Perdana jadi baby sitter

Faiza tidak terima dengan bentakan sepupunya itu, hingga tangan kanannya ke udara, akan tetapi Aurelia sigap mencekal tangan Faiza.

“Tidak semudah itu Mbak Faiza ingin menampar pipiku! Seharusnya aku yang menampar dan menjambak Mbak Faiza!” sentak Aurelia.

“Aurelia!” tegur Dhafi dengan ekspresi tidak sukanya.

Wanita muda itu pun menoleh ke samping dan membalas tatapan suaminya. “Kenapa Mas, tidak suka jika aku bersikap kasar dengan kekasih pujaan hatimu ini, dan disangka aku tidak bisa mengeluarkan kata-kataku, setelah selama ini aku berdiam dan menerima sikap kalian yang menyakiti hatiku. Dan sekarang apa perlu aku berteriak, biar semua tetangga tahu jika suamiku menyimpan selingkuhannya di sini!” kata Aurelia dengan lantangnya, kemudian menghempaskan tangan Faiza dari cekalannya. Sepupu Aurelia mengetatkan rahangnya, hatinya amat berkecamuk dengan perkataan Aurelia, tapi memang betulkan jika dirinya jatuhnya sebagai selingkuhan suami sepupunya!

Melihat Aurelia menatang dirinya, ingin sekali dia membawa istrinya kembali ke kamar, namun tak bisa, Faiza sudah bergerak mendekati dirinya lalu menggamit lengannya, seakan minta perlindungan dari suami sirinya.

“Mas, Aurelia ... dia—”

“Diam,” sentak Dhafi.

Aurelia melihat tingkah Faiza yang memang berani tersenyum getir dan menahan rasa cemburu serta sakit hatinya itu. Dia pun memutar malas netranya, kakinya pun bergerak menuju lemari pendingin diambilnya kunci cadangan serta dompet kecilnya dan berlalu melewati mereka berdua.

“Mau kemana kamu?” tanya Dhafi dengan tatapan menyelidiknya.

Aurelia menghentikan langkah kakinya sejenak. “Bukankah Mas tidak pernah mau tahu aku hendak kemana! Dan bukankah lebih baik aku pergi agar kalian bebas memadu kasih dengan selingkuhanmu itu!” jawab Aurelia dengan tenangnya, dan tanpa menolehkan wajahnya, kemudian kembali melangkah keluar dari rumah.

“Aurelia!” Hati Dhafi dibuat memanas mendapat jawaban seperti itu, seakan posisinya tidak dihargai oleh istrinya sendiri.

Pria itu ingin mengejar, akan tetapi Faiza menahan Dhafi. “Sudah Mas jangan dikejar, paling dia lagi cari hiburan di luar sana. Bukankah dengan tidak adanya Aurel, kita bebas Mas,” ucap Faiza, pria itu hanya bisa mendesah, dan menyugar rambutnya ke belakang, tatapannya pun masih melihat ambang pintu rumahnya yang masih terbuka lebar.

Aurelia yang sudah keluar dari rumahnya, mengusap dadanya nya agar debarannya kembali normal, lalu mengusap netranya yang mulai berembun. “Jangan menangis Aurelia, kamu harus jadi wanita kuat, jangan mentang-mentang kamu sangat mencintai suamiku, masih saja mau disakiti,” gumam Aurelia sendiri.

Dengan langkah cepatnya dia bergegas keluar komplek perumahannya, kemudian mendekati ojek pangkalan dan minta diantarkan ke mansion tempat dia bekerja.

...----------------...

Jam 7 kurang 10 menit, Aurelia sudah tiba di mansion Emran, wanita muda itu diarahkan masuk lewat jalan yang berbeda kemudian bertemu dengan Rida salah satu maid di sana.

“Ini seragam kamu, sekarang cepat ganti bajunya. Nanti saya akan antarkan ke kamar tuan muda,” pinta Rida sembari memberikan satu stel seragam baby sister berwarna biru muda.

“Baik Mbak Rida,” jawab Aurelia, bergegas ke kamar mandi yang ada di sisi dapur basah. Beberapa menit kemudian Aurelia sudah mengenakan seragam baby sister nya, kemudian mengikuti langkah kaki Rida menuju kamar tuan muda di lantai dua.

“Ingat selama bekerja di sini, kamu jangan genit sama tuan besar kalau masih mau lama bekerja di sini. Kalau kamu genit seperti baby sitter yang lain, alamat kamu akan dipecat saat itu juga,” tegur Rida saat mereka beriringan jalan.

“Maaf Mbak Rida, niat saya bekerja untuk cari uang, bukan cari perhatian. Kebetulan saya juga sudah menikah,” jawab Aurelia jujur.

Rida yang usianya sudah 30 tahun dibuat tercengang dengan status Aurelia. “Oh jadi kamu sudah menikah, pikir saya kamu masih gadis loh, belum menikah.”

Wanita muda itu hanya bisa tersenyum tipis. “Iya Mbak Rida, saya sudah menikah baru 3 bulan,” balas Aurelia malu-malu.

“Ya syukurlah kalau begitu, jadi saingan buat mengejar hot daddy-nya berkurang,” jawab Rida dengan santainya.

Aurelia mengernyitkan keningnya merasa heran, tapi tak lama dia membuang rasa ingin tahunya itu, bukan urusannya, tujuan di sini adalah bekerja bukan yang lainnya. Kini mereka berdua sudah sampai di depan kamar Athallah.

“Ini kamar Tuan muda, dan yang di sebelahnya adalah kamar Tuan besar, ingat jangan sopan santun disini, jangan sesekali berani menatap wajah tuan besar!” ucap Rida mengingatkan, sembari menunjukkan.

“Baik Mbak Rida, akan saya ingat selalu,” jawab patuh Aurelia.

Pintu kamar Athallah pun dibuka, Rida dan Aurelia masuk ke dalam kamar yang bernuansa biru tersebut. Lagi-lagi netra Aurelia dibuat terkagum-kagum dengan kamar Athallah, begitu luas melebihi kamarnya serta nuansanya begitu kental dengan tema boy.

“Selamat pagi, Tuan Muda,” sapa Rida begitu lembut, saat melihat si pemilik kamar baru mengerjapkan kelopak matanya.

Bocah tampan itu pun menatap Aurelia yang sudah berdiri di sisi ranjangnya. Wanita muda itu pun mendekatinya lalu duduk di tepi ranjang dengan tersenyum hangat. “Selamat pagi abang ganteng, waktunya bangun,” ucap Aurelia, sembari menyibak selimut yang menutupi tubuh Athallah.

“Atha masih mau tidur!” teriak Athallah dengan suara paraunya. Kalau sudah begini Rida memilih keluar dari kamar, selanjutnya adalah tugas Aurelia bukan tugasnya.

“Aurelia selamat bertugas, saya harus kembali ke bawah. Segala keperluan tuan muda, kamu cari sendiri ya, di sini ada semuanya,” kata Rida sebelum keluar dari kamar.

Wanita muda itu mendongakkan kepalanya. “Oh iya Mbak Rida, makasih.” Aurelia kembali menatap bocah yang masih merelung dirinya dibalik selimut.

 “Abang ganteng, bangun dulu yuk ini sudah siang, nanti rezekinya dipatuk ayam loh,” pinta Aurelia dengan lembutnya.

“Ck ... mana ada ayam di sini, Atha ndak pelcaya, mana juga lezeki dipatuk ayam!” jawab bocah itu dengan ketusnya.

Lagi-lagi Aurelia tersenyum hangat. “Benarkah tidak ayam di sini, memangnya Abang gak punya ayam?” tanya Aurelia sembari menyibak kembali selimut Athallah, lalu mengangkat kedua tangan bocah itu agar duduk bukan berbaring lagi.

Bocah tampan itu mendengkus kesal lalu melipat kedua tangannya ke dada, lalu netranya yang baru terbuka agak menyipit.

“Atha, ndak suka dipanggil abang! Telus kamu ini ciapa, pengasuh baru lagi ya!” tanya Athallah dengan ketusnya.

