Episode 3

Bab 3

Setelah mendapatkan uang dari mami Bunga di antar oleh pengawal mami ke rumah sakit untuk menandatangani surat kuasa tindakan medis dan membayar administrasi.

"Ibu aku harap kau akan segera sembuh dan memafkan aku yang masuk ke dunia yang gelap ini" Gumam lirih Bunga setelah menandatangani surat di depannya.

Malam ini Bunga tidur di rumah sakit menunggu ibunya keluar dari ruangan operasi namun Bunga sama sekali tidak bisa tidur dia kepikiran adiknya yang berada di rumah sendirian namun Bunga juga tidak bisa meninggalkan rumah sakit "Rose bertahanlah di rumah kakak akan segera kembali" Ucap Bunga berbicara sendiri seolah tengah berbicara dengan adiknya

Malam berlalu dengan cepat ibu Bunga juga sudah keluar dari ruang operasi namun ibu Bunga mengalami kondisi vegetatif dia sama sekali belum sadar dari komanya.

"Dokter kenapa ibu belum siuman dokter" tanya Bunga.

"Nona harus bersabar saya hanya bisa berusaha semaksimal mungkin tapi hanya Tuhan yang mampu membuatnya sadar kembali, kita hanya bisa berusaha" ucapan dokter itu sama sekali tidak membuat Bunga bersemangat.

"Apakah ada kemungkinan ibu akan sadar dokter" Tanya Bunga.

"Tentu saja nona" Ucap dokter itu.

"Baiklah saya mengerti kalau begitu berikan perawatan yang terbaik untuk nya soal biaya aku akan mengusahakan nya" Ucap Bunga dengan yakin dan mendapat anggukan dari dokter.

Bunga yang merasa ibunya sudah aman dia bergegas untuk kembali ke rumah di rumah dia melihat adiknya yang tengah duduk dengan memakan mie instan membuat Bunga terharu melihat nya "kakak kau sudah pulang" Tanya gadis kecil itu berlari ke arah kakaknya

"Ya sayang kakak sudah pulang"

"Baiklah kalau begitu ayo makan bersama Rose sudah membuatkan sarapan untuk kita berdua" Ucap Rose tersenyum.

Bunga mengangguk dan ikut duduk adiknya mengambilkan mangkok dan membagi dua mie yang dia masak dengan susah payah, Bunga tau itu dia melihat tangan Rose yang seperti terkena air panas, Bunga menahan tangisnya melihat adiknya yang berusaha tegar itu.

Bunga pergi sebentar mencari kotak pertolongan pertama dan mencari salep untuk luka bakar, dia menarik tangan adiknya dan tidak bisa menahan tangisnya " Kau hebat Rose kau sangat hebat" Ucap Bunga yang tak bisa menahan air matanya.

"Kakak jangan menangis Rose ada di sini bersama kakak kakak jangan menangis ya" Ucap rose menghapus air mata kakaknya.

Bunga menggelengkan kepalanya " Kakak tidak menangis jangan khawatir kakak tidak menangis" Ucapan Bunga berbanding terbalik dengan kenyataannya bahkan wajahnya sudah di penuhi air mata.

Rose memeluk Bunga " Jangan menangis lagi ya kak ok, kita sarapan ya kita harus sehat untuk merawat ibu benarkan" Ucap Rose yang bahkan lebih dewasa dari umurnya membuat Bunga semakin tidak bisa menahan tangisnya.

Rose yang berusaha tegar kemudian mengambil sendok makan dan menyuapkan mie itu ke mulut kakaknya "kakak harus makan, makan yang banyak" Ucap rose berusaha tersenyum.

Braaaaaakkkkkkkkkkkkk suara pintu yang di dobrak membuat Bunga dan Rose yang sedang sarapan terkejut apa lagi melihat beberapa laki-laki bertubuh besar menerobos masuk ke rumahnya "Kalian siapa? " tanya Bunga sembari membawa rose di belakangnya untuk melindungi nya.

"Serahkan rumah ini" Ucap laki-laki yang berdiri di depan berjalan dengan tubuh yang besar membawa sebuah dokumen.

"Apa hak kalian meminta rumah ini, ini rumah kami! " Teriak Bunga masih dengan melindungi adiknya di belakang nya tapi ucapan Bunga itu malah membuat mereka semua tertawa.

"Apa kau bilang rumah mu ini adalah rumah ku" Ucap laki-laki yang seperti nya adalah pemimpin tiga laki-laki lain itu yang berjalan semakin mendekat ke meja makan tempat Bunga dan Rose berdiri.

"Omong kosong apa yang kau bicarakan" Ucap Bunga menahan rasa takutnya.

Laki-laki itu melemparkan berkas yang sedari dia pegang "Lihat ini, ini adalah surat perjanjian hutan ayahmu dan ini adalah Sertifikat rumah yang sah" Ucapnya sembari menunjukkan sertifikat rumah itu.

Hancur sudah rasanya perasaan Bunga. Hati, pikiran dan juga badannya bak di cabik-cabik ayahnya begitu tega dengan dia dan adiknya beserta ibunya yang tengah terbaring koma. "Ini tidak mungkin" Ucap Bunga yang menolak untuk percaya apa yang terjadi.

"Hahaha kau sangat cantik kau bisa memiliki ini semua jika kau mau menjadi simpanan ku, akan ku lunasi semua utang ayahmu" Ucap laki-laki itu sembari mencolek dagu Bunga, membuat Bunga jijik dan membuang wajahnya.

"Aku tidak sudi menjadi simpanan mu" Ucap Bunga dengan tegas tanpa keraguanpun.

"Hah, beraninya kau menolak ku " Ucap laki-laki itu yang tidak Terima dengan Bunga yang menolaknya, dia langsung menyeret bunga mendekat kearahnya membuat Rose berusaha menarik kakaknya namun dia malah terjatuh.

"Rose" Ucap Bunga melihat adiknya terjatuh dia juga berusaha keras melepaskan dirinya dari laki-laki itu, alhasil dia menendang pusaka laki-laki itu membuatnya melepaskan tangannya dari Bunga, Bunga segera membantu Rose berdiri.

Laki-laki itu sangat marah "Tangkap wanita itu, aku akan menghabisinya dan menikmati tubuhnya" Ucap laki-laki itu membuat dua rekannya segera menangkap Bunga membuat Bunga tidak bisa bergerak.

Namun tiba-tiba Dooooooooorrrrrrr suara tembakan memecah kebisingan itu membuat semua orang menengok ke arah suara tembakan itu.

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

semoga aja apa yg km lakukan bunga mendapatkan kebahagiaan

2024-11-09

0

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

eh kok ada suara orang menembak ya ... why

2023-09-03

0

💜⃞⃟𝓛 ➥ʀɪɴᴛͥɪᷣᴋͭʀͥɪᷦɴᷧᴀɪ

💜⃞⃟𝓛 ➥ʀɪɴᴛͥɪᷣᴋͭʀͥɪᷦɴᷧᴀɪ

Allahu Rabbi 😩 gini amat nasib mu bunga😩😩😩 bener-bener bapak kau minta jitak😒😒😒

2023-09-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!