Namun tiba-tiba Dooooooooorrrrrrr suara tembakan memecah kebisingan itu membuat semua orang menengok ke arah suara tembakan itu.
Bunga dengan cepat memeluk adiknya agar tidak melihat darah yang bercucuran disertai tembakan, "Bereskan" Ucap laki-laki yang baru saja menembak itu pada dua orang di belakangnya yang sedari tadi hanya diam.
"Baik kak" Ucapnya menundukkan kepalanya, sedangkan laki-laki itu berjalan menuju ke arah Bunga.
"Ka.. kau siapa? " Tanya Bunga yang masih bergetar melihat Laki-laki itu semakin mendekat ke arah Bunga.
"Aku Bara aku adalah orang yang akan mengawasi mu selama kau adalah orang dari Mami " Ucap Bara sembari membersihkan tangan nya dan menaruh kembali pistolnya di balik jasnya.
Bara mengambil rokoknya dan mulai menyalakan nya dia menarik kursi dan duduk, Bunga yang merasa sudah aman membiarkan Rose untuk melihat keadaan.
"Kak Rose takut" Ucap bocah kecil yang badannya bahkan juga gemetar karena takut.
"Anak kecil jangan takut ada kakak di sini, apakah kau bisa kembali ke kamarmu" Ucap laki-laki itu sembari menepuk-nepuk pucuk kepala Rose dengan pelan.
Rose melihat ke arah kakaknya dan mendapatkan anggukan "Sebentar ya sayang" Ucap Bunga lembut membuat Rose mengerti dan segera pergi meninggalkan kakaknya.
Namun setelah dia melangkah beberapa langkah dia menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Bara "Jangan sakiti kakak ku" Ucap Rose pelan namun dia berusaha untuk berani.
Bara yang pembawaannya slengean dia pun tersenyum sembari mengedipkan matanya pada gadis kecil itu "Tidak akan" Ucapnya yang wajahnya berubah seratus drajat dari pertama masuk tadi.
"Baiklah aku mengerti" Ucap Rose yang terlihat lega.
"Apa kau mau minum sesuatu? " Tanya Bunga.
"Tidak perlu basa-basi, aku di sini memberikan ini padamu" Ucap Bara memberikan dokumen kepada Bunga, membuat Bunga sedikit bingung.
Bunga menerima amplop itu dan mulai membacanya matanya membulat sempurna saat melihat apa yang di berikan oleh Mami "Se.. semua ini apa mami menyelidiki ku" Ucap Bunga merinding ketakutan.
"Ya semua ada dalam kendalinya sekarang kau hanya bisa bekerja dan melunasi semua hutang mu, rumah ini sudah kembali pada mu dia sudah melunasi nya" Ucap Bara.
"Aku mengerti" Ucap Bunga menghela nafasnya.
"Kalau begitu ambil ini dan bersiap nanti malam aku akan mengantarmu" Ucap Bara sembari pergi meninggalkan Bunga.
"Hotel muara 302,Huh Bunga kau akan melakukannya" Bunga menggenggam kertas itu dan mengeratkan giginya.
"Hei, aku sarankan agar adikmu tidak tau apapun tentang pekerjaan kotor mu" Ucap Bara yang sepertinya tidak menyukai Bunga namun sangat simpati dengan Rose.
"Tidak usah kau beritahu aku sudah tau" Ucap Bunga sembari menggenggam tangannya semakin erat karena kesal dia sendiri tau dan sadar diri dia tidak mungkin memberitahu pekerjaan kotornya pada adik tercintanya.
"Bagus kalau begitu" Ucap Bara langsung pergi dari rumah Bunga itu.
Bunga kemudian ke kamar adiknya, adiknya tengah menulis di buku deary nya saat melihat Bunga masuk Rose segera menutup bukunya itu dan menyimpannya "Kakak apakah sudah selesai urusannya? " Tanya Rose yang tadi wajahnya terluka sedih kini berusaha untuk tersenyum.
Bunga merasa bersalah pada Rose yang harus menahan semuanya di hadapannya " Rose apa kau ingin melihat ibu? " Tanya Bunga pada adik kecilnya itu.
"Tentu aku mau kak, ayo kak ayo kita bertemu dengan ibu" Ucap Rose terlihat bersemangat seperti nya dia sudah menahan untuk tidak menanyakan tentang bertemu dengan ibunya.
"Baiklah kalau begitu bersiaplah kakak juga akan bersiap" Ucap Bunga yang mengusap kepala adiknya sebelum pergi.
Bunga kembali ke kamarnya dan bersiap untuk pergi kembali ke rumah sakit. Rose pun bersiap dia membawa beberapa lukisannya untuk ibunya.
Bunga sudah menunggu kedatangan Rose "Kak aku sudah siap " Ucap Rose.
"Rose apa itu yang kau bawa" Ucap Bunga.
"Ini adalah aku dan kakak, ini akan menemani ibu saat aku dan kakak tidak ada di rumah sakit" Ucap gadis kecil itu sembari menunjukkan gambarnya pada kakaknya, membuat Bunga tersentuh dan membuatnya meneteskan air matanya terharu dengan pemikiran gadis kecil di hadapannya.
"Kakak kenapa menangis? " Tanya Rose polos.
"Kakak tidak apa-apa sayang, ayo kita berangkat sekarang" Ucap Bunga sembari menghapus air matanya dan menggandeng Rose.
Mereka bersiap dengan Motor milik Bunga yang tersisa, mereka kini sudah sampai di rumah sakit.
Rose segera berbincang dengan ibunya yang bahkan belum sadarkan diri, Rose memberitahu tentang gambarnya dan menaruhnya di meja yang ada di ruangan ibunya itu "Kak apakah ibu akan bangun" Ucap gadis kecil itu yang ternyata wajahnya sudah di banjiri air mata.
"Rose" Ucap Bunga terkejut dan langsung memeluk adiknya itu sembari mengusap lembut punggung kecilnya itu "Tentu saja sayang ibu pasti akan bangun dan kembali bersama kita" Ucap Bunga meyakinkan Rose
"Aku tau itu, ibu kuat ibu pasti akan kembali bersama kita" Ucap Rose segera menghapus air matanya.
Sore menyapa sudah waktunya Bunga kembali ke rumah bersama adiknya namun Rose bersikeras untuk tinggal di rumah sakit "Rose mau sama ibu kak" Ucap Rose merajuk.
"Dek kita kembali besok ya, kakak harus kerja malam ini" Ucap Bunga membujuk Rose.
Rose terus menggelengkan kepalanya, dia juga anak kecil di rumah sendiri tentu membuatnya takut namun dia tidak mengatakan apapun, dia hanya ingin bersama ibunya " Kakak malam ini saja biarkan aku tidur bersama ibu ya kak, Rose mohon" Ucap Rose memohon.
Bunga hanya menghela nafas dan mencoba pergi untuk negosiasi dengan penjaga ruangan dan dia memperbolehkan Rose untuk tinggal hanya malam ini.
"Kakak aku tidak mau pergi" Ucap Rose.
"Hanya malam ini saja ya tidurlah di sini, kakak akan bersiap pergi kerja" Ucap Bunga pada Rose.
"Siap kak, kakak semangat bekerjanya" Ucap Rose.
"Tentu demi kalian" Ucap Bunga dengan nada penuh arti.
Bunga akhirnya kembali ke rumah sendiri baru saja tiba, Bara sudah berada di depan rumah Bunga.
"Kau sudah datang" Menatap Bara yang sudah berdiri dan mengambil sesuatu dari mobilnya.
"Ambil ini" Bara memberikan paperbag pada Bunga.
"Apa ini? " Tanya Bunga sembari mengambil paperbag dari tangan Bara
"Mami menyuruh mu memakainya" Ucap Bara yang mendapat anggukan dari Bunga.
Bunga masuk ke dalam rumahnya kemudian membongkar apa yang ada di dalam paparbag itu "Ini, haruskah aku memakainya "Bunga menghela nafasnya dia benar-benar tidak menyangka dia akan memakai baju yang begitu minim itu. "Huh, semoga semuanya akan baik-baik saja" Ucap Bunga sembari memakai apa yang sudah di persiapkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
demi sang ibu dia rela melakukan apapun,,,sungguh pengorbanan yg sangat berat.
2024-11-09
0
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Pengorbanan bunga sangat lah berat' ... demi sang ibu rela melakukan apapun
2023-09-03
2
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
mau gak mau suka gak suka bunga mesti jalani semua... tp demi ibu nya dia melakukan semua
2023-09-02
0