Jarak rumah Raya dari restoran tempat mereka singgah tidak cukup jauh hanya butuh waktu tiga puluh menit sampai.
Raya memasuki pintu gerbang rumah nya dibantu dengan pak Satpam.
Dengan bangunan rumah yang terlihat sangat mewah begitu besar dan megah, cukup luas dan sangat indah ditambah memiliki taman yang begitu bersih dengan tanaman bunga yang cantik, disana juga terdapat kolam renang dan balkon tempat untuk bersantai, tidak salah jika dibilang Raya memang sangat kaya apa lagi saat Zahra memasuki di dalam rumahnya, zahra sedikit takjub rumah Raya lebih besar dari rumah mantan suaminya.
"Zahra, ayolah masuk kenapa malah bengong? "
"Ehh iyah mba.. Maaf..! "
"hmm sini biar aku tunjukin kamarmu, ikut aku..! "
"baik mba...! "
Zahra diam dan mengikuti kemana Raya membawanya, dia semakin penasaran, apa iyah Raya hanya sendiri dirumah yang begitu besar ini, dia bingung apa sebenarnya status Raya.
"ini zahra letakkan kopermu dan nanti bisa kau masukkan pakaianmu kedalam lemari itu.! "
"baik mba terimakasih.."
Kamar yang cukup besar dan bersih memiliki ranjang dan lemari, zahra berpikir jika kamar itu terlalu besar untuk seorang pembatu sepertinya.
"apa kau suka zahra?... "
"tentu mba aku suka malah ini terlalu mewah menurutku.. "
"Sudahlah, zahra ini memang kamarnya sebegitu besarnya semua jadi ini kurasa lebih baik untukmu!!!!... "
Raya terlihat baik dari pertama zahra bertemu dengannya, tapi apa dia benar hanya seorang diri dirumah itu.? Zahra ingin buka suara dan bertanya tapi dia ragu.
"Zahra,,, kenapa bengong aja dari tadi, hm??"
"ohh enggak mba, cuman ingin tanya apa saja yang perlu ku kerjakan mba tolong beritahukan!!!. "
"kau tidak perlu banyak kerjaan zahra, hanya bangun pagi membuat sarapan dan membersihkan rumah, itu aja, aku gak sempat ngurus rumah aku selalu sibuk dan jarang ada dirumah...! "
"ohh kalau begitu selain mba Raya dirumah ini apa gak ada orang lain? Maaf mba klo aku bertanya?.. "
"hmmm,, yah selain aku ada suami ku juga dirumah ini, tapi kami sama sama sibuk sama jarang ada disini. "
Akhirnya Zahra mengerti bahwa Raya sudah menikah lalu dia berpikir dia memiliki hubungan apa dengan Askar mereka juga saling memanggil sayang , apa mungkin selingkuhannya.
"Ehm,,,, oh iya mba Raya, aku mengerti..! "
"yah bagus,! Dan untuk gajimu aku yang akan tau sepantasnya.. Aku tinggal dulu sebentar,,,!"
"iyah mba "
Raya hendak meninggalkan Zahra dia tiba tiba teringat dengan Askara.
"oh iyah zahra! Satu lagi tentang Askara, tolong jangan bicara apa pun.! Mengerti....!!!"
"mengerti mba"
Raya berlalu pergi dari kamar itu, Zahra mengambil kopernya dan menyusun pakaian dalam lemari dia beristirahat sebentar.
Tak terasa hari sudah menjelang malam, zahra terbangun, dan membuka jendela kamarnya diluar kelihatan sudah mulai gelap, lampu lampu mulai menerang di sekeliling rumah itu.
"huaammm.... Ternyata udah malam aja, aku malah ke enakan tidur, huhh... Dasar zahra!.. "
Dia mengigau dan mengomel sendiri lalu mengambil handuknya pergi ke kamar mandi.
"Aku harus cepat cepat siapa tau mba Raya menyuruhku untuk memasak"
Dua puluh menit berlalu Zahra sudah siap dengan semua aktivitasnya, dia keluar kamar dan melihat sekelilingnya terlihat sangat sepi.
"mba Raya kemana yah apa dia pergi, terus aku ngapain aja nih..? Apa aku masak aja kali yah, perutku juga sepertinya lapar... Hmmm!!! "
Zahra pergi kedapur ia melihat sekeliling lagi juga tidak ada siapa siapa disana, dapurnya begitu besar alat masak yang lengkap dan disana ada kulkas zahra membuka dan mencari apa yang mudah saja untuk di masak buat makan malam nya.
Diluar terdengar sepertinya orang datang, tapi karna keasyikan masak zahra tidak menyadarinya.
"Selamat malam tuan, "
"hmm... Malam....! "
Pak satpam membukakan gerbang untuk tuan rumahnya dan tak lupa menyapanya.
"pak tolong, mobilnya di parkir nanti!.. "
"baik tuan..!
Dia menyerahkan kuncinya kepada pak satpam itu dan masuk ke dalam rumah.
Sampainya didepan pintu masuk dia menyadari bau wangi masakan dari dapur dia melangkah lebih cepat meletakkan tasnya diatas sofa dan hendak pergi kedapur.
"Raya... Tumben kau dirumah dan memasak?... "
Zahra sontak kaget saat tubuhnya dipeluk dari belakang. Dia berbalik dan berteriak,
"aaaaaaahhhhh.... Ka..ka.. Kau siapa? "!!!!!
"ohh ya Tuhan kau bukan Raya lalu kenapa kau bisa ada di sini!. .maaf... "
"aaku pembantu disini tuan... "
Zahra begitu gugup saat melihat didepannya ada pria yang begitu tampan memiliki tubuh yang tinggi, putih dan wajah yang begitu manis untuk dilihat. Kelihatannya dia tidak begitu tua, dia lebih muda dari Askara, yang tidak jauh juga tampannya hanya terlihat dari umur saja perbedaannya. Zahra tidak berani menatapnya seketika hening.
"ehm,, kau pembantu baru disini sejak kapan "???
"ehh,,,, iya tuan aku baru aja datang siang tadi, nama ku Zahra tuan.. "
"Hm,,, baik lah, kau lanjutkan aja masaknya nanti panggil aku klo udah siap!!!.."
"baik tuan.. .!"
Hengky Riccardo, seorang pria bersifat dingin dan pendiam memiliki paras yang tampan dan tubuh yang bagus berketurunan bule, juga pengusaha besar yang ada di ibu kota Jakarta.
Dia berlalu pergi meninggalkan dapur menuju kamarnya sedikit kesal, lagi lagi dirumah tidak ada Raya, sudah hampir enam bulan hubungan mereka sebagai suami istri sepertinya renggang dan tidak memilki keharmonisan. Sejak tiga tahun menikah dengan Raya mereka belum mempunyai anak, umur Raya juga tiga tahun lebih tua darinya, waktu itu dia tidak bisa menolak Raya karna pilihan orang tuanya.
Rindunya untuk Raya pun kembali terpendam, hampir setiap malam Raya pulang dini hari, dan besok paginya kembali pergi, sudah jarang terlihat dirumah bahkan mengurus suaminya saja Raya tidak peduli.
Setelah sampai dikamarnya dia merebahkan tubuhnya diatas kasur menghembuskan nafas kasarnya dan teringat dipikirannya istrinya itu
"Huhhhh...rasanya lelah sekali, dirumah juga tidak ada orang sepertinya aku mati rasa....! aku merasa ada yang tidak beres dengan Raya, aku harus menyelidikinya...!!!!! "
Dia hendak bangkit dan pergi kekamar mandi, Zahra tiba tiba mengetuk pintunya dari luar.
"tuan,,, makanannya sudah siap, silahkan untuk di makan!.."
"ohhh,, baiklah tinggalkan aja dimeja makan aku akan segera kesana!.. "
"baiklah tuan"
Zahra kembali ke dapur dan mencicipi sedikit masakannya.
"huh, untung aja, si tuan itu gak langsung kesini, jadi aku bisa makan duluan"
Cepat cepat menyuap makanan kedalam mulutnya, zahra tidak mau bareng makan dengan tuannya itu.
"selesai,, kenyang hum... Oh iya aku beresin dulu dapurnya nanti mba Raya marah lagi..! "
"temanin aku makan disini gak boleh pergi..!!"
"hah....!!!! Manja bangetttt huhh...!!! "
"kau bilang apa barusan?! "
"ahhh,, tidak tidak.... Baiklah aku temanin! "
"hmm bagus tetap disitu gak boleh kemana mana sebelum aku selesai makan! "
Tadinya Zahra ingin membersihkan dapur lalu kembali kekamarnya tetapi tak sempat tuannya sudah ada disana dan memintanya untuk ditemani. Yah harus bagaimana lagi terpaksa Zahra menemaninya.
"siapa yang memberimu kerja disini? "
"ehm,,, mba Raya tuan,,"
"apa kalian saling kenal? "
"tidak, hanya secara kebetulan aja mba Raya bilang dia sibuk kerja gak sempat ngurus rumah..! "
"hmm,,, apa kau tau dia kemana lagi dari sore ini?! "
"mba Raya belum memberitahuku tuan, aku gatau dia kemana..! "
"baiklah tolong kau beresin piring kotornya makananku sudah siap,, "
"hmm,, iya tuan! "
Jam menuju pukul dua dini hari, Raya pulang kerumah melihat suaminya sudah tidur, dia menghembuskan nafasnya dengan lega lalu dengan pelan pelan naik diranjang tanpa suara dan langsung tidur, Hengky membuka matanya yang nyatanya masih belum tertidur dia melihat istrinya tidur dengan membelakanginya senyum terukir dibibirnya lalu mengelus dadanya dia merasa sesak sendiri melihat perilaku istirinya yang sudah jauh berubah.
"sebenarnya kau ini kenapa raya? Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku? Hmmm..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Valito.C
Makin sayang sama penulisnya.
2023-08-13
1
🍧·🍨Kem tình yêu
Thor, update dong! penasaran banget nih 😍
2023-08-13
1