"Hah melepaskan mu jangan mimpi aku sudah membayar mu mahal! berani sekali kau menolak ku" Laki-laki itu mencengkram kedua pipi Bunga.
Bunga meneteskan air matanya dia benar-benar ketakutan tidak bisa berfikir jernih, bagaimanapun ini pengalaman pertamanya bekerja sebagai kupu-kupu malam.
Laki-laki mulai mencium leher Bunga, hasratnya semakin kuat melihat Bunga yang ketakutan bau tubuh Bunga yang begitu wangi benar-benar membuat laki-laki itu ingin segera mencicipi Bunga.
Bunga terus berusaha mengelak namun sayang sekali tenaganya begitu kecil sehingga benar-benar tidak bisa bergerak "Tidak jangan lepaskan aku apa mami tidak mengatakan apapun tentangku padamu, aku tidak ingin berhubungan intim dengan siapapun" Ucap Bunga berusaha tenang di saat tegang itu.
"Hahaha kau PSK kecil beraninya mengatakan tidak ingin berhubungan apa-apa, kau pikir aku membuang uangku hanya untuk mengobrol dengan mu sialan! " Laki-laki itu semakin marah karena ucapan Bunga dia menarik Bunga dan melemparkan Bunga keranjang.
"A.. ak aku bisa memuaskan mu dengan cara lain " Ucap Bunga.
Laki-laki itu menarik ujung bibirnya "Dengan apa kau ingin memuaskan ku hah" Tanya laki-laki itu yang kini mengunci Bunga di bawahnya.
"De.. dengan" Bunga merasa gugup dan bingung dia sendiri masih bingung dengan apa dia memuaskan laki-laki yang penuh birahi, Bunga sendiri belum memiliki pengalaman apapun.
"Hahaha kau sendiri tidak tau bukan kalau begitu aku akan mengajarimu hahaha" Ucap laki-laki itu yang ingin memaksa Bunga melepaskan bajunya, namun Bunga berusaha menahan tangan laki-laki itu.
"Tidak jangan ku mohon jangan" Ucap Bunga yang kini tak bisa menahan tangisnya.
"Memohonlah itu membuatku semakin ingin memakan mu" Ucap laki-laki itu yang tangannya kini ingin menyentuh benda kenyal milik Bunga.
Namun saat itulah kesempatan Bunga untuk kabur dari cengkraman laki-laki itu, Bunga menendang tempat di senjata Pusaka milik laki-laki itu membuat laki-laki itu tergeletak memeranginya, Bunga segera lari ke arah pintu dan menggedor nya "Tolong-tolong aku" Ucap Bunga sembari berusaha membuka pintu.
Bunga benar-benar lemas tak bertenaga sampai akhirnya laki-laki itu mengejar Bunga "Kau ****** kecil mau kemana kau ha! " Teriak laki-laki itu.
"Tidak kumohon terbukalah kumohon" Ucap Bunga berusaha membukanya, Bunga benar-benar sudah lemas namun tak di sangka pintu itu terbuka. "Kak Bara tolong aku" Ucap Bunga yang benar-benar sudah lemah dia bersimpuh lemas di kaki Bara.
Bara membantu Bunga untuk berdiri"Ada apa ini? apa kau menyiksanya! " Tanya Bara
"Menyiksa? aku bahkan tidak mendapatkan apapun dari nya kembalikan dia, dia harus melayani ku" Ucap laki-laki itu.
"Melayani mu apa kau tidak lihat dia sudah lemah begini " Ucap Bara
"Kau berani sekali, apa kau tidak tau aku ini adalah pelanggan nya" Ucap laki-laki itu.
Bunga menatap Bara memohon agar Bara tidak memberikan dirinya pada laki-laki itu, Bara menghela nafasnya "Aku akan kembali dengan orang lain, gadis bodoh ini tidak sanggup lagi" Ucap Bara yang langsung membawa Bunga pergi.
"Tidak aku hanya mau wanita itu" Ucap laki-laki itu namun dia segera Bungkam saat Bara menatapnya.
"Ikuti ucapan ku atau akan aku biarkan istrimu tau kelakuan mu" Ucap Bara dengan tatapan serius.
"Ck! baiklah cepat kirim pengganti nya" Ucap laki-laki itu yang sebenarnya terpaksa menuruti ucapan Bara.
Bara membawa pergi Bunga memberikan jaketnya pada Bunga dan membawa masuk Bunga ke dalam mobil, Bara memegang kepalanya dia merasa pusing karena tingkah Bunga "Apakah kau sudah gila! " Ucap Bara melihat Bunga.
Bunga tau tindakannya tadi benar-benar gegabah namun dia sendiri tidak terpikir harus bagaimana tadi. "Aku tau aku salah" Ucap Bunga.
"Kau harusnya tau apa pekerjaan mu, jangan pikirkan hal konyol untuk tetap mempertahankan keperawanan mu itu" Jelas Bara
"Tidak aku akan tetap mempertahankan keperawanan ku" Ucap Bunga tegas.
"Kau masih berfikir seperti itu, apa kau ini benar-benar bodoh hah" Ucap Bara yang tak habis pikir dengan keras kepalanya Bunga.
"Aku tidak bodoh tapi aku benar-benar ingin memberikan keperawanan ku untuk suamiku" Ucap Bunga.
"Kau ini benar-benar naif!, lalu bagaimana nanti kau akan menjelaskan nya pada mami, jika masalah ini terjadi lagi aku rasa dia akan menjual paksa keperawanan mu" Ucap Bara menatap Bunga.
"Aku tau, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin tanpa memberikan keperawanan ku" Ucap Bunga.
"Sudahlah ayo pergi dulu ganti bajumu dan pergi menemui mami" Ucap Bara
Bunga mengangguk tidak bisa membantah lagi.
Bara mengantar Bunga ke sebuah Butik di sana sangat sepi "Ayo" Ucap Bara.
Bunga baru saja membuka pintu tiba-tiba dia tidak sengaja menabrak laki-laki tampan, laki-laki itu langsung menangkap Bunga dan melihat tahi lalat kecil yang ada di leher Bunga.
Bunga segera berdiri dengan benar "Maaf Tuan " Ucap Bunga menundukkan kepalanya, sedangkan laki-laki di belakang laki-laki tampan itu sedikit merasa tidak asing dengan Bunga.
Laki-laki tampan itu tak berbicara apapun dan langsung pergi, membuat Bunga menatap Bara "Biarkan saja orang kaya selalu seperti itu, cepat pilih baju mu mami sudah menelepon ku terus" Bara memperlihatkan handphone nya yang di layarnya ada nama mami.
"Aku mengerti" Ucap Bunga segera mencari baju yang cocok untuk nya.
Sedangkan laki-laki tampan itu masuk dalam mobil "Apa kau baik-baik saja? " Tanya laki-laki yang ada di belakangnya tadi.
Laki-laki itu menarik lengan bajunya dan memperlihatkan lengannya "Ini aneh" Ucapnya.
"Benar selain istrimu dia wanita kedua yang tidak membuatmu Alergi" Ucap Laki-laki yang kini berada di belakang kemudi itu.
"Marcel bawa aku ketemu dengan Karina" Ucap Laki-laki itu.
"Dikta kita baru saja menjenguknya kenapa kembali ke sana" Tanya Marcel.
"Diam, bawa aku ke sana" Ucap Dikta tegas.
"Kau benar-benar suami cinta istri, setiap hari menjaganya dengan sepenuh hati padahal kau tau dia sudah menya.. " Ucapan Marcel terhenti saat Dikta menatap tajam kepada Marcel dan sedikit berteriak dengan nada tinggi.
"Diam! sudah ku bilang jangan bicara hal buruk tentang nya" Ucap Dikta.
"Aku mengerti, teruslah menutup matamu dan pura-pura bodoh" Ucap Marcel yang tak habis pikir dengan jalan pikiran Dikta yang mencintai istrinya begitu dalam.
"Berisik! " Ucap Dikta.
Marcel dan Dikta kini sudah berada di rumah sakit "Aku tidak turun aku akan pulang bertemu dengan adik ku" Ucap Marcel yang tidak di gubris dengan Dikta.
Dikta berjalan begitu saja memasuki rumah sakit dan berjalan ke ruang VVIP dia melihat istrinya masih berbaring koma tak sadarkan diri. "Apa kau akan selamanya tidur" Ucap Dikta menatap istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
siapa itu pria yg nabrak Bungaa !!!!!
2024-11-09
0
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
woo di tolong bara mm..apa yg bakal terjadi..eh bunga ketemu siapa tuh ya paa bakal jadi penolong bunga
2023-09-02
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
sampe kapan akan mempertahankan keperawanannya sedang Bunga sudah menyetujui perjanjian yang ditandatangani olehnya ketika dia terdesak
2023-09-02
1