Sebuah senyum tersungging di balik masker yang Flo kenakan saat dia melihat Nick berdiri di depan pintu. Dari kejauhan saja Flo sudah dapat menebak jika punggung lebar itu adalah milik suaminya. Flo memarkirkan motornya, wanita hamil itu lalu berjalan menghampiri Nick dengan penuh semangat.
"Nick, kenapa menunggu di luar?" tanya Flo penasaran.
Nick memutar tubuhnya, di saat yang sama Flo melihat dua pria dengan wajah indentik berdiri di hadapannya. Kedua mata Flo melebar, sekujur tubuhnya terasa lemah. Wanita hamil itu limbung, untung saja Nick segera menahan tubuh Flo sebelum dia jatuh.
"Kau baik-baik saja?" tanya Nick cemas, Nick lalu melingkarkan tangannya di punggung hingga lengan Flo, seolah dia ingin memberi tau pria yang mirip dengannya jika kini Flo telah menjadi miliknya.
"Kenapa dia ada di sini Nick?" ucap Flo dengan suara bergetar, bersusah payah dia bangkit dari luka yang Nicho tinggalkan, lalu dengan tiba-tiba pembuat luka itu kembali datang ke dalam hidupnya yang mulai baik-baik saja.
"Flo, aku," ujar pria yang tak lain adalah Nicho. Pria itu hendak mendekat, namun Flo menahannya dengan gerakan tangan.
"Bawa aku pergi dari sini Nick," ajak Flo seraya menatap Nick. Pria itu hanya mengangguk, dan menuntun Flo menuju mobilnya.
Nicho tak tinggal diam, apalagi saat dia melihat perubahan tubuh Flo, perutnya sedikit buncit dan tubuhnya sedikit berisi.
"Aku bisa jelaskan semuanya Flo," ucap Nicho memohon.
Flo menghentikan langkahnya, wanita hamil itu berbalik sambil berpegang pada lengan Nick. "Aku tidak butuh penjelasanmu. Jangan ganggu hidupku lagi," tegas Flo dengan mata memerah.
Perhatian Nicho kembali tertuju pada perut Flo yang tak serata dulu lagi. "Flo, perutmu!"
Nick menatap Nicho penuh kebencian, Nick lalu dengan sengaja mengusap perut Flo. "Ada apa dengan perut istriku?" tanyanya.
"Istri?" ulang Nicho seraya menatap Nick dan Flo secara bergantian. "Apa maksudnya Flo? Kenapa Nick memanggilmu istri?"
"Aku rasa kau tak bodoh. Aku dan Nick sudah menikah, jadi jangan pernah muncul di hadapan kami lagi!" jawab Flo dengan lantang, meski hatinya hancur, namun Flo tak ingin memperlihatkannya di hadapan Nicho. Setelah mengumumkan statusnya, Flo menarik tangan Nick menjauh. Keduanya lalu masuk ke dalam mobil saat Nicho masih termangu di tempatnya.
Nicho menatap kepergian Flo dengan penuh tanya, benarkah jika Flo telah menikah dengan kembarannya. Saat seseorang menemuinya dan memberi tahu jika Flo telah menikah, awalnya Nicho tak percaya. Dia sengaja menemui Flo untuk memastikan berita tersebut. Namun sepertinya apa yang orang asing itu katakan benar, jika Flo benar-benar telah menikah, dan pria yang Flo nikahi adalah saudara kembarnya sendiri.
Sementara di dalam mobil, Flo tak bisa lagi menahan air matanya. Wanita hamil itu menangis sejadi-jadinya. Nick mencengkeram kemudinya dengan erat, dia sangat marah karena Nicho kembali datang dan membuat Flo menangis setelah semua upayanya membantu Flo bangkit.
Nick menepikan mobilnya di halaman rumah sakit, pria itu menatap Flo dengan iba. "Semuanya akan baik-baik saja Flo," ucap Nick setelah cukup lama diam.
Flo menyeka air matanya, dia menoleh dan menatap Nick sehingga kedua netra mereka saling beradu. "Kenapa dia harus kembali Nick. Bersusah payah aku bertahan hidup, kenapa dia harus datang lagi?" ucap Flo dengan nafas tersengal-sengal.
Nick menarik tubuh Flo dan memeluknya dengan erat. "Aku berjanji tidak akan membiarkan dia menyakitimu lagi! Sekarang yang harus kau pikirkan adalah bayi dalam kandunganmu. Dia pasti sedih melihatmu menangis seperti ini!"
Flo terdiam, apa yang Nick katakan adalah benar. Dia tak mau membahayakan bayinya lagi. Sudah cukup air mata yang dia keluarkan untuk menangisi Nicho. Baginya, Nicho telah mati saat meninggalkannya sehari sebelum pernikahan mereka.
"Kau ingin pulang atau menemui dokter?" tanya Nick setelah Flo cukup tenang.
"Bertemu dokter," jawabnya parau.
"Hapus air matamu dan tersenyumlah!"
"Hem!"
Keduanya lalu menemui dokter kandungan. Seperti yang di katakan oleh dokter beberapa minggu yang lalu, hari ini Flo dan Nick bisa mendengar detak jantung bayi mereka dengan jelas.
"Kau dengar Nick?" tanya Flo semangat, seketika kesedihannya tergantikan oleh kebahagiaan saat mendengar detak jantung bayinya.
Nick mengangguk dengan mata berkaca-kaca. "Aku dengar Flo. Astaga, aku tak percaya jantungnya sudah berdetak," sahut Nick penuh haru. Lalu tanpa sadar Nick mencium kening Flo, pria itu sangat bahagia sampai melupakan batasannya.
Ciuman singkat itu membuat keduanya merasa canggung. "Maaf Flo, aku terlalu bersemangat," bisik Nick.
Flo hanya mengangguk, dia tau Nick melakukannya karena terlalu semangat.
"Bagaimana kondisi bayi saya dok?" tanya Flo untuk menutupi kecanggungan tersebut.
"Bayinya sehat, detak jantungnya juga normal. Meski demikian, anda tetap harus menjaganya dengan hati-hati. Jangan terlalu capek dan stress karena bisa mempengaruhi kondisi janin!" jelas dokter dengan ramah.
"Baik dok, terima kasih!"
Setelah pemeriksaan selesai, keduanya meninggalkan rumah sakit. Namun perhatian Nick hanya tertuju pada selembar foto hitam putih yang di berikan dokter.
"Nick, kau bisa jatuh nanti," tegur Flo karena Nick tak memperhatikan jalan.
"Jangan ganggu aku Flo, aku sedang menatap foto bayi kita!"
Flo hanya terkekeh, Nick selalu bisa membuatnya merasa lebih tenang.
Perhatian Nick lalu teralihkan pada ponselnya yang sejak tadi bergetar. Nick mengerutkan kening, tak biasanya Zea menelfonnya sampai beberapa kali. Takut terjadi sesuatu yang buruk, Nick segera mengangkat telefon dari sang ibu.
"Ya mom," ucap Nick membuka percakapan.
"Pulanglah sebentar Nick, ajak Flo juga!"
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Yusi Lestari
pasti Nicho yg datang kerumah orang tuanya dan meminta Zea agar memanggil Nick dan Flo untuk datang
2023-08-30
0
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
lanjutt kk
2023-08-30
0
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Pasti Nicho ke rmh Orgtua mereka
PaMud mampir
2023-08-30
0