"hm,,,, halo ada apa Viky? "
"halo tuan, semua perintah tuan siap sudah dilaksanakan.! "
"bagus Viky terimakasih banyak! "
"oke tuan! "
Hari Libur telah tiba untuk Hengky, selain berolah raga, Hengky juga gemar berenang itu yang dia lakukan untuk mengisi hari libur nya.
"Zahra, tolong bawakan jus jeruk sama cemilan di belakang, aku mau renang dikolam bentar.
"iyah tuan,, biar aku buatkan dulu.! "
"hm...! "
Setelah Lisa tidak lagi bekerja, Zahra akhirnya kembali menyelesaikan segala pekerjaan nya tanpa orang lain.
dengan senang hati pun ia melakukan segala apa yang diperintahkan tuannya.
"tuan ini aku letakkan diatas meja yah!! "
"iya Zahra, makasih ?? "
Hengky dengan asyiknya berenang, pantulan sinar matahari menambah semangatnya untuk terus berendam kedalam air.
Satu hari Hengky menghabiskan waktu untuk mengisi hari Libur nya, matahari yang bersinar begitu terang telah pergi berganti malam yang menggelapi bumi.
"Zahra kau mau ngapain? "
"aku mau makan tuan. oh,, maaf aku tidak memanggilmu untuk makan malam, aku pikir tuan masih tidur.! "
"ohh gak apa apa,!"
"tuan mau makan? biar aku ambilkan! "
"gak perlu Zahra, aku gak makan,!"
"tuan gak lapar? "
"tidak...! "
"yaudah... baiklah!!!"
Zahra hendak mengambil nasinya dipiring tapi Hengky memberhentikan nya.
"ehm Zahra....! kita sebaiknya makan diluar, aku sepertinya tidak ada selera makan dirumah...! "
"tapi nasi dan lauknya kasihan tuan nanti basi.! "
"gak apa apa Zahra, ayolah kau siap siap, aku tunggu kau diluar. !!"
"hmm baiklah tuan ... !!"
beberapa saat Zahra berganti pakaian dan bersiap siap untuk pergi keluar bersama tuannya, Hengky yang menunggu merasa bosan.
"Zahra ayo cepat lah.! "
"iya tuan ini mau siap.! "
"huh,, lama banget!!! "
"hm,,,, udah kok, ayo jalan!! "
Zahra membuka pintu mobil dan masuk, Hengky yang dari tadi berada dalam mobil ia menoleh melihat Zahra yang ada disebelahnya, dan menghembuskan nafasnya.
"kenapa tuan melihat ku kayak gitu? "
"hm,, tidak!! "
"maaf tuan, aku lama yah? "
Zahra merasa canggung dipandang seperti itu oleh Hengky, ia pikir tuannya marah dan tidak jadi pergi karena ia lama menunggu Zahra.
"hm gak apa apa, pasang sabut pengamanmu! "
"ahh iyah tuan aku lupa! "
buru buru Zahra memasang sabut pengaman nya, tapi sayang ia malah tidak bisa memasang. Hengky yang melihatnya dari tadi mengambil alih untuk memasangkan nya.
"biar ku bantu pasang! "
"ehm,,, iyah tuan !"
Zahra gugup saat Hengky sangat dekat dihadapannya, wangi maskulin dari tubuh Hengky tercium begitu harum saat Zahra menarik nafasnya.
Zahra merasakan wanginya tubuh Hengky ia menutup matanya seakan menikmati wangi itu.
Hengky yang telah siap memasang sabut pengaman, ia melihat wajah Zahra dan tersenyum melihat Zahra yang telah menutup mata nya. seketika Zahra kaget dan membuka matanya sambil melotot saat Hengky menjetik hidung mungilnya Zahra.
"ohw.. sakit...! "
"ngapain kau tutup mata.! "
"ehm,,,ahh tidak aku hanya...."
"hm sudah lah, !"
Hengky segera memotong perkataan Zahra dan langsung menyalakan mobil lalu segera pergi.
Sepanjang perjalanan yang masih belum sampai ditujuannya, begitu hening tak ada satu pun suara manusia selain suara mesin mobil dan suara kendaraan lain yang sedang berlalu lalang.
"tuan kita mau makan kemana? "
"hem nanti juga kau tau! "
"hmm..! "
"kenapa, apa kau sangat lapar? "
"iyah,, lagian ini udah jam tujuh! "
"sabar sebentar lagi kita sampai!!! "
Tiba disebuah Kafe yang sepertinya sudah tutup lampunya dimatikan tapi Hengky malah berhenti disana.
"eh ini kafe kayak nya udah tutup tuan, kenapa berhenti disini ..?"
"gak apa apa,, ayo turun lah...! "
Hengky membuka pintu mobil dan turun, sedangkan Zahra masih bengong dan masih duduk dalam mobil.
"ayo turun Zahra, kenapa malah bengong? "
"aaah iyah tuan...! "
Zahra yang masih ragu dengan terpaksa turun dalam mobil.
ia sangat heran buat apa mereka masuk disana padahal kafenya sudah tutup.
"kau kenapa sih? "
"aku,,,, aku hanya bingung ngapain kita dikafe yang udah tutup itu.? "
"kafenya tidak tutup kok ayo kita masuk.! "
Hengky tanpa menunggu Zahra ia segera melangkah menuju pintu kafe itu.
Zahra yang mematung segera berlari kecil saat ia tau Hengky masuk disana.
"tuan...! tunggu aku!!! "
Hengky berhenti dan menoleh kebelakang.
"ngapain lama kali, ayo kita masuk!! "
Zahra menghampiri Hengky yang sedang menunggunya dan memegang lengan Hengky.
"tuan tunggu,, aku takut kok depan kafe ini sangat gelap? "
"hm,,, gak apa apa Zahra, kurasa disini juga gak ada hantunya, ngpain takut? "
bersamaan mereka masuk kedalam, kafe yang sangat besar dan mempunyai lantai duanya. tapi keadaan Kafenya sepi tak satu pun ada orang ada disana, pelayan pun tak ada.
Saat mereka memasuki kafe itu tiba tiba lampu kelap kelip menyala dari pintu masuk telah terhias sampi ditangga menuju lantai atas.
Zahra yang tidak menyadarinya sangat kaget, ia melompat menutup matanya dan menarik lengan Hengky.
"aaaaa,,,,, tuan itu apaan? "
"hem,,, itu cuman lampu kok.! "
"aduh,, kok kafenya sangat serem, bikin kaget aja.!"
"hm kita makan di lantai atas aja !"
"hah,,,makan? kafenya kan gak ada orang, kita cari makan ditempat lain aja deh tuan! "
Kefe yang sangat serem menurut Zahra, ditambah disana tidak ada satu pun pelayan dan orang yang ingin makan.
"aku ingin makan disini Zahra, ayo kita naik diatas, gak usah takut disana juga nanti ada orang.!!!"
jantung yang berdetak sangat hebat Zahra benar benar sangat takut, namun ia mengikuti karena tuannya meyakinkan nya.
Lampu warna warni berkedip secara bergantian, diikuti langkah kaki Hengky dan Zahra.
Setelah mereka menaiki anak tangga yang terakhir, alunan melodi biola dan teropong tiba tiba terdengar.
kembali Zahra menarik lengan Hengky dan berhenti saat telah melewati semua anak tangga.
"tuan,,,,,, itu ngapain bunyi ...!!!!"
Hengky menoleh dan tersenyum.
"itu hanya suara biola dan terompeng Zahra.! "
"ehm... tapi aku kaget..! "
"disana ada orang Zahra.. atur nafasmu dan ayo masuk disini tidak apa apa tenanglah.!!! "
Hengky menenangkannya, mereka masuk keruangan yang berada dilantai dua kafe itu.
Disana yang tadinya gelap dan hening. kembali lampu lampu kecil yang berwarna warni dan berbagai suara alat musik yang sangat merdu mengiringi langkah kaki mereka.
Dekorasi ruangan yang sangat indah dan memiliki panggung dan alat alat musik.
diruangan yang sangat besar dan luas disana hanya dua terdapat kursi dan meja yang telah terhidang berbagai macam makanan dan minuman yang istimewa.
Zahra menghentikan langkahnya dan memandang sekeliling ruangan itu, ia heran buat apa tuannya memberikan dia kejutan seperti ini.
"tuan,,, ini kenapa begitu sangat istimewa ? "
"hhmm,,,, disana ada kursi ayo kita duduk.! "
Hengky yang sengaja telah menyuruh asistenya Viky untuk menyediakan tempat dan mendekor dengan mewah ruangan itu.
ia sengaja membawa Zahra keluar ia ingin memberi kejutan untuk Zahra.
"silakan duduk Zahra.! "
Hengky menarik kursi dan mempersilakan Zahra duduk.
"terimakasih tuan...!!! "
Zahra duduk dan melihat semua makanan yang telah ada dimeja sangat menggiurkan selera, ia menelan ludahnya. jika saja tuannya mempersilakan ia makan ia tidak ragu akan segera memakan semua makanan itu.
"gimana Zahra, apa kau suka tempatnya? "
"hem suka kok tuan, ruangannya sangat cantik... !"
"apa kau masih takut? "
"ehm,, hehe.... tidak lagi kok tuan..! "
"hmmmm....!!! "
tempat duduk yang saling berhadapan hanya meja yang membatasi keduanya.
pandangan mereka yang tak sengaja bertemu saling memandang.
Hengky merasa gugup tangan yang berkeringat dingin tidak tau harus bagaimana mengucapkan isi hatinya kepada Zahra.
"ah tuan, apa aku bisa makan, perutku keroncongan....? "
"ah,, ehm,,,, tunggu Zahra...! "
"ada apa tuan? "
"em,,, aku,, ,,aku.... ingin mengucapkan sesuatu padamu...! "
"hm.,,, apa tuan? "
Hengky memberanikan diri, ia tidak mau di tertawakan oleh Zahra ia harus menunjukkan kelelakiannya dan harus mengucapkan isi hatinya untuk Zahra.
"Zahra,,, aku minta maaf, klo perkataanku tidak berkenan padamu, klo kau tidak ingin kau tolak aja nanti tidak akan ada masalah padaku.! "
"maksud tuan apa, aku tidak ngerti!! "
"iyah Zahra,, selama kau bekerja di rumahku dan melakukan segala pekerjaan, baik itu kebutuhanku yang seharusnya dikerjakan oleh istri tapi kau melakukannya padaku, aku merasa aku telah menemukan seseorang yang pantas untuk mendampingi ku yaitu kau Zahra...!! "
"aku tidak mengerti maksud tuan,,,? "
"Zahra, aku ingin kau menjadi pendampingku di masa depan, apa kau menerima ku"?
"tuan,,,, em tapi apa pantas orang seperti aku bersanding sama tuan? "
Zahra menyimak dan menanggapi perkataan Hengky, ia sadar jika Hengky mengungkapkan isi hati nya.
sebenarnya Zahra sangat ingin menerima tapi ia berpikir jika dirinya tidak pantas untuk mendampingi seorang bos dan pengusaha seperti Hengky.
"aku gak butuh dan gak peduli apa pun statusmu Zahra,, aku hanya ingin kau menerima ku.!"
"tapi tuan, aku ini seorang janda. apa tidak sebaiknya tuan mencari perempuan yang masih gadis? "
"tidak Zahra, aku sudah melihat semua pekerjaan mu, kau pantas dijadikan seorang istri. untuk apa perempuan yang masih gadis, aku tidak ingin perempuan yang tidak bisa melakukan pekerjaan nya sebagai istri dirumah. !"
"hm,,, benarkah tuan mau denganku? "
"benar Zahra, aku tidak mempermainkanmu atau apa pun itu. aku hanya ingin menunggu jawabanmu! "
"em,,, iyah tuan aku menerima jika tuan memang sungguh sungguh.!! "
"ahaha,,, makasih Zahra,,,, aku sangat senang mendengar jawaban mu...!! "
Zahra akhirnya menerima Hengky, ia merasa juga kalau Hengky pantas untuk nya, ia pria yang sangat kerja keras dan terlihat ia sangat perhatian terhadap keluarganya.
Zahra telah mengetahui semua yang terjadi dalam kehidupan Hengky dan perceraian nya kepada istrinya juga itu bukan dari kesalahan Hengky.
Hengky merasa senang dan lega, akhirnya semua rencana nya tidak sia sia , mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku bajunya dan memberikannya kepada Zahra.
"ini untukmu Zahra terima lah..! "
"ehm ini apa tuan? "
"buka aja nanti kau tau isinya.! "
Zahra meraih kotak kecil itu dan membukanya.
ia sangat tertarik dengan isinya, sebuah kalung yang sangat cantik dan mewah, sangat indah. Zahra sangat menyukainya.
"wow,,, ini sangat cantik tuan..! "
"apa kau suka? "
"aku sangat menyukai nya tuan, terimakasih.!!"
"sini biar aku bantu pasangkan..! "
Hengky berdiri dari tempat duduknya mengambil kalung itu dan memasangnya di dalam leher Zahra.
begitu cantik Zahra kenakan. Zahra tersenyum memandang dilehernya ia meraba raba, begitu senangnya ia diperlakukan seperti itu oleh Hengky.
"ayo Zahra kita makan, bukannya dari tadi kau lapar? "
"ah iya,,, perut ku udah berbunyi dari tadi...! "
"haha... sini aku suapi...! "
"enggak usah tuan, aku makan sendiri aja.! "
"hm,,, aku suapi satu sendok aja, ayo makan nah..! "
Hengky mengambil satu sendok makanan dan menyuapi Zahra.
Bagaima pun juga Zahra harus menerima, ia tidak ingin Hengky kecewa padanya.
"ah heheh,,, udah ah tuan, aku makan sendiri gak usah lagi disuapi, makasih yah.. !!"
Hengky tersenyum dan mengerti, ia menyuap makanan nya kedalam mulutnya dan mengunyah sesekali ia memandangi Zahra yang asyik menikmati makanannya.
Alun alunan musik yang mengiringi makan malam yang sangat istimewa untuk kedua insan yang sama sama dimabuk cinta,
mereka menikmati makanannya sambil sesekali berbincang dan tertawa.
Hengky yang telah lama menyimpan perasaan nya untuk Zahra sekarang sudah terucap, ia merasa senang dan makin jatuh cinta saat ia lama memandang dalam dalam wajah Zahra, baginya Zahra adalah perempuan yang sangat istimewa kepribadiannya tidak ada di perempuan lain.
"Zahra, apa kau ingin menemaniku berdansa, musiknya sangat enak, sayang klo disia siakan.!! "
"oh,, tentu aku mau, ayolah..
Hengky mengulurkan tangan nya dan Zahra meraihnya, mereka pergi diatas panggung.
musik yang begitu sangat asyik membuat kedua insan yang sama sama saling mencintai itu berdansa dengan romantis .
malam minggu berdua ditempat yang sangat indah mereka menghabiskan waktu bersama tanpa seseorang yang mengganggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments