Bunga menatap dirinya di cermin dan mulai menghapus make-up yang menempel di wajahnya "Huh aku harus lebih teliti selanjutnya setelah bekerja" Ucap Bunga berbicara dengan dirinya sendiri.
Tak butuh waktu lama untuk Bunga menghapus make-up nya dia segera mencuci mukanya dia cukup mengeringkan wajahnya dan memperbaiki lipstik nya itu sudah cukup membuatnya terlihat sangat cantik.
Setelah selesai membersihkan make-up nya Bunga kembali ke tempat duduknya yang di mana makanan yang dia pesan sudah datang.
Bara melihat kedatangan Bunga rasanya melihat Bunga tanpa riasan dan tersenyum ke arahnya benar-benar membuatnya senang sendiri dia bahkan tanpa sadar tersenyum apalagi dia mengingat dengan jelas ucapan Bunga yang mengatakan mereka akan kesini lagi "Sudah selesai" Tanya Bara yang mendapat anggukan dari Bunga.
"Sudah, woww ini terlihat sangat enak" Ucap Bunga yang terlihat ingin segera menyantap udang goreng tempura dan juga salmon panggang dengan BBQ sauce.
"Hmm kau boleh memakannya " Ucap Bara yang tau kalau Bunga terlihat begitu tergiur dengan makanan di hadapannya.
Mereka berdua akhirnya mulai makan Bunga benar-benar menikmati dua menu yang di pesannya dia jadi penasaran untuk kembali dan mencicipi menu lainnya.
Baru saja Bunga melepaskan dahaganya tiba-tiba seseorang memanggil namanya "Bunga" Panggilan seseorang itu membuat Bunga menengok ke arahnya.
"Mika" Ucap Bunga ketika mengetahui siapa yang memanggil namanya.
Mika segera memeluk Bunga dia benar-benar tidak salah lihat "Apa kau baik, aku bara sejak ketempat mu bekerja tapi mereka bilang kau sudah tidak lagi bekerja di sana sebenarnya ada apa kenapa kau tidak mengangkat telepon ku" Ucap Mika yang terus menerobos membuat Bunga tersenyum penuh arti.
"Te.. tenang tenanglah aku akan menceritakan semuanya padamu tapi bagaimana jika aku mengenalkan seseorang dulu" Ucap Bunga yang melihat Bara sedari tadi menatap Mika yang terus saja tidak berhenti berbicara.
"Seseorang " Ucap Mika yang benar-benar tidak merasakan keberadaan Bara dan baru sadar saat Bunga mengatakannya dan melihat ke sampingnya "Oh" Ucapnya kemudian memberikan senyuman yang memperlihatkan giginya yang rapi.
"Kak Bara kenalkan dia Mika temanku sejak sekolah menengah keatas" Ucap Bunga memperkenalkan Mika pada Bara.
"Mika" Ucap Mika sembari menjulurkan tangannya yang di sambut oleh Bara.
"Bara" Jawabnya singkat.
"Dia adalah bos ku yang sekarang aku bekerja padanya" Ucapan Bunga membuat Bara menatap Bunga penuh arti sedangkan Bunga hanya tersenyum saja.
"Ah pantas kau tidak lagi bekerja dengan bos pelit itu rupanya sudah bekerja dengan bos yang lebih muda" Ucap Mika yang menyenggol pelan tubuh Bunga.
"Ya begitulah" Bunga tak tau lagi harus menjawab apa dengan ledekan sahabatnya itu.
"Bolehkah aku ikut duduk bersamamu" Ucap Mika yang sudah duduk tapi baru bertanya.
"Bukankah kau sudah duduk" Ucap Bunga.
"Hehe, jadi kau bekerja di bidang apa sekarang? " Pertanyaan Mika itu membuat Bunga terdiam sejenak seperti nya Bunga tidak tau harus menjawab apa.
"Kami menjual jasa untuk membersihkan" Ucap Bara yang membuat Mika mengangguk.
"Oh itu cocok untuk mu kau begitu rajin tentu saja pasti banyak yang akan menjadi pelanggan mu tapi Bunga jangan terlalu bekerja berlebihan ya kau juga harus menjaga kesehatan dan kondisi mu" Ucap Mika yang khawatir Bunga selalu menanggung semua sendiri dan bekerja terlalu keras.
Di saat Bunga dan Mika sedang mengobrol tiba-tiba handphone Bara berbunyi nama mami ada di layarnya "Huh, Bunga seperti nya kita harus pulang" Ucap Bara.
"Tidak apa Tuan Bara biar saja yang akan mengantarkan Bunga kami masih belum puas untuk mengobrol" Ucap Mika yang mendapat anggukan dari Bunga.
"Baiklah jangan pulang terlalu malam" Jawaban Bara itu membuat Mika menatap Bunga penuh curiga dengan hubungan mereka.
"Baik kak" Ucap Bunga yang tanpa sadar tidak memanggil Bara bos melainkan kak.
Bara segera pergi karena handphone nya terus berbunyi panggilan dari orang yang sama yang tidak bisa dia biarkan begitu saja.
"Heh kak? sebenarnya apa hubungan kalian" Tanya Mika yang begitu penasaran.
"Itu hanya panggilan di luar kerja dia lebih tua dari ku dan tidak mau di panggil bos semua orang memanggilnya kak" Ucap Bunga segera membuat alibi.
"Hmm benarkah itu, tapi syukurlah kalau benar" Ucap Mika yang terlihat lega.
"Syukurlah apa maksud mu" Tanya Bunga yang sama sekali tidak mengerti apa yang di maksud syukurlah dari Mika itu.
"Hmm tidak bermaksud apa-apa jadi kenapa kau cuti dari kuliah dan tidak memberitahu ku sebenarnya apa yang terjadi, aku juga menelepon mu berkali-kali kau tidak mengangkatnya. " Ucapan Mika itu membuat Bunga menatap Mika.
"Menelepon kau tidak pernah menelepon ku bukan" Ucap Bunga.
"Ada aku mencoba menelpon mu tapi kau memblokir ku sebelum aku mengirim pesan" Ucapan Mika itu membuat Bunga teringat.
"Aah nomor baru itu kau rupanya hehe aku tidak tau maafkan aku aku pikir itu telpon iseng" Ucap Bunga yang baru ingat dia memblokir nomor baru yang masuk beberapa hari ini.
"Ini semua karena kakak ku yang menyebalkan itu beraninya dia merusak handphone ku membuatku harus membeli handphone dan nomor baru" Jelas Mika.
"Oh jadi begitu itu nomor baru mu, aku akan membuka blokiran nya sekarang" Ucap Bunga yang mengecek hpnya dan memperlihatkan nomor yang dia blokir pada Mika untuk memastikan kalau itu nomor nya.
"Hm jadi apa yang terjadi kau belum menjawab pertanyaan ku" Ucap Mika menatap Bunga.
"Soal aku mengambil cuti awalnya karena aku ingin fokus untuk bekerja membantu ibu dan mengumpulkan biaya untuk kuliahku sendiri tapi sekarang " Ucapan Bunga terhenti wajahnya terlihat sedih mengingat kembali ibunya yang tengah berbaring koma di rumah sakit.
"Tapi sekarang kenapa sebenarnya apa yang terjadi" Ucap Mika yang terlihat khawatir saat melihat wajah Bunga yang berubah itu.
Bunga menceritakan apa yang terjadi dengan ibu dan kelakuan ayahnya itu membuat Mika meneteskan air matanya "Jadi sekarang tante berada di rumah sakit" Ucap Mika yang memeluk Bunga mereka berdua sama-sama berurai air mata
Bunga mengangguk dia tidak bisa berkata-kata lagi akhirnya dia bisa mengeluarkan keluh kesahnya meski tidak semua itu membuat Bunga merasa lebih lega dan tenang.
"Bunga jangan khawatir aku akan membantu mu untuk biaya kesembuhan tante" Ucap Mika serius tapi Bunga tau hubungan Mika dan keluarganya tidak baik dia sedang berselisih paham dengan papi nya dan biaya kuliahnya saja di kirimi diam diam oleh kakaknya dan ibunya.
"Terimakasih Mika, tapi aku sudah memiliki pekerjaan yang cukup menghasilkan jadi kau jangan khawatir ok" Ucap Bunga menatap Mika Mika menyeka air mata Bunga dengan tisu.
"Aku tau, tapi jika kau butuh apa saja aku akan ada ok" Ucap Mika tersenyum.
"Aku mengerti" Ucap Bunga
Mereka cukup lama mengobrol dan restoran malah semakin ramai mereka akhirnya memutuskan untuk pulang, saat mereka keluar dari restoran tiba-tiba seseorang menarik tangan Mika "Kenapa kau bisa di sini" Ucap Mika menatap laki-laki itu.
"Kau pikir aku siapa" Ucapnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
semoga aja ini bukan masalah baru buat bungaa
2024-11-09
0
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
jasa membersihkan dahaga hahaa
2023-10-17
1
Dewii Fatmaa
duhhhhhhh kira² siapa yg mnarik tngan mika.... next up nya donk thorrr💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻♥️
2023-10-16
2