Menjelang sore Vanya mengantar Ruby menuju Apartemen yang diperintahkan oleh momy Kate
"Itu dia Apartemen nya"ucap Vanya.
"Terimakasih Vanya"ucap nya,Vanya mengangguk sambil tersenyum manis.
Ruby turun dari mobil milik Vanya,ia menatap gedung tinggi yang menjulang dihadapan nya
"Pelanggan kedua,semoga dia sama seperti pak Damian"gumam Ruby didalam hati.
"Ruby.. hati-hati ya.."teriak Vanya dari dalam mobil, Ruby mengangguk mantap sambil memberikan kedua ibu jari nya kepada Vanya agar sahabat nya itu tidak khawatir kepada nya.
Tak lama mobil Vanya berlalu pergi,Ruby menghela napas panjang lalu melanjutkan langkah nya memasuki Apartemen itu.
Ruby berjalan lenggak-lenggok, rambut yang sedikit gelombang terurai dengan rapi.
Body bagaikan gitar spanyol membuat Ruby terlihat semakin cantik,gaun merah membuat dirinya semakin terlihat liar.
Ruby menekan tombol password pintu itu,lalu ia masuk dengan senyum nakal nya.
Ruby melihat seorang pria yang duduk santai di sofa ruang tamu,ia tersenyum menyeringai kala melihat Ruby berjalan mendekati nya.
"Kau terlambat lima menit sayang"ucap pria itu,Ruby duduk disebelah pria itu.
"Maafkan aku.."ucap nya dengan suara yang sangat lembut,pria itu sampai tersenyum tipis dengan semua hal yang ada didalam diri Ruby.
"Benar kata Damian,kau sangat istimewa"ucapan pria itu menyebut nama Damian membuat Ruby sedikit terkejut
"Aku Marley,aku teman dekat Damian"
Ruby baru tahu itu, ternyata Damian yang merekomendasikan dirinya kepada Marley
"Katanya kau sangat pandai memberikan kepuasan kepada pelanggan mu,dan Damian adalah pelanggan pertama mu"
"Iya tuan.."
Ruby semakin penasaran,pria seperti apa Damian itu
"Kalau begitu, tunjukkan kepada ku cara mu membuat ku puas,aku akan beri uang banyak kepada mu nanti"ucap Marley,Ruby tersenyum nakal.
Dan akhirnya Ruby melayani Marley, bahkan suhu AC yang dingin mengalah kan kegiatan panas mereka.
Marley benar-benar kagum dengan gerakan dari Ruby, terkesan lambat dan polos tapi benar-benar membuat mabuk kepayang.
Akhirnya sesi hubungan panas itu berhenti tepat dipukul 21:00 malam,Ruby tergeletak lemas di atas ranjang king size milik Marley
"Kau benar-benar mengagumkan Ruby"puji Marley,Ruby berusaha bangkit,ia menutupi tubuh nya dengan selimut.
"Terimakasih tuan..selama sesi bercinta tadi kau tiada henti memuji ku"ucap Ruby,Marley tersenyum tipis.
Tiba-tiba saja suara bel pintu berbunyi
"Aku akan menerima tamu sebentar,kau tetaplah disini,aku akan mengantarmu pulang nanti"ucap Marley,Ruby mengangguk saja.
Tapi saat Marley ingin pergi menuju kebawah,seorang pria telah berdiri tepat di pintu kamar
"Setidaknya tutup pintu kamar mu dulu"ucap pria itu,Ruby sangat kenal dengan suara berat itu.
"Damian?"gumam nya didalam hati, Ruby sangat malu di pergoki seperti ini oleh Damian pelanggan pertama nya.
"Hei bro!main masuk aja"ucap Marley, sahabat nya ini selalu saja berbuat sesuka hati di Apartemen nya
"Kau habis gitu-gitu? dengan siapa?"tanya Damian,ia masuk kedalam kamar,dan ya mata Ruby dan Damian saling bertatap satu sama lain.
"Ruby?"gumam Damian didalam hati,ia tidak menyangka Ruby masih bekerja sebagai wanita malam, padahal menurut Damian uang yang ia berikan lebih dari cukup untuk biaya pengobatan anak Ruby tanpa Wanita itu harus menjual diri lagi.
"Ayo bro kita keluar,dia masih lelah melayani ku"ucap Marley,Damian masih sedikit terkejut saat melihat Ruby terduduk di atas ranjang dengan wajah yang tidak berani menatap Damian sedikit pun.
Saat Damian dan Marley sudah berlalu pergi,Ruby menghela napas lega,saat berada didekat Damian Ruby tidak bisa bernapas dengan benar,pasokan oksigen terasa habis.
"Astaga..aku malu sekali dipergoki oleh nya tadi"ucap Ruby, sebelum Ruby juga terkejut saat melihat Damian menatap nya dengan tatapan seperti itu tadi.
Ruby memunguti pakaian nya yang berserakan di lantai,ia bersiap siap untuk pulang,selalu berada didekat Damian tidak baik untuk kesehatan jantung nya.
Sementara itu,Marley dan Damian sedang duduk di Pantry sambil menikmati minuman kaleng bersoda
"Kau benar-benar merekomendasikan wanita yang sangat pandai bro,dia sangat nagih untukku"ucap Marley,Damian tersenyum kecil.
"Dia sangat unik bukan?"tanya Damian, Marley mengangguk mantap.
Tiba-tiba Ruby datang ke pantry
"Tuan Marley..kau tidak perlu mengantar ku pulang,aku akan pulang dengan taxi saja"ucap Ruby
"Kau pulang dengan ku saja,aku akan mengantar mu"ucap Damian,Ruby menggeleng kan kepala nya cepat,ia ingin menghindar dari pria itu.
"Tidak perlu tuan,saya pulang dengan taxi saja"tolak Ruby dengan lembut.
"Kau pulang dengan ku,tidak ada penolakan"ucap Damian tegas, melihat wajah Damian membuat Ruby tidak bisa berkata-kata lagi untuk menolak pria itu.
"Baiklah bro..antar Ruby ke Apartemen nya bukan ke Mansion mu"ujar Marley, Damian memukul lengan sahabatnya itu.
Dan akhirnya Damian dan Ruby berada didalam mobil,Damian tiada henti melirik kearah Ruby yang sedang memerhatikan jalanan yang mereka lewati
"Mengapa kau lanjutkan pekerjaan ini?"tanya Damian,itu adalah obrolan pertama, sepanjang perjalanan dari Apartemen Marley mereka tidak ada bicara sedikit pun.
"Mengapa juga kau ingin tahu tuan?"tanya Ruby balik,Damian berdecak sebal.
"Aku adalah Damian Salvatore,jika aku bertanya maka kau tinggal menjawab saja, tidak perlu bertanya balik"sahut Damian dengan nada tegas.
"Apa kau sudah ketagihan dengan senjata yang berbeda-beda?"
Pertanyaan Damian bagaikan bogem mentah dihati mungil Ruby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Zui
Senjata bikin ketagihan /Grin/
2024-01-23
0
Sunarti
awkwkwk senjata yg berbeda-beda
2023-10-26
0