Aurelia menatap dalam bocah tampan yang sangat menggemaskan itu. “Mmm, mulai hari ini Mbak yang mengasuh abang, namanya Mbak ... Aurelia, terus kenapa Mbak panggil Tuan Muda abang, karena panggilan abang itu terdengar keren dan biar kita tambah akrab.”

Bibir Athallah mencebik. “Ndak usah sok akrab-akrab, Atha ndak perlu akrab-akrab cama orang lain,” jawab ketus Athallah sembari menurunkan kedua kakinya ke lantai.

“Ya sudah kalau Abang gak mau akrab sama Mbak juga gak pa-pa,” jawab Aurelia dengan lembutnya.

Ketika masih mencoba mendekatkan diri dengan majikan kecilnya, ternyata sudah ada Emran sejak tadi berada kamar tersebut dan memperhatikan pengasuh baru itu, hingga membuat wanita muda itu berjingkat kaget setelah tahu kehadirannya.

“Tuan Besar!” seru Aurelia, dia pun bergegas menundukkan kepalanya.

Pria itu menatap datar saat Aurelia menyapanya, kemudian dia mendekati putranya. “Morning Son, baru bangun? Pagi ini kita sekolah ya, Daddy antar ya?” tanya Emran sembari mengendong putranya.

“No Daddy, Atha ndak mau cekolah!” jawab Athallah dengan menggelengkan kepalanya.

“Son, kamu sudah bolos 3 hari tidak masuk sekolah, hari ini harus ke sekolah,” tegur Emran mengeluarkan suara tegasnya.

Athallah pun mulai merenggut dan netranya mulai basah, alhasil bocah kecil itu pun berteriak dan menangis tantrum dalam gendongan daddynya.

Aurelia bergerak mendekati Emran. “Tuan biar Athallah sama saya saja,” pinta Aurelia tetap menundukkan pandangnya. Wanita itu menyelipkan kedua tangannya di antara kedua tangan besar pria itu, entah kenapa juga jantungnya berdegup cepat, apalagi dirinya ditatap oleh Emran sang pria tampan, walau dia tidak membalas tatapannya.

 bersambung ...

 

 

 

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

smntr aurel bkrj, dgafy n fazia trtngkp bsh tngh brzina, mk mrk diarak kliling komplek

2024-01-13

4

Dewi Anggya

Dewi Anggya

semangat meluluhkan athala ....💪💪

2024-01-03

0

Haidrika Iqbal Athallah

Haidrika Iqbal Athallah

wah.....dag dig dug der ni si aurel

2024-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Ampun Mas!
2 Gosip emak-emak
3 Kedatangan Faiza
4 Kekasih Dhafi
5 Curhat
6 Apa salahku Mas?
7 Emran Fathin
8 Jangan mau dibutakan oleh cinta!
9 Berharap hati dan mata Aurelia semakin terbuka
10 Hampir saja ...
11 Perlawanan Aurelia
12 Pertemuan pertama kali
13 Wawancara kerja
14 Dasar Iblis!
15 Tinggal seatap
16 Perdana jadi baby sitter
17 Menikmati peran sebagai baby sitter
18 Tudingan Dhafi
19 Kepergok
20 Perlawanan Aurelia
21 Dhafi pusing
22 Teguran Emran
23 Kedatangan orang tua Dhafi dan Aurelia.
24 Bersandiwara?
25 Teguran Bu Hana
26 Jadi janda itu aib!
27 Tidur sekamar
28 Dasar istri gak punya otak!
29 Siapa yang datang?
30 Daddy, Atha lapar!
31 Sanggahan Dhafi
32 Kedatangan Soraya
33 Minta nomor ponsel
34 Perkara ponsel
35 Mengantar Aurelia pulang
36 Mas Dhafi, kok barangnya gak berdiri?
37 Luka di pinggang
38 Sentuhan lembut
39 Status belum menikah!
40 Make over
41 Korupsi
42 Calon istri saya!
43 Terima kasih, Tuan Emran.
44 Hinaan Soraya
45 Mengumpulkan bukti
46 Hukum alam
47 Kondisi terbaru
48 Amnesia Traumatis
49 Bu Hana syok
50 Menjenguk Aurelia
51 Keegoisan Bu Hana
52 Mengajukan perceraian
53 Mendoktrin Bu Ida
54 Dhafi terpesona
55 Istri kedua Mas Dhafi!
56 Kerusuhan di dalam ruang rawat
57 Jatuh talak
58 Niat baik untuk membantu
59 Ada apa dengan hatiku!
60 Perasaan Emran
61 Masakan Aurelia
62 Napas buatan
63 Memijat kaki
64 Hampir saja!
65 Kamu sangat berarti untuk saya
66 Mengurus perceraian
67 Sidang mediasi
68 Akhir kisah rumah tangga Aurelia dan Dhafi
69 Sekilas Info
70 Janda Muda
71 Emran melobi
72 Calon Mommy Athallah
73 Ungkapan hati Emran
74 Malam yang indah
75 Boleh panggil Mommy?
76 Jalan-jalan
77 Soraya kepanasan
78 Hancurnya Soraya
79 Pulang kampung
80 Kondangan Yuk!
81 Resepsi pernikahan
82 Bocah rusuh
83 Janda tapi perawan
84 Promosi Novel Sahabatku, Penggoda Suamiku
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ampun Mas!
2
Gosip emak-emak
3
Kedatangan Faiza
4
Kekasih Dhafi
5
Curhat
6
Apa salahku Mas?
7
Emran Fathin
8
Jangan mau dibutakan oleh cinta!
9
Berharap hati dan mata Aurelia semakin terbuka
10
Hampir saja ...
11
Perlawanan Aurelia
12
Pertemuan pertama kali
13
Wawancara kerja
14
Dasar Iblis!
15
Tinggal seatap
16
Perdana jadi baby sitter
17
Menikmati peran sebagai baby sitter
18
Tudingan Dhafi
19
Kepergok
20
Perlawanan Aurelia
21
Dhafi pusing
22
Teguran Emran
23
Kedatangan orang tua Dhafi dan Aurelia.
24
Bersandiwara?
25
Teguran Bu Hana
26
Jadi janda itu aib!
27
Tidur sekamar
28
Dasar istri gak punya otak!
29
Siapa yang datang?
30
Daddy, Atha lapar!
31
Sanggahan Dhafi
32
Kedatangan Soraya
33
Minta nomor ponsel
34
Perkara ponsel
35
Mengantar Aurelia pulang
36
Mas Dhafi, kok barangnya gak berdiri?
37
Luka di pinggang
38
Sentuhan lembut
39
Status belum menikah!
40
Make over
41
Korupsi
42
Calon istri saya!
43
Terima kasih, Tuan Emran.
44
Hinaan Soraya
45
Mengumpulkan bukti
46
Hukum alam
47
Kondisi terbaru
48
Amnesia Traumatis
49
Bu Hana syok
50
Menjenguk Aurelia
51
Keegoisan Bu Hana
52
Mengajukan perceraian
53
Mendoktrin Bu Ida
54
Dhafi terpesona
55
Istri kedua Mas Dhafi!
56
Kerusuhan di dalam ruang rawat
57
Jatuh talak
58
Niat baik untuk membantu
59
Ada apa dengan hatiku!
60
Perasaan Emran
61
Masakan Aurelia
62
Napas buatan
63
Memijat kaki
64
Hampir saja!
65
Kamu sangat berarti untuk saya
66
Mengurus perceraian
67
Sidang mediasi
68
Akhir kisah rumah tangga Aurelia dan Dhafi
69
Sekilas Info
70
Janda Muda
71
Emran melobi
72
Calon Mommy Athallah
73
Ungkapan hati Emran
74
Malam yang indah
75
Boleh panggil Mommy?
76
Jalan-jalan
77
Soraya kepanasan
78
Hancurnya Soraya
79
Pulang kampung
80
Kondangan Yuk!
81
Resepsi pernikahan
82
Bocah rusuh
83
Janda tapi perawan
84
Promosi Novel Sahabatku, Penggoda Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!