Setelah berkutat di dapur, akhirnya dua wanita cantik itu selesai juga dengan masakan mereka.
Segala makanan tersaji di meja makan
"Wahh.. Aku tidak menyangka wanita muda seperti mu sangat jago memasak"puji Sarah, Ruby tersipu malu.
"Ibu yang mengajariku kak, kata nya jika seorang wanita tidak bisa memasak, dari mana cinta suami nya akan datang" Ucap Ruby, Sarah setuju akan perkataan ibu Ruby.
"Yang dikatakan ibu mu itu benar"
Sarah duduk di kursi, mereka sedang menunggu kedatangan Kinan.
"Apa perlu kak kinan aku panggil kak?" Tanya Ruby
"Tidak perlu Ruby.. Sebentar lagi dia juga akan timbul, tadi dia sudah mengirim pesan kepada ku"
"Baiklah kak"
Tiba-tiba suara seorang pria mengejutkan Ruby dan Sarah
"Ruby zamora.." Suara berat itu membuat Ruby langsung pergi dari dapur meningalkan Sarah seorang diri.
"Suara itu?" Batin Sarah, ia bangkit dan berjalan pelan pelan ingin memastikan pemilik suara itu bukan lah orang yang ada dipikiran nya.
Ruby berlari memeluk Damian, pria itu langsung menghujami wajah Ruby dengan kecupan.
"Kau bau, apa belum mandi?" Tanya Damian sambil merangkul pinggang Ruby untuk lebih dekat dengan tubuh nya.
"Apa bau?" Tanya Ruby, ia mencium baju nya dan langsung ingin muntah kala mencium aroma menyengat dari tubuh nya sendiri.
"Bau bukan?" Tanya Damian, Ruby tertawa kecil.
"Bagaimana kalau kita mandi bersama hmm?" Tanya nya dengan suara depp voice nya membuat tubuh Ruby meremang. Apa lagi pria itu mengecup area leher dan juga kuping nya.
"Stop tuan! Ada teman ku di sini"
"Teman? Aku baru tahu kau punya teman" Ejek nya, Ruby mencubit pinggang pria itu,bukannya kesakitan justru Damian tertawa.
"Suruh teman mu pulang! Aku ingin memakan mu sekarang juga" Ucap nya, Ruby menghela napas panjang.
"Kami baru saja ingin makan malam, ayo kita makan sambil kau berkenalan dengan teman ku itu" Ajak nya, Damian menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau.
"Kalau kau tidak mau, maka jangan harap dapat jatah malam ini?!" Ancam nya, Damian terkejut, dan akhirnya ia pasrah saja dengan Ruby membuat wanita yang mengancam nya itu tersenyum puas.
Sementara itu disisi lain, seorang wanita lemah menangis menatap Ruby dan Damian yang saling bersikap mesra. Sarah, ia tidak percaya ternyata selama ini suami nya selingkuh dari nya.
Sarah melihat sendiri bagaimana suami nya itu mengecup seluruh wajah Ruby dan berpelukan secara intim. Sarah menarik napas nya dalam, ia menyadari kekurangan nya selama ini
"Mungkin mas Damian, hanya menyalurkan hasrat se* nya saja, aku harus memaklumi itu" Gumam Sarah didalam hati, tapi yang ada ketika ia melihat Damian dan Ruby yang saling tertawa satu sama lain membuat kesabaran dan tangis nya pecah.
Sarah berlari menuju dapur, ia menangis merasakan sakit yang teramat didalam hatinya, rasanya seperti mimpi saja.
Sarah menyalakan kran wastafel, ia mencuci wajahnya agar tidak terlihat habis menangis.
Sarah ingin melihat bagaimana reaksi suami nya nanti ketika melihat dirinya.
"Kak.. Kita kedatangan tamu" Ujar Ruby, Sarah masih membelakangi Ruby.
"Itu teman mu?" Tanya Damian, suara itu membuat tubuh sarah membeku, ia menarik napas dalam-dalam lalu berbalik kearah Ruby dan juga Damian.
Seketika..
DEG
Mata Damian dan sarah saling bertemu, Damian terkejut setengah mati, sementara Sarah terlihat seperti tidak mengenal Damian sama sekali.
"Dia kekasih mu?" Tanya Sarah, Ruby bingung harus menjawab apa.
"Ruby.. Aku harus pergi sekarang" Ucap Damian, ia tidak berani menatap Sarah, ia tidak sanggup saat melihat tatapan mata indah istrinya itu.
"Kenapa buru-buru sekali tuan.. Bahkan kau baru saja sampai" Timpal Sarah, mereka saling tatap satu sama lain.
Damian mengutuk dirinya sendiri
"Makan malam bersama ku ya.. Setelah makan baru kau boleh pergi" Pinta Ruby sambil bergelayut manja di tangan Damian.
Tubuh pria itu membeku, apa lagi saat melihat Sarah yang berekspresi biasa saja, seolah-olah seperti tidak mengenal Damian sama sekali.
"Damian.. Kau dengar aku?" Tanya Ruby, ia menangkup wajah pria itu agar menatap kearah nya.
"Iya aku dengar" Sahut Damian, ia tersenyum kearah Ruby, seketika Ruby langsung mengecup bibir Damian dengan lembut.
"Oke kak, Damian sudah setuju untuk makan bersama kita" Ucap Ruby, ia berjalan mendekati Sarah yang sedang menyiapkan piring untuk makan mereka nanti.
"Kak Kinan lama sekali.. Aku panggil dia deh kak, takut nya kak Kinan pingsan karena kelelahan beberes" Ucap Ruby, Sarah tertawa kecil, Damian tidak menyangka disaat seperti ini Sarah masih bisa tertawa.
"Pergilah.. Seketika aku jadi khawatir juga sama seperti mu" Timpal Sarah, Ruby mengangguk mengerti.
"Sayang, aku pergi ke tetangga sebelah ya.. Kau tunggu lah disini dan saling bercerita dengan kak Sarah" Ucap Ruby, Damian mengangguk saja.
Ruby berlalu pergi sambil bersenandung kecil, keheningan membuat Damian dan Sarah menjadi canggung.
"Sarah.." Panggil nya, lidah nya seakan keluh, Sarah menatap Damian sebentar lalu kembali sibuk mengisi gelas dengan air minum.
"Ternyata kantor mu disini, aku baru tahu"cibir Sarah, Damian terdiam.
" Aku minta maaf.. "
"Untuk apa? Jika kau minta maaf begitu hal itu membuat ku semakin yakin kalau kau sedang menyelingkuhi aku" Ucap Sarah, ia menahan emosi di hatinya, ingin sekali Sarah berteriak memaki suami nya itu.
"Bukan.. "
"Diamlah! Aku tidak ingin mendengar alasan apapun dari mu" Potong Sarah, Damian melangkah mendekati Sarah, seketika Sarah langsung terduduk di lantai sambil menangis.
Damian merasa hatinya seperti teriris kala melihat Sarah menangis, ia ikut duduk di lantai dan merangkul tubuh Sarah yang mulai kurus lalu memeluk nya erat.
"Maafkan aku.. Aku benar-benar minta maaf pada mu Sarah.. Aku menyesal" Lirih Damian, Sarah menumpahkan segala kesedihan nya didalam pelukan Damian.
Damian terus menenangkan Sarah sampai wanita itu puas menangis, Damian mengusap air mata Sarah dengan penuh kasih
"Kita akan membahas semua ini di Mansion,aku akan memberi tahu Ruby bahwa kau adalah istri ku"
"Tidak perlu.. Cukup kau menyesali perbuatan mu itu sudah cukup untukku"
"Tapi.. "
"Untuk apa kau memberi tahu Ruby tapi kau tetap menyelingkuhi aku.. Cukup kau menyadari kesalahan mu dan jangan mengulang lagi perbuatan itu, sudah lebih dari cukup bagi ku" Ucap Sarah, Damian mengangguk mengerti.
"Aku benar-benar menyesal"ucap nya, Sarah tersenyum kearah sang suami.
"Aku tahu mengerti dengan alasan mu, dan aku tidak sepenuhnya menyalahkan mu" Ucap nya, Damian benar-benar kagum dengan kesabaran sang istri.
Seharusnya Damian pantas mendapatkan tamparan atau bahkan pukulan dari istrinya Ini.
••
Kinan dan Ruby baru saja datang, Sarah menunggu mereka sambil memotong buah.
Mata Ruby mencari Damian
"Kau mencari kekasih mu?" Tanya Sarah, Ruby mengangguk.
"Dia sudah pulang, katanya ada bisnis penting di Kantor nya" Jelas Sarah, Ruby mengangguk mengerti.
"Wah.. Ini pasti gara gara kau lama membantu ku Ruby, jadi kekasih mu pergi kan" Ucap Kinan.
"Tidak kak, dia memang seperti itu.." Jawab Ruby, Sarah tersenyum kecut.
"Sudah.. Ayo makan, aku sudah sangat lapar sekarang" Ajak Sarah, Ruby dan Kinan langsung duduk di meja makan.
Mereka makan malam sambil bercerita satu sama lain, Sarah merasa Ruby adalah wanita baik, itu sebab nya ia tidak ingin bermain kasar atau melabrak wanita cantik yang telah berselingkuh dengan suami nya.
Kini Sarah dan Kinan sedang berada di perjalanan menuju Mansion Damian.
Dengan Kinan yang menyetir mobil
"Dugaan mu benar Kinan, Damian memang ada hubungan dengan Ruby" Ucap Sarah memecahkan keheningan, sudah pasti Kinan terkejut setengah mati.
"Jadi benar? Damian tadi datang gitu ke Apartemen ruby?" Tanya nya, Sarah mengangguk mantap.
"Dan kau diam saja? Kenapa kau tidak menghajar Ruby tadi?" Tanya Kinan, ia tidak mengerti dengan Sarah yang memiliki kesabaran seluas samudera.
"Aku lihat, Ruby tidak tahu kalau Damian sudah menikah.. Lagian tidak semua salah wanita muda itu, Damian juga salah dalam masalah ini"
"Hei Sarah athalia! Kau itu bodoh atau tolol si ha?!"tanya nya, Sarah hanya diam menunduk.
"Tidak mungkin mereka hanya berpegangan tangan saja.. Pasti sudah melakukan se*!"lanjut nya
" Mungkin Damian sudah tidak tahan, itu sebab nya dia mengambil jalan itu"bela Sarah, Kinan benar-benar kesal dengan Sarah.
"Oke, bisa saja seperti itu! Tapi kenapa kau tidak memberi tahu kepada Ruby bahwa pacar nya itu adalah suami mu?"
"Untuk apa.. Damian sudah berjanji akan mengakhiri semuanya dan aku percaya itu" Sanggah Sarah, tak terasa mereka sudah sampai di Mansion Utama keluarga Salvatore.
"Aku yakin Damian akan mengakhiri perbuatan nya, begitu pula ruby pasti juga akan setuju" Ucap Sarah, Kinan menghela napas kasar.
"Baiklah.. Aku akan memerhatikan Ruby nantinya, kau juga tetap harus waspada dengan segala hal yang dilakukan Damian" Ucap Kinan, Sarah mengangguk mengerti.
"Terimakasih untuk hari ini Kinan" Ucap Sarah, Kinan memberikan senyum termanis nya kepada sahabat nya itu.
Sarah berlalu keluar dari mobil Kinan, setelah Kinan pergi ia berjalan masuk kedalam Mansion. Hatinya sedikit lega karena penasaran nya sudah terbongkar sekarang, walaupun itu kenyataan yang sangat menyakitkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sunarti
meskipun Damian sdh minta maaf sama Sarah mslhnya tdk akan mudah apalagi Damian sdh bisa merasa Ruby yg bisa membuat Damian puas
2023-11-02
0