"Apa yang akan aku lakukan pada wanita seperti dirimu," seringai Jay, Jay hanya berjalan melewati Tere untuk membuka korden yang berada di belakang wanita itu, agar cahaya matahari bisa masuk kedalam kamarnya.
"Menyebalkan, kenapa dia selalu saja seenaknya," batin Tere menggrutu, ekor matanya menatap Jay yang terus bergerak membuka penutup kaca.
Jay menoleh, dia masih melihat Tere duduk diam disana, matanya menyorot wanita itu dengan tajam, "Apa yang kamu tunggu! Cepat Keluar dari kamarku! dasar menjijikkan," umpat Jay dengan sadisnya, bahkan raut wajah Tere sudah berubah.
Tanpa berkata, Tere berdiri dari duduknya dengan amarah, ketika mendengar kata menjijikkan! entah kenapa hatinya selalu sakit mendengar kata manis itu, dia berjalan keluar dengan penuh emosi, namun sayang, wanita itu tidak bisa melampiaskan amarahnya, dan hanya bisa memedamnya.
"Tunggu!" Cegah Jay.
Tere berhenti dan menunggu Jay akan memerintahkan apa lagi untuknya, tanpa menoleh, karena sudah bisa dipastikan, setiap namanya dipanggil oleh pria itu, tidak semerta merta untuk diperintah ini dan itu.
"Cepat ganti baju dan bersiap, mulai hari ini kamu akan menjadi asisnten pribadiku."
"Apa?" Kaget Tere, dia menoleh menunggu jawaban pria didepannya ini, apa dia tidak salah dengar, pikir Tere.
"Bukan, aku akan meralat, meurutku kata Asisten terlalu keren untuk wanita seperti dirimu," Jay seloah sedang berfikir, dia memandang Tere dari atas kebawah, namun tiba-tiba dia menjentikkan jari.
"Kamu akan menjadi pesuruhku dikantor!"
Tere tidak berkata apapun, dia langsung berbalik dan keluar dari kamar pria gila ini, menurut Tere, Tere sudah menduganya, dan benar, jika pria ini hanya ingin mengerjai dirinya saja.
"Apa dia tidak malas berlaku seperti itu setiap hari," kesal Tere, Tere tengah bersiap tanpa ada niatan untuk berlama-lama, dari pada dapat amukan lagi, Tere menatap isi lemarinya, disana tidak ada baju bagus yang bisa dia gunakan, Tere menghela nafas panjang, sungguh keadaan yang buruk.
Tere mengingat masa lalu, dimana dia bisa sesuka hati memakai apapun yang bisa dia pakai, bahkan dengan mudahnya membeli yang terbaru hanya untuk menyempurnakan penampilannya, tapi lihatlah sekarang, jangankan yang terbaru, bahkan yang layakpun tidak ada, akhirnya dia mengambil baju yang bersih, meskipun sangat tidak layak untuk dipakai kekantor, dan jangan ditanya Tasnya, bahkan Tas itu lebih layak dipakai kepasar untuk berbelanja sayur, namun Tere masa bodo, toh adanya hanya itu, dan dia kini sudah tidak ingin menjadi Tere yang dulu.
"Ini Nona," bik Ana menyodorkan rantang makanan pada Tere, ketika melihat Tere keluar dari kamarnya, Tere tidak langsung menerimanya, dia hanya mengernyit heran.
"Apa ini bik?" Tanya Tere setelah menerima rantang makanan itu dari bik Ana.
"Ini makan siang tuan yang iya minta tadi pada bibik, Nona, dan tuan menyuruh bibik memberikan pada Nona," Tere hanya mengangguk dan berjalan kearah pintu keluar.
Bik Ana terus menatap kepergian Tere yang berlalu dari sana, "apa Anda tidak akan malu nona, dengan pakaian yang anda gunakan" gumam Bik Ana, bik Ana mengingat betul seperti apa penampilan wanita itu dimasa lalu, sebab bik Ana, pernah bekerja dimansion Jay yang ada dikota, dan Ziko sering mengajaknya kesana, bik Ana melanjutkan pekerjaannya, setelah Tere tidak terlihat lagi.
Diruang tengah sudah ada Jay yang menunggu, Tere yang melihatnya segera berjalan mendekati pria itu.
Jay hanya melirik dengan ekor matanya, ketika tahu ada yang mendekat, tatapannya menyiratkan sesuatu, Jay berdiri dan memperbaiki Jasnya, tidak lama dia melangkah keluar, didepan sudah ada Dio yang menunggu mereka.
"Pagi tuan," sapa Dio.
Seperti biasa, Jay hanya akan berdehem saja, tanpa ada niatan basa- basi.
Dio membuka pintu mobil bagian belakang, Jay segera masuk.
"Mau ngapain!" Ucap Jay ketika melihat Tere akan masuk kemobil disampingnya.
"Bukannya anda yang meminta saya ikut."
"Apa kamu pikir saya mau duduk bersebelahan dengan wanita murahan sepertimu?" Teelihat sudut bibir Jay terangkat setelah mengatakan hal itu.
Tere mengurungkan niatnya untuk masuk, dia membuka mobil bagian depan dan duduk disana, tanpa mau berkomentar apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
dih tuh mulut, pedes banget macam bon cabe level seribu
2024-05-08
0
M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤
wnita mrhan,kjamny bhasamu jay
2024-02-14
1