Viky yang mendapa pesan dari tuannya pagi ini untuk menjemputnya.
Diperjalanan Viky menuju rumah Hengky ia mendapati kesialan dengan ban mobil yang kempes.
"akhh,,, sial..! ban nya pakai kempes lagi.! "
dengan kesal ia menendang ban mobilnya dan mengambil handphone nya untuk segera memberitahukan tuan nya.
"halo tuan, aku mungkin agak lama datang mobil nya kempes aku harus membawa nya ke bengkel dulu.! "
"yaudah Viky, nanti langsung ke kantor aja setelah itu, aku bawa aja mobilku disini.! "
Belum sempat ia menjawab, telefon di matikan dari seberang sana. Viky begitu kesal ia takut jika tuannya marah bisa saja dia di pecat atau gajinya akan di potong.
"pak, tolong di tempel, mobil nya kempes!"
"baik anak muda mohon ditunggu sebentar.! "
Viky membawa mobil nya di bengkel dan harus menunggu nya dulu.
"Zahra, apa makanan ku udah kau letakkan di tas? "
"udah tuan.! "
"ohh baik lah, aku pergi dulu.! "
"ehm,,, tunggu tuan, lengan baju nya ada kotor sini ku bantu bersihkan.! "
Zahra segera mengambil tisu basah dan mengelap kotoran yang ada di lengan baju Hengky.
Ia memegang lengan tuannya dan melihat jika kotornya hilang.
"nah,,, udah bersih tuan.! "
"makasih yah Zahra..? "
"sama sama tuan"
Hengky yang memandangi wajah Zahra terus ia senyum senyum sendiri rasanya sangat adem memandangi wajah nan manis, cantik, dan ayu milik Zahra.! "
"aku pergi dulu yah,, jaga dirimu dirumah.! "
"emm,, baik tuan, hati hati di jalan. !"
Kantor yang sudah mulai ramai, seluruh karyawan hampir semua datang, Nila dan teman nya yang lain tak lupa saling menyapa.
"selamat pagi pak..! "
"hmm,, pagi..! "
Hengky adalah bos Tampan berwibawa dan tegas, karyawan nya wanita terpikat oleh ketampanan nya, ada juga sekedar mengaguminya.
Ia berjalan menuju ruangan nya yang ada di lantai atas, dengan sapaan dari karyawan karyawan yang melewati nya.
"Nila, suruh karyawan untuk berkumpul di aula kita adakan meeting pagi ini jam 09:00.!"
"iyah pak, akan saya umumkan.! "
"suruh menejer Hendri yang memimpin.!"
"baik pak.!
Viky berlari menaiki tangga masuk keruangan tuan muda nya dengan nafas yang terendah engah.
"maaf tuan, aku sedikit terlambat! "
"gak masalah Viky, istirahat lah dulu.! "
"baik terimakasih tuan. "
Viky yang baru membawa mobil nya ke bengkel sebelum datang ke kantor sedikit terlambat ditambah terkena macet di jalan.
"nanti kumpulkan semua kertas itu, bawa di Aula kita akan adakan meeting.! "
"siap laksanakan tuan! "
"apa kau sudah ketemu Nila pagi ini? "
"ahh tuan,, hanya sekadar melewati nya.! "
"pantesan semangat,, hehe..! "
"hmm,,, tuan mulai lagi deh..! "
"hahah..! "
Tepat pukul 09:00 mereka mengadakan meeting seluruh karyawan berkumpul untuk membahas tentang pekerjaan mereka.
"letakkan diatas meja berkas nya Viky.! "
"iya tuan,, ini sudah! "
"hemm.! "
Sementara Zahra yang sedang bekerja dirumah dengan semangat, ia menyelesaikan semua pekerjaan rumah dengan beres.
"hem,,, capek juga nih pinggang ku.! "
"istirahat dulu ahh...! "
Ia menjatuhkan bokong nya diatas sofa ingin bersantai setelah pekerjaan nya semua selesai.
Tiba tiba ia mendapat telefon dari teman lamanya.
"Hallo mawar,,, tumben menelfonku! "
"hallo Zahra,, aku kebetulan teringat denganmu makanya aku menghubungi mu.! "
"hm,, ada apa mawar? "
"tidak Zahra, bagaimana kabar mu? "
"lumayan baik, !"
"kau tinggal dimana sekarang!?"
"aku kerja dirumah orang dan langsung tinggal disini! "
"ohh,,, klo kau tidak sibuk aku ingin mengajak mu sekedar berbelanja !"
"tapi,, dirumah tidak ada tuan rumah aku takut nanti dicariin! "
"tinggal hubungi aja, gampang kan? "
"oh baik lah!"
"share lok aku mau menjemputmu.! "
Zahra juga ingin keluar karena semua pekerjaan nya telah siap, dia bosan dirumah tidak ada teman nya.
Ia menelfon tuannya ingin memberitahukan kalau dia ingin pergi keluar.
Beberapa panggilan tidak ada juga jawaban.
"aduh tuan,,, angkat sebentar dong..! "
"atau aku kirim pesan aja kali yah,,, hmm,, ide bagus.! "
Karena tidak ada jawaban akhirnya ia mengirim pesan saja kepada tuannya dan memberitahukan jika dia tidak di rumah ia pergi keluar bersama teman nya.
Zahra menunggu teman nya datang diluar pagar dekat jalan sambil memainkan handphone nya.
Tidak butuh waktu lama, temannya datang dan Zahra masuk ke dalam mobil.
Mawar adalah teman dekat nya semasa ia kuliah dulu, karena Zahra duluan menikah mereka jarang bersama.
Tapi entah kenapa hari ini tiba tiba menghubungi Zahra entah hanya sekedar menghibur Zahra karena dia sudah mendengar Zahra telah bercerai.
"kau makin cantik aja Zahra...! "
"ahhh biasa aja mawar, kau yang terlihat makin cantik.! "
"ihh,, aku kangen banget sama mu lho beb..! "
"apa lagi aku Mawar aku kangen banget, udah lama kita tidak ngumpul kayak dulu. "
"nah,, sekarang ayo kita habiskan waktu hari ini, kita senang senang...!!! "
"hehe,,, oke beb..! "
Mereka berhenti di sebuah Mall besar, Mawar mengajaknya berbelanja dan bersenang senang.
"baik untuk meeting kita hari ini cukup sampai disini dulu, karena sudah tidak ada pembahasan lagi, sekarang kita boleh kembali keruangan kita masing masing.!! "
Meeting telah berakhir, Hengky kembali keruang nya begitu juga dengan karyawan lainnya.
Hengky yang sedari tadi mengikuti meeting telah meninggalkan handphone milik nya diatas meja kerjanya.
Ia meraih benda pipih itu dan mengecek, disana ada 5 panggilan suara tidak terjawab dan 1 pesan masuk, yang tak lain itu dari Zahra.
Ia membuka pesan itu dan membaca.
"aduh Zahra, kau ingin kemana lagi sih.! "
Ia segera menghubungi kembali, satu kali, dua kali, baru ada sahutan di panggilannya yang ke tiga kali.
"hallo tuan.. "
"kau lagi dimana Zahra?"
"aku lagi di mall bersama teman ku tuan! "
"share lok dan tunggu di sana !"
"tapi tuan....! "
Hubungan telfon terputus, Hengky mematikan dari sana tidak menghiraukan perkataan Zahra.
Kembali ia mengirim pesan.
"tolong shere lokasi sekarang.!!! "
Zahra membacanya mau tidak mau dia terpaksa mengirim lokasinya.
"siapa Zahra? "
"ohh,,, itu tuan rumah menanyakan aku ada dimana..! "
"ohh,,, ayo kita cari makan dulu klo gitu... !"
"iyah ayo....! "
Zahra sedikit ragu tapi dia hanya mengikuti saja padahal ia mulai tidak tenang pikiran nya udah ke tuannya sekarang.
"beb.. aku ingin pemperkanalkan mu pada seseorang orang, sebentar lagi dia sampai.!
"yang benar aja mawar..! "
"iyah beb, dia tajir dan tampan, jauh lebih baik dari Fano mantan suamimu.! "
"tapi beb,, aku gak ingin ketemu siapa pun dulu..! "
"ahh,, tunggu aja nanti kau pasti tertarik, ah ini dia telefon tunggu bentar beb,,,?!"
"eh beb,,, itu dia datang.! "
Seorang pria berbadan kekar dan kelihatan berumur sekitar tiga puluh lima tahun.
Itulah tujuan Mawar mengajak Zahra, untuk memperkenalkan dia dengan lelaki itu.
Ia mendekati dimana Mawar dan Zahra duduk, ia melambaikan tangan nya Mawar menanggapi nya.
"hai, selamat siang...! "
"iya selamat siang, silakan duduk.! "
"apa udah lama menunggu.?"
"ohh tidak,, tadi kami sambil berbelanja juga.! "
"Zahra,,, kenalin ini Roy teman ku yang ku beritahukan sama kamu tadi..! "
"ohhh,, hai..! "
"ahh iyah kenali aku Roy! "
"ehm,,, namaku Zahra..! "
"ahh nama yang bagus..! "
"makasih...! "
Mawar menyambutnya dan mempersilakan dia duduk serta memperkenalkan nya dengan Zahra.
Zahra sungguh tidak tertarik, kelihatan tua dan gemuk sepertinya pria berhidung belang, mungkin saja Mawar mau menjualnya dengan pria itu.
Hengky yang telah mengetahui keberadaan Zahra, cepat cepat ia memasuki Mall itu menaikki Lift dan menekan tombol lantai tujuan nya.
Tak lama setelah nya, dengan langkah cepat Hengky melihat sekeliling mencari dimana keberadaan Zahra.
Langkah nya terhenti dan Matanya tertuju di sudut ruangan dimana Zahra, Mawar dan pria itu sedang berbincang.
Ia menghampiri.
"Zahra,, kau disini juga..! "
"ehh tu...!"
"ahh kebetulan sekali kita ketemu aku juga sedang keliling disini..! Apa mau bareng pulang? Kita kan searah,,,!"
"eehh iya,, kebetulan juga, klo gitu aku bareng pulang denganmu aja.! "
"ehh beb, aku pulang duluan yah ..! "
"tapi beb,, kalian masih belum....! "
"ahhh iyah,,, lain kali lagi deh beb...! Makasih yah untuk hari ini? "
"Zahra,,,,,! "
"byeee,,,, aku duluan.... Mari...!!! "
Zahra berdiri dari tempat duduk nya, dan meninggalkan Mawar dan pria itu. Ia baru menyadari apa maksud Mawar mengajaknya keluar, ternyata sengaja mempertemukan nya dengan pria itu. Mungkin saja dia menjual Zahra.
Mawar terlihat kesal dengan Zahra ia menatap punggung Zahra yang sudah mulai jauh pergi dari sana.
"apa kau udah makan siang Zahra? "
"ohh belum tuan! "
"klo gitu ayo cari kafe dekat sini.! "
"baik tuan.! "
"siapa lelaki itu..? "
"aku juga gak tau, dia dibawa sama temanku tadi.! "
"sepertinya dia bukan pria baik baik.! "
"mungkin aja, aku berterima kasih sama tuan udah menjemput ku..! "
"hmm,, lain kali klo belum ku setujui kemana kau pergi jangan pergi.!!"
"emmm,,, baik tuan..! "
Hengky yang begitu saja meninggalkan kantor demi mencari Zahra yang pergi entah kemana, ia sampai lupa memberitahukan Viky
"ayo kita makan siang dulu disini.! "
"iyah tuan.! "
Sambil menunggu pesanan mereka ia menghubungi Viky untuk meritahukan dia kemana saat ini.
"hallo Viky,,, tolong kau kerjakan berkas yang masih ada di meja ruanganku, aku lagi diluar nanti kau antarkan semua kerumah bila sudah siap.! "
"baik tuan..! "
"oke terimakasih...! "
Mereka menikmati menu makan siang di cafe itu, setelah selesai mereka pulang kerumah.
Zahra yang merasa tuannya sangat peduli dengan nya berterimakasih dalam hatinya, tapi ia masih tidak mengerti dengan perasaannya dia sangat nyaman dengan perilaku tuannya yang penuh perhatian itu, ia berharap ada yang lebih lagi selain perhatian itu.
"istirahat lah Zahra...! "
"baik tuan.! "
"ingat, jangan pergi kemana mana tanpa seizinku.! "
"hmm iyah tuan.! "
"yaudah...! "
Hengky masuk kamarnya dan membuka laptop nya, ia membuka situs pekerjaan nya melalui email nya, dan menyuruh Viky untuk segera mengantar kan semua berkas itu kerumahnya sekarang.
Tak terasa hari sudah sore, akhirnya semua kerja nya telah siap. Ia menutup laptop nya dan beristirahat sebentar.
Pukul 19:00 malam, ia bangun melihat di luar sudah gelap. Ia melihat jam di atas meja lalu Ia cepat kebawah dan mencari Zahra.
"Zahra,,,, Zahra,,,,, Zahra,,,,,!!! "
"ada apa tuan.! "
"apa udah mandi? "
"udah tuan kenapa? "
"ayo....! "
Ia mengambil kunci mobilnya dan menarik tangan Zahra naik kedalam mobil dan pergi.
Zahra yang kebingungan dia bertanya.
"kita mau kemana tuan? "
"nanti juga kau tau.! "
Zahra menjadi kesal, entah kemana lagi dia di bawa oleh tuannya.
Tidak jauh berjalan dari rumah, mereka berhenti di depan sebuah butik.
"kita mau ngapain disini tuan? "
"ayo masuk... !"
"huhh... Baiklah.! "
Selamat datang tuan dan nyonya, apa ada yang perlu kami bantu? "
"mba tolong carikan gaun cantik yang cocok dengan nya.! "
"baik, mari silahkan nyonya.! "
Mau tidak mau Zahra menurut, ia bingung buat apa memakai gaun mewah, apa tuan nya mengajak nya ke KUA. Tapi tidak mungkin kenapa tiba tiba dan tidak ada pemberitahuan. Apa tuan nya udah mulai gila.
"ini nyonya silakan di coba dulu.! "
Gaun berwarna biru dan bahan yang begitu mewah di tambah manik manik yang membuat gaun terlihat sempurna. Sangat cocok untuk Zahra kenakan dengan badannya yang tinggi dan langsing serta bodi yang berisi kelihatan sangat elegan.
"nah ini aja, kurasa cocok. Itu berapa harganya mba? "
"silakan tuan harganya satu juta dua ratus delapan puluh.!"
"ini coba hitung..! "
"ayo Zahra gak usah lepas lagi.! "
"hah,,, tuan kenapa sih,,, ini ada apa? Sebenarnya kita kemana.! "
"jangan banyak tanya, tenang aja.! "
"ini keterlaluan, buat apa baju semahal ini.? "
"gak usah bawel, ayo turun.! "
Zahra kesal dan terus mengomel dia tidak tau apa yang sedang terjadi dengan tuannya, ia takut kalau tuannya sedang tidak waras. Dia bingung mau di apakan setelah ini.
Tidak jauh dari butik itu mereka berhenti lagi di salon dan mengajak Zahra untuk masuk.
"ayo, ikut denganku...! "
"ngapain lagi..?"
"mba,, tolong dandanin dia yang cantik.! "
"baik tuan,, ayo nyonya silakan.! "
"Zahra, aku tinggal dulu dan jangan kemana mana.! Aku akan kembali secepatnya! "
"yahh..! "
Zahra benar benar udah sangat ngambek dan cemberut dia tidak suka karena tuannya bersikap seperti itu.
Hengky yang sudah pergi dari sana kembali pulang kerumah dan segera mandi dengan cepat dan bersiap dengan pakaiannya, kemeja yang berbalut blazer diluar dan sepatu bot nya yang sangat mengkilap. Ia menyisir rambutnya dengan rapi.
Dengan maskulin dan minyak rambut yang membuat wanginya bikin hati meleleh, ditambah dengan wajahnya yang sangat tampan.
Ia melirik jam di pergelangannya pukul 19:35.
Ia membuang nafas kasarnya dan membuka tas kerja nya ia meraih sebuah surat dan cepat pergi mengambil Zahra di salon.
😋😋😋😋😋
*bikin bingung saja, babang membawa eneng Zahra kemana.. * yuk pembaca setia like dan komen, aku butuh pendapatmu , biar lebih semangat lagi update...!!!!! *
Hengky masuk kedalam salon tempat Zahra bersolek. Zahra yang sudah siap dengan dandanan yang begitu sempurna tatanan rambut yang begitu indah dan polesan make up, sangat cantik bak bidadari, terlihat begitu muda seperti baru berumur 20 tahun.
Hengky yang melihatnya sedikit terpukau dan hampir tersendak ludah melihat bibidadari yang selama ini menyamar sebagai manusia, jauh beda dengan Zahra yang biasanya.
"apa sudah siap mba.? "
"sudah tuan! "
"baiklah, ini ambillah.. anggap sisanya sebagai tip untuk mu.!"
"ahh,, terimakasih banyak tuan.! "
Hengky membayar dengan segepok uang yang tidak tau berapa nilainya, ia rela membayar berapa pun asal Zahra yang di dandan sudah sempurna.
"ayo Zahra...! "
"hmmm....! "
Zahra benar benar tidak bersemangat, dia begitu sangat kesal. Raut wajah nya tidak sedikit pun senyuman tapi masih terlihat sangat cantik.
Tidak lama setelah nya mereka berhenti di sebuah gedung dengan hiasan yang indah, dan banyak orang disana, juga ada yang menyambut orang datang dan mempersilakan untuk masuk, terlihat seperti yang mengadakan pesta, tapi zahra masih belum melihat di dalamnya apakah ada calon pengantin dan penganten nya.
"ayo Zahra.. Kita turun..! "
"tuan, kita mau kemana? "
"kita mau masuk kedalam,!"
"tapi tuan,,, apa cocok aku mengenakan sandal dengan gaun ini.? "
Zahra mengangkat sedikit gaunnya dan memperlihatkan kaki nya yang hanya mengenakan sandal.
"astaga.. .. Kenapa kau baru memberitahunya Zahra.? "
"hmm,,, aku juga tidak tau.! "
"aduh,,, kau ini. .!"
"kenapa malah aku yang di salahkan? "
"hmm,, sudahlah, aku akan menelfon Viky untuk membelikannya untukmu.! "
"yah baik lah.! "
"nomor sepatumu berapa? "
"38 tuan.! "
"hem kakimu sangat imut.!"
Hengky meminta tolong kepada Viky untuk membeli sepatu yang cocok di kaki Zahra.
"hallo tuan ada apa? "
"Viky, kau ada dimana? "
"aku sedang di acara tuan apa tuan gak hadir? "
"tentu akan hadir, aku minta tolong cepat pergi ke toko sepatu dan perlihatkan sama ku sepatu yang cantik untuk perempuan nomor 38, dan cepat lah.! "
"astaga tuan, baik lah aku segera pergi.! "
"kirimkan foto sepatunya nanti biar aku yang pilih.! "
"siap bos.! "
Buku menuruti perintah tuannya pergi disengaja toko sepatu dan mencari sepatu sesuai yang dimintai tuan Hengky padanya.
Viky mengirim beberapa foto model sepatu yang berbeda, Hengky memilih yang paling cantik cocok untuk gaun yang Zahra kenakan.
"ini tuan, dicoba kalau cocok..! "
"makasih Viky.?"
"sama sama tuan.! "
Zahra mengenakan sepatu yang baru saja Viky bawakan, mereka turun dan masuk ke dalam gedung tempat adanya pesta itu.
"selamat datang tuan dan nona, silakan masuk.! "
"baik,,, ini undangan saya.! "
"yah tuan. !"
Hengky menghadiri acara pesta pernikahan salah satu karyawan nya, tadi siang ia mendapat undangan itu, ia sengaja tidak memberitahukan Zahra, takutnya Zahra tidak mau ikut jika ia memberitahu.
"ayo Zahra,, kita masuk"
"hmm,,, yah tuan! "
Hengky mengulurkan tangan nya dan Zahra menyambut nya. mereka bak sepasang kekasih yang sangat romantis.
Zahra tidak ingin mempermalukan tuannya di acara seperti ini, jadi Zahra bersikap seolah olah pasangan Hengky.
