BAB 5 * single Parent *

Siang menjelang sore, Hengky yang masih sibuk dengan laptop nya karena begitu banyak pekerjaan dan laporan masuk dari sekretaris serta surat surat yang perlu di tanda tangani dari karyawan lainnya.

Menutup laptop dan menyandarkan punggu di bahu kursi kebesaran nya, sambil memijit pelipisnya hari ini dia begitu lelah.

Melihat Jam di pergelangannya telah menunjuk pukul 16:48.

Dia mengusap wajahnya dan berdiri dari kursinya, ia segera menelfon asistennya.

"hallo,, Viky tolong keruanganku sekarang!"

Tak lama asisten Viky mengetuk pintu dari luar.

"permisi tuan..! Tuan memanggil ku? "

"masuk lah..!"

"ada apa tuan? "

"tolong bereskan semua berkas berkas ini dan simpan dalam tas ku, aku harus mengerjakan nya dirumah nanti..! "

"baik tuan akan aku bereskan! "

"hmmm,,, setelah itu antar lah aku pulang. Aku sangat lelah malas untuk menyetir.! "

"kalau begitu mari tuan aku antar,, silahkan! "

Waktu pulang setelah satu hari bekerja, semua karyawan bersiap siap untuk meninggalkan kantor dan kembali kerumah.

Begitu juga dengan Hengky dan Viky berjalan menurunin anak tangga menuju lantai bawah.

Viky menyetir untuk mengantar tuannya pulang kerumah, keadaan jalan ditengah kota begitu padat banyak kendaraan yang membuat kemacetan. Wajar saja orang pada pulang untuk bekerja.

"maaf tuan, kita harus mencari jalan pintas, jalannya sangat macet.! "

"tidak perlu Viky jangan terburu buru, kita tunggu saja. "

"ohh baik tuan! "

Hampir Satu jam dalam perjalanan Viky menyetir karena jalan yang begitu ramai.

Dia juga tidak berani membatah perintah tuan muda nya, dia takut dipecat jika salah.

Sesampainya di depan rumah dia turun dan membantu membukakan pintu untuk Hengky.

"kita sampai tuan,, silahkan! "

"hm,,, !!"

"mari aku antar tasnya! "

"ohh seperti nya tidak perlu Viky biar aku saja membawanya.! "

"kalau begitu aku permisi pamit pulang tuan!"

"baik, hati hati di jalan! "

"terima kasih tuan"

Asisten Viky berlalu pergi, Hengky membuka pintu rumahnya dan melihat sekeliling ruangan, begitu hening tak ada satu pun suara terdengar disana.

Ia berjalan masuk, pergi kedapur disana juga tidak ada satu pun orang.

Dia tidak menemukan sosok Zahra yang biasanya menyambut nya jika pulang.

Keluar dari dapur berjalan menaikki anak tangga masuk ke kamarnya sambil melonggarkan dasi nya dan membuka satu persatu kancing bajunya.

Dia berhenti saat sampai depan pintu kamar nya, perlahan dia memegang gagang pintu dan membuka, menyalakan lampu dan meletakkan tas serta handphone milik nya diatas meja yang ada didalam kamar itu.

Kamar yang begitu besar dengan dekorasi yang sangat indah kelihatan sangat mewah, kamar yang memiliki meja tempat kerjanya, juga sofa untuk bersantai dan Walk in closed serta kamar mandi lengkap di dalam kamarnya.

Untuk mengurangi rasa kelelahannya ia bersiap untuk mandi agar kembali terasa segar.

Setelah selesai ia kembali kebawah, berniat untuk pergi ditamanyang ada dihalaman rumahnya untuk sekedar menghilangkan suntuk dan ingin bersantai.

Langkahnya terhenti saat dia melihat sosok Zahra yang sedang duduk bersantai dikursi taman itu.

Perlahan ia mendekati dan memperhatikan raut wajah Zahra yang terlihat sedih.

"sejak kapan berada disini? "

Zahra yang tidak menyadari kedatangan Hengky membuat nya kaget dan cepat cepat mengusap pipinya.

"hah...! Maaf tuan, apa tuan mencariku? "

"tidak, secara kebetulan juga aku kesini untuk sekedar bersantai! "

"ohh.. Klo begitu aku permisi tuan.!"

"siapa yang menyuruh mu pergi.! "

"ehmm tidak ada, hanya aja tuan terganggu klo ada aku.! "

"apa aku udah mengatakan seperti itu..? "

"belum tuan...!"

Zahra ingin pergi dari situ dia tidak ingin mengganggu tuannya, tapi Hengky menahannya.

Dengan terpaksa ia kembali duduk dan diam tidak berani membuka suara.

Hengky mengikutinya untuk duduk di tempat dimana Zahra duduk.

"kelihatannya kau bersedih? "

"enggak tuan, !"

"tapi kenapa matamu sembab? "

"aku...emm...mataku hanya kelilipan aja! "

"kau sedang memikirkan apa? "

"em aku aku hanya rindu dengan keluarga ga tuan.! "

"emang keluarga mu kemana? "

"kedua orangtua ku udah gak ada tuan, aku juga enggak punya saudara.! "

Hengky merasa kasihan kepada zahra, dia ingin menghibur dan sekedar bertanya tentang latar belakangnya Zahra.

"apa kau udah menikah ?"

"sudah cerai...! "

"ohh maaf klo aku banyak pertanyaan? "

"enggak masalah tuan!"

"hmm baik lah...!"

"mba Raya kemana tuan? "

"hm, mungkin dia udah balik kerumah orang tua nya di bandung, aku menceraikan nya.! "

"apa tuan tau dia selingkuh? "

"tentu tau, ! Apa kau juga tau!?"

"aku udah tau sejak aku mulai kerja di sini, tapi mba Raya menyuruh ku untuk tidak memberitahu kesiapa pun! "

"hmm,,, tidak guna mempertahankan orang yang seperti itu! "

"betul tuan, aku juga meminta bercerai karena mantan suami ku selingkuh?"

"ow,,,menyedihkan...! "

"hehe,,, kurasa tuan juga sama! "

"hahah,,,! "

Suasana hati Zahra kini mulai membaik setidaknya ada orang yang mendengar kesedihan nya, Hengky yang tadinya terlihat lelah juga kembali ceria. Mereka berbincang dan sedikit tertawa.

Jika dipikir pikir Hengky dan Zahra senasib, sama sama di selingkuhi.

Apa iyah mereka sejodoh.

Hengky bangkit berdiri dari tempat duduknya, entah apa yang terlintas di pikirannya.

"em... Zahra, mari ikut aku.!"

"mau kemana tuan..?"

"nanti juga kau tau, ayolah tukar pakaianmu! "

Hengky beranjak pergi dari taman kembali kedalam rumahnya, Zahra yang kebingungan apa maksud tuannya itu, hanya mengikuti saja dan segera masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Lima belas menit Zahra telah siap menganti pakaiannya dan keluar dari kamar.

Hengky yang sedang menunggu nya di ruang tamu, berdiri dari duduknya saat Zahra menghampirinya.

"ehm... Udah siap tuan,

"ohh.... Yaudah ayo ikut aku.!

Zahra berpakaian sederhana saja tak lupa sedit memoles make up tipis diwajahnya dan lipstik dibibirnya, Hengky dengan mata bulatnya sekilas memandangi Zahra sedikit terpesona karena baru kali ini ia melihat Zahra berbeda.

Mereka sampai depan parkiran mobil, Hengky membukakan pintu untuk Zahra dan bersiap untuk pergi.

"kita mau kemana tuan? "

"hem...kau tenang aja, nanti kau akan tau! "

Zahra tidak ingin bicara lagi, dia takut jika banyak bertanya tuannya akan marah.

Dalam perjalanan banyak kendaraan berlalu lalang dan lampu lampu di jalan serta gedung gedung besar yang menambah keindahan ditengah tengah kota, Zahra memandangi lewat jendela dan merasa nyaman tidak terasa kesedihan nya kini mulai menghilang.

Hengky yang fokus menyetir dengan kecepatan sedang, dia melihat Zahra yang hanya diam seketika membuka suara untuk memecahkan keheningan.

"Zahra,, apa kau suka berbelanja? "

"ohh enggak terlalu tuan, hanya klo ada kepentingan aja! "

"ow,, jadi selama kau menikah, mantan suamimu tidak pernah mengajakmu berbelanja? "

"dulu waktu baru baru menikah aja, setelah kami punya anak aku sibuk mengurus anak, dan dia sibuk diluar dengan selingkuhannya.! "jadi kau punya anak,? "

"punya tuan, tapi mantan suami ku merebut hak asuhnya. "

"ohh begitu... Sekarang umurmu berapa? "

"aku baru dua puluh tahun tuan dan anakku baru berumur dua tahun.! "

"masih sangat kecil, masih menginginkan seorang ibu. "

"betul tuan itu yang sangat ku khawatir kan, istri baru mantan suamiku belum tentu mengurus nya.!"

"kasihan sekali, mudah mudahan kau secepatnya mengambilnya kembali.! "

"iyah tuan mudah mudahan aja, amin! "

Tak terasa setelah perjalanan mereka yang di barengi dengan berbincangan, tibalah mereka di sebuah mall besar yang ada di ibukota jakarta, Hengky memarkir mobil diparkiran mall dan mengajak Zahra turun.

"ayo turun,,! "

"kita mau ngapain di sini tuan! "

"mau masuk, aku ingin belanja.! "

"ohh begitu! "

"iyah begitu, ayo ikut aku..! "

Hengky mengajak Zahra untuk masuk ke dalam Mall, sampai di lantai dasar sesedikit memandangi berbagai macam pakaian dan jualan lainnya, lalu mereka menaikki lift menuju lantai dua, disana ada banyak pakaian yang di pajang dengan model yang terbaru. Hengky melihat dan mengambilnya.

"kau coba klo pas di badanmu? "

"tapi aku tidak ingin belanja tuan, aku belum membawa uang.! "

"hmm,,, coba aja dulu.!

"aduh.. Baiklah! "

Zahra mengambilnya dan mencobanya di dalam ruang ganti.

Setelah memakainya ia keluar dan memperlihatkan kepada Hengky.

"kurasa itu cocok untukmu, ini ambil dan kembali coba! "

Hengky kembali menyerahkan baju kepada Zahra untuk di coba lagi, Zahra dengan pasrah mengambil dan mencocokin ditubuhnya, dia semakin kebingungan dengan sikap tuannya yang tiba tiba mengajaknya di Mall.

"kurasa ini sangat kecil untukku tuan, tidak cocok.! "

"ganti yang lain aja, yang ini coba lagi.! "

Hengky menyerahkan beberapa pakaian kepada Zahra untuk dicoba kembali.

Zahra merasa pusing begitu banyak dia menggonta ganti baju dan celana di tubuhnya, capek dan rasanya dia mau pulang saja.

"udah tuan,! "

"apa semua cocok untuk mu? "

"hm,, cocok! "

"ayo kita antar ke kasir, dan mencoba yang lain lagi.! "

"kurasa itu udah cukup tuan, aku tidak punya uang untuk membayarnya, lagi pula bajunya sangat mahal mahal.! "

"haha,,, kau tenang aja Zahra.! Ikuti aja yang ku bilang.! "

"hmm... Terserah tuan aja.! "

Zahra kepikiran dengan harga harga pakaian itu, ia takut jika nanti tuannya membayar dan meminta Zahra untuk mengganti, dia mengambil uang dari mana, harga baju itu semua sudah melebihi gajinya sebulan.

Sudah begitu banyak barang yang ia coba mulai dari baju, celana, dress, tas dan sandal juga, semua keluaran baru yang modern dan bagus.

"ini sudah terlalu banyak tuan.! "

"bagiku itu tak seberapa Zahra, ayo bawa semua ke kasir, kita akan bayar.! "

Ia membantu Zahra membawa semua barang itu ke kasir untuk di hitung dan membayar.

"ini mba tolong dihitung.! "

"baik tuan, silahkan letakkan disini. !"

"apa tidak ada yang lain lagi? "

"tidak mba, itu aja hitung dulu.! "

"oh baik lah, semua total satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah.! Mau bayar cash atau debit? "

"bayar debit !"

"silahkan pin nya tuan.!"

"sudah.! "

"done, terimakasih banyak tuan semoga suka dengan barangnya.! "

"sama sama mba.! "

Selesai dengan pembayaran, Zahra mengambil barangnya karena begitu banyak Hengky mengambil dan membawanya sedikit.

"ohh biar aku aja tuan.!"

"enggak apa apa biar aku bantu sedikit.! "

"oh baiklah terimakasih..! "

"ayo...! "

"tadi tuan ingin belanja, tapi kenapa malah belanja untuk ku? "

"hem,,, aku tidak jadi.!"

"kenapa begitu tuan?"

"sudahlah aku gak apa apa.! "

Hengky kembali masuk ke dalam lift menekan tombol untuk menuju lantai paling atas.

"kita ingin kemana lagi tuan? "

"aku ingin makan, perutku udah lapar.! "

"aduh,, maaf tuan!"

"kenapa kau minta maaf?"

"tadi aku udah memasak dirumah tapi lupa mengambilkan untuk tuan! "

"hm, tidak masalah, kita makan di sini aja.! "

Di dalam Mall lantai paling atas disana ada restoran dan juga tempat permainan. Hengky memilih restoran yang paling enak masakannya disana dan menyuruh pelayan untuk membuat pesanannya.

"kau ingin pesan apa Zahra? "

"aku ikut yang tuan pesan aja! "

"baik! "

Zahra tidak ingin lagi memilih makanan apa pun, dia segan sudah begitu banyak uang Hengky habis untuknya. Jadi pesan minum pun dia ga mau lagi.

Setelah menunggu lama, akhirnya semua pesanan mereka siap disajikan diatasi meja.

Zahra melihat begitu banyak macam makanan serta minuman yang lumayan begitu besar harganya.

"tuan,,, apa ini tidak terlalu banyak? "

"hm, tadi kau ingin pesan yang aku pesan kan? Jadi semua ini yang ingin ku pesan "

"tapii tuan.....! "

"sudahlah ayo makan! "

Hengky yang sedari tadi belum makan setelah pulang dari kantor, sudah merasa lapar setelah melihat makanan yang ada di depan nya.

Setelah beberapa waktu mereka menghabiskan makanan mereka, juga tidak lagi yang ingin mereka belanjakan, Hengky mengajak Zahra pulang kerumah.

"terimakasih untuk belanjaannya semua tuan.. !"

"hem, sama sama Zahra!! "

"nanti aku akan mencicil untuk pembayarannya tuan, aku tidak punya uang sebanyak itu.! "

"aku belum menyurmu menggantinya Zahra, kau gak perlu khawatir.!

"hah,,, jadi tuan.. .."

"iyah,, udah sekerang masuklah dan beristirahat.! "

"em ya udah... Baik tuan"

Begitu polosnya Zahra dia berniat mengganti semua uang belanja nya kepada tuannya.

Hengky merasa lucu dan menggeleng gelengkan kepalanya melihat Zahra.

Zahra masuk kamarnya dan meletakkan semua barangnya, begitu juga Hengky pergi ke kamarnya dan mau beristirahat.

Terpopuler

Comments

Mawar_Jingga

Mawar_Jingga

Zahra dan Hengky fix kalian cocok☺️

2023-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 "Berpisah"
2 BAB 2 mengetahui status Raya
3 BAB 3 *Selingkuh*
4 BAB 4 *berpisah Adalah Jalan Yang Terbaik *
5 BAB 5 * single Parent *
6 BAB 6 * Kedatangan Orang tua Hengky *
7 BAB 7 * Kehangatan *
8 BAB 8 * Cemburu *
9 BAB 9 * Asmara Cinta *
10 BAB 10 * perhatian *
11 BAB 11 * Rencana Jahat Mawar *
12 BAB 12 * Makin Cinta *
13 BAB 13 * Menghabiskan Waktu Sehari Berdua *
14 BAB 14 * kehadiran orang baru *
15 BAB 15 *Kepergian Zahra *
16 BAB 16 *lisa dipecat *
17 BAB 17 MALAM YANG ROMANTIS
18 BAB 18 keseharian ZAHRA
19 BAB 19 kehebohan mami papi
20 BAB 20 kebersamaan Zahra dan mami Evelyn
21 BAB 21 BAHAGIA
22 BAB 22 Masalalu Zahra
23 BAB 23 pertemuan singkat
24 BAB 24 Pergi untuk kembali
25 BAB 25 Deg Degan
26 BAB 26 Kehadiran Viky dan Nila
27 BAB 27 Menghadapi Masalah
28 BAB 28 Belanja di Pasar
29 BAB 29 Kembali ketangan Papi Velix
30 BAB 30 Bertemu dengan Tristan
31 BAB 31 Cinta di warung Bakso
32 BAB 32 oleh oleh dari London
33 BAB 33 Hengky pulang
34 BAB 34 Kejutan
35 BAB 35 Kejutan part 2
36 BAB 36 Hadiah untuk Zahra
37 BAB 37 Beraktivitas kembali
38 BAB 38 Karyawan baru
39 BAB 39 Aku Minta Maaf
40 BAB 40 Ngambek
41 BAB 41 Baikan
42 BAB 42 Liburan
43 BAB 43 Berangkat
44 BAB 44 Puncak
45 BAB 45 Kegiatan di Puncak
46 BAB 46 Air Terjun
47 BAB 47 Zahra Terhanyut
48 BAB 48 Zahra Diselamatkan
49 BAB 49 Terimakasih
50 BAB 50 kecemasan Nita
51 BAB 51 Malam Tahun Baru
52 BAB 52 Keceriaan Menyambut Tahun Yang baru
53 BAB 53 Bersikap Dingin
54 BAB 54 Dibawah Api Unggun dan Kembang Api
55 BAB 55 Pergantian Tahun
56 BAB 56 Sehari lagi ingin di puncak
57 BAB 57 Nita Kemana?
58 BAB 58 Nita berbuat apa semalam?"
59 BAB 59 Emosi Nila Pecah
60 BAB 60 Menunggu tanggung jawab Juan
61 BAB 61 Mengenal satu sama lain
62 BAB 62 Aku tidak percaya!
63 BAB 63 Sepulang dari Liburan
64 BAB 64 Merencanakan Pernikahan
65 BAB 65 Juan berhadapan dengan Papa David
66 Menempuh Hidup Baru di Tahun Baru
67 Kembali ke TKP
68 Merebut Hak Asuh Ayu
69 Izinkan aku membawa anakku
70 Gemes
71 Mencintai Ibunya serta Anaknya
72 Kita Menikah
73 Hatiku Tenang
74 Ayu mau Om tampan jadi ganti Ayahnya
75 Kesempatan
76 Jangan Sering² Hilaf
77 Persiapan untuk ke London
78 Mendatangi Rumah Juan
79 Surat Undangan
80 Berangkat
81 Di dalam pesawat
82 London is a Very Beautiful Country
83 Malam di London
84 Fitting baju untuk Pernikahan
85 Gaun Indah Nan Anggun
86 Preweeding
87 Hari H Pernikahan
88 Juan dan Nita serta yang lainnya juga hadir
89 Pernikahan Termanis
90 Satu Hari Setelah Menikah
91 Merencanakan Bulan Madu
92 Bulan Madu Untuk Yang Kedua Kali
93 Syurga Dunia
94 Menikmati Liburan
95 Mengelilingi Kota Liverpool
96 Terakhir di Hotel
97 Pulang
98 Indonesia For Waiting
99 3 Bulan kemudian
100 Garis Dua
101 Kado Istimewa
102 Mengintip Calon Bayiku
103 Baby Bump Zahra
104 Takut Minta Jatah
105 Baju Baby Yang Sudah Dipersiapkan
106 Hamil Tua
107 Cek ke Dokter untuk yang terakhir
108 Sibuk!
109 Baby Gemoy
110 Cetakan yang Sempurna
111 Keluarga Bahagia
112 Hari demi Hari
113 Judul Bab
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 1 "Berpisah"
2
BAB 2 mengetahui status Raya
3
BAB 3 *Selingkuh*
4
BAB 4 *berpisah Adalah Jalan Yang Terbaik *
5
BAB 5 * single Parent *
6
BAB 6 * Kedatangan Orang tua Hengky *
7
BAB 7 * Kehangatan *
8
BAB 8 * Cemburu *
9
BAB 9 * Asmara Cinta *
10
BAB 10 * perhatian *
11
BAB 11 * Rencana Jahat Mawar *
12
BAB 12 * Makin Cinta *
13
BAB 13 * Menghabiskan Waktu Sehari Berdua *
14
BAB 14 * kehadiran orang baru *
15
BAB 15 *Kepergian Zahra *
16
BAB 16 *lisa dipecat *
17
BAB 17 MALAM YANG ROMANTIS
18
BAB 18 keseharian ZAHRA
19
BAB 19 kehebohan mami papi
20
BAB 20 kebersamaan Zahra dan mami Evelyn
21
BAB 21 BAHAGIA
22
BAB 22 Masalalu Zahra
23
BAB 23 pertemuan singkat
24
BAB 24 Pergi untuk kembali
25
BAB 25 Deg Degan
26
BAB 26 Kehadiran Viky dan Nila
27
BAB 27 Menghadapi Masalah
28
BAB 28 Belanja di Pasar
29
BAB 29 Kembali ketangan Papi Velix
30
BAB 30 Bertemu dengan Tristan
31
BAB 31 Cinta di warung Bakso
32
BAB 32 oleh oleh dari London
33
BAB 33 Hengky pulang
34
BAB 34 Kejutan
35
BAB 35 Kejutan part 2
36
BAB 36 Hadiah untuk Zahra
37
BAB 37 Beraktivitas kembali
38
BAB 38 Karyawan baru
39
BAB 39 Aku Minta Maaf
40
BAB 40 Ngambek
41
BAB 41 Baikan
42
BAB 42 Liburan
43
BAB 43 Berangkat
44
BAB 44 Puncak
45
BAB 45 Kegiatan di Puncak
46
BAB 46 Air Terjun
47
BAB 47 Zahra Terhanyut
48
BAB 48 Zahra Diselamatkan
49
BAB 49 Terimakasih
50
BAB 50 kecemasan Nita
51
BAB 51 Malam Tahun Baru
52
BAB 52 Keceriaan Menyambut Tahun Yang baru
53
BAB 53 Bersikap Dingin
54
BAB 54 Dibawah Api Unggun dan Kembang Api
55
BAB 55 Pergantian Tahun
56
BAB 56 Sehari lagi ingin di puncak
57
BAB 57 Nita Kemana?
58
BAB 58 Nita berbuat apa semalam?"
59
BAB 59 Emosi Nila Pecah
60
BAB 60 Menunggu tanggung jawab Juan
61
BAB 61 Mengenal satu sama lain
62
BAB 62 Aku tidak percaya!
63
BAB 63 Sepulang dari Liburan
64
BAB 64 Merencanakan Pernikahan
65
BAB 65 Juan berhadapan dengan Papa David
66
Menempuh Hidup Baru di Tahun Baru
67
Kembali ke TKP
68
Merebut Hak Asuh Ayu
69
Izinkan aku membawa anakku
70
Gemes
71
Mencintai Ibunya serta Anaknya
72
Kita Menikah
73
Hatiku Tenang
74
Ayu mau Om tampan jadi ganti Ayahnya
75
Kesempatan
76
Jangan Sering² Hilaf
77
Persiapan untuk ke London
78
Mendatangi Rumah Juan
79
Surat Undangan
80
Berangkat
81
Di dalam pesawat
82
London is a Very Beautiful Country
83
Malam di London
84
Fitting baju untuk Pernikahan
85
Gaun Indah Nan Anggun
86
Preweeding
87
Hari H Pernikahan
88
Juan dan Nita serta yang lainnya juga hadir
89
Pernikahan Termanis
90
Satu Hari Setelah Menikah
91
Merencanakan Bulan Madu
92
Bulan Madu Untuk Yang Kedua Kali
93
Syurga Dunia
94
Menikmati Liburan
95
Mengelilingi Kota Liverpool
96
Terakhir di Hotel
97
Pulang
98
Indonesia For Waiting
99
3 Bulan kemudian
100
Garis Dua
101
Kado Istimewa
102
Mengintip Calon Bayiku
103
Baby Bump Zahra
104
Takut Minta Jatah
105
Baju Baby Yang Sudah Dipersiapkan
106
Hamil Tua
107
Cek ke Dokter untuk yang terakhir
108
Sibuk!
109
Baby Gemoy
110
Cetakan yang Sempurna
111
Keluarga Bahagia
112
Hari demi Hari
113
Judul Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!