Perlawanan Aurelia

Bayangan pergumulan panas suaminya dengan sepupunya masih melekat di pelupuk matanya, ingin sekali dia mencaci maki pria yang masih menghalangi jalannya dan meratapi dirinya, tapi untuk apa! Yang ada dia menghabiskan energinya karena suami brengseknya.

Tanpa berbasa basi lagi, Aurelia mendorong tubuh suaminya dengan sekuat tenaganya, namun di saat bersamaan itu juga Dhafi mencekal pergelangan tangannya, menahan wanita itu agar tidak berjalan.

“Aku bilang ... aku ingin bicara denganmu, kamu tidak mendengar perkataan suamimu ini ... Huh!” kata Dhafi suaranya sudah naik dua oktaf.

Aurelia menghentakkan tangan Dhafi hingga terlepas, lalu berdecak kesal. “Suami Apa!” jawab Aurelia melawan, lalu dia pun kembali melangkahkan kakinya, lagi-lagi Dhafi berhasil menangkap tubuh istrinya dengan cara merangkulnya dari belakang.

“BRENGSEK!” teriak Aurelia tak mau kalah, salah satu tangannya menyikut dan kena perut Dhafi, hingga dirinya mampu terlepas dari rangkulan Dhafi. Kemudian dia memutar balik badannya dan melayangkan tendangan kakinya bagai pemain bola pas mengenai bagian keperkasaan Dhafi, dan hal itu membuat pria itu terjungkal dan terjerembab di lantai.

“AAKH,” ringis kesakitan Dhafi ketika tendangan Aurelia mengenai bagian intinya, dan terasa kedua telurnya seperti pecah dibalik celana pendeknya.

“Aurel!” teriak Faiza yang melihatnya ketika ingin turun dari lantai atas, wanita itu bergegas menuruni anak tangga dan menghampiri Dhafi yang sudah meringkuk kesakitan di lantai, kemudian menatap tajam ke arah Aurelia.

“Kurang ajar ya kamu, sudah berani menyakiti s—,” hardik Faiza yang hampir keceplosan bicara, dan tangannya terlihat ingin melayang ke udara, tapi lagi-lagi Aurelia berhasil mencekal tangan sepupunya, kemudian dia pelintir tangannya.

“AAUWW ... AAUWW ... sakit Aurelia!” teriak Faiza, wajahnya sudah meringis kesakitan dan memerah.

“Sakittan mana! Sakit tangan dipelintir, atau sakit melihat kalian berzina di rumah ini! Sungguh sundaal sekali kamu, Faiza!” maki Aurelia, kemudian didorongnya tubuh Faiza saat dia melepaskan tangan sepupunya, hingga Faiza terjerembab di lantai dekat Dhafi berada.

Aurelia menatap kedua manusia itu secara bergantian. “Aku doakan semoga burungmu tidak akan pernah bisa berdiri lagi, Mas Dhafi!

“Dan untukmu Faiza, semoga hidupmu tidak seindah bayanganmu! ... Ambillah suamiku ... Dan minta dia segera menceraikan aku,” ucap Aurelia dengan lantangnya.

Setelah puas mengeluarkan isi hatinya, Aurelia pun memutar balik badannya menuju ke arah pintu.

Dhafi menatap nanar kepergian istri sahnya, batinnya turut mengeram. “Aku tidak akan menceraikan mu! Ingat itu Aurelia,” teriak Dhafi. Ya, tidak akan menceraikan Aurelia sampai dia mendapatkan warisan dari kakeknya.

Wanita itu melambaikan tangannya tanpa menoleh ke belakang lagi, dan mengacuhkan teriakan Dhafi yang sangat memekak telinganya, melarang untuk dirinya tidak pergi dari rumahnya.

Langkah kakinya terus keluar dari rumahnya, menyambut sinar matahari yang sudah muncul walau masih terlihat malu-malu. Aurelia tersenyum getir saat ini, dadanya yang masih terasa sesak, dicobanya untuk menghirup udara pagi sebanyak-banyaknya, agar rasa sesak itu pergi.

“Sudah waktunya aku membuang rasa cintaku ini Mas Dhafi, semua penantian ku selama ini ternyata sia-sia. Aku yang selalu menerima sikap kasarmu, dan selalu berharap kamu berubah akan mencintaiku, ternyata terang-terangan berbuat gila di depanku. Aku bodoh ... ya aku sangat bodoh karena mencintaimu,” batin Aurelia, dia mengusap netranya kemudian memanggil ojek pangkalan.

Pernahkah terbesit, di saat Allah mengujimu dengan rasa sakitmu  maka bersamaan itu pula Allah mengirimkan obat untukmu. Seperti saat ini pikiran Aurelia kini tidak sepenuhnya ke Dhafi karena dia memiliki pekerjaan yang akan mampu menyita hati dan pikirannya.

Bagaimana sayangnya Aurelia dengan anak yang diasuhnya, hingga dia ingin segera bertemu dengan bocah tampan itu walau menjengkelkan dia sebenarnya.

Sekitar satu jam ojek pangkalan sudah tiba di mansion Emran, Aurelia berlarian masuk ke dalam dengan membawa tentengan dan bergegas ke ruang laundry untuk mengambil baju dinas dan segera ganti pakaiannya.

“Cepatan ke atas, tuan muda sudah ngamuk di kamarnya,” ucap sang kepala pelayan.

“Baik Pak.”

Aurelia kembali berlarian menuju lantai dua dan melesat masuk ke kamar majikan kecil, ternyata benar majikan kecilnya sedang mengamuk sembari memukul badan Daddy-nya. Sebelumnya Aurelia mengatur napasnya yang masih engos-engosan, kemudian melangkahkan kembali kakinya.

“Assalamualaikum Abang ganteng, pagi-pagi kok sudah marah-marah. Ayo Mbak bawa apa ini,” kata Aurelia begitu lembutnya, sembari menunjukkan tentengan berwarna coklat itu yang dia pegang.

Kedua pria berbeda usia itu terdiam, lalu menengadahkan kepalanya dan sama-sama menatap wanita yang baru saja masuk ke kamar.

“Waalaikumsalam,” jawab Emran datar, sembari beranjak dari tepi ranjang.

Athallah menatap menyelidik ke arah Aurelia, kemudian kedua tangannya terlipat didadanya, benar-benar gaya si bos kecil itu.

“Kenapa Mbak balu datang! Atha ndak suka kalau Mbak datangnya telambat,” gerutu Athallah, bibirnya sudah mengerucut bagaikan kue cucur.

Melihat Emran sudah agak menjauh dari Athallah, Aurelia baru mendekati Athallah yang masih ada di atas ranjang.

“Maafin Mbak ya kalau datangnya terlambat, Mbak tadi mampir ke pasar dulu buat beli ini buat Abang. Abang mau tahu gak isinya?” tanya Aurelia dengan mendekati tentengan kertas coklat itu.

Athallah melengoskan kepalanya. “Ck ... emangnya Mbak beli apa?” terlihat bocah tampan itu sedang mode ngambek.

Pelan namun pasti Aurelia membuka tentengan kertas coklat dan memperlihat isi tentengan tersebut tanpa mengeluarkan isinya. Bola mata kecil itu langsung melebar dan membungkam mulutnya dengan kedua tangannya, lalu menatap wajah Aurelia dengan wajah terkejutnya itu.

“Benarkah ini untuk Atha?”

Aurelia tersenyum hangat dan menganggukkan kepalanya, sontak saja Athallah bangkit dari duduknya dan lompat-lompatan di atas ranjang saking girangnya.

Emran mengernyitkan kening, merasa heran apa yang dibeli oleh Aurelia. Tanya dong? Jangan diam saja.

Sementara di rumah Dhafi ...

Pria yang masih meringkuk di atas sofa, karena sudah tidak mampu untuk berjalan dibuat kaget saat ibunya telepon.

“Apa! Ibu dan semuanya sedang perjalanan ke sini?” tanya Dhafi masih kaget ketika mendengar perkataan ibunya sendiri.

“Iya Ibu, ayah, kakek mu sama mertuamu sedang di perjalanan menuju rumahmu, kemungkinan sore ini akan tiba. Tapi kok kamu kayak orang kaget begitu, Dhafi?” tanya Ibu Hani, agak heran.

“Oh ... ya kaget lah Bu, kenapa gak bilang dari kemarin,” jawab Dhafi bergegas menutupi rasa keterkejutannya.

“Ya udah, istrimu mana? Ibu mau bicara sebentar,” pinta Ibu Hana.

“A-anu ... Aurel lagi ke pasar Bu belanja sayur,” jawab Dhafi berdusta.

“Ya sudah, nanti titip pesan saja sama istrimu masak yang banyak ya, ibu kangen sama masakannya.”

“Iya Bu nanti aku sampaikan.”

Usai menerima panggilan telepon dari ibunya, Dhafi meraup wajahnya dengan kasar, kepalanya terasa mau pecah setelah mendapat kabar mendadak itu.

“Siapa yang telepon Mas?” tanya Faiza yang sedari tadi menguping.

“Ibu dan Ayah serta mertuaku akan datang nanti sore,” jawab Dhafi masih kesalnya.

“Oh ...” Membulat mulut  Faiza. “Ini kesempatan aku untuk mengambil hati mertua nih,” batin Faiza gembira.

“Sepertinya kamu harus pulang ke rumah kontrakkan!” pinta Dhafi, tatapannya fokus pada ponselnya.

Pria itu segera menghubungi ponsel Aurelia, untuk meminta segera pulang ke rumah, namun hal itu sia-sia saja Dhafi mendengar ringtone ponsel istrinya yang ada di atas lemari pendingin.

“Argh ... ngimana aku menghubungi nya, sialan!” umpat Dhafi geram.

 Bersambung ...

 Akhirnya sudah 20 Bab, semoga menghasilkan yang baik. Selama menunggu kabar mengenai 20 bab ini dari editor, saya usahakan up babnya. Doakan semoga karya ini bisa lanjut di sini, maklum perjuangan sudah berat di sini. Terima kasih atas dukungan dan support Kakak Readers semuanya 🙏🏻.

Lope-lope sekebon 🍊🍊🍊🍊

 

Terpopuler

Comments

Hasunah Setiadi

Hasunah Setiadi

surprise nya kok 1/2-1/2

2024-01-06

1

Dewi Anggya

Dewi Anggya

ini baru super kereeen akhirnya tercapai juga tuh si Aurel tendang keperkasaannya...dn semoga terkabul tuh keinginannya Aurel biar gk bisa banguuun 😂😂😂🤭✌️

2024-01-03

1

Athallah Linggar

Athallah Linggar

mampoosss,kenapa ga pecah sexn tuh telorrrnyaa thor,🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ampun Mas!
2 Gosip emak-emak
3 Kedatangan Faiza
4 Kekasih Dhafi
5 Curhat
6 Apa salahku Mas?
7 Emran Fathin
8 Jangan mau dibutakan oleh cinta!
9 Berharap hati dan mata Aurelia semakin terbuka
10 Hampir saja ...
11 Perlawanan Aurelia
12 Pertemuan pertama kali
13 Wawancara kerja
14 Dasar Iblis!
15 Tinggal seatap
16 Perdana jadi baby sitter
17 Menikmati peran sebagai baby sitter
18 Tudingan Dhafi
19 Kepergok
20 Perlawanan Aurelia
21 Dhafi pusing
22 Teguran Emran
23 Kedatangan orang tua Dhafi dan Aurelia.
24 Bersandiwara?
25 Teguran Bu Hana
26 Jadi janda itu aib!
27 Tidur sekamar
28 Dasar istri gak punya otak!
29 Siapa yang datang?
30 Daddy, Atha lapar!
31 Sanggahan Dhafi
32 Kedatangan Soraya
33 Minta nomor ponsel
34 Perkara ponsel
35 Mengantar Aurelia pulang
36 Mas Dhafi, kok barangnya gak berdiri?
37 Luka di pinggang
38 Sentuhan lembut
39 Status belum menikah!
40 Make over
41 Korupsi
42 Calon istri saya!
43 Terima kasih, Tuan Emran.
44 Hinaan Soraya
45 Mengumpulkan bukti
46 Hukum alam
47 Kondisi terbaru
48 Amnesia Traumatis
49 Bu Hana syok
50 Menjenguk Aurelia
51 Keegoisan Bu Hana
52 Mengajukan perceraian
53 Mendoktrin Bu Ida
54 Dhafi terpesona
55 Istri kedua Mas Dhafi!
56 Kerusuhan di dalam ruang rawat
57 Jatuh talak
58 Niat baik untuk membantu
59 Ada apa dengan hatiku!
60 Perasaan Emran
61 Masakan Aurelia
62 Napas buatan
63 Memijat kaki
64 Hampir saja!
65 Kamu sangat berarti untuk saya
66 Mengurus perceraian
67 Sidang mediasi
68 Akhir kisah rumah tangga Aurelia dan Dhafi
69 Sekilas Info
70 Janda Muda
71 Emran melobi
72 Calon Mommy Athallah
73 Ungkapan hati Emran
74 Malam yang indah
75 Boleh panggil Mommy?
76 Jalan-jalan
77 Soraya kepanasan
78 Hancurnya Soraya
79 Pulang kampung
80 Kondangan Yuk!
81 Resepsi pernikahan
82 Bocah rusuh
83 Janda tapi perawan
84 Promosi Novel Sahabatku, Penggoda Suamiku
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ampun Mas!
2
Gosip emak-emak
3
Kedatangan Faiza
4
Kekasih Dhafi
5
Curhat
6
Apa salahku Mas?
7
Emran Fathin
8
Jangan mau dibutakan oleh cinta!
9
Berharap hati dan mata Aurelia semakin terbuka
10
Hampir saja ...
11
Perlawanan Aurelia
12
Pertemuan pertama kali
13
Wawancara kerja
14
Dasar Iblis!
15
Tinggal seatap
16
Perdana jadi baby sitter
17
Menikmati peran sebagai baby sitter
18
Tudingan Dhafi
19
Kepergok
20
Perlawanan Aurelia
21
Dhafi pusing
22
Teguran Emran
23
Kedatangan orang tua Dhafi dan Aurelia.
24
Bersandiwara?
25
Teguran Bu Hana
26
Jadi janda itu aib!
27
Tidur sekamar
28
Dasar istri gak punya otak!
29
Siapa yang datang?
30
Daddy, Atha lapar!
31
Sanggahan Dhafi
32
Kedatangan Soraya
33
Minta nomor ponsel
34
Perkara ponsel
35
Mengantar Aurelia pulang
36
Mas Dhafi, kok barangnya gak berdiri?
37
Luka di pinggang
38
Sentuhan lembut
39
Status belum menikah!
40
Make over
41
Korupsi
42
Calon istri saya!
43
Terima kasih, Tuan Emran.
44
Hinaan Soraya
45
Mengumpulkan bukti
46
Hukum alam
47
Kondisi terbaru
48
Amnesia Traumatis
49
Bu Hana syok
50
Menjenguk Aurelia
51
Keegoisan Bu Hana
52
Mengajukan perceraian
53
Mendoktrin Bu Ida
54
Dhafi terpesona
55
Istri kedua Mas Dhafi!
56
Kerusuhan di dalam ruang rawat
57
Jatuh talak
58
Niat baik untuk membantu
59
Ada apa dengan hatiku!
60
Perasaan Emran
61
Masakan Aurelia
62
Napas buatan
63
Memijat kaki
64
Hampir saja!
65
Kamu sangat berarti untuk saya
66
Mengurus perceraian
67
Sidang mediasi
68
Akhir kisah rumah tangga Aurelia dan Dhafi
69
Sekilas Info
70
Janda Muda
71
Emran melobi
72
Calon Mommy Athallah
73
Ungkapan hati Emran
74
Malam yang indah
75
Boleh panggil Mommy?
76
Jalan-jalan
77
Soraya kepanasan
78
Hancurnya Soraya
79
Pulang kampung
80
Kondangan Yuk!
81
Resepsi pernikahan
82
Bocah rusuh
83
Janda tapi perawan
84
Promosi Novel Sahabatku, Penggoda Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!