"Kata kata nya itu seperti aku yang bersalah dalam semua kejadian ini" Ucap Ruby, Vanya tertawa.
"Tapi madu mu itu sangat cantik Ruby.. Aku tidak menyangka ada wanita bodoh lagi seperti mu yang mau dengan pria seperti dia" Ucap Vanya, ayolah Ruby malas membahas tentang Haris, yang ia butuhkan adalah surat itu segera datang agar Ruby bisa bebas dari pria itu.
"Kenapa harus ke apartemen ku ya? " Tanya Vanya, Ruby memijat pelipisnya.
"Jarak antara rumah dia dan Apartemen mu kan tidak terlalu jauh Vanya.. Dia kan pria pelit, soal biaya mengirim surat itu aja udah diperhitungkan oleh nya" Jelas ruby, astaga Vanya baru ingat akan itu.
"Benar-benar perhitungan" Cibirnya, ruby mengangguk setuju.
Setelah selesai makan dan bercerita, Vanya pamit pulang terlebih dahulu karena ada klien yang memanggilnya, bahkan Ruby harus pulang sendiri sekarang.
Sebelum pulang ke Apartemen, Ruby berjalan-jalan sekitar mall, ia tidak sengaja melihat Marley
"Itu tuan Marley.. " Lirih nya, saat ia ingin menyapa ternyata Marley bersama dengan Damian.
Seketika ruby mengurungkan niat nya untuk menyapa Marley, ia bersembunyi takut bertemu dengan pria itu.
Saat Ruby ingin berlari, ia tidak sengaja menabrak seorang wanita
BUG
"Awww" Rintih mereka bersamaan, Ruby dan wanita itu sampai jatuh Terduduk diatas lantai.
"Nona kalau jalan hati-hati dong" Hardik salah satu wanita, Ruby menebak jika wanita itu seumuran dengannya.
"Maaf mbak.. Saya terburu-buru tadi" Ucap Ruby, ia berusaha bangkit.
"Kalau sempat terjadi apa apa dengan nyonya saya, maka tuan muda akan habisin nyawa kamu sekarang juga! " Ancam nya, Ruby melihat wanita yang tak sengaja ia tabrak tadi menatap nya dengan senyum yang sangat ramah.
"Intan.. Kamu itu berlebihan" Ucap nya, Ruby kagum dengan kecantikan wanita itu.
"Perkenalkan nama saya sarah" Ucap nya, Ruby menyambut tangan sarah.
"Saya Ruby nyonya" Sahut nya, sarah mengangguk mengerti.
"Maafkan saya ya nyonya.. Saya buru-buru tadi sehingga tidak melihat mu" Jelas nya, sarah tersenyum sangat manis.
"Dia benar-benar wanita ramah dan lemah lembut" Gumam ruby didalam hati, ia tiada henti memuji sarah didalam hatinya.
"Maafkan pembantu saya ya nona, kalau begitu saya pamit dulu yaa" Ucap nya
"Iya nyonya.. Silahkan" Timpal Ruby, sarah berlalu pergi dengan wanita yang memarahi Ruby tadi.
"Aku yakin dia pasti istri dari pria kaya, bahkan hanya ke mall saja sampai ditemanin bodyguard dan seorang pembantu" Gumam Ruby didalam hati, Seketika Ruby tersadar bahwa ia sedang menghindari Marley dan Damian.
Ruby pun langsung bergegas pulang ke Apartemen nya, ia ingin sekali tidur seharian tanpa di ganggu oleh siapapun.
••
Damian dan Marley sedang makan bersama di ruangan VVIP yang ada di restoran mewah.
Mereka merencanakan makan siang bersama dengan sarah, hal seperti ini sering melakukan jika ada waktu senggang.
Damian bangkit dari duduk nya kala melihat kedatangan Sarah, ia menghampiri wanita itu lalu meraih tangan dan menggengam nya erat.
"Kenapa lama sekali hmm?" Tanya Damian, mereka duduk bersebelahan.
Sarah menatap Damian dengan intens, sudah lama sekali mereka tidak menghabiskan waktu seperti ini
"Tadi ada masalah sedikit, maaf lama" Ucap sarah, Damian mengelus pucuk kepala sang istri lalu mencium kening sarah dengan penuh kasih.
"Astaga apa aku akan menjadi nyamuk disini?" Celetuk Marley, sarah dan Damian tertawa.
"Kau memang ditakdirkan untuk menjadi nyamuk bro" Ujar Damian, Marley berdecak kesal.
"Makannya segera cari kekasih Marley, kami sudah berumah tangga selama 5 tahun dan kau belum juga menikah" Ucap sarah, Damian mengangguk setuju dengan perkataan sang istri.
"Aku akan menikah sebentar lagi dengan wanita yang telah mengacaukan hati ku akhir-akhir ini" Ucap Marley dengan wajah penuh keyakinan.
"Siapa wanita itu?" Tanya Damian
"Ruby zamora" Jawab nya, Damian yang sedang mengunyah daging seketika tersedak.
Uhuk.. Uhukk
Sarah langsung memberi air minum kepada sang suami, Damian langsung meminum nya kandas.
"Aku tahu bro kau pasti akan terkejut saat mendengar berita ini" Ucap Marley, Damian menatap sahabat nya itu dengan tatapan tajam.
"Kau jangan menikahi wanita itu!" Perintah nya,sarah melirik sebentar kearah Damian, ia heran kenapa suami nya melarang Marley menikahi wanita yang bernama ruby itu.
"Why?! "Tanya Marley
" Masih nanya?! "
Marley menghela napas panjang, saat ia ingin protes tapi saat melihat sarah membuat Marley mengurungkan niat nya.
"Aku hanya bercanda bro, tidak perlu seserius itu"
Damian menatap Marley tajam, tapi saat tangan sarah menyentuh wajahnya membuat Damian tersadar.
"Kenapa kau seperti marah sayang? Seakan-akan Marley akan menikahi wanita mu saja"
DEG
Damian menetralkan kegugupan nya lalu menatap sarah dengan senyuman nya
"Itu karena.. "
"Aishh sarah.. Ayolah kita makan saja, yang aku katakan tadi anggap lah angin lalu" Potong Marley.
"Baiklah.. Jika kau benar-benar ingin menikah maka segera beri aku kabar" Ucap sarah, Marley memberi hormat kepada sarah membuat Damian dan sarah tertawa bersama.
Damian lega karena sarah tidak terlalu menanyakan tentang wanita yang bernama Ruby,syukurlah Marley pandai menutupi kesalahan nya tanpa membuat sarah curiga kepada nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sunarti
takutnya Sarah akan curiga sama Damian
2023-10-26
0