Bel pintu terus berbunyi membuat Ruby berjalan dengan tergesa-gesa
"Iya sabar.. Vanya kalau itu kamu, aku pukul yaa" Teriak nya, tapi Ruby baru sadar mana mungkin sahabat nya itu mendengar perkataan nya.
Ruby membuka pintu
"Vanya.. Kau.." Ucapan Ruby terhenti kala melihat bahwa orang itu bukan Vanya, melainkan Dia orang wanita cantik dan dewasa, tapi Ruby ingat dengan salah satu wajah wanita yang sedang menatap nya intens dari atas sampai bawah.
"Boleh kami masuk?" Tanya Kinan, Ruby mengangguk pelan, ia merasa bahwa wanita yang tidak sengaja ia tabrak semalam mungkin ingin meminta pertanggungjawaban nya.
"Tapi itu hanya tabrakkan antar tubuh bukan antar kendaraan" Batin Ruby, ia membawa Kinan dan Sarah untuk masuk dan duduk di sofa.
"Nona yang tidak sengaja saya.."
"Iya kau benar, kita sudah bertemu kemarin" Potong Sarah, Kinan baru tahu itu.
"Kamu tinggal sendiri disini?" Tanya Kinan, Ruby mengangguk mantap.
"Baru saja?" Tanya Kinan lagi
"Iya, belum ada satu minggu" Jawab Ruby, Kinan dan Sarah saling menatap satu sama lain, seolah-olah sedang berbicara dengan mata mereka.
"Saya Kinan, tetangga sebelah kamu" Ucap Kinan, Ruby mengangguk mengerti.
"Aku ingin mengenal tetangga tempat aku tinggal, eh ternyata teman ku ini mengenal mu" Lanjut nya
"Hanya mengenal nama saja mbak" Ucap Ruby.
"Jangan panggil mbak, panggil saja aku Kinan dan panggil saja dia Sarah"
Ruby mengangguk mengerti, ia merasa lega ternyata kedatangan Sarah bukan untuk protes soal kejadian kemarin.
"Jika aku memanggil nama kalian aku merasa canggung, aku panggil kakak saja ya?"
"Iya senyaman mu saja ruby.." Sahut Kinan, Ruby tersenyum kearah Sarah.
"Aku mau buat minum dulu yaa, supaya nyaman ber cerita nya"
"Iyaaa tidak apa ruby" Sahut Sarah, ruby berlalu pergi menuju dapur.
Setelah Ruby pergi
"Aku baru ingat Kinan.. Marley pernah mengatakan akan menikah dengan seorang wanita yang bernama Ruby, terus Damian tidak setuju dengan itu" Ucap Sarah, Kinan mencerna ucapan Sarah dengan baik-baik.
"Reaksi nya sungguh berlebihan, seakan-akan Damian tidak ingin wanita yang bernama Ruby ini dimiliki oleh pria lain" Lanjut nya.
"Dari semua kejadian yang terkumpul, aku tebak pasti Damian ada hubungan nya dengan wanita muda ini, aku sangat yakin" Ucap Kinan, sejujurnya Sarah juga berpikir begitu.
"Semoga hanya sebatas teman kerja bukan hal lain"ucap Sarah pelan, Kinan mengangguk setuju.
" Kita akan sampai malam disini, kelihatan nya Ruby ini anak yang baik, ia sangat senang kita datang ke Apartemen nya"ucap kinan berbisik, takut Ruby mendengar ucapan mereka.
"Aku setuju" Ucap Sarah, tak lama Ruby datang dengan membawa minuman dan cemilan.
"Maaf lama ya kak…" Ucap Ruby
"Tidak papa Ruby.. Kau saja terlalu berlebihan menyambut kami" Ucap Kinan
"Kalian adalah tamu pertama ku, aku sangat senang kalian datang ke Apartemen ku"ujarnya, Sarah merasa kecantikan Ruby benar-benar natural, wanita itu terlihat sehat dan juga muda. Tidak seperti tubuh nya yang menyimpan banyak penyakit.
" Astaga aku lupa, aku harus membersihkan Apartemen ku"ucap Kinan.
"Jadi?" Tanya Sarah.
"Ruby.. Aku titip Sarah ya, dia tidak bisa menghirup debu, jadi selama aku membersihkan apartemen aku titip dia disini"
"Titip? Kau kira aku barang"omel Sarah, Kinan dan Ruby tertawa bersama.
" Ah sudahlah.. Aku pergi dulu.. Dadah"
Tanpa menunggu respon dari kedua orang itu, Kinan berlalu pergi.
Sarah menatap Ruby yang tersenyum manis kearah nya
"Kita belum saling mengenal satu sama lain bukan?" Tanya Sarah, Ruby mengangguk pelan.
"Berapa umur mu?" Tanya Sarah, ia merasa kagum dengan kecantikan Ruby.
"Baru 21 tahun kak" Jawab Ruby
"Masih muda ya.."
"Haha iya kak, tapi kau akan terkejut saat tahu status ku di usia muda ini"
Sarah semakin penasaran
"Aku janda kak, baru saja bercerai" Ujar nya, Sarah terkejut.
"Dengar Ruby.. Bercanda mu itu tidak lucu"
"Aku tidak bercanda kak, aku benar-benar seorang janda" Jelas Ruby, melihat wajah Ruby membuat Sarah yakin.
"Kenapa kau bercerai?"
"Apa yang harus ku pertahankan lagi kak.. Aku kehilangan anak karena ulah suami ku, dia tidak pernah bekerja dan selalu berbuat sesuka nya kepada ku" Sahut nya, Ruby langsung teringat dengan Amalia.
"Anak mu meninggal?" Tanya Sarah lagi, ia sangat tahu rasanya kehilangan anak itu seperti apa.
"Iya kak, saat anak ku berusia lima bulan" Sahut Ruby.
"Aku tahu apa rasanya kehilangan anak Ruby.."
"Kau sudah menikah?" Tanya Ruby, Sarah mengangguk mantap.
"Aku keguguran, semua karena ulah ku yang tidak mematuhi dokter" Jawab nya, Ruby bangkit, ia duduk di sebelah Sarah.
Ruby menggenggam tangan Sarah, seolah-olah memberi kekuatan kepada wanita yang bernasib sama dengannya
"Tapi karena suami ku terus mendukung ku dan memberi semangat kepada ku, aku merasa sangat bersyukur" Ucap Sarah, Ruby setuju itu.
"Astaga.. Kenapa kita membahas kesedihan kita satu sama lain" Ucap Sarah, seketika mereka saling tertawa.
Ruby menatap jam dinding, ini sudah hampir menuju makan malam
"Kak, makan malam di sini ya.." Pinta Ruby, Sarah mengangguk pelan.
"Aku akan membantu mu memasak"
"Eh tidak usah kak, duduk manis saja biar Ruby yang memasak"
"Kita akan memasak bersama, aku yakin bentar lagi Kinan akan datang dan berteriak kelaparan" Ujar Sarah sambil tertawa kecil, Ruby ikut tertawa.
Akhirnya mereka memasak bersama, Ruby bertugas menggoreng ikan ayam sementara Sarah bertugas dibagian sayur mayur.
Saat Sarah sedang mengupas kentang, handphone nya berbunyi.
Sarah mengambil handphone nya yang berada didalam tas selempang nya, ia tersenyum manis kala membaca nama yang sedang menelpon dirinya.
"Suami mu kak?" Tanya Ruby, Sarah mengangguk pelan.
Ruby ber oh saja, ia kembali fokus dengan tugas nya. Sementara Sarah agak sedikit menjauh dari ruby untuk mengangkat panggilan suami nya.
"Hallo?"
"Sayang kau dimana?" Tanya Damian
"Aku sedang berada dirumah teman sayang" Sahut Sarah, sambil menatap kearah ruby yang sibuk memasak.
"Kenapa tidak bersama dengan intan?"
"Aku pergi bersama dengan Kinan, tidak akan terjadi hal buruk kepada ku"
"Kau selalu saja begitu, kau akan pulang jam berapa lagi hmm?"
"Kemungkinan masih lama, nanti akan aku beri tahu jika sudah berangkat pulang"
"Baiklah.. Kalau begitu aku akan ke Kantor lagi, jaga dirimu sayang.. Muah.. I love you"
"I love you more"
Sarah mematikan panggilan itu, ia melamun memikirkan kecurigaan nya dengan sang suami.
"Dia sibuk bekerja, bahkan saat dia sibuk, masih sempat untuk menemui ku" Gumam Sarah didalam hati, ia merasa bersalah karena telah mencurigai sang suami yang begitu mencintai nya.
"Nama Ruby didunia ini kan banyak, tidak hanya wanita itu" Ucap nya pelan, Sarah menghela napas panjang lalu kembali menuju dapur untuk membantu Ruby memasak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sunarti
emang Ruby simpanan suami mu Sarah
2023-10-27
0
Qorie Izraini
akan kah mlm ini jd penentu..
kantor yg Damian datangi itu di mana ..😀😀😀
2023-10-15
0