"mawar kemana perempuan itu!!"
"maaf om Roy, aku akan menelefonnya dulu.!"
"hemm,, cepat lah..!!!"
Roy kembali mendatangi Mawar dan menanyakan Zahra, ia melihat Zahra begitu cantik ia sangat tertarik.
Tidak bisa melepaskan begitu saja karena mawar telah ia bayar untuk mencarikan perempuan untuk nya.
Om Roy adalah seorang pria berhidung belang.
Mawar yang mempunyai utang padanya akan berjanji untuk mencari perempuan dan memperkenalkan kepada Roy.
Dengan Zahra yang tidak mengerti apa maksud Mawar padanya akhirnya ia terjebak di dalamnya.
"bagaimana, apa dia menjawabnya? "
"belum om,, mungkin saja dia sedang sibuk.! "
"akkhhh,,, jangan kau menipu ku Mawar.!! "
"enggak om, sabar aku pasti mempertemukan mu kembali dengan nya .!"
"kau jangan mempermainkan ku Mawar.!! "
"tidak om, aku akan berjanji.! "
"akhh,, sampai kapan...!"
"berikan aku nomor nya biar aku yang menghubungi nya.! "
"baik om, ini nomor nya.! "
Mawar menjadi ketakutan, kalau saja Zahra tidak mau dengan om Roy ia akan di paksa Roy untuk tidur dengannya.
Zahra yang sedang membersihkan taman, handphone miliknya telah ia tinggalkan di kamarnya.
Ia tidak mengetahui jika Handpone nya terus berbunyi.
Beberapa panggilan Roy melakukan nya masih juga tidak terjawab.
"dasar perempuan tidak berguna..!! kau sengaja mempermainkan ku Mawar.! "
"benar om, aku tidak membohongi mu!"
"akhh,, jangan banyak omong, kau saja yang menjadi gantinya.! !!"
"bentar om.. sabar.! aku akan mencoba menghubungi nya lagi.! "
Mawar seketika merinding ngeri mendengar perkataan Roy yang meminta untuk menemaninya ia berusaha terus menghubungi Zahra, dia betul betul tidak ingin mengorbankan tubuhnya untuk pria tua seperti Roy.! "
"ayo dong Zahra,,, angkat telfonnya....!! "
lebih dari 7 kali panggilan akhirnya ia merasa lega, telfonnya terhubung dari seberang sana.
"hallo Zahra,,, kenapa begitu lama diangkat? "
"hallo mawar,, maaf banget aku baru mengetahui panggilan mu, ada apa??? "
"apa kau sibuk? "
"ya betul,, aku sedang banyak kerjaan.! "
"apa aku boleh menemui mu? "
"lain kali aja Mawar, sekarang aku tidak bisa di ganggu.! "
Zahra segera memutuskan telfonnya, ia tidak mau meladeni Mawar apa lagi bertemu dia tidak ingin lagi. dia takut jika Mawar benar benar menjualnya kepada pria tua itu.
ia kembali meletakkan handpone nya dan meneruskan pekerjaan nya.
Mawar yang kehabisan akal, semakin takut dengan om Roy ia berniat kabur dari situ dan harus bersembunyi supaya Roy tidak mengejarnya terus.
"kau mau kemana Mawar.! "
"ehh,, em, tidak om aku mau ketoilet sebentar.! "
"aakkkhh,, jangan banyak alasan, jangan coba coba melarikan diri dariku.! "
"tapi om, teman ku itu sedang sibuk.! "
"kau harus cari cara untuk merayunya.!!! "
"ahhh,,, bagaimana kalau aku mencari yang lain aja untuk om yang lebih cantik dari dia.! "
"tidak, aku harus mencoba teman mu itu. !"
"tapi om,,, jangan tapi tapi,,,, aku bilang segera bawa dia di sini.! "
"em, bagaimana kalau kita mendatangi nya aja om.? "
"ide yang bagus.! "
"aku antar om di tempat dia tinggal.! "
"hmm,, bagus, ayo cepat...!!! "
Mawar yang betul tidak tau harus bagaimana lagi, akhirnya ia kepikiran untuk membawa Roy menemui Zahra.
Roy menyetir mobilnya, mereka menuju alamat yang Mawar beritahukan padanya.
"apa tempat nya masih jauh? "
"sekitar setengah jam lagi om kita sampai.! "
"hemmm...! "
Kegiatan Zahra akhirnya selesai, ia masuk kamarnya dan bersiap untuk membersihkan diri.
"yaampun,,, kenapa sampai aku tidak menyadarinya, shampo nya pakai habis lagi"
"hmm aku harus pergi membelikan nya dulu...! "
Ia melihat botol shampo tidak ada isi, ia beranjak keluar berniat ke indomaret yang tidak begitu jauh dari rumah itu.
"om,, itu di depan tempat ia tinggal.!"
"hmm,, apa dia benar ada di dalam.! "
"tentu, dan ku rasa rumah itu selalu sepi.! "
"kita harus perhatikan dulu.! "
Zahra yang sedang berjalan keluar, ia membuka pagar rumah dan melihat kanan kiri nya dan bersiap menyeberangi jalan.
"ehh tunggu bentar om, itu sepertinya Zahra!"
"hmm,,, yang mana? "
"itu,, yang ada di pinggir jalan sana.!"
"haha,,, ayo kita ikuti dia pergi kemana.! "
Zahra berjalan dipinggir jalan menuju indomaret yang terdekat di sana, ia tidak menyadari mobil yang di belakang sedang mengikuti nya.
Tiba tiba ia di tarik dari belakang dan di masukkan kedalam mobil, mulutnya di ditutup dengan saputangan dan akhirnya ia pingsan tidak sadarkan diri.
"hahaha... kerja bagus mawar... !"
"iya om, ayo cepat pergi dari sini.!"
"aah baik,,, pegangi dia jangan sampai tersadar.! "
Om Roy dan Mawar membawa Zahra disebuah rumah yang kosong milik Roy.
Zahra yang masih dalam keadaan pingsan tidak sadar ia dibawa kemana, om Roy mengangkatnya dan membawanya kedalam rumah kosong itu. Ia sangat senang wanita impiannya telah ia dapat kan.
"urusanmu sudah selesai Mawar, silakan pergi dari sini.! "
"em,, baik om. Jangan sampai dia kenapa napa om.! "
"hahaha,, kau tenang aja Mawar aku akan memperlakukannya dengan baik.! "
"ehm,, aku permisi om.! "
"hem,, pergilah...! "
Om Rpy mengibaskan tangan nya dan berbalik memasuki rumah itu.
Mawar segera pergi dari sana, ia merasa lega urusannya dengan om Roy telah selesai.
Hengky yang masih berada di dalam ruangan kerjanya, merasa tidak fokus untuk bekerja, ia terus gelisah tidak tau apa yang sedang ia pikirkan.
Pikirannya kacau dan benar benar tidak bisa bekerja.
"Viky, tolong ambilkan aku segelas air putih.!"
"iya tuan tunggu sebentar.! "
Viky yang memerhatikan tuannya dari tadi merasa bingung dia tidak tau apakah tuannya sakit atau sedang dalam masalah.
Ia keluar dan segera mengambilkan segelas air putih untuk tuan mudanya itu.
"ini tuan..! "
"makasih Viky.! "
"sama sama tuan.! "
Hengky mengambil gelas yang berisi air putih ia meneguk tenggorokan terasa lebih segar sedikit.
"ehm,, tuan tidak apa apa? "
"hm, aku sepertinya tidak enak badan Viky.! "
"klo gitu tuan sebaiknya istirahat dulu.! "
"pekerjaan masih menumpuk Viky, aku tidak bisa meninggalkan nya.! "
"biar aku aja yang menyelesaikan nya tuan.! "
"ahh yasudah.. Aku istirahat dulu klo gitu Viky.! "
"baiklah tuan. "
Sebagai asisten yang setia dan jujur, Viky tidak pernah membiarkan tuan mudanya terjadi apa apa, ia merelakan tenaganya untuk menggatikan tuannya bekerja.
Hengky memasuki kamar yang ada di dalam ruangan kantornya, ia sengaja membuat kamar disana sekedar tempat beristirahat jika ia capek.
Ia meletakkan tubuhnya diatas ranjang dan menutup matanya.
Dua puluh menit ia berbaring tetapi masih tak kunjung tertidur, pikiran nya benar benar tidak bersahabat.
Pikirannya terus berada dirumah seperti tidak enak perasaannya.
"aduh,,, aku kenapa dari tadi kepikiran rumah terus? "
"apa Zahra baik baik aja.! "
Terus dengan pikiran tidak tenang, ia mengambil handpone nya dan segera menghubungi Zahra. Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.
Hengky bertambah gelisah, kepanikan mulai ada dalam hati nya.
"Viky,,,antar aku pulang saja, istirahat di rumah lebih baik.! "
"yaudah,,, baik tuan..! "
Setelah Viky mengantarnya sampai dirumah, Hengky masuk dengan pintu tidak terkunci.
"Zahra... Zahra....! "
Berjalan masuk sambil memanggil Zahra, sama sekali tidak ada sahutan.
Pergi kedapur juga disana dia tidak menemukan Zahra, berlari menaiki tangga disana juga tidak ada, ia kembali turun membuka pintu kamar Zahra, ia melihat sekeliling disana juga tidak ada.
Ia kembali keluar menanyakan ke pak satpam penjaga rumah.
"pak, apa kau melihat Zahra kemana? "
"ohh iya tuan, tadi neng Zahra pergi keluar.! "
"sejak kapan pak? "
"sekitar satu jam yang lalu, tapi aku tidak melihat nya pulang.! "
"apa dia berpakaian rapi? "
"kurasa tidak tuan, ia memakai baju biasa.! "
"ahh baik pak .! "
Hengky meraih kunci mobil nya dan pergi.
Di sepanjang jalan ia tak henti melihat kanan kiri jalan dengan mobil yang sangat pelan.
Satu jam melewati jalan juga sedikit pun Zahra tidak ditemukan.
Memarkir mobilnya di samping jalan, dengan kesal ia memukul setir mobilnya.
"Zahra.... Kau kemana! "
Tiba tiba hp nya berdering
"hallo Tris? "
"hei bro, aku besok pulang ke London klo gak sibuk antar lah aku besok.! "
"oke Tris, kabari jika mau pergi.! "
"oke..! "
"ehh Tris, bantu lah aku dulu, bisakah kau melacak keberadaan orang dengan nomor hp nya? "
"tentu bro, siapa yang kita cari? "
"Zahra tidak di rumah, dari tadi tidak balik.! "
"oke aku segera kesana.! "
Hengky menarik nafas dan mengeluarkan dengan lega, ia balik dan menunggu Tristan datang.
Tristan dengan jari lincahnya, mulai mencari tau tentang keberadaan Zahra melau laptop milik Hengky.
"satu jam empat puluh lima menit yang lalu, melawati gang Elang km 17 rt3 rw1."
"apa kau mengetahui gang itu bro.! "
"kurasa masih tidak jauh dari sini Tris.! "
"klo gitu ayo, kita cari.! "
"pasang pelacak lokasinya melalui hp mu biar kita cepat menemukan! "
"oke, lets go..! "
Hampir satu jam, akhirnya mereka menemukan gang itu, mereka melewati disana jarak rumah sangat berjauhan dan sepi.
Sampai di titik lokasinya, mereka berhenti depan rumah yang begitu sederhana.
"sepi banget bro..! "
"aku yakin Zahra di culik Tris.! "
"ayo kita selidiki rumah itu.! "
"hmm. .!"
Zahra yang mulai sadar perlahan membuka matanya, ia melihat langit langit kamar itu sangat asing tidak seperti yang biasa ia lihat.
Ia menoleh di sebelahnya ada seorang pria tertidur.
Ia kaget dan menutup mulut nya, ia menyadari pria itu adalah om Roy ia meraba seluruh tubuhnya dengan mata yang mulai berkaca kaca, ia melangkah mundur ingin melarikan diri.
"kau ingin kemana nona.? Kau pikir aku sudah tidur hm? "
"tolong lepaskan aku.. .!"
"haha,,, tidak semudah itu..! "
"sebenarnya apa maumu, dan dimana Mawar? "
"aku menginginkanmu cantik, mawar tidak ada disini.! "
Om Roy mulai mendekati Zahra yang berdiri di belakang pintu.
"jangan coba coba menyentuhku.! "
"hahaha,,, ayolah sayang, aku tidak akan menyakitimu.! "
Zahra menjauh dengan detak jantung berdetak hebat, tangannya mulai dingin dan gemetar.
"tolong om, jangan macam macam atau aku akan teriak.! "
"hahahah.. Silakan saja teriak sepuasmu, disini tidak akan ada yang mendengarmu"
Air mata yang mulai menetes Zahra dengan keberaniannya berbira menakut nakuti Roy, tapi Roy tau bagaimana pun disana orang tidak ada yang bakal tau .
Ia melangkah pelan mendekati Zahra, menarik tangan dan membanting nya diatas kasur.
Zahra berteriak dan tangis nya pecah, ia memeluk tubuhnya, tidak akan membiarkan Roy menyentuh nya.
"ayolah sayang, aku tidak akan menyakitimu..! "
"tolong lepaskan aku.. Hikss, ,,hiksss,, ,!"
Roy naik diatas kasur dan memegangi wajah Zahra.
Zahra menepisnya dan meludahi muka om Roy.
"jangan kasar sayang, aku akan membuat mu senang.! "
Dengan tangan besarnya ia mendorong tubuh Zahra sehingga Zahra berbaring diatas kasur.
Zahra berteriak minta tolong, dan menghindari Roy yang mulai memeganginya.
"tolong,,, tolong,,,,siapa pun yang ada disana tolong aku.. ..!"
"teriak lah sepuasmu, kau pikir ada yang menolongmu.! "
"hiksss,, ,,,,hikssss,,,, ,,hikssss,,,, ,,,!!!!"
Zahra menangis dan berteriak meminta tolong, ia tidak mau jika tubuhnya ternodai oleh pria itu.
Hengky dan Tristan, mendekati rumah itu dengan keheningan mereka memasang telinga mereka untuk mengetahui asal suara itu dari mana.
"Tris, apa kau mendengar ada orang menangis?"
"ahh ia aku juga mendengar nya Ky.!"
"ayo kita berpencar mencari jalan masuk.! "
Mereka berpencar dan mengelilingi sudut rumah itu mencari jalan untuk masuk.
Tristan, mendekati sebuah jendela yang mungkin itu adalah jendela kamar.
Ia mendengar suara perempuan sedang menangis dan minta tolong.
"bro,, ,kemarilah, coba kau dengar suara perempuan minta tolong.! "
"Tris,,, aku yakin Zahra ada di dalam, ayo kita tolong dia.! "
Hengky mulai panik dan mencari cara untuk masuk kedalam.
"sini Ky, ayo kita masuk lewat cerobong itu diatas. "
"ahh,, ide bagus, siapa yang duluan.? "
"aku coba untuk naik dulu.! "
Tristan menemukan cerobong yang ada diatap rumah itu ia naik dan masuk, tepat ia turun ditempat perapian.
Hengky mengikutinya naik setelah Tristan sampai.
"hati hati Ky, jangan bersuara.! "
"iyah bro, ayo kita cari kamar yang ada orang itu.! "
Setelah mereka memasuki rumah itu, mereka mencari kamar yang ada orang di dalamnya.
"sini Tris, kita dobrak pintunya.! "
Mereka bersamaan mendorong pintu itu, dan akhirnya terbuka.
Roy yang mulai menarik baju Zahra dengan paksa karna Zahra sejak tadi menolaknya.
"kurang*jar.!!! Kau pantas untuk mati.. ..!!!!"
Hengky berlari masuk dan menarik punggung Roy dan membanting nya di dinding, dengan tangan besarnya ia mem*kul wajah Roy.
Roy yang tidak sempat mengela, bibirnya berdarah dan kesakitan.
Tristan mengambil alih dari tangan Hengky, ia melibas Roy sampai babak belur.
Zahra berlari turun dari ranjang dan berhamburan kedalam pelukan Hengky.
"tuan,,, tolong aku, hikss,,,,hiksss,, ,,,!"
Tangis nya pecah seketika, Hengky membalas pelukannya, mengusap rambut dan menenangkan nya.
"tenang Zahra,,, sekarang kau udah aman.!"
"hikss,, ,,,hikksss,,, hikss..! "
"udah jangan nangis, apa kau tidak diapa apakannya.? "
"belum tuan,,, hiksss.. ..hiksss...! "
Tristan yang masih asyik dengan olahraga tinjunya, akhirnya menghentikan saat Roy minta ampun.
"Tris,,, udah, kita telfon aja polisi untuk menanganinya.! "
ahh baiklah, klo gitu ayo kita pergi dari sini.!"
Mereka mengikat Roy dan menghubungi polisi untuk menjemputnya, dan berlalu pergi dari sana.
"ayo Zahra, Kita pulang.! "
"ehmm,, iyah tuan! "
"ohh sebentar.! "
Hengky melihat baju Zahra yang sobek sedikit menampakan perutnya, ia melepas kemejanya dan mengenakannya ditubuh Zahra.
Tristan yang menyaksikan itu segera naik kedalam mobil dengan senyuman di wajahnya.
"Ky, ayo naik, cepat kita pergi dari sini.! "
"ahh iya bro, ayo Zahra biar ku bantu.!"
Zahra yang masih dalam pelukan Hengky, mereka masuk kedalam mobil di tempat penumpang.
Tristan yang menyetir dari depan memerhatikan Hengky dan Zahra melalu kaca spionnya.
Ia tersenyum dan mengerti kenapa Hengky bersikap seperti itu terhadap Zahra.
Tristan tau Hengky pasti menyukai Zahra.
"apa ada yang sakit Zahra? "
"enggak tuan, hanya merasa pusing aja.! "
"klo gitu istirahat lah.! "
"iyah tuan..! "
"bersandar lah di bahuku.! "
"ehhmmm makasih tuan.! "
Tristan senyum senyum sendiri, baper dengan pemandangan yang indah itu.
"bro,, pertahanankan dia! "
"ahh,, ngomong apa kau Tris.? "
"haha,,, jangan pura pura budek deh Ky..! "
"hahaha...!"
#ditunggu update selanjut nya, dukung terus buat pembaca setia ku, beri vote biar semangat meng update #
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments