Hari Weeken telah tiba, Hengky bagun dan membuka tirai di jendela kamarnya pagi begitu cerah sinar mentari pagi memantul dikaca jendelanya, Hengky menyimpitkan matanya sedit sakit karena pantulan cahaya di kaca jendela nya.
Ia melihat kebawah diluar jendela, begitu banyak kendaraan dan orang orang di jalan.
Ia mencuci mukanya dan mengganti pakaiannya dia ingin mengambil kesempatan untuk berolah raga di hari liburnya.
Dengan kaos oblong berwarna putih dan celana training serta sepatu ketsnya tidak lupa juga dengan handphone yang selalu setia menemani nya.
Ia berjalan keluar dan berlari santai, Zahra yang sempat melihatnya tidak berbicara apa pun dia kembali ke dapur dan memulai aktivitas nya.
Setelah selesai memasak ia mengambil sapu dan membersihkan lantai diruang tamu dan ruang keluarga, Zahra bekerja sambil menyanyi ia sangat menikmati pekerjaanya dengan santai tanpa ada yang mengganggu.
Bunyi bel terdengar dari luar, ia menghentikan nyanyiannya dan meletakkan sapu ia membukakan pintu dan melihat siapa yang datang.
"permisi...! "
"ohh iya, tuan dan nyonya mencari siapa? "
"oh,,, kami orang tua pemilik rumah ini, apa kami boleh masuk? "
"ahh tentu nyonya mari silakan masuk.! "
"hehe, terimakasih sayang, ayo pi kita masuk. "
"silahkan duduk, aku tinggal dulu.! "
Zahra mempersilakan masuk ia tersenyum dan menyalami kedua orangtua Hengky.
Zahra yang begitu sopan menyambut tamunya membuat orang tua Hengky menjadi senang.
"pi, itu pembantu nya Hengky sangat ramah dan sopan, dia juga sangat cantik. !"
"iya mi, tidak salah Hengky memperkerjakannya disini.! "
"hmm betul pi.! "
Tak lama Zahra kembali dengan membawa teh diatas napan.
"silakan diminum dulu teh nya, tuan dan nyonya.! "
"yaampun sayang, gak perlu repot repot..! "
"tidak apa apa nyonya, ini juga udah tugas ku..! "
"kemarilah duduk dulu! "
"baik Nyonya! "
Mami Hengky kelihatan begitu baik dan ramah juga. Dia mengajak Zahra duduk dan berbincang.
"nama kamu siapa sayang? "
"emm namaku Zahra nyonya.. "
"aduhh,, nama yang cantik, sama seperti wajahnya.! "
"hehe,,, terimakasih nyonya!!"
"ahhh udah jangan panggil aku nyonya, rasanya tidak enak di dengar
panggil aja Mami dan ini Papi!""
"ohh maaf nyo,,ehh mami...!"
"hehehe....! "
Keluarga Hengky sangat harmonis dan baik, mami dan papi nya tinggal di london, sebab papinya bukan berketurunan indonesia, Hengky berada di indonesia karena usaha milik ayah dari mami nya, mereka menyerah kan kepada Hengky.
Kakek dan nenaknya sudah lama meninggal, karena hanya mami Hengky lah anak satu satu mereka, jadi semua harta di warisi hanya untuk Hengky.
Mereka pulang ke indonesia sekadar jalan jalan dan menemui anak mereka, Hengky juga adalah anak tunggal, itu sebabnya mereka menyuruh Hengky menikah muda supaya punya anak dan bertambah keturunan nya.
Tapi Hengky pun tiga tahun menikah dengan Raya belum mempunyai anak, mami dan papi nya merasa bersalah atas pilihan mereka.
"nak Zahra, ,, apa Hengky tidak dirumah? "
"tidak mi, Tuan tadi pergi sepertinya mau berolah raga.!"
"ahh,, pantesan dari tadi anak itu tidak kelihatan ..!"
"mami dan papi apa tidak beristirahat dulu, sambil menunggu tuan datang? "
"tidak Zahra,, kami disini saja dulu. Temani lah kami mengobrol. !"
"kalau begitu baiklah! "
Hengky yang masih asyik berolah raga, merasa capek dan ingin balik kerumah, ia menelfon asisten Viky untuk menjemputnya karena udah capek berjalan dan belum juga membawa kendaraannya dari rumah tadi.
Sementara mami dan papi nya sedang asyik mengobrol dengan Zahra mereka tidak menyadari saat Hengky datang, mereka juga udah pindah dari ruang tamu ke ruang keluarga.
Hengky mendengar orang tertawa dari dalam, cepat ia masuk dan membuka pintu.
"mami, dan papi kapan datang? "
"ohh aduhh sayang,,, sejak kapan kau disitu "
"mami dan papi terlalu asyik gak tau anaknya udah disini.! "
"ahaha....kesini sayang peluk mami! "
Hengky sangat senang melihat kedatangan kedua orang tuanya, ia menghampiri memeluk dan mencium kedua orang tuanya.
"kalian datang gak bilang bilang Hengky dulu, aku bisakan jemput kalian tadi! "
"kami sengaja sayang tidak memberitahumu! "
"heheh,,, bagaimana kabarmu nak..? "
"seperti yang papi lihat sangat baik baik saja"
"ohh good my hero is great..!"
"haha,,, terimakasih papi. Hengky sangat merindukan papi dan mami..! "
"dan begitu juga dengan papi dan mami, kami sangat merindukan mu! "
Satu tahun terakhir saat tahun baru yang lalu, orang tuanya datang ke Indonesia. Sangat lama sekali pantesan Hengky merindukan mereka, jarang juga memberi kabar karena begitu sibuk kerja.
"marilah kita duduk dulu.. !"
"tidak mi,, Hengky mau mandi dulu, sangat gerah dan keringatan.
"ya sudah lah sayang sana mandi, kau begitu bau keringat.! "
"hmm iya mi,, !"
"ohh,,, klo gitu Zahra juga kedapur sebentar mi, mau nyiapin makanan. !"
"ahh baik lah sayang,,silakan!!"
Hengky kembali keruang keluarga setelah siap mandi, ia duduk dan mengobrol dengan kedua orangtua nya.
"mami papi dan tuan, makanannya sudah siap silakan ke meja makan !"
"ohh baik lah Zahra kami akan segera kesana.! "
Zahra telah menyiapkan berbagai makanan dan minuman diatasi meja, hari telah menjelang siang. Ini makanan untuk sekalian makan siang juga.
"Sayang, papi dan mami minta maaf padamu.. !"
"kenapa mami berkata seperti itu? "
"kami merasa bersalah menikahkan mu dengan pilihan kami..! "
"apa papi dan mami udah mendengar perceraian ku? "
"iya sayang,,, orang tua Raya menelfon kami dan meminta maaf atas perbuatan Raya.! "
"hm... Hengky tidak menyalahkan kalian, itu semua sudah Tuhan atur! "
"kamu yang kuat sayang, dia bukan yang terbaik untukmu.! "
"iya pi,,,sudah lah gak usah membahas nya lagi, ayo kita kemeja makan, makanan telah menunggu kita.! "
makanan yang telah Zahra siapkan begitu menggugah selera.
"Zahra, ayo kemarilah kita makan sayang! "
"ehm,, tidak mi kalian duluan aja dulu! "
"ahh.. Ayolah, kita makan sama sama.! "
"ehm...! "
Zahra takut akan terganggu jika ia gabung makan disana, ia melihat Hengky lalu Hengky memberi isyarat dengan mengangguk untuk mengiyakannya.
"ehhmm.. Baik lah mami..! "
"sini, duduk disamping mami.! Mami ingin coba masakanmu..! "
Mereka segera melangsungkan acara makan siang nya, sambil sesekali maminya mengobrol dengan Zahra.
"mami dan papi berlama lama lah disini, Hengky ingin di temani dulu.! "
"baik sayang...! Kami berdua emang sengaja datang untuk menemanimu lebih lama disini.! "
"tapi mungkin hanya sekitar tiga minggu nak, papi juga ada proyek disana..! "
"hm.. Oke lah,, asal jangan dua hari..! "
Hengky menemani papi mami nya pergi ketaman untuk melepas kerinduan nya.
"kau menemukan Zahra dimana sayang? "
"haha... Mi, aku tidak menemukan nya tapi Raya yang memperkerjakannya di sini.! "
"ohh begitu.! Dia sangat cantik dan sopan juga.! "
"iyah mi, sejak ada dia, rumah mulai terurus dan dia juga sangat baik.! "
"apa kau tidak jatuh hati dengan nya? "
"aduhh mi,, jangan mengacaukan Hengky lagi,!"
"ihh papi ngomong apa sih! "
"hahah... aku juga gak tau, mungkin aku harus memperhatikan nya dulu.! "
"baik lah sayang, kau pikirkan yang terbaik untuk dirimu.!"
Mami dan papi nya tidak lagi memaksa Hengky dengan kehendak mereka.
Mereka takut akan salah pilih lagi dan membuat anak mereka kecewa lagi.
Memang betul Hengky adalah anak yang nurut sama orang tuanya, tidak pernah membantah dan melawan orang tuanya.
Ia menyayangi dan selalu mengikuti apa pun yang mereka bilang, itulah yang membuat papi dan mami nya sangat merasa bersalah atas pilihan mereka untuk Hengky, ternyata Raya lebih buruk.
dulu mereka menyukai Raya karena sangat pintar di bagian bisnis dan jauh lebih dewasa, ternyata mereka salah. Raya tidak seperti yang mereka pikir.
"mami dan papi tidur diruang tamu, Zahra udah siap membersihkan nya.! "
"baik sayang, kami masih belum mau tidur.! "
"hmm oke lah mi.! "
"kau mau kemana sayang? "
"mau keluar sebentar mi.! "
"hati hati yah! "
"siap big bos! "
Pukul 21:00 malam, mami papi nya masih belum ingin tidur mereka menyalakan TV dan mengajak Zahra untuk menemani mereka.
"Zahra, apa film kesukaanmu? "
"aku tidak begitu tertarik dengan film mi, aku lebih suka dengan komedi.! "
"wah,,, mami juga lebih suka dengan itu.!
"iyah mi, bisa membuat kita terhibur.! "
"sebentar biar mami cari siaran nya dulu. "
Zahra kelihatan mulai akrab dengan maminya Hengky, mereka menonton dan tertawa.
Kini Zahra tidak merasa bosan karena kehadiran mami Hengky ada teman untuk tertawa bersama.
Tak lama Hengky pulang, ia masuk dengan pelan tidak ingin merusak keceriaan Zahra bersama dengan maminya, ia duduk di sofa yang agak jauh dari tempat mereka berada,
Ia memainkan handphone nya, sesekali memandangi Zahra yang sedang asyik menonton.
Papi yang menyadari keberadaan Hengky, berdiri dari duduknya dan memghampiri Hengky.
"kau habis dari mana nak? "
"ohh,, aku habis dari indomaret di depan pi.! "
"bagaimana tentang pekerjaan mu? "
"masih berjalan dengan baik pi..! "
"bagus nak, terus kau kembangkan, jangan sampai ada masalah.! "
"tentu aku lebih bekerja keras lagi pi.! "
Papi nya juga pernah bekerja di perusahaan milik mertua nya semasa Hengky masih kuliah, ia bekerja sangan baik sehingga semakin lama semakin berkembang.
Begitu juga saat Hengky yang memegang perusahaan mereka semakin maju dan tidak pernah mendapat masalah.
"Zahra... Apa kau ngantuk nak..? "
"ehm,, iyah mi..
"baik lah, kita tidur dulu...! "
"mami duluan, biar aku yang matikan TV nya,,, !"
"iyah sayang,,, good night, bye..! "
"ehm good night mami.! "
Keesokan harinya Zahra ditemani oleh mami untuk pergi berbelanja di pasar, dan memasak bersama.
Zahra begitu senang dengan mami Hengky yang semakin hari semakin akrab.
Punya teman yang asyik adalah keinginan Zahra, karena selama ini dia hanya sendiri, tidak pernah tertawa dan seceria itu.
Mami yang semakin hari juga semakin suka dengan sikap Zahra, ia menilai Zahra saat kebersamaan mereka, ia melihat kepribadian Zahra yang sederhana tapi sikapnya yang baik dan sopan menambah keistimewaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments