Beberapa tahun yang lalu...
Nick, pria berwajah datar dengan segudang prestasi yang di milikinya. Sialnya, pria tampan itu memiliki saudara kembar yang selalu membuat masalah. Sejak kecil Nick dan Nicho memiliki sifat yang sangat berbeda meski keduanya kembar identik. Nick, yang lahir 5 menit lebih awal tumbuh menjadi pria yang lebih banyak diam, gemar membaca majalah bisnis dan ilmu kedokteran milik anggota keluarganya sejak usianya baru menginjak tahun ke lima. Berbeda dengan Nick, Nicho justru lebih banyak bicara dan lebih suka bermain dari pada membaca. Keduanya pun tumbuh dengan karakter yang sangat jauh berbeda. Setelah menyelesaikan S1 nya, Nick memilih melanjutkan S2 sementara Nicho menghabiskan waktunya untuk bermain, clubing, mabok-mabokan.
Bukan hanya sekali atau dua kali Nicho tertangkap karena merusak fasilitas umum saat mabok. Puncaknya, saat Nick baru menyelesaikan S2-nya, Nicho justru di tangkap polisi atas tuduhan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan mengedarkannya, dan sialnya lagi Nicho tertangkap saat sedang di rawat di rumah sakit milik keluarga.
Berita penangkapan Nicho tentu saja membuat petinggi rumah sakit geram, kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit menurun dan membuat rumah sakit mengalami masa sulit.
Masyarakat meragukan kinerja rumah sakit karena merawat pecandu sekaligus pengedar obat-obatan terlarang. Elektabilitas Sam sebagai pemimpin rumah sakit pun mulai di ragukan karena kasus yang menimpa putranya.
Nick yang awalnya ingin melanjutkan study S3 terpaksa merelakan mimpinya dan membantu sang ayah mengatasi masalah rumah sakit. Sementara Sam dan Nick sibuk menyelesaikan masalah yang Nicho sebabkan, sang pembuat onar justu berleha-leha di rumah.
Setelah satu tahun berjuang, akhirnya rumah sakit kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Rumah sakit berhasil melewati masa krisis berkat usaha dan kerja keras Nick bersama sang ayah.
"Sampai kapan kau akan membuat masalah seperti ini?" pertanyaan itu selalu keluar dari mulut Sam setiap saat bertemu dengan Nicho. "Contohlah kakakmu itu, dia selalu bisa di andalkan. Tidak seperti dirimu, pembuat onar!"
Nicho yang tengah bermain game melempar ponselnya dengan asal, pemuda itu lalu berdiri dan menatap sang ayah marah. "Bandingan saja terus, aku tidak perduli," jawab Nicho kesal, sejak kecil dia kerap di banding-bandingkan dengan Nick.
"Dasar tidak tau diri! Entah dosa apa yang telah aku lalukan sehingga aku memiliki putra sepertimu!"
Kedua tangan Nicho terkepal, dadanya kembang kempis seirama dengan nafasnya yang memburu. "Jadi dady menyesal karena memiliki anak sepertiku?" tanyanya dengan tatapan nyalang.
"Ya!" jawab Sam karena terbawa emosi.
"Oke, aku akan pergi dari rumah sialan ini. Aku akan membuktikan kepada kalian semua kalau aku bisa hidup tanpa kalian!"
Sejak saat itu Nicho memutuskan keluar dari rumah, pemuda itu menjual motor dan mobil mewahnya lalu membuka bengkel di dekat kampus.
Penyesalan selalu datang di akhir, Sam merutuki dirinya sendiri karena telah menyakiti Nicho lewat ucapannya. Namun kesempatan ini akan Sam gunakan untuk membuat Nicho berubah. Sam cukup senang saat tau Nicho memulai usahanya, diam-diam Sam sering menyuruh anak buahnya untuk memperbaiki motor ataupun mobil mereka di bengkel milik Nicho.
Waktu cepat berlalu, sudah satu tahun sejak Nicho memutuskan pergi dari rumah orang tuanya. Bengkelnya pun mulai ramai dan Nicho mulai menambah karyawan.
Satu tahun juga bukan waktu yang singkat untuk Nick menduduki jabatan penting di rumah sakit. Urusan rumah sakit menyita banyak waktu Nick sampai dia mulai merelakan S3-nya.
Pekerjaan benar-benar membuat Nick suntuk, tiba-tiba dia merasa bosan dan ingin mencari udara segar. Di saat yang sama, Nick teringat akan Nicho, meski sering berdebat namun tak menutupi fakta jika mereka adalah kakak beradik. Saat jam makan siang, Nick memutuskan untuk melihat kondisi Nicho secara diam-diam.
Nick sengaja memarkirkan mobilnya jauh dari bengkel Nicho. Nick memilih berjalan kaki sembari berolahraga. Saat berada di dekat kampus, Nick tak sengaja melihat seorang pria membuntuti gadis muda, lalu dengan gerakan cepat pria itu menarik tas si gadis muda dan berlari ke arah Nick.
"Jambret!" teriak gadis muda itu.
Nick menyeringai saat pencuri itu berlari ke arahnya, sepertinya dia memiliki cara untuk mengatasi rasa suntuknya. Dengan sengaja Nick menghadang pria itu, kaki panjangnya sengaja dia luruskan ke samping dan karena terburu-buru pencuri itu tak melihat kaki Nick dan tersandung hingga jatuh di trotoar bersama tas milik gadis muda itu.
Dengan sekali gerakan, Nick melumpuhkan pencuri tersebut. Nick melepas dasinya dan mengikat kedua tangan pencuri itu di belakang tubuh.
Tak lama kemudian, gadis muda itu menghampiri Nick dengan nafas terengah-engah.
"Te-teri-ma kasih!" ucapnya ngos-ngosan.
Nick membersihkan kedua tangannya, dia lalu berdiri dan berbalik sehingga dia dan gadis muda itu saling berhadapan.
Untuk seperkian detik, Nick mematung di tempat dengan tatapan lurus memindai setiap jengkal wajah gadis cantik yang berdiri di hadapannya. Wajah putih dengan pipi kemerahan, hidung mancung, mata sipit dan rambut panjang yang tergerai itu bergerak tersapu angin membuat gadis terlihat semakin mempesona.
"Terima kasih," ucap gadis itu tulus. Senyuman gadis itu melebar mana kala melihat tasnya tergelak di trotoar. Tanpa sadar, sudut bibit Nick terangkat melihat mata sipit itu bagai di telan bumi saat si empunya tersenyum. Gadis itu meraih tasnya, dia mengeluarkan dompet dan menarik dua lembar uang seratus ribuan. "Saya hanya bawa ini, terima kasih karena sudah membantu saya," ucapnya seraya menyodorkan uang tersebut di hadapan Nick.
"Saya kaya, simpan saja uangmu!" jawab Nick tanpa sadar. Jauh di dalam hatinya dia menyesal karena bicara dengan begitu sombong.
Gadis itu terlihat canggung dan kembali memasukan uangnya. Dia lalu menundukan kepala sejenak. "Sekali lagi terima kasih," ucap gadis itu tulus. Saat gadis itu akan mengakat kepalanya, tiba-tiba banyak orang berlarian dan salah satu dari mereka menabrak tubuh gadis itu dengan keras. Karena kurang keseimbangan, tubuh gadis itu terhuyung ke depan dan menabrak dada Nick.
Seketika jantung gadis itu berdetak dengan keras, aroma parfum dari Nick membuat dada sang gadis bergemuruh. Namun sang gadis segera tersadar dan langsung menjauhkan tubuhnya.
"Maaf, saya tidak sengaja," ucap gadis itu dengan polosnya.
"Ya," singkat Nick.
"Kalau begitu saya permisi, sekali lagi terima kasih!"
Lamat-lamat Nick menatap punggung gadis itu yang semakin jauh. Saat Nick akan pergi, tak sengaja dia menemukan sebuah kartu di trotoar. Nick meraih kartu tersebut, rupanya sebuah kartu mahasiswa.
"Florencia Tan," eja Nick membaca nama yang tertera di kartu tersebut. Nick lalu menyimpannya di dalam saku jas, dan entah apa yang Nick pikirkan, Nick kembali melepaskan ikatan dasi di tangan pencuri yang masih tertelungkup di tanah. "Pergilah, karenamu aku menemukan gadis yang membuat jantungku berdebar!"
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
rupanya bgtu yah.. ternyata yg pertma dtemui flo itu paksu bukn si mntn bejat 🤭
2023-09-04
0
nella juli
next thorrr up
2023-09-04
0
Yusi Lestari
sudah kuduga pasti yg membantu Flo adalah Nick heran dech sama Nicho kenapa juga dia ngaku2 yg nolongin Flo emang dasarnya sifatnya Nicho egois mangkanya Nicho cuma mau enaknya saja
2023-09-04
0