Pertemuan pertama kali

Lilis menatap lekat wajah Aurelia yang bertanya tentang lowongan pekerjaan sebagai pengasuh anak. Ya, Aurelia yang memiliki keadaan terdesak ekonomi karena tidak diberikan nafkah oleh Dhafi, dan hanya selembar uang 100 ribu yang dilemparkan ke wajahnya bagaikan wanita murahan, hatinya terasa seperti disayat-sayat. Kini sudah saatnya dia mencari jalan hidupnya, dan tidak bergantung pada suami kejamnya itu.

“Aurelia, kamu memangnya bisa mengasuh anak umur 4 tahun?” tanya Lilis, bukan tidak yakin, tapi melihat usia Aurelia yang masih terlalu muda untuk pengasuh anak, kecuali sebagai asisten rumah tangga siapa saja pasti bisa mengerjakan pekerjaan rumah.

“InsyaAllah Bu Lilis, saya sering ngasuh adik saya, tapi bolehkan saya mencobanya dulu, maksudnya coba melamar dulu.”

“Mmm ... ya udah sebaiknya ikut coba dulu siapa tahu rezeki buat kamu, lagi pula ada tahapan seleksinya. Kalau begitu nanti siang bersiap-siap ya, kita ke tempat kerja saudara saya. Kamu berpakaian rapi ya,” ucap Lilis sembari memindai penampilan Aurelia dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Aurelia ikutan menatap Lilis. “Bu, kalau boleh tahu sebaiknya pakai baju apa?”

“Berhubung majikan saudara saya Bos besar, biasa pakaiannya layaknya orang melamar pekerjaan pakai kemeja putih, bawahannya warna hitam boleh celana panjang atau rok, sama pakai sepatu jangan pakai sendal jepit,” jawab Lilis apa adanya.

Aurelia menundukkan kepalanya dan melihat kedua kakinya yang memakai sendal, lalu bajunya hanya kaos belel, belum lagi rok plisketnya yang sudah pudar warnanya, kemudian dia merasa di rumah tidak punya kemeja putih serta sepatu.

Bu Tin yang ada di antara mereka, menatap Aurelia iba. “Neng Aurel kalau gak punya baju atau sepatunya, bisa pinjam punya anak Ibu dulu,” tawar Bu Tin. Mendengar hal itu wajah Aurelia berseri-seri. “Alhamdulillah, makasih banyak Bu Tin.”

Setelah mendapat pinjaman baju serta sepatu, Aurelia bergegas pulang untuk bersiap-siap, dan hatinya bersyukur melihat tidak ada mobil Dhafi di garasi.

...----------------...

Mansion Emran

Matahari tepat di ujung kepala, sinarnya pun semakin terang hingga mampu membuat kulit terasa panas. Aurelia untuk pertama kalinya pergi meninggalkan rumah suaminya, jantungnya berdegup cepat, perasaan gugupnya mulai menyelimuti hatinya.

Kini, dia bersama Lilis sudah turun dari taxi online pas di bangunan yang begitu mewah. Netra Aurelia  terbelalak ketika melihat bangunan mewah yang ditutupi gerbang yang menjulang tinggi. “Masya Allah, bagus banget rumahnya,” gumam Aurelia masih terpukau, maklum wong desa belum pernah menapaki mansion.

“Ini bukan rumah, tapi mansion,” kata Lilis meralat ucapan Aurelia.

Aurelia hanya bisa mengangguk pelan, dengan tatapan terpukaunya, rumah mewah yang ditempati dia saat ini tidak sebanding dengan bangunan yang kini dia lihat, sangat jauh sekali bagaikan bumi dan langit.

Lilis yang sudah berada di pos Mansion rupanya sudah ditunggu oleh saudaranya yaitu Pak Yusuf sang kepala pelayan, saudara Pak Yusuf pun menggiring mereka berdua untuk masuk ke dalam mansion. Dan di saat itulah netra Aurelia kembali terpesona dengan isi mansion itu.

“Wah pasti pemiliknya orang kaya sekali,” gumam Aurelia sendiri, Lilis yang mendengarnya hanya tersenyum, wajarlah lihat Aurelia yang terlihat sedikit norak.

Pak Yusuf membawa mereka ke ruang santai dekat ruang kerja Emran, dan di sana sudah ada beberapa kandidat yang melamar jadi baby sitter, kebanyakan dari beberapa yayasan baby sitter. Aurelia pun sekitar nyalinya menciut, apalagi melihat penampilan mereka semua sangat meyakinkan jika mereka adalah baby sitter yang cukup berpengalaman, dibanding dia yang tidak memiliki pengalaman atau didik secara profesional sebagai baby sitter.

Lilis yang melihat keraguan di wajah Aurelia, menepuk lembut bahu wanita muda itu. “Ayo semangat, katanya mau coba dulu,” bisik Lilis, Aurelia hanya bisa tersenyum getir, lalu kembali melihat saingannya.

Satu persatu kandidat sudah mulai di panggil untuk di wawancara oleh sang majikan di ruang kerja, berhubung kata Pak Yusuf dia kandidat terakhir yang akan di wawancara, Aurelia memilih beranjak dari duduknya, dan berjalan di halaman samping untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Baru saja melangkahkan kakinya beberapa langkah untuk menikmati panorama yang indah di halaman samping, suara tangisan anak kecil terdengar kencangnya.

“Astagfirullah,” gumam Aurelia setelah melihat apa yang terjadi di depan matanya.

BYUR!

Wanita muda itu tanpa banyak berpikir, dia membuka sepatunya lalu langsung loncat ke dalam kolam ikan, dan mengangkat bocah kecil itu yang kecebur ke kolam ikan.

“HUA ...HUA!” teriak Athallah dalam tangisannya karena masih syok ke cebur kolam ikan

“Cup ... Cup ... Abang selamat kok, gak pa-pa sayang,” ucap Aurelia begitu lembutnya ketika berhasil mengangkat tubuh bocah itu, dan sekarang sudah dia gendong untuk keluar dari kolam ikan tersebut.

Bocah tampan itu dalam keadaan menangis kencang menatap wajah Aurelia yang juga turut basah kuyup. Wanita muda itu di saat keluar dari kolam, diusapnya wajah bocah tersebut karena ada beberapa kotoran tanah yang menempel. Dan di saat waktu bersamaan juga, Emran dan Mama Syifa yang mendengar tangisan kencang Athallah bergegas keluar dari ruang kerja, kemudian mencari keberadaan Athallah.

“Kaki abang sakit ya, nanti kita obati ya, cup jangan nangis lagi nanti gantengnya abang di ambil sama ikan mas loh,” ucap Aurelia coba menenangi, sembari mengusap kedua lutut bocah itu yang mulai memerah. Athallah dalam kondisi sesegukan masih menatap aneh pada wanita yang menggendongnya.

“Sekarang mana lagi  yang sakit?” tanya Aurelia, sembari memeriksa tubuh Athallah yang ada di gendongannya.

Tanpa disadari Aurelia, dirinya sudah sedang diperhatikan oleh Mama Syifa serta Emran. Emran ingin langsung mengambil Athallah, akan tetap Mama Syifa menahannya sebentar, dan menyaksikan bagaimana Aurelia berusaha menenangi Athallah.

Lalu tak lama Athallah yang tinggal sesegukan, tidak menangis kencang seperti tadi, menolehkan wajahnya. “Daddy,” panggil Athallah sembari merentangkan kedua tangannya seolah-olah minta di ambil.

Aurelia yang mendengarnya, seketika itu juga menolehkan wajahnya dan melihat dua orang tersebut, sejenak pandangan Aurelia terkesiap melihat pria yang di panggil Daddy oleh bocah yang dia gendong. Sementara itu Mama Syifa tersenyum tipis pada Aurelia, wanita muda yang kini tubuhnya basah kuyup, sama seperti Athallah. Aurelia mulai gugup dan menurunkan pandangannya setelah sempat membulatkan tatapannya saat melihat pria yang begitu tampan, melebihi ketampanan suaminya sendiri.

Emran dengan ekspresi datarnya mengikis jarak dengan Aurelia, lalu mengambil anaknya dari gendongan wanita muda itu. “M-maaf Tuan tadi anak ini jatuh di kolam ikan, jadi saya buru-buru angkat anak ini,” ucap Aurelia menjelaskan dengan rasa agak takut disalahkan, dan tak berani menatap pria yang begitu sempurna wajahnya, tak ada celah sedikit pun.

“Kita ganti baju dulu ya Son,” ucap Emran pada Athallah, bukan pada Aurelia. Sementara wanita itu menundukkan kepalanya ketika pria itu mengambil Athallah, lengannya tak sengaja bersentuhan dengan jemari Emran. Ini adalah interaksi kedua bagi Aurelia yang begitu dekat dengan pria selain suaminya.

Aurelia banyak di luar sana pria yang lebih baik dan hebat dari suami kejam yang kamu cintai itu, paling tidak lihatlah orang yang ada di sekelilingmu, bukalah matamu selebar mungkin, dan lihatlah duniamu yang sesungguhnya, bukan terpaku dengan pria yang tidak menganggapmu sebagai seorang istri, tapi masih saja kamu menginginkan cintamu terbalaskan.

Mama Syifa mendekati Aurelia. “Kamu melamar kerja di sinikah?” tanya Mama Syifa.

“Iya Nyonya, saya mau melamar kerja sebagai pengasuh di sini.”

Wanita tua itu kembali tersenyum. “Kamu ikut dengan salah satu maid di sini untuk ganti baju, nanti kembali ke sini lagi,” pinta Mama Syifa.

“Terima kasih, Nyonya.”

 Aurelia bernapas lega, setidaknya dia tidak disalahkan tentang kejadian bocah tadi.

Bersambung ...

 

 

 

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

karyamu memang selalu bagus thor keren👍

2024-05-06

0

LENY

LENY

BAPAK DAN ANAK SAMA2 GANTENG ❤👍

2024-03-05

0

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

bukalh mata lelar lebar para mak rempyong, stdknt d nt kt bs haluw.. mata..bahwa indah pd saatnya.
yg real anggap kw nya
wwkkwkkwwk/Facepalm//Drool//Facepalm//Drool//Facepalm//Drool/

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Ampun Mas!
2 Gosip emak-emak
3 Kedatangan Faiza
4 Kekasih Dhafi
5 Curhat
6 Apa salahku Mas?
7 Emran Fathin
8 Jangan mau dibutakan oleh cinta!
9 Berharap hati dan mata Aurelia semakin terbuka
10 Hampir saja ...
11 Perlawanan Aurelia
12 Pertemuan pertama kali
13 Wawancara kerja
14 Dasar Iblis!
15 Tinggal seatap
16 Perdana jadi baby sitter
17 Menikmati peran sebagai baby sitter
18 Tudingan Dhafi
19 Kepergok
20 Perlawanan Aurelia
21 Dhafi pusing
22 Teguran Emran
23 Kedatangan orang tua Dhafi dan Aurelia.
24 Bersandiwara?
25 Teguran Bu Hana
26 Jadi janda itu aib!
27 Tidur sekamar
28 Dasar istri gak punya otak!
29 Siapa yang datang?
30 Daddy, Atha lapar!
31 Sanggahan Dhafi
32 Kedatangan Soraya
33 Minta nomor ponsel
34 Perkara ponsel
35 Mengantar Aurelia pulang
36 Mas Dhafi, kok barangnya gak berdiri?
37 Luka di pinggang
38 Sentuhan lembut
39 Status belum menikah!
40 Make over
41 Korupsi
42 Calon istri saya!
43 Terima kasih, Tuan Emran.
44 Hinaan Soraya
45 Mengumpulkan bukti
46 Hukum alam
47 Kondisi terbaru
48 Amnesia Traumatis
49 Bu Hana syok
50 Menjenguk Aurelia
51 Keegoisan Bu Hana
52 Mengajukan perceraian
53 Mendoktrin Bu Ida
54 Dhafi terpesona
55 Istri kedua Mas Dhafi!
56 Kerusuhan di dalam ruang rawat
57 Jatuh talak
58 Niat baik untuk membantu
59 Ada apa dengan hatiku!
60 Perasaan Emran
61 Masakan Aurelia
62 Napas buatan
63 Memijat kaki
64 Hampir saja!
65 Kamu sangat berarti untuk saya
66 Mengurus perceraian
67 Sidang mediasi
68 Akhir kisah rumah tangga Aurelia dan Dhafi
69 Sekilas Info
70 Janda Muda
71 Emran melobi
72 Calon Mommy Athallah
73 Ungkapan hati Emran
74 Malam yang indah
75 Boleh panggil Mommy?
76 Jalan-jalan
77 Soraya kepanasan
78 Hancurnya Soraya
79 Pulang kampung
80 Kondangan Yuk!
81 Resepsi pernikahan
82 Bocah rusuh
83 Janda tapi perawan
84 Promosi Novel Sahabatku, Penggoda Suamiku
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ampun Mas!
2
Gosip emak-emak
3
Kedatangan Faiza
4
Kekasih Dhafi
5
Curhat
6
Apa salahku Mas?
7
Emran Fathin
8
Jangan mau dibutakan oleh cinta!
9
Berharap hati dan mata Aurelia semakin terbuka
10
Hampir saja ...
11
Perlawanan Aurelia
12
Pertemuan pertama kali
13
Wawancara kerja
14
Dasar Iblis!
15
Tinggal seatap
16
Perdana jadi baby sitter
17
Menikmati peran sebagai baby sitter
18
Tudingan Dhafi
19
Kepergok
20
Perlawanan Aurelia
21
Dhafi pusing
22
Teguran Emran
23
Kedatangan orang tua Dhafi dan Aurelia.
24
Bersandiwara?
25
Teguran Bu Hana
26
Jadi janda itu aib!
27
Tidur sekamar
28
Dasar istri gak punya otak!
29
Siapa yang datang?
30
Daddy, Atha lapar!
31
Sanggahan Dhafi
32
Kedatangan Soraya
33
Minta nomor ponsel
34
Perkara ponsel
35
Mengantar Aurelia pulang
36
Mas Dhafi, kok barangnya gak berdiri?
37
Luka di pinggang
38
Sentuhan lembut
39
Status belum menikah!
40
Make over
41
Korupsi
42
Calon istri saya!
43
Terima kasih, Tuan Emran.
44
Hinaan Soraya
45
Mengumpulkan bukti
46
Hukum alam
47
Kondisi terbaru
48
Amnesia Traumatis
49
Bu Hana syok
50
Menjenguk Aurelia
51
Keegoisan Bu Hana
52
Mengajukan perceraian
53
Mendoktrin Bu Ida
54
Dhafi terpesona
55
Istri kedua Mas Dhafi!
56
Kerusuhan di dalam ruang rawat
57
Jatuh talak
58
Niat baik untuk membantu
59
Ada apa dengan hatiku!
60
Perasaan Emran
61
Masakan Aurelia
62
Napas buatan
63
Memijat kaki
64
Hampir saja!
65
Kamu sangat berarti untuk saya
66
Mengurus perceraian
67
Sidang mediasi
68
Akhir kisah rumah tangga Aurelia dan Dhafi
69
Sekilas Info
70
Janda Muda
71
Emran melobi
72
Calon Mommy Athallah
73
Ungkapan hati Emran
74
Malam yang indah
75
Boleh panggil Mommy?
76
Jalan-jalan
77
Soraya kepanasan
78
Hancurnya Soraya
79
Pulang kampung
80
Kondangan Yuk!
81
Resepsi pernikahan
82
Bocah rusuh
83
Janda tapi perawan
84
Promosi Novel Sahabatku, Penggoda Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!