Nick memboyong Flo ke rumah pribadinya meski Zea memaksanya untuk tinggal bersama di rumah besar milik keluarga. Namun Nick menolak karena pasti Flo akan merasa kurang nyaman tinggal bersama dengan keluarganya, apalagi pernikahan mereka tidak di dasari oleh cinta.
Flo mengekor saat Nick masuk ke dalam rumah dua lantai yang tak terlalu besar, rumah yang cocok di gunakan untuk pengantin baru. Nick naik ke lantai atas, membuka salah satu pintu ruangan dan mengajak Flo masuk.
"Ini kamarmu, kau boleh mendesain ulang kamar ini," ucap Nick masih dengan wajah datarnya.
"Terima kasih," jawab Flo pelan, baginya kamar tersebut sudah lebih dari cukup. Nick mau membantunya saja dia sudah merasa tidak enak hati.
"Kamarku ada di sebelah, panggil saja kalau kau butuh sesuatu!"
"Hem," Flo mengangguk pelan, rasanya masih sangat canggung bicara berdua saja dengan Nick.
Nick lalu keluar dari kamar Flo, meninggalkan wanita cantik itu agar beristirahat. Namun tak lama kemudian Nick kembali mengetuk pintu kamar Flo.
Flo membukakan pintu, wanita itu menatap Nick dengan wajah bingung karena Nick membawa nampan berisi segelas susu.
"Minumlah sebelum tidur, aku dengar ibu hamil harus minum susu khusus," ucap Nick datar.
Flo menerima nampan tersebut. "Terima kasih Nick," ucap Flo tulus, dia tak menyangka di balik wajah dingin dan datarnya Nick memiliki sisi lembut dan perhatian.
"Besok ikut aku ke rumah sakit. Kita harus memeriksakan kandunganmu lagi!" ajak Nick seraya menatap Flo.
"Kau bilang aku harus merahasiakan kehamilanku dulu, bagaimana kalau..."
"Tidak perlu khawatir, rahasia kita akan tetap aman!" potong Nick sebelum Flo menyelesaikan kalimatnya.
Setelah Nick pergi, Flo menghabiskan susu seperti perintah Nick. Wanita itu lalu mengusap perutnya yang masih sangat rata. "Maafkan mama karena sempat ingin menyingkirkanmu," ucap Flo dengan mata berkaca-kaca. Detik selanjutnya, dia kembali menangis mengingat Nicho. Seharusnya malam ini menjadi malam yang indah untuk mereka.
Lelah, sedih bercampur menjadi satu, mengantarkan Flo ke alam mimpi. Setelah hampir dua malam dia tak tidur, akhirnya wanita itu bisa memejamkan matanya, bahkan sangat pulas sampai alarm di ponselnya pun tak berhasil mengganggunya.
"Flo," panggil Nick sambil mengetuk pintu kamar istrinya. "Flo, bangun!" ulang Nick karena tak ada sahutan dari dalam. Nick tiba-tiba cemas, dia takut Flo berbuat nekat di dalam kamar. Tanpa izin Nick menerobos pintu kamar Flo yang tak terkunci. Pria itu bernafas lega saat melihat Flo masih terlelap di atas kasur.
Nick berjalan mendekati ranjang, pria itu berdiri di sisi ranjang sambil menatap wajah Flo yang masih terlihat cantik. "Flo, bangun!" panggil Nick dengan sedikit keras. Sebenarnya dia tidak tega membangunkan Flo, namun mereka sudah membuat janji dengan dokter kandungan. "Flo!" Nick memberanikan diri untuk menyentuh pundak Flo.
Benar saja, Flo langsung membuka matanya dan menatap Nick. "Nich, kaukah itu? Kau kembali?" ujar Flo dengan penuh harap, Flo lalu bangun dan segera memeluk tubuh Nick. "Semuanya pasti mimpi kan Nich, kau tidak mungkin meninggalkanku kan Nich?" ucap Flo nelangsa.
Nick mendorong tubuh Flo dengan pelan, di tatapnya wajah Flo dengan tajam. "Sadarlah Flo, aku Nick bukan Nicho!" terdengar kasar, namun Nick harus menyadarkan Flo.
Seketika Flo menunduk sambil menahan air matanya. "Maaf Nick, aku tidak bermaksud se..."
"Cepat mandi, kita harus ke dokter sekarang!" Nick kembali memotong ucapan Flo.
Flo mengangkat kepala, dia menoleh ke arah jendela dan matahari telah menembus jendela kamarnya. "Jam berapa sekarang Nick?" tanyanya masih dengan menatap jendela kaca.
"Sepuluh!"
Flo menatap Nick terkejut. "Sepuluh?" ulangnya tak percaya.
"Aku menunggu di bawah!"
Flo berlari masuk ke dalam kamar mandi, dia tak percaya akan tidur selama itu di hari pertamanya tinggal di rumah Nick. Flo menggosok giginya sambil bercermin, tiba-tiba dia teringat dengan Nick. "Sepertinya dia orang baik," gumamnya saat ingat Nick berusaha mengalihkan pembicaraan saat Flo mengingat Nicho.
Setelah siap, Flo berlari menuruni anak tangga. Melihat hal itu Nick terlihat panik dan langsung menghampiri Flo. "Kau wanita hamil sekarang! Jangan berlari saat menuruni tangga!" pesan Nick penuh perhatian, hanya saja dia selalu mengemasnya dengan wajah datar dan suara yang terdengar dingin.
"Aku akan lebih hati-hati!"
Perjalanan menuju rumah sakit terasa begitu canggung, keduanya memilih saling diam dan larut dalam pikiran masing-masing.
"Kau lapar?" tanya Nick mengakhiri aksi saling diam mereka.
"Ya," jawab Flo jujur.
Nick lalu mampir ke sebuah restoran cepat saji dan memesan beberapa menu untuk Flo dan dirinya sendiri. "Ganjal perutmu dengan ini, setelah bertemu dokter aku akan membelikan makanan yang layak," ucap Nick sambil memberikan humberger kepada Flo.
Flo menerimanya dengan senang hati. "Apa humberger bukan makanan yang layak Nick?" tanya Flo heran, baginya humberger adalah penolong saat sedang terburu-buru.
"Makanan cepat saji tidak baik untuk ibu hamil!" jawab Nick sambil menggigit humbergernya.
"Kenapa kau sangat baik padaku dan bayiku?" Flo menatap Nick dengan tatapan yang sukar di jelaskan.
Nick menoleh sehingga kedua mata mereka saling beradu. "Bayi kita Flo, ingat itu!"
Ada perasaan aneh saat Nick menganggap bayi yang berada di dalam kandungan Flo sebagai bayinya juga. "Tapi dia bukan bayimu Nick," ucap Flo lemah, dia tidak ingin membebani Nick lebih banyak lagi.
Nick mempertajam tatapannya, dia terlihat tidak suka dengan ucapan Flo. "Kau istriku sekarang, jadi bayi yang ada di dalam perutmu juga bayiku. Bayi kita! Kita akan merawatnya sampai dia lahir ke dunia ini!"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
Apakah nich udah cinta ya sama flo
2023-12-01
0
auliasiamatir
suka ku sama nich
2023-10-27
0
Yusi Lestari
semoga Nick bisa membantu Flo melupakan Nicho
2023-08-19
0