BAB 7 * Kehangatan *

Tidak terasa papi mami nya menghabiskan waktu untuk Zahra dan hengky hampir tiga minggu, sesuai dengan janji mereka kepada Hengky, mereka hanya punya waktu selama tiga minggu untuk berada di indonesia, mereka juga harus pulang ke London untuk meneruskan pekerjaan papi nya.

"Zahra,,, mami dan papi pamit pergi sayang, terimakasih untuk beberapa minggu ini.!"

"ehmm,, iyah mi, terimakasih juga untuk waktunya disini.!"

"kau baik baik, jaga dirimu! "

"pasti mi..! "

"ini kenang kenangan untukmu, ayo mami pakaikan.! "

"wow,,, sangat cantik mi, terimakasih banyak..! "

"apa kau menyukainya,, hm? "

"tentu aku sangat menyukai nya.! "

Mami dan papi Hengky berpamitan kepada Zahra, mami berikan Lionting untuk Zahra sebagai hadiah.

Rasanya tidak ingin pergi dari sana, mami sangat menyukai sikap Zahra, ia memeluk dan mencium Zahra dan sedikit meneteskan air mata, ia sangat berharap akan bertemu lagi dengan Zahra.

"kami pamit pulang dulu nak Zahra..! "

"baik papi, hati hati di jalan..!"

"bye...bye sayang,,, mami pasti akan merindukan mu..! "

"iyah mi, Zahra juga pasti akan merindukan mami..! "

Hengky memasukkan koper mami dan papi di dalam bagasi mobilnya, ia yang akan mengantar sampai di bandara.

"ayo mi, pi semua barang nya sudah Hengky masukkan ke dalam mobil.! "

"baik nak, ayo mi nanti kita ketinggalan pesawat..! "

"iyah pi..! "

Mereka masuk kedalam mobil dan melambaikan tangan untuk Zahra.

Zahra yang melihat kepergian mereka merasa sedih, seperti merasa kehilangan baru juga mereka seakrab itu tapi tidak lama mereka pun harus berpisah.

Ia melihat dan memegangi Lionting yang mami Hengky berikan, begitu sangat mewah sepertinya bukan sekedar Lionting pastinya itu sangat berharga.

"apa tidak ada yang tertinggal mi? "

"enggak ada kok pi,,! "

"hhmmm...! "

"sayang, Zahra begitu baik ramah sama mami,,, mami sampai sedih berpisah samanya.! "

"Iyah mi,, papi Juga terkesan baik terhadap Zahra anak itu sangat sopan.! "

"klo gitu papi dan mami membawanya aja..! "

"yaampun... Kau ngomong apa sih Hengky.!"

"hahaha,,,, kalian begitu sayang kurasa sama Zahra tuh pada mewek.! "

"huhh... Dasar anak ini...! "

"hmmm mami lucuuu...! "

Hengky merasa gemes sendiri melihat papi maminya sangat suka dengan Zahra.

Sampai mereka sesedih itu, sedangkan dengan Hengky mereka seperti biasa saja.

"Hengky,, ,, kau harus mempertimbangkan Zahra..!"

"oke mi, nanti aku pikirkan dulu.! "

"hmmm,, mami harap dia yang menjadi yang terbaik untukmu.! "

"tapi mi, dia itu pernah menikah.! "

"jadi Zahra adalah Janda? "

"hm betul mi..! "

Lalu kemana suaminya? "

"dia diceraikan karena suaminya selingkuh.! "

"ohh astaga, tapi dia kelihatan sangat muda sayang..! "

"iyah mi dia baru berumur 27 tahun, mungkin aja dia menikah muda. "

"hm,, kasihan sekali Zahra..! "

"dia juga sudah punya anak!"

"terus anaknya kemana? "

"diambil sama suaminya. "

"dasar suami brengsek.! Apa lagi yang dia cari dengan wanita lain, Zahra yang begitu baik di sia siakan.! "

"dan sama halnya dengan ku mi, apa coba yang Raya cari dari laki laki lain.! "

"hmm,,, mami rasa kalian senasib sayang.! "

Perjalanan menuju bandara internasional telah sampai. Hengky membantu mengeluarkan koper dan barang barang lainnya.

"papi dan mami hati hati di jalan, Tuhan menyertai perjalanan kalian.! "

"iyah sayang, jaga dirimu. Kami pasti merindukan mu.! "

"aku juga mi pasti merindukan kalian.! "

"sini peluk mami! "

"anak papi tetap semangat.! "

"haha.. Thank you papi..! "

"see you baby, we love you.! "

"i love you too mami and papi! "

"bye sayang, muuaahh..! "

Sebelu mereka berpisah Papi dan mami nya memeluk dan mencium Hengky anak kesayangan mereka.

Hengky menunggu sampai kedua orangtua nya masuk dalam ruang tunggu, lalu

Ia beranjak pergi meninggalkan bandara pulang kerumah.

Zahra yang sedang membersihkan jendela kaca dari luar menggunakan tangga besi, kakinya tiba tiba terpeleset dan jatuh, Hengky yang baru saja sampai berlari cepat dan menarik Zahra ia memeluk dalam gendongan nya, karena begitu kencang ia menarik tangan Zahra bibir mereka saling bertabrakan.

Ia dengan cepat menurunkan Zahra kembali.

"aduh,,, maaf tuan aku gak sengaja.! "

"lain kali hati hati! "

Hengky pergi dari sana masuk kedalam rumah. Zahra berdiri mematung dan memegangi bibirnya.

"astaga, kenapa bibir ini sangat lincah mengambil kesempatan !"

Hengky yang masih tidak jauh berjalan dari sana mendengar ocehan Zahra, ia tersenyum dan merasa gemes dengan omongan Zahra barusan.

Selesai membersihkan jendela Zahra masuk kedapur dan mencuci piring kotor, Hengky yang sedang asyik bermain dengan handphone nya berjalan kedapur untuk mengambil gelas.

Zahra yang belum tau jika ada orang di belakang nya, berbalik dan bam.! Bertabrakan lagi dengan Hengky, mereka terjatuh dengan Zahra berada diatas Hengky.

Ia segera berdiri dan merapikan pakaiannya.

"ouw,,, aku.. Minta maaf, aku, aku...! "

"sudah lah, teruskan pekerjaan mu.!! "

"em baik tuan, sekali lagi maaf!!! "

Hengky kembali berdiri dan mengambil gelas lalu pergi dari situ.

Zahra dengan jantung berdebar dengan cepat, dia sangat malu atas kejadian yang kedua kali pada tuannya, ia sampai gemetar dan tidak fokus bekerja.

Semua pekerjaan rumah dia bereskan, mulai dari luar, di dapur, di ruangan bawah dan lantai atas. Ia hendak turun kebawah di lantai dasar dengan membawa sapu dan kain pel.

Di tangga juga Hengky sedang berjalan ke bawah, Zahra yang terpeleset menginjak kain pel sangat kencang berlari kebawah hingga menabrak lagi punggung Hengky, mereka sama sama melangkah cepat kebawah, Hengky yang kaget segera menguatkan pegangan nya sehingga mereka berhenti, Zahra yang tidak sengaja memeluk punggung Hengky dengan mata tertutup.

Hengky merasakan dua bola lembut di punggung nya dengan jahilnya ia menggesek punggungnya di dua bola lembut itu, Zahra menyadarinya segera melepaskan pelukannya.

"apa kau menggoda ku Zahra.! "

"sumpah demi apa pun tuan aku gak berniat seperti itu.!! "

"terus,,apa kau udah mabuk! "

"aku juga belum mabuk kok..! "

"lalu kenapa kau dari tadi seperti orang kesurupan..! "

"aku terpeleset tuan dan gak sengaja menabrak mu.! "

"hm,, baik lah asal kau bukan mengambil kesempatan aja dari ku.! "

"yaampun tuan...! "

"ahh,,, sudah lah aku hanya bercanda.! "

"Hemmm,,,, !!!"

"sebaiknya kau istirahat dulu Zahra, ku rasa kau itu kecapean.!!!"

"baik tuan! "

Zahra langsung masuk kamarnya dia sangat malu atas kecerobohan nya, sangat tidak berhati hati.

Hengky yang senyum senyum dan geleng geleng melihat Zahra yang seperti anak kecil yang baru di bentak, ia semakin gemes dan ingin tertawa dengan sikap Zahra yang semakin hari aneh aneh saja.

Ke esokan harinya seperti biasa Hengky pergi ngantor, dan sebelum pergi ia sarapan terlebih dulu.

"Zahra tolong kau siapkan bekal ku, aku ingin membawa ke kantor untuk makan siang ku.! "

"baik tuan, aku akan menyiapkan nya.! "

"hem, nanti taruh di dalam tas ku.! "

"Iyah tuan! "

Hengky ingin membiasakan membawa bekal untuk makan siangnya, dia tidak ingin makan diluar masakan Zahra menurutnya jauh lebih enak dari masakan Padang.

"mulai sekarang aku membawa bekal ku, jadi kau harus menyiapkan sebelum aku pergi! "

"baik tuan, tapi bahan makanan udah hampir habis, aku perlu kepasar untuk belanja.! "

"nanti sepulang dari kantor aku akan menemanimu belanja.! "

"apa gak sebaiknya aku aja tuan? "

"he'em, tunggu nanti sampai aku pulang.! "

"yaudah deh.! "

Ia pamit pergi ke kantor dan memesan agar Zahra menunggunya untuk berbelanja.

Sesuai janjinya, ia lebih awal balik dari kantor dan bersiap pergi mengantar Zahra.

"ayo Zahra, cepat naik kedalam mobil.! "

"iyah tuan,,! "

Tidak menunggu lama, ia menjalankan mobilnya menuju pasar yang ada dikota yang tidak jauh dari rumah nya.

Zahra berbelanja berbagai macam sayuran dan daging dan semua bahan masakan lainnya.

Hengky yang mengekorinya, sangat cocok seperti sepasang kekasih pergi untuk berbelanja.

"ini non, apa tidak ada yang lain? "

"itu saja bu, berapa total nya? "

"dua ratus lima puluh ribu non,! "

Hengky membuka dompetnya dan membayar apa yang di beli Zahra.

Ia meraih kantong plastik tempat belanjaan mereka membantu Zahra membawakannya.

"wow,,, suaminya baik banget ya non, udah ganteng, tajir lagi.! Kalian sangat cocok..! "

"haaahh....!!! Ehmm...! "

"hahah,, iyah bu begitulah klo sayang istri..! "

"heheh..."

Zahra cepat cepat pergi sangat kesal dengan omongan ibu ibu itu.

"apaan sih tuan ngaku ngaku gitu.! "

"aku hanya bercanda..! "

"hemm...! "

Zahra kembali melihat lihat apa saja yang ingin dia beli, tak sengaja ia melihat mantan suaminya sedang mendorong roda Anaknya bersama istri barunya .

Ia seketika kaget dan menarik lengan Hengky untuk bersembunyi.

"ehh,, ada sih. !"

"itu mantan suami ku tuan, aku mau ngumpet dulu.! "

"untuk apa kau mengumpet.? "

"aku gak ingin dilihat aja sama mereka.. "

"oalah,, ngapain takut, ayo aku temani pegangin saja lengan ku.! "

"enggak tuan, aku gak mau di bilang perempuan apa apa sama mereka.! "

"hmm,,, yaudah,, ehh,, apa itu anak mu? "

"em iyah tuan, pengen banget aku peluk dan cium dia.! "

"gemes juga, kalian mirip.! "

"tentu saja kami mirip, aku kan cetakannya.!"

"hem betul.! Ayo ketempat yang lain aja jangan lewat disana..! "

"selesai berbelanja mereka pulang kerumah. Hari sudah begitu gelap, karena perjalanan pulang mereka terkena macet dan akhirnya lama sampai di rumah.

Zahra ke kamarnya mengambil handuk dan pergi mandi, begitu sangat capek ingin segera beristirahat.

Setelah matahari terbenam, kini kembali terbit menerangi seluruh alam semesta.

Zahra dengan kebiasaannya siap dengan segala aktivitas nya.

Pukul 08:30 tuannya masih belum juga turun, biasanya dia telah pergi sebelum jam delapan.

"kenapa tuan masih belum turun, apa dia kesiangan bangun? "

"hmm,,, apa aku memanggilnya aja kali yah..! "

Zahra berlari menaiki anak tangga dia begitu heran tuan muda nya tidak biasanya bangun kesiangan.

Ia mengetuk pintu dan memanggil tuannya.

"tuan,,, tuan,,, tuan,,,! "

"makananya udah siap, apa tidak pergi ngantor.? "

Masih belum juga ada sahutan dari dalam, ia memberanikan diri membuka pintu dan masuk, ia ingin melihat apa ada yang terjadi dengan tuannya.

Begitu ia masuk, ia melihat tuannya yang masih terbaring diatas ranjang, dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Zahra mendekati ranjang dan mengulurkan tangannya diatas kepala tuannya.

"aduh yaampun... Tuan sakit badannya sangat panas sepertinya dia demam tinggi.! "

Ia buru buru kembali ke bawah mengambil handuk kecil dan mangkok ia merendam handuk didalam air untuk mengopres kepala tuannya.

"tuan,,,! Bangun tuan! "

Setelah beberapa kali ia membangunkan, Hengky perlahan membuka matanya. Ia melihat Zahra dengan mata yang berkaca kaca, karena saking demamnya tinggi matanya kabur tidak jelas melihat.

"tuan, badanmu begitu sangat panas, aku kompres dengan handuk basah dulu.! "

"hem!!"

Zahra begitu paniknya sehingga dengan ligatnya dia mondar mandir melewati anak tangga untuk mengambilkan obat.

"ini tuan, minum obat parasetamol untuk meredakannya sedikit.! "

"ehm..! "

"duduklah sebentar, aku bantu.! "

"terimakasih Zahra, tolong ambil hp ku dan telfon Viky untuk datang kesini.! "

"baik tuan.! "

Ia segera mengambil handphone milik Hengky dan menelfon asisten Viky.

Beberapa panggilan akhirnya terhubung.

"hallo tuan, apa ada yang bisa ku bantu.? "

"hallo, ini pembantu rumah tuan Hengky, tolong datang kemari tuan sakit demam tinggi.! "

"ohh baik aku akan segera kesana.! "

Viky yang mendengar kabar tuannya, segera pergi menuju rumah Hengky.

Zahra yang kebingungan harus berbuat apa, dia tidak berani pergi dia terus menjaga dan terus bertanya.

"apa ada yang sakit tuan? "

"emm,, tolong pijitin aja kakiku.! "

"baik tuan. "

Sambil menunggu Viky datang ia memijiti kaki tuannya dan sesekali merendan handuk kecil itu kembali di dalam mangkok.

Viky segera datang dengan membawa dokter pribadinya Hengky, tanpa diperintahkan sedikit pun.

"permisi tuan, ohh mba bagaimana dengan tuan?"

"ehm badannya sangat panas dan lemas.!"

"dok, tolong periksa tuan Hengky sebentar. "

"baik pak Viky.! "

Dokter mengeluarkan alat pemeriksaannya, mengecek suhu badan dan melihat mata.

"Dia sempat masuk angin, dan kecapean.! "

"saya berikan obat untuk meredakan nyeri nya. !"

"nanti setelah minum obat biarkan dia makan dan berikan dia air hangat.! "

Setelah dokter memeriksa dan memberi beberapa obat, ia pamit dan Viky kembali mengantarnya.

"mba, tolong tuan di jaga.! Aku gak bisa lama disini, aku akan gantikan tuan bekerja di kantor! "

"baik,,, terimakasih yaah"

"kami tinggal dulu..! "

Zahra menyiapkan makanan untuk tuan nya, dan juga dengan obat yang dokter berikan.

"tuan, minum obat dulu.! "

"nanti setelah itu tuan makan! "

"iya Zahra, terimakasih banyak ya! "

Begitu peduli Zahra kepada tuannya ia merawat dan menyuapin tuannya.

Sepanjang hari ia menjaga dan akhirnya ia sangat kelelahan sehingga ia tertidur di sudut ranjang Hengky dengan meletakkan kepalanya diatas tangan Hengky.

Hengky yang mulai sadarkan diri, merasa tangannya sangat berat dan kesemutan, ia membuka mata dan mendapati Zahra yang tengah tertidur.

Iyah sangat terharu, begitu kuasanya Zahra merawatnya, Sampai kelehelahan seperti itu .

Ia bangun dengan pelan, setelah keadaannya mulai pulih. Membantu Zahra menggendong dan meletakkan di dalam kamar Zahra.

Sungguh ia sangat tersentuh dengan sikap baik yang Zahra berikan, begitu hangat dan nyaman. Perilaku seperti ini belum pernah ia rasakan dari Raya.

"terimakasih Zahra, kau sangat peduli dengan ku.! "

"maaf,, aku membuatmu kelelahan seperti ini.! "

Hengky meletakkan Zahra diatas ranjang dengan pelan dan menyelimuti tubuh nan indah milik Zahra, begitu terkesannya sikap Zahra yang baru pertama kali ia rasakan.

Ia menutup pintu dan kembali ke kamarnya.

Episodes
1 BAB 1 "Berpisah"
2 BAB 2 mengetahui status Raya
3 BAB 3 *Selingkuh*
4 BAB 4 *berpisah Adalah Jalan Yang Terbaik *
5 BAB 5 * single Parent *
6 BAB 6 * Kedatangan Orang tua Hengky *
7 BAB 7 * Kehangatan *
8 BAB 8 * Cemburu *
9 BAB 9 * Asmara Cinta *
10 BAB 10 * perhatian *
11 BAB 11 * Rencana Jahat Mawar *
12 BAB 12 * Makin Cinta *
13 BAB 13 * Menghabiskan Waktu Sehari Berdua *
14 BAB 14 * kehadiran orang baru *
15 BAB 15 *Kepergian Zahra *
16 BAB 16 *lisa dipecat *
17 BAB 17 MALAM YANG ROMANTIS
18 BAB 18 keseharian ZAHRA
19 BAB 19 kehebohan mami papi
20 BAB 20 kebersamaan Zahra dan mami Evelyn
21 BAB 21 BAHAGIA
22 BAB 22 Masalalu Zahra
23 BAB 23 pertemuan singkat
24 BAB 24 Pergi untuk kembali
25 BAB 25 Deg Degan
26 BAB 26 Kehadiran Viky dan Nila
27 BAB 27 Menghadapi Masalah
28 BAB 28 Belanja di Pasar
29 BAB 29 Kembali ketangan Papi Velix
30 BAB 30 Bertemu dengan Tristan
31 BAB 31 Cinta di warung Bakso
32 BAB 32 oleh oleh dari London
33 BAB 33 Hengky pulang
34 BAB 34 Kejutan
35 BAB 35 Kejutan part 2
36 BAB 36 Hadiah untuk Zahra
37 BAB 37 Beraktivitas kembali
38 BAB 38 Karyawan baru
39 BAB 39 Aku Minta Maaf
40 BAB 40 Ngambek
41 BAB 41 Baikan
42 BAB 42 Liburan
43 BAB 43 Berangkat
44 BAB 44 Puncak
45 BAB 45 Kegiatan di Puncak
46 BAB 46 Air Terjun
47 BAB 47 Zahra Terhanyut
48 BAB 48 Zahra Diselamatkan
49 BAB 49 Terimakasih
50 BAB 50 kecemasan Nita
51 BAB 51 Malam Tahun Baru
52 BAB 52 Keceriaan Menyambut Tahun Yang baru
53 BAB 53 Bersikap Dingin
54 BAB 54 Dibawah Api Unggun dan Kembang Api
55 BAB 55 Pergantian Tahun
56 BAB 56 Sehari lagi ingin di puncak
57 BAB 57 Nita Kemana?
58 BAB 58 Nita berbuat apa semalam?"
59 BAB 59 Emosi Nila Pecah
60 BAB 60 Menunggu tanggung jawab Juan
61 BAB 61 Mengenal satu sama lain
62 BAB 62 Aku tidak percaya!
63 BAB 63 Sepulang dari Liburan
64 BAB 64 Merencanakan Pernikahan
65 BAB 65 Juan berhadapan dengan Papa David
66 Menempuh Hidup Baru di Tahun Baru
67 Kembali ke TKP
68 Merebut Hak Asuh Ayu
69 Izinkan aku membawa anakku
70 Gemes
71 Mencintai Ibunya serta Anaknya
72 Kita Menikah
73 Hatiku Tenang
74 Ayu mau Om tampan jadi ganti Ayahnya
75 Kesempatan
76 Jangan Sering² Hilaf
77 Persiapan untuk ke London
78 Mendatangi Rumah Juan
79 Surat Undangan
80 Berangkat
81 Di dalam pesawat
82 London is a Very Beautiful Country
83 Malam di London
84 Fitting baju untuk Pernikahan
85 Gaun Indah Nan Anggun
86 Preweeding
87 Hari H Pernikahan
88 Juan dan Nita serta yang lainnya juga hadir
89 Pernikahan Termanis
90 Satu Hari Setelah Menikah
91 Merencanakan Bulan Madu
92 Bulan Madu Untuk Yang Kedua Kali
93 Syurga Dunia
94 Menikmati Liburan
95 Mengelilingi Kota Liverpool
96 Terakhir di Hotel
97 Pulang
98 Indonesia For Waiting
99 3 Bulan kemudian
100 Garis Dua
101 Kado Istimewa
102 Mengintip Calon Bayiku
103 Baby Bump Zahra
104 Takut Minta Jatah
105 Baju Baby Yang Sudah Dipersiapkan
106 Hamil Tua
107 Cek ke Dokter untuk yang terakhir
108 Sibuk!
109 Baby Gemoy
110 Cetakan yang Sempurna
111 Keluarga Bahagia
112 Hari demi Hari
113 Judul Bab
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 1 "Berpisah"
2
BAB 2 mengetahui status Raya
3
BAB 3 *Selingkuh*
4
BAB 4 *berpisah Adalah Jalan Yang Terbaik *
5
BAB 5 * single Parent *
6
BAB 6 * Kedatangan Orang tua Hengky *
7
BAB 7 * Kehangatan *
8
BAB 8 * Cemburu *
9
BAB 9 * Asmara Cinta *
10
BAB 10 * perhatian *
11
BAB 11 * Rencana Jahat Mawar *
12
BAB 12 * Makin Cinta *
13
BAB 13 * Menghabiskan Waktu Sehari Berdua *
14
BAB 14 * kehadiran orang baru *
15
BAB 15 *Kepergian Zahra *
16
BAB 16 *lisa dipecat *
17
BAB 17 MALAM YANG ROMANTIS
18
BAB 18 keseharian ZAHRA
19
BAB 19 kehebohan mami papi
20
BAB 20 kebersamaan Zahra dan mami Evelyn
21
BAB 21 BAHAGIA
22
BAB 22 Masalalu Zahra
23
BAB 23 pertemuan singkat
24
BAB 24 Pergi untuk kembali
25
BAB 25 Deg Degan
26
BAB 26 Kehadiran Viky dan Nila
27
BAB 27 Menghadapi Masalah
28
BAB 28 Belanja di Pasar
29
BAB 29 Kembali ketangan Papi Velix
30
BAB 30 Bertemu dengan Tristan
31
BAB 31 Cinta di warung Bakso
32
BAB 32 oleh oleh dari London
33
BAB 33 Hengky pulang
34
BAB 34 Kejutan
35
BAB 35 Kejutan part 2
36
BAB 36 Hadiah untuk Zahra
37
BAB 37 Beraktivitas kembali
38
BAB 38 Karyawan baru
39
BAB 39 Aku Minta Maaf
40
BAB 40 Ngambek
41
BAB 41 Baikan
42
BAB 42 Liburan
43
BAB 43 Berangkat
44
BAB 44 Puncak
45
BAB 45 Kegiatan di Puncak
46
BAB 46 Air Terjun
47
BAB 47 Zahra Terhanyut
48
BAB 48 Zahra Diselamatkan
49
BAB 49 Terimakasih
50
BAB 50 kecemasan Nita
51
BAB 51 Malam Tahun Baru
52
BAB 52 Keceriaan Menyambut Tahun Yang baru
53
BAB 53 Bersikap Dingin
54
BAB 54 Dibawah Api Unggun dan Kembang Api
55
BAB 55 Pergantian Tahun
56
BAB 56 Sehari lagi ingin di puncak
57
BAB 57 Nita Kemana?
58
BAB 58 Nita berbuat apa semalam?"
59
BAB 59 Emosi Nila Pecah
60
BAB 60 Menunggu tanggung jawab Juan
61
BAB 61 Mengenal satu sama lain
62
BAB 62 Aku tidak percaya!
63
BAB 63 Sepulang dari Liburan
64
BAB 64 Merencanakan Pernikahan
65
BAB 65 Juan berhadapan dengan Papa David
66
Menempuh Hidup Baru di Tahun Baru
67
Kembali ke TKP
68
Merebut Hak Asuh Ayu
69
Izinkan aku membawa anakku
70
Gemes
71
Mencintai Ibunya serta Anaknya
72
Kita Menikah
73
Hatiku Tenang
74
Ayu mau Om tampan jadi ganti Ayahnya
75
Kesempatan
76
Jangan Sering² Hilaf
77
Persiapan untuk ke London
78
Mendatangi Rumah Juan
79
Surat Undangan
80
Berangkat
81
Di dalam pesawat
82
London is a Very Beautiful Country
83
Malam di London
84
Fitting baju untuk Pernikahan
85
Gaun Indah Nan Anggun
86
Preweeding
87
Hari H Pernikahan
88
Juan dan Nita serta yang lainnya juga hadir
89
Pernikahan Termanis
90
Satu Hari Setelah Menikah
91
Merencanakan Bulan Madu
92
Bulan Madu Untuk Yang Kedua Kali
93
Syurga Dunia
94
Menikmati Liburan
95
Mengelilingi Kota Liverpool
96
Terakhir di Hotel
97
Pulang
98
Indonesia For Waiting
99
3 Bulan kemudian
100
Garis Dua
101
Kado Istimewa
102
Mengintip Calon Bayiku
103
Baby Bump Zahra
104
Takut Minta Jatah
105
Baju Baby Yang Sudah Dipersiapkan
106
Hamil Tua
107
Cek ke Dokter untuk yang terakhir
108
Sibuk!
109
Baby Gemoy
110
Cetakan yang Sempurna
111
Keluarga Bahagia
112
Hari demi Hari
113
Judul Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!