Pagi itu, Zahra bangun dan membuatkan kopi untuk Hengky.
tapi Zahra berhenti melangkah saat ia melihat Lisa sedang berada di dapur.
ia jadi ragu untuk pergi kesana, karena sejak saat lisa yang memasak dan mempersiapkan semua kebutuhan Hengky, Zahra menjadi acuh tak acuh kepada Lisa, ia lebih senang pergi ditaman dan bersih bersih disana dari pada bareng dengan Lisa di dapur.
Ia kembali kekamar mengurungkan niat nya untuk pergi kedapur.
"Lisa aku gak makan dan gak bawa bekal untuk hari ini, aku harus cepat karena ada pertemuan penting di kantor.!! "
"baiklah tuan,,, tapi setidaknya minum kopi nya aja..! "
"iyah.. !"
Hengky meneguk kopi nya, dan segera pergi dari sana.
Zahra yang menyaksikan itu berpikir jika tuannya juga sudah mulai jatuh hati dengan Lisa.
dengan tidak sadarnya air mata Zahra jatuh, ia mengusap pipinya yang telah basah dan memegang dadanya.
Rasanya sesak mungkin itu yang dinamakan sakit hati.
ia meraih kopernya dan membuka lemari ia memungut semua pakaian dan barang barang nya ke dalam koper.
dengan air mata yang terus menetes ia berpakaian seadanya saja, menarik koper keluar dan siap melangkahkan kaki dari rumah tuannya.
"maafkan aku tuan, aku pergi gak bilang ke tuan. tugasku untuk merawat tuan aku serahkan kepada Lisa, semoga tuan betah dengan Lisa"
salam untuk tuan .
dari Zahra.
Ia meninggalkan surat diatas meja di kamarnya lalu ia pergi.
Lisa yang sedeng asyik berdandan tidak menghiraukan Zahra, ia setiap hari memanas manaskan hati Zahra dengan sikap sok perhatian untuk Hengky dan juga dengan segala pakaian yang begitu seksi.
Sore itu Hengky pulang dengan raut wajah yang sangat jelek, ia selama sibuk bekerja tidak pernah lagi memberi waktu luang untuk mengajak Zahra keluar.
Ia teringat dengan Zahra dan berniat membawanya jalan jalan.
"Lisa kenapa akhir akhir ini Zahra tidak kelihatan.? "
"mungkin karena dia selalu kesiangan bangun tuan! "
"hem gak mungkin Zahra seperti itu.! "
"tuan jangan salah,, sejak aku bekerja disini, Zahra sering tidak kerja hanya asyik tidur mulu tuan.! "
"Zahra tidak pemalas seperti itu Lisa, dia sosok yang sangat rajin bersih dan juga baik.!"
"Hem Mungkin aja tuan salah menilainya..!!! "
Lisa membusuk busuki Zahra kepada Hengky supaya jika Hengky percaya dia pasti akan memecat Zahra dan dia lebih leluasa mendapatkan hati Hengky.
"dia kemana sekarang? "
"mungkin aja lagi asyik tidur tuan, hari ini malah gak keluar kamar.! "
Hengky dengan langkah nya yang cepat segera masuk di dalam kamar Zahra.
"Zahra,,, Zahra,,, Zahra..! "
ia mencari disekeliling ruangan dan mencari di kamar mandi sama sekali ia tidak mendapati Zahra.
ia membuka lemari disana semua pakaian Zahra tidak ada satu pun, ia hendak pergi dari kamar itu tiba tiba ia melihat selembar kertas diatas meja. ia meraih dan membaca dengan cepat ia berlari keluar meraih kunci mobil dan menyetir sangat cepat.
Lisa yang melihat nya mengikuti keluar berlari tapi ia tidak sempat, ia kembali kekamar Zahra dan membaca surat itu yang telah Hengky buang di lantai.
ia meremas kertas itu dan membuangnya di lantai, ia sangat benci dengan Zahra, ia tau kalau Hengky lebih menyukai Zahra di banding dia.
1 jam Hengky melewati jalan melirik kiri kanan dan juga Zahra tidak ketemu, ia mencoba menghubungi tetapi nomornya telah di blokir oleh Zahra.
ketika ia melewati stasiun kereta, ia menoleh dan mendapati Zahra tengah masuk kedalam menuju diruang pembelian tiket kereta.
ia berhenti dan memarkir mobilnya, segera ia berlari mengejar Zahra.
"Zahra.... Zahra... tunggu Zahra.!! "
ia meraih lengan Zahra dan menariknya agar Zahra berhenti.
"ada apa tuan mencari ku? "
"kau mau kemana Zahra ?"
"aku ingin pergi tuan..!!! "
"kemana? apa aku udah menyuruh mu pergi? "
"enggak.! udalah tuan lepas ,, biarkan aku pergi.!! "
"enggak Zahra kita pulang sekarang!! "
Zahra menepis tangan Hengky dan bersiap untuk pergi.
dengan cepat Hengky menarik koper nya dan berlari segera ia masukan kedalam bagasi mobil.
"tuan,,, kembalikan koper ku.!! "
"tidak, ayo ikut aku pulang..!!! "
"enggak mau tuan.. !!"
dengan tenaga Hengky mengangkat Zahra dan meletakkannya diatas bahunya.
"turunkan aku tuan. .!!"
"tenang Zahra. .!!"
Zahra terus memberontak sambil memukul punggung Hengky.
Hengky tidak peduli ia segera memasukan Zahra kedalam mobil dan segera menjalankan mobilnya.
begitu banyak orang yang menyaksikan mereka, orang orang disekitar itu geleng geleng kepala dan tertawa melihat kelakuan Zahra yang diperlakukan seperti anak kecil.
"untuk apa tuan memaksaku untuk pulang..!! "
"karena aku tidak suka kau pergi..!! "
"tapi aku gak mau balik lagi..! "
"udah terlambat..! "
"turunkan aku, cepat berhenti.! "
"tidak mau. .!!"
tuan maunya apa sih..!! "
Zahra sangat kesal dan marah ia cemberut dan tidak ingin menatap Hengky.
"apa alasan mu pergi dari rumah ku?? "
"aku hanya ingin memberikan Lisa kesempatan untuk bekerja dirumah tuan.! "
"hm, tapi alasanmu gak tepat, lebih baik kau bilang klo kau tidak menyukai Lisa.! "
"tapi aku gak bilang gitu tuan.!!"
Hengky seakan mengetahui perasaan Zahra, sekarang baru ia mengerti jika Zahra tidak senang dengan Lisa.
"ayo turun Zahra,, jangan coba untuk lari lagi.!"
"gak mau..!! "
"udah gak usah ngambek, atau mau aku gendong sampai didalam.! "
"tidak,,, aku bisa jalan sendiri.! "
"yaudah ayo turun.! "
dengan terpaksa Zahra turun dan kembali kerumah Hengki. dengan kesal ia menarik kopernya dan menyeretnya kembali kedalam kamarnya.
Hengky yang melihatnya hanya mengulum senyum dan mengikuti Zahra masuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments