Zahra....! Zahra....! "
"i..iiya tuan.. Tuan memanggil ku!?"
"tentu, aku sedari tadi memanggilmu! "
"maaf tuan aku dari dapur, apa ada yang perlu ku kerjakan?"
"hmm... Kau bereskan semua barang dan pakaian Raya jangan ada yang tersisa satu pun ..! "
"ehm, kenapa tuan? "
"jangan banyak tanya.! Kerjakan aja apa yang ku perintahkan..! "
"baik tuan akan ku kerjakan!"
Dua hari setelah Hengky memergoki Raya selingkuh, Raya masih belum pulang kerumah Hengky semakin geram dengan sikap Raya yang begitu keterlaluan.
Tidak butuh waktu lama Zahra dengan cepat membereskan semua barang barang dan pakaian Raya, satu pun tidak tersisa.
"sudah tuan.. !"
"apa tidak ada yang tersisa, kumpulkan semua jangan ada yang tertinggal.! "
"sudah tidak ada tuan semua sudah aku bereskan. "
"bagus.! Ambil dan bawa semua di ruang depan dekat pintu keluar.! "
Zahra mengikuti saja apa yang di perintahkan padanya tanpa bertanya sedikit pun lagi. Setelah semua selesai dibawanya keluar dia kembali kedapur meneruskan pekerjaan nya. Dan bertanya kedirinya sendiri.
"yaampun..apa tuan mengusir mba Raya karna dua hari ini gak pulang.. ?Hmm kenapa juga mba Raya bersikap kayak gitu terhadap suaminya.. Akhh,,, udalah aku gak mau ambil pusing, lebih baik aku teruskan perkerjaanku.! "
Di siang hari itu Raya pulang kerumah, mebuka pintu rumah dan dia bingung karena semua barang nya ada di luar dia masuk dan memanggil Zahra.
"Zahra...! Zahra...!!! "
"untuk apa kau memanggil Zahra! Klo kau mau bertanya, tanyakan padaku saja!!! "
"apa kau sudah gila Hengky, kenapa semua barang ku kau letakkan diluar.! "
"haha...! Aku rasa aku masih waras, kenapa? Apa kau keberatan.! "
"kau keterlaluan!! "
"ohh tentu aku keterlaluan.. Tepat sekali kau pulang, aku ada kejutan untuk mu"
"kau gak usah basa basi hengky aku muak, tinggal bilang aja.! "
"oke...! Ini untuk mu, baca dengan teliti.!! "
Hengky menyerahkan sebuah map yang di dalamnya terdapat sebuah kertas putih dan beberapa foto foto mesranya dengan Askara.
Raya mengambil dan membaca semua isi surat itu, dia terdiam dan setelah membaca dia mengambil semua foto foto yang ada di dalam map itu. Dia sedikit terkejut dengan foto mesranya dengan Askara.
"jika sudah siap membaca dan melihat, ini pulpen tuliskan tanda tangan mu diatas namamu.! "
Raya kembali mengambil pulpen dan segera menandatangani surat itu tanpa basa basi. Lalu meletakkan diatas meja tepat di depan Hengky.
"apa kau senang Raya! "
"tentu...! Aku berterima kasih padamu Hengky Riccardo!. Isi surat seperti itu lah yang aku tunggu selama ini.!! "
"dan aku telah mengabulkannya untuk mu.!
Sekarang kita tidak ada hubungan apa pun kau boleh pergi, angkat lah semua barang mu...! ! !"
"hahaha santai aja, aku siap pergi tanpa kau usir.! "
"bagus.! Dan satu lagi harta tak satu pun ada untukmu, kita tidak punya anak jadi kau tidak mendapat apa pun, selain mobil itu tidak ada lagi yang perlu kau bawa.! "
"aku tidak menginginkan hartamu Hengky.! "
Raya memutar matanya dan berbalik membelakangi Hengky, dia bersiap untuk pergi membawa semua barang nya dari situ.
Dia telah menandatangani surat perceraian mereka yang Hengky buat dengan bukti kuat atas perselingkuhan nya. Dia telah siap berpisah dan tidak lagi menjadi istrinya Hengky.
"dasar laki laki bodoh.! Kau pikir aku akan menangis dan memohon pada mu.. Haha!! Tidak akan Hengky, laki laki bukan cuma kau saja.! Huhhh.. ."
Dia memasukan semua barang nya ke dalam mobil dan bersiap pergi meninggalkan rumah milik Hengky.
Dalam perjalanan dia berpikir kemana dia akan menginap untuk sementara waktu. Tiba tiba ide terlintas di pikiran nya.
"aha.. !!Aku akan membujuk Askara, pura pura sedih agar dia mengizinkan ku tinggal bersamanya nanti ..ahaha!! !"
Bel apartemen Askar berbunyi dari luar, Askar yang sedang asyik bermain game di layar monitor nya, menghentikan sejenak dan membukakan pintu.
"Raya,,, ada apa ? "
"sayang.....! Hiks... Hikssss... Hikssss... !"
Berlari masuk dan memeluk Askara dengan tangisan yang dibuat buatnya.
"kau kenapa Raya? "
"hikss,,, hiksss,,, aku diceraikan Suamiku sayang...! "
"apa,,, ! Tenang dulu, ayo duduk lah dan ceritakan apa yang terjadi dengan mu! "
Dengan aktingnya Raya yang pura pura menangis dan ingin di perhatikan, Askar menenangkannya dan menanyakan yang terjadi dengan Raya.
"sayang... Hengky tau klo aku selingkuh dengan mu, dia mendapatkan foto foto kita berdua yang menjadi bukti untuk menceraikan aku.. !"
"lalu bagaimana dengan mu Raya, apa yang harus aku lakukan, aku merasa bersalah tapi perselingkuhan kita juga atas kemauanmu.!"
"Askar aku mohon nikahilah aku, aku mencintaimu dan aku juga rela meninggalkan Hengky demi kamu..! "
"Tidak Raya,, itu tidak mungkin! Memang aku mencintaimu tapi aku belum memikirkan untuk menikahimu.! "
Raya terus memohon supaya Askara mau menikahinya, dia juga rela diceraikan demi Askar maka harus lah dia mendapatkan pernikahan dari Askar. Tapi sejauh ini Askar menolak, dia tidak ingin menikah. Mungkin saja jika dulu sebelum Raya menikah dengan Hengky, Askar bisa saja siap menikahi Raya tapi bagaimana pun semua sudah berlalu.
Menjalin kembali hubungan dengan Raya bukan berarti akan siap menikahi Raya suatu saat.
"aku mencintaimu Askar...! Aku mohon nikahilah aku... !"
"tidak Raya... Aku harus memikirkan nya dulu tolong berikan aku waktu.! "
"baiklah tapi izinkan aku untuk tinggal bersamamu.! "
"Raya,,,,bukannya aku tidak memperbolehkan mu tapi ini apartemen bukan rumah, mungkin sebaiknya kau pulang saja kerumah orang tua mu dulu...!"
"kenapa kau begitu tega Askar apa kau tidak mencintai ku!?"
"bukan begitu Raya.. Klo kau mendatangi orang tua mu kau bisa tinggal di apartemen milik ayahmu, pulang lah dan ceritakan yang terjadi padamu!!!"
"hmm,, ,, baiklah, aku akan pulang. !"
Usaha membujuk Askar pun sia sia dia bersikeras dan tetap pada pendiriannya, Raya akhirnya nyerah dan mau tidak mau pulang kerumah orang tua nya.
Satu bulan telah berlalu waktu yang begitu cepat berputar tak terasa Hengky menjalani hari hari nya dengan sendiri.
Aktivitas lah yang membuat nya kembali bersemangat setelah banyak masalah yang dia lalui.
Seperti biasa dipagi hari dia akan pergi bekerja, dia sedang merapikan diri di depan cermin dan memandangi dirinya sendiri dan tersenyum.
"hehe,,,, apa ini sudah menjadi nyata aku menduda di umur yang ke dua puluh delapan tahun..!
Akhh,, yaampun apa yang sedang ku pikirkan..! Huhh"
Setelah sadar dari lamunan nya, dia mengambil tasnya dan turun kebawah untuk sarapan.
Kebiasaan yang baru dia mulai setelah Zahra bekerja sebagai asisten di rumah nya.
"Zahra mana kopi untuk ku? "
"sebentar tuan, aku ambilkan..! "
"apa kau sudah sarapan? "
"masih belum tuan"
"klo begitu makan dulu sebelum mengerjakan pekerjaan mu.! "
"ohh nanti saja tuan aku masih belum lapar.!"
"Zahra kemari dan duduklah! "
"ehh,, i,,i,, iya baik tuan"
"hmm,,, apa kau mengingat tanggal kau mulai bekerja disini? "
"emm,,,, masih ingat tuan,! "
"jadi tanggal berapa sekarang? "
"tanggal 10 tuan,!"
"apa tanggal masuk mu sudah lewat? "
"seperti nya sudah tuan! "
"hmm baiklah..! Ini untukmu,! Ambil lah ini gajimu dalam sebulan ini.! "
"terimakasih tuan! "
Zahra pun tidak menyadari kalau dia sudah sebulan bekerja dirumah Hengky, sebagai pekerja dia juga layak diberi gaji setelah bekerja.
Dia mengambil gajinya dan bersyukur mendapat majikan yang baik walaupun sedikit menyeramkan tapi masih betah untuk bekerja.
"kerjakan yang perlu kau kerjakan, jangan lupa beristirahat. !"
"baik tuan...! "
"hmm..! "
Sarapan telah selesai Hengky bersiap untuk pergi bekerja, dan seperti biasa akan pulang di sore hari.
Rumah yang setiap hari kosong
Kadang membuat Zahra merasa bosan karena pekerjaan dirumah tidak begitu berat dia masih bisa bersantai.
Setelah Hengky pergi ia kembali membersihkan piring kotor dan memulai aktivitasnya.
"aduh.. ..gini amat aku di rumah, udah lagi gede amat rumahnya eh yang ada cuma aku doang... Bete banget tau.!
Ia mengomel sendiri bagaimana pun juga tak satu pun orang yang mendengarnya.
"ya Tuhan,, ,, aku ingin sekali bertemu dengan anakku.. Aku merindukan nya entah bagaimana keadaannya sekarang? "
"andai aja,, dia bareng dengan ku setidaknya aku tidak sesepi ini..! "
Di tengah bekerja nya Zahra teringat dengan anaknya, tak terasa air matanya menetes dia sangat merindukan anak satu satunya,
Mantan suaminya yang merebut hak asuh anak mereka belum tentu mengurus dengan baik, selama mereka bersama yang lebih mengurus anak adalah Zahra. Karena itu dia sangat mengkhawatirkan anaknya, dia terus memikirkan cara supaya dia bisa mengambil kembali anaknya.
"aku harus memikirkan cara untuk mengambil mu kembali nak,,, hikss,, hiksss,, mama sangat merindukan mu! ""
"apa kau baik baik saja disana, apa papamu mengurusmu..? Oh Tuhan sampaikan rinduku untuk anakku.! "
Dibalik keceriaannya dia menyimpan kesedihan. Semua yang terjadi telah ditakdirkan untuk nya.
Lain halnya dengan Raya, memang sama sama diceraikan tetapi Raya di ceraikan karena ulahnya, sedangkan Zahra di ceraikan karena suaminya selingkuh.
Raya sejak kembali di rumah orang tua nya dia memulai bisnisnya, kini hubungan nya dengan Askara menjadi renggang, mereka jarang bertemu dan jarang berkomunikasi.
Askar juga sibuk dengan bisnis nya sendiri, terkadang keluar kota untuk bisnis nya tak ingin memperdulikan Raya lagi. Keinginannya hanya sekedar bersenang senang dengan perempuan mana pun tanpa berpikir untuk menikahi, itulah yang membuat nya tidak menanggapi Raya saat meminta untuk menikahinya.
Lagi pula orang tua Raya tidak setuju dengannya dulu juga Raya dijodohkan karena orang tua nya tidak ingin melihat Raya berhubungan dengan Askara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments