannya berlaku kasar lagi, apa lagi kali ini Tere sedang istirahat, karena tubuhnya merasa tidak baik.
"Tidak perlu! Saya akan langsung istirahat, kalian bisa langsung istirahat saja!" Jay menaiki anak tangga, meninggakan seluruh penjaga dan Bik Ana yang terlihat menghembuskan nafasnya lega, setidaknya kali ini Nona muda Anderson itu tidak perlu menangis dalam diam, akibat ulah tuan besarnya.
Bik Anapun ikut berlalu dari sana untuk istirahat, karena jam masih menunjukkan pukul 11 malam, bik Ana yang kebetulan ingin kekamar kecil tidak sengaja melihat bosnya baru pulang, setelah lama tidak terlihat batang hidungnya.
"apa bos jadi menikah dengan wanita jadi-jadian itu" gumam Bik Ana yang kini sudah berada didalam kamarnya, karena yang bik Ana tahu, bos besarnya akan menikah waktu dekat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
tuh kan, bener si Jay kangen sama Tere
2024-05-06
1
M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤
weh kankan udh mlai tmbuh tuh rsa nano nano cma jay mnyangkal
2024-02-14
0