"Terimakasih pak Hengky udah meluangkan waktu untuk hadir.! "
" yah sama sama, selamat menempuh hidup baru, semoga langgeng.! "
"haha terimakasih untuk ucapannya pak, silakan duduk ini minuman silakan diminum.
Mempelai pria adalah salah seorang karyawan kantor nya.
Hengky juga disini termasuk tamu terhormat, mereka mempersilakan nya duduk dan memberi minuman.
Banyak karyawan yang hadir juga disana termasuk Viky ia juga turut hadir, mereka memberi selamat untuk teman mereka yang menikah.
Hengky dan Zahra salah satu perhatian dari tamu tamu lainnya, mereka mengira Zahra adalah kekasihnya.
Viky yang pernah bertemu dengan Zahra tapi saat ini di sama sekali tidak mengenal karena dandanan Zahra yang membuat berbeda.
"tuan, ini cewek barunya? Cantik banget..! "
"haha, jangan sampai kau jatuh hati Viky. "
"hehe tuan,,, makanya segera dihalali..! "
"akhh,,, jangan sok mengajariku Viky kau aja tidak berani sama Nila.!"
"hem tuan, malam ini akan kuajak dia menikah juga..! "
"haha coba klo berani.! "
Acara resepsi akan segera dimulai, mulai membaca satu persatu tata acara.
Tamu yang hadir semua dipersilakan duduk.
Setelah semua acara selesai, tamu dipersilakan untuk minum dan makan yang telah tersaji diatas meja masing masing.
Dengan ditemani musik yang slow, para hadiri meminta sepasang penganti untuk berdansa untuk menambah acara hiburan.
Ada banyak yang berpasangan dari tamu juga ikut berdansa.
"Zahra, apa kau mau berdansa denganku..? "
"tentu tuan, dengan senang hati. "
"ayo kita ke atas...! "
Zahra tidak menolak ajakan Hengky untuk berdansa dengannya, dia tidak ingin Hengky kecewa.
Mereka pergi ke atas panggung dimana pasangan yang lain juga sedang asyik berdansa.
Semua mata tertuju melihat mereka saat menaikki panggung, dengan Zahra yang mengalungkan tangannya di lengan Hengky begitu mesranya.
Hengky memegangi tangan Zahra dan tangan yang satu memegangi pinggang Dengan musik yang begitu slow mereka terbuai begitu asyiknya terus berdansa.
Segala acara telah berjalan dengan lancar, kini kedua mempelai telah sah sebagai suami istri.
Para undangan berlalu pergi meninggalkan tempat itu.
Pukul 23:07 tengah malam, Hengky dan Zahra pulang dari acara itu.
Hengky mengendarai mobil menuju kediamannya.
"Zahra makasih udah temani aku,,,! "
"hmm iya tuan..! "
"apa kau senang, hem..? "
"Zahra...! "
Hengky yang fokus menyetir tidak menyadari bahwa Zahra tertidur. Ia menoleh ke arah Zahra, ia mendapati Zahra yang sudah tidur.
Ia menghentikan mobil lalu memasang sabuk pengaman untuk Zahra.
Pemandangan yang begitu indah di pandang, raut wajah yang begitu cantik.
Hengky memandangi dalam dalam begitu tenang dan nyaman.
"dalam tidur mu saja kau kelihatan sangat cantik Zahra..! "
"tunggu waktu yang tepat, aku pasti akan memilikimu seutuhnya. !"
Rasa cinta yang mulai tumbuh di hati Hengky untuk Zahra masih saja ia menyimpan nya dia tidak buru buru, ia akan menunggu waktu yang tepat, dan terus memberi perhatian untuk Zahra supaya Zahra jatuh hati dengan nya.
Sesampainya mereka dirumah, Hengky menggendong Zahra mengantarnya kedalam kamar, ia meletakkan diatas ranjang, melepas sepatu dan menyelimuti tubuh indah Zahra, ia keluar dari kamar Zahra kembali menutup pintu dan pergi ke ke kamarnya untuk beristirahat juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
🌈Ros___¹²⁴⁷🍒
😅
2023-09-28
0
Ipti Rokhah
jangan lama2 hengki nanti zarah di embat orang lo🤣🤣🤣
2023-09-28
1