Seperti yang diperintahkan kepada Zahra, bangun pagi dan membuat sarapan.
Pagi itu dia bangun lebih awal dan membuat makanan sesuai yang dimintai tuan rumah padanya.
Dia sangat bersemangat bekerja, dia sangat bersyukur atas pekerjaan nya ini walaupun hanya seorang asisten rumah tangga setidaknya hidup sudah sedikit membaik.
"Apa masih lama Zahra?" tanya Raya seraya melangkah ke dapurnya.
"Sebentar lagi mba," balas Zahra masih memasak.
"Nanti setelah itu selesai tolong buatkan kopi untuk Hengky suami ku,"ucapnya kembali kepada Zahra.
"Baik mba apa mba tidak menunggu sarapan dulu, lagi pula baru jam enam apa tidak sempat? "Zahra hendak menahan Raya agar sedikit mencicipi masakannya.
"Mungkin aku tidak sempat untuk sarapan, buatkan aku segelas teh hangat saja Zahra! " balasnya menolak ajakan Zahra.
"Iya mba mohon di tunggu," mau tidak mau Zahra nurut tanpa banyak pertanyaan lagi.
Zahra membuatkan teh untuk Raya setelah itu dia kembali membuatkan kopi untuk Hengky juga.
"Mba Raya ini teh mu, apa tidak sekalian sarapan saja semuanya sudah selesai ku masak!" sekali lagi ia menawarkan Raya untuk sarapan.
"Hemm baiklah Zahra itung itung mau coba juga masakanmu!" Raya akhirnya luluh, ia duduk dan segera menyantap masakan Zahra.
"Apa Tuan tidak dipanggil juga untuk sarapan mba? " Zahra merasa tidak enak karena istri Raya yang masih tidak kunjung datang di meja makan.
"Ohh, nanti juga dia kebawah mungkin aja dia lagi mandi" alasan Raya tidak menghiraukan suaminya.
"Yaudah deh mba klo gitu!"
Raya sepertinya tidak ingin bicara dan tidak ingin bertemu dengan Hengky entah apa yang membuatnya sangat benci dengan Hengky suaminya.
"Raya bisakah kau dirumah dulu untuk hari ini, aku hari ini libur temanilah aku dirumah!" teriak Hengky yang berjalan menuju ruang makan.
"Tidak Hengky aku ada urusan penting aku gak bisa nemanin kamu dirumah " jawab Raya ketus menolak ajakan suaminya.
"Raya...!!!!! "
"maaf aku mau pergi, Zahra tolong temanin dia sarapan! "
Tanpa ada rasa apa pun Raya pergi tidak menghiraukan Hengky, dia mengambil tasnya berlari keluar rumah menyalakan mobil lalu pergi.
Hengky duduk mematung melihat sikap Raya yang menurutnya sangat keterlaluan dan egois, rasanya bercampur aduk antara sedih dan marah.
Tapi dengan sikapnya yang dingin dia mampu menyembunyikan dan tidak memperdulikannya lagi.
Dia menatap meja yang dipenuhi dengan makanan tanpa rasa ragu dia mengambil piring dan sendoknya dan menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
Hari itu dia sengaja tidak masuk kerja dia berniat untuk mengikuti Raya, dia sengaja memasang GPS di hp Raya agar mudah dia mengetahui keberadaan Raya kemana pun dia pergi.
Sementara Raya menyetir dengan kecepatan sedang sambil memainkan handphone nya
Dia segera menghubungi Askara dan memintanya untuk mengajaknya pergi dan bersenang senang.
"Hallo sayang, ada apa?" jawab Askar dari seberang sana.
"Huh kenapa lama banget sih di angkat? "Balas Raya malas ia menghubungi beberapa kali namun baru juga diangkat.
"Maaf sayang aku baru bangun!" balas Askar yang baru terbangun saat ponsel miliknya berdering
"Waduh Askar udah deh sana mandi, harus sudah siap sebelum aku sampai disana" perintah Raya terdengar dibalik teleponnya.
"Iyah iyah sayang bawel" balas Askar segera bergegas duduk ditepi ranjangnya.
Dari seberang sana raya memutuskan telfonnya tanpa ada jawaban nya untuk Askar, tanpa butuh waktu lama juga Askar mengambil handuk nya dan bersiap untuk mandi.
Tiga puluh menit berlalu Askar sudah siap dengan kegiatan mandinya, dia pergi kedapur membuka kulkas dan memasak untuk sarapan paginya.
Askar tinggal disebuah apartemen miliknya sendiri dia juga seorang pembisnis, dia memilih untuk tinggal di apartemen nya tanpa membebani dirinya untuk kedua orangtua nya.
Di umur nya yang sudah menginjak tiga puluh tahun masih tidak ingin menikah, dan memilih menjalin hubungan dengan Raya.
Dulu sebelum Raya menikah dengan Hengky
Mereka adalah sepasang kekasih, tetapi waktu itu orang tua Raya menjodohkan Raya kepada Hengky.
Askara menjadi kecewa dan memilih tidak lagi setia kesiapa pun wanita dan menghabiskan waktu untuk bersenang senang tanpa memikirkan mau menikah.
Tetapi setelah tiga tahun Raya menikah dengan Hengky ia kembali menemui Askar dan menjalin hubungan lagi dengan Askar ia menyelingkuhi Hengky dan membenci Hengky juga.
Itulah yang membuat rumah tangga mereka menjadi berantakan mungkin saja karna masalah perjodohan mereka belum bisa saling mencintai satu sama lain.
"Askar ayo keluar aku tidak ingin sarapan disini," ucap Raya yang lagi tidak enakan berada dirumah.
"Kenapa, apa kau tidak suka dengan masakan ku?" tanya Askar kepada kekasih gelapnya itu.
"Bukan begitu tapi aku lagi tidak selera saja," jawabnya kembali.
"Ya sudah kalau begitu ayo sayang," balas Askara tidak mempermasalakan itu ia segera berganti pakaian dan menyimpan makanan yang telah ia masak lalu pergi keluar bersama Raya.
Ia meraih tangan Raya keluar dari apartemennya menuju tempat parkiran mobil. Disebuah Cafe ditengah kota mereka berhenti sekedar berbincang dan memesan beberapa makanan dan minuman.
Sementara Hengky menyetir mobilnya sambil sesekali memainkan handphone miliknya, dia membuka GPS dan melacak dimana keberadaan Raya.
Setelah dia mengetahui ia menuju Cafe tempat dimana Raya berada saat itu.
Jam menuju waktu makan siang, banyak orang berhenti di Cafe itu terlihat sangat ramai.
Hengky memarkir mobilnya dia nyamar memakai topi dan masker agar Raya tidak mudah mengenalinya.
Dengan santainya ia memasuki Cafe itu ia melihat sekeliling dan kaget saat dia mengetahui Raya ada disana dengan lelaki lain Raya sedang tertawa dan bercanda dengan selingkuhannya sambil memeluk lengan lelaki itu.
Hengky mencari tempat yang tidak jauh dari tempat Raya berada, dia memesan minumannya sebagai alasan untuk memergoki istrinya yang sedang selingkuh.
"Pelayan! " seru Hengky memanggil seseorang pelayan dari sana.
"Iyah Tuan, silahkan mau pesan apa? " sahut Pelayan itu menyodorkan daftar menu kepada Hengky.
"Aku ingin pesan jus jeruk satu! " balas Hengky mengembalikan daftar itu setelah ia membaca.
"Apa ada lagi tuan? "tanya pelayan itu basa basi.
"tidak, itu aja! " ucap Hengky ketus sambil memperhatikan sekeliling ruangan Kafe itu.
"Baik mohon ditunggu sebentar !" ucap pelayan, Hengky mengangguk seraya mengetuk ngetuk meja dengan jari jarinya sambil mengintip setiap orang yang berada disana.
Sambil menunggu pesanan nya ia bermain dengan ponselnya dan memotret Raya yang sedang asyik bermesraan dengan kekasihnya. Ia mengambil beberapa foto yang berbeda.
Raya yang sedari tadi tidak menyadari keberadaan suaminya, ia terus bermesraan dan bercanda ria.
Hampir setengah jam Hengky berada di cafe itu setelah mengambil foto dia segera pergi dari sana. Dia tidak menghiraukan Raya lagi. Ia keluar dari cafe itu dan menghubungi asistennya untuk menemuinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Arabelle Arinne
Ceritanya keren banget, semangat terus thorr!
2023-08-13
1
Rukawasfound
Duh, hati rasanya meleleh.
2023-08-13
1