Damian mendesis karna perlakuan nakal Ruby
"Bahkan bekas cairan David, masih menempel di milik mu"ucap nya dengan suara deep voice,menahan hasrat yang sudah memuncak.
Ruby mengangguk,ia mudah sekali terpancing nafsu jika bersama dengan Damian. Damian melahap bibir Ruby ganas,kali ini ia akan menghukum Ruby habis-habisan.
Sementara Ruby kewalahan mengimbangi kecupan Damian kali ini,pria itu terlihat terburu-buru dan marah, ntahlah Ruby tidak tahu apa yang terjadi dengan Damian.
••
Sementara itu Sarah masih menunggu kepulangan Damian di Mansion,ia menatap berbagai banyak makanan yang tersaji.
"Nyonya..saya rasa tuan muda tidak akan pulang lagi malam ini"ucap Intan, seorang pelayan yang selalu saja berada di sisi Sarah.
"Aku yakin dia akan pulang intan,aku sangat tahu Damian itu seperti apa."ucap nya,Sarah terus saja menatap kearah ruang utama,ia mengharap kan bayangan Damian segera terlihat disana.
"Jika suami ku tidak pulang,biasanya dia akan menelpon ku terlebih dahulu bukan?"tanyanya pada diri sendiri, intan hanya menunduk,ia sangat merasa kasihan dengan nyonya nya.
Sarah bangkit dari tempat duduk nya,ia menatap jam didinding yang menunjukkan pukul 12 malam.
"Intan,ambilkan ponsel saya di kamar"perintah nya,intan mengangguk pelan tapi saat ingin pergi langkah nya terhenti kala pak Daus datang
"Nyonya ini sudah larut malam,pak Rian tadi mengatakan kepada saya bahwa tuan muda akan pulang subuh nanti"ucap pak daus,Sarah terdiam,ia menatap makanan yang ia masak dengan sepenuh hati kini harus terbuang lagi malam ini.
"Baiklah pak daus,intan kau bantu pak daus untuk membereskan semua makanan itu ya"ucap Sarah,intan mengangguk mantap.
Sarah terlihat sangat sedih, ia menahan air matanya dan berusaha memikirkan hal yang positif.
"Aku akan beristirahat"ucap nya,ia berjalan menaiki tangga, sementara intan dan pak daus hanya terdiam menatap kepergian Sarah.
••
Damian menggempur Ruby dengan kecepatan tinggi,bahkan Ruby sampai tidak sempat menarik napas,kali ini Damian benar-benar bermain kasar.
Gerakan Damian semakin menggila kala pelepasan akan ia rasakan,Ruby telah pelepasan berulang kali sementara Damian belum sama sekali,ia akan mencapai pelepasan pertama nya.
Ruby mendes*** kencang,ia tidak peduli dengan suara nya yang mungkin akan terdengar diluar ruangan.
Damian bergerak cepat dan akhirnya
"Ahhhhhh"
Pelepasan itu datang,Damian mengeluarkan semua cairan nya didalam inti Ruby,ia bernapas secara memburu kala melihat Ruby yang tergeletak lemas di bawah nya.
Ruby sangat kelelahan,tubuh nya remuk redam. Damian memakai pakaian nya kembali,ia berjalan sambil menetralkan napas nya,ia mengambil ponsel nya di saku jas.
"Sarah.."lirihnya,astaga bahkan ia baru ingat akan istri nya yang mungkin sedang menunggu nya di Mansion.
Damian langsung menatap kearah Ruby yang sedang duduk di atas ranjang,ia melihat Ruby yang berusaha bangkit.
"Ruby aku.."
"Damian bantu aku..aku tidak bisa bergerak, setidaknya bantu aku pulang menuju apartemen ku"pinta Ruby, melihat wajah Ruby yang memelas sungguh membuat Damian menjadi tidak tega meninggalkan wanita itu seorang diri.
"Pakai lah pakaian mu,aku akan mengantarmu"ucap Damian,Ruby mengangguk pelan.
Saat Ruby sedang memakai pakaian,Damian menatap layar ponsel nya dengan pikiran yang melayang jauh,ia melihat foto pernikahan nya dengan Sarah,wanita yang sangat dicintai oleh nya.
Ruby heran kala melihat Damian yang sangat fokus dengan layar ponsel nya
"Ada apa?"tanya Ruby,Damian tersadar dari lamunannya.
"Sudah selesai?ayo kita berangkat"ucap Damian,ia meraih tangan Ruby lalu mereka berjalan bersama menuju parkiran.
Ruby salah tingkah diperlakukan seperti ini oleh pria itu,apa lagi Ruby sekarang mulai menyadari bahwa dirinya mulai tertarik dengan Damian Salvatore.
Dan kini Ruby dan Damian berada didalam mobil,Damian terlihat fokus dengan jalan yang ia lewati. Ruby tiada henti menatap Damian, pria itu benar-benar tampan,membuat Ruby merasa hangat kala menatap nya.
Tidak terasa mereka sampai di Apartemen Ruby,Damian mengantar Ruby sampai masuk kedalam apartemen, memastikan wanita itu aman.
"Kau tidak menginap?"tanya Ruby,Damian menggeleng kan kepalanya.
"Sehabis kita bercinta,mengapa kau diam saja? Seperti sedang ada masalah besar"
"Tidak ada masalah apapun"sahut nya,Ruby mengangguk saja, menurut nya Damian pasti ada masalah pribadi.
Ruby berjalan menuju kamar nya,dan Damian mengikuti dirinya
"Aku ingin tahu seperti apa kamar mu"ucap Damian,Ruby membiarkan nya saja,toh pria itu tidak akan bisa dilarang oleh nya.
Sesampai nya dikamar,Damian duduk di atas ranjang Ruby,ia menatap Ruby yang sedang membuka gaun nya untuk membersihkan diri.
"Ruby,untuk sementara waktu jangan menerima pelanggan dulu, istirahat kan tubuh mu"ucap Damian,Ruby yang sedang membuka lemari pakaian terhenti,ia merasa hangat kala Damian mengatakan itu.
"Itu artinya apakah kau tidak suka aku melayani orang lain tuan?"pertanyaan itu hanya bisa Ruby tanyakan didalam hati.
"Ini uang atas kerja keras mu tadi,ini lebih dari cukup untuk beberapa Minggu"ucap Damian,Ruby membalikkan tubuh nya dan
DEG
Ruby sedikit terkejut saat melihat uang yang sangat banyak diatas kasur nya
"Jika kau berani menerima klien,aku akan menghukum mu"ucap Damian lagi,ia bangkit lalu berlalu pergi meninggalkan Ruby yang masih terbengong.
Tak lama Ruby tersadar,ia mengejar Damian dan sayang nya pria itu berjalan sangat cepat
"Damian Salvatore,kau benar-benar membuat ku tertarik"ujar Ruby sambil menatap Damian yang keluar dari pintu Apartemen nya.
Ruby tersenyum senang,ia benar-benar merasa sangat bahagia kala pria itu melarang nya untuk menerima pria lain.
Bahkan Damian rela memberi nya uang yang sangat banyak,agar Ruby tidak menerima klien lagi.
"Aku menyukai cara mu tuan"ucap ruby, astaga Ruby benar-benar dibuat gila oleh pria itu.
Seketika Ruby baru teringat akan Haris,ia akan pergi besok menggugat cerai suami pemalas dan tidak berguna itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Wirda Wati
bagusnya menikah dg damian
2023-11-19
0
Sunarti
secara tak sadar Damian mulai ada rasa sama Ruby apalagi bisa memuaskan nya
2023-10-26
0