Cahaya terik matahari bersinar terang menyilaukan kedua mata Damian tapi,pria itu masih tertidur sekarang.
Sarah membuka seluruh tirai yang ada dikamar,ia merasa heran kala melihat sang suami yang masih tertidur, biasanya pria itu tidak pernah seperti ini
"Sayang.."panggil nya,Damian hanya menggeliat lalu mata nya mulai sedikit terbuka.
"Kok tumben tidak bangun pagi? Apa tidak ada rapat penting pagi ini?"tanya Sarah,ia duduk dipinggiran ranjang sambil mengelus lengan sang suami.
Damian sedang mengumpulkan nyawa nya yang masih berkeliaran,ia bahkan baru saja tertidur satu jam yang lalu
"Aku merasa aneh dengan mu,kau menghela napas semalaman,ada masalah apa?"tanya Sarah, pertanyaan ini sudah ia lontarkan berulang kali.
"Tidak ada masalah apapun sayang..aku hanya sedikit memikirkan pekerjaan hari ini"sahut Damian sambil memalingkan wajah nya,ia tidak ingin Sarah melihat wajah nya saat ini.
"Aku yakin kau sedang ada masalah,hanya saja kau tidak ingin bercerita kepada ku"
Perkataan itu membuat Damian terdiam, sebenarnya ia sedang memikirkan Ruby semalaman,wanita itu benar-benar membuat pikiran nya kacau.
"Aku sudah menyiapkan air hangat untuk mu"ujar nya,Sarah tak ingin membahas hal itu lagi.
Damian mengangguk,ia bangkit dari kasur lalu berjalan menuju bathroom.
Sarah merasa Damian sedikit berubah pagi ini
"Biasanya setiap bangun pagi,dia akan mengecup keningku tapi mengapa pagi ini dia tidak mengecup ku atau bahkan menyentuh tangan ku?"tanya Sarah didalam hati,ia berusaha membuang segala pikiran buruk yang terlintas di benak nya sekarang.
Sarah berusaha menyibukkan diri,ia merapikan pakaian kotor sang suami yang berserakan di sofa.
Saat Sarah ingin meletakkan nya di keranjang pakaian kotor,bau parfum yang berbeda membuat Sarah heran
"Ini seperti bau parfum wanita?dan ini tidak parfum milikku"lirih nya,Sarah langsung memeriksa segala koleksi parfum yang ia miliki dan tidak ada satu pun yang sesuai dengan bau parfum yang menempel pada baju Damian.
Sarah semakin penasaran,ia benar-benar takut tapi juga tidak berani menanyakan kecurigaan nya pada sang suami.
"Aku rasa Damian habis bertemu dengan para kolega wanita,bisa saja wangi mereka menempel pada suami ku"ucap Sarah,ia berusaha berpikir positif, mengingat suami nya itu sangat mencintai nya.
Damian turun dari lantai atas untuk sarapan pagi bersama,Sarah sedang menyajikan menu nasi goreng yang dibuat para pelayan untuk sang suami
"Sarah..kau jangan terlalu banyak beraktivitas,aku takut nanti penyakit mu akan kambuh lagi"ucap Damian,Sarah tersenyum tipis dengan kekhawatiran sang suami.
"Hanya menyajikan sarapan untuk mu sayang,itu tidak akan membuat ku lelah"ucap Sarah menenangkan sang suami.
"Sudahlah,ayo cepat sarapan.. Rian mungkin akan segera datang"
Damian mengangguk pelan,ia makan dalam diam sambil sesekali menatap Sarah yang juga ikut makan dihadapan nya.
Setelah selesai sarapan, Damian langsung pergi menuju kantor kebetulan Rian,sang asisten pribadi telah menjemput nya.
Sarah melihat kepergian Damian dengan wajah sedih,kali ini sang suami tidak mengecup kening nya sama sekali,hanya pamit seperti antara anak dan ibu nya saja.
"Ada apa dengan Damian?"tanya nya didalam hati,sudah berusaha untuk tidak memikirkan hal yang tidak-tidak,tapi tetap saja Sarah merasa sangat aneh dengan hal yang terjadi pada suami nya.
••••
Ruby baru saja terbangun dari tidur nya, tubuh nya sangat letih. Mungkin karena melayani dua pria gagah dalam satu malam, tidak-tidak,Ruby merasa sangat lelah karena melayani Damian,pria perkasa yang tidak pernah puas dengan tubuh nya.
Ruby berjalan gontai menuju dapur,ia sangat haus dan juga merasa sangat lelah.
Ponsel nya yang tergeletak di meja makan berdering, ternyata itu Momy Kate.
Ruby mengangkat panggilan itu
"Iya mom?"
"Kau baru bangun tidur sayang?apa kau lelah melayani pak Marley?"tanya momy Kate dengan nada mengejek,Ruby tersenyum tipis.
"Momy jangan menjahili ku.."
"Oke sayang..momy bangga dengan kerja keras mu,kau tau banyak para pria kalangan atas yang telah mengatur jadwal untuk mengabiskan malam dengan mu"
Ruby yang sedang minum seketika terhenti,ia sedikit terkejut mendengar nya
"Momy ingin kau atur jadwal balik dengan mereka,jangan mengecewakan pelanggan kita sayang"
Ruby berperang dengan pikirannya sendiri,ia bingung dengan yang ia jalani sekarang
"Ruby...kenapa kau diam?"
Seketika Ruby tersadar
"Ah baik mom..Ruby akan atur jadwal nanti"
"Oke,malam nanti datanglah ke klub sayang,para wanita lain ingin sekali bertemu dengan mu"
"Baik mom"
Panggilan itu berakhir,Ruby meletakkan ponselnya dimeja dengan kasar,ia benar-benar telah melangkah sangat jauh.
Ruby merasa sedikit nyaman dengan pekerjaan nya, karena pekerjaan nya ini ia bertemu dengan Damian,sosok pria yang telah membuat dirinya menjadi wanita yang kuat.
"Damian.."ucap nya, menyebut nama itu membuat Ruby terbayang adegan panas dengan pria gagah itu,ia sampaikan menggigit bibir nya kala bayangan Damian menyentuh nya terlintas dibenaknya.
"Aku jadi sangat ingin sekarang.."lirih Ruby,ia meraba milik nya yang basah,astaga damian benar-benar sangat membuat diri Ruby menjadi liar.
Ruby sudah tidak tahan, akhirnya ia berlari menuju bathroom dan bermain sendiri dengan milik nya sambil membayangkan milik Damian yang menghajar intinya seperti malam-malam yang telah mereka habiskan bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Sarah ini sakit ya ceritanya , jd sbnernya dia istri yg baik
2024-03-29
0
Sunarti
Hai,, gimana kabarnya Haris
2023-10-26
0