Flo duduk di balkon kamarnya sambil mengerjakan tugas kuliahnya. Alih-alih fokus, wanita itu malah melamun menatap langit gelap dan tak berbintang. Awan mendung menutupi sepenuhnya langit malam ini. Flo menghela nafas berkali-kali, perhatiannya lalu teralihkan pada suara deru motor yang memasuki halaman rumah. Flo beranjak dari duduknya, berdiri di dekat tralis pembatas dan menatap Nick yang sedang memarkirkan motornya. Untuk sesaat, Flo kembali mengira jika Nick adalah Nicho, namun Flo segera menepis pikiran tersebut dari kepalanya.
Flo lalu kembali ke kamar, tak ada niat untuk menyapa Nick, dia memilih merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur berukuran besar. Flo meringkuk, memeluk perutnya yang masih rata dan berusaha untuk tidur. Namun suara ketukan pintu membuat Flo kembali membuka matanya.
"Flo, kau tidur?" tanya Nick dari balik pintu.
Flo beranjak turun dan membuka pintu kamar. "Ada apa Nick?"
"Sudah makan?" tanya Nick seraya menatap wajah Flo.
Flo mengangguk pelan. "Sudah," jawabnya singkat.
"Kapan?"
"Mm, tadi siang," sahut Flo apa adanya.
Nick lalu memberikan sebuah paper bag kepada Flo. "Terima ini!" tegasnya.
"Apa itu?" Flo menatap paper bag yang menggantung di hadapannya.
"Sisa makanan di kantor, sayang kalau di buang!" karena Flo tak kunjung menerimanya, Nick memberikan paper bag tersebut secara paksa, pria itu lalu berlalu masuk ke dalam kamarnya.
Flo membawa paper bag tersebut masuk ke dalam kamar, dia duduk di sofa dan membuka isinya. Flo mengulas senyum, Nick bilang dia mebawa makanan sisa, jelas-jelas yang ada di hadapannya kini makanan baru yang masih hangat. Aroma dari makanan yang Nick bawa menggugah selera Flo, tiba-tiba dia merasa lapar padahal sebelumnya dia malas untuk mengisi perut.
Pagi kembali menyapa, Flo bangun lebih awal dan berjalan-jalan di halaman rumah mereka yang cukup luas. Setelah merasa cukup, Flo kembali masuk dan pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Tak biasanya pagi-pagi sekali dia merasa lapar.
Flo membuka kulkas, begitu banyak lauk pauk di dalamnya. "Kalian sangat menggiurkan, tapi sayangnya aku tidak bisa memasak," gumam Flo seraya menatap daging, ikan dan ayam beku.
"Sedang apa?" tanya Nick yang entah sejak kapan sudah berada di dapur.
Flo tersentak kaget, wanita itu menoleh sambil mengusap dadanya yang berdetak kencang. "Nick, bisakah kau mengeluarkan suara saat berjalan!"
Nick manarik sudut bibirnya menciptakan senyuman samar yang baru pernah Flo lihat sebelumnya.
"Kau bisa tersenyum Nick?" tanya Flo tak masuk akal.
Nick meraih ikan filet beku dan menutup pintu kulkas. "Kau lupa kalau aku juga manusia," jawab Nick dengan wajah datarnya lagi.
"Aku sempat berpikir kau robot karena wajahmu tanpa ekpresi," kelakar Flo sambil mengikuti Nick tanpa sadar. "Kau bisa masak?" tanya Flo saat melihat Nick merendam ikan bekunya.
"Hem, duduk dan tunggulah!"
Flo lalu duduk dan membiarkan Nick memasak di dapur. Tak lama kemudian Nick meletakan segelas susu di hadapannya. "Kau tidak lupa minum vitaminmu kan?" tanya Nick perhatian.
Flo mengangguk pelan, lalu tanpa Flo duga Nick mengusap kepalanya dengan sangat lembut.
"Kau juga tidak boleh telat minum susunya. Aku tidak mau bayi kita kekurangan vitamin!" sambung Nick layaknya suami dan ayah yang siaga.
Flo menghabiskan susu tersebut sesuai perintah Nick, lalu dia kembali memperhatikan Nick yang tampak bingung di depan rendaman ikan bekunya.
"Apa ada masalah?" tanya Flo penasaran, wanita itu lalu bangun dan menghampiri Nick. "Ada apa Nick?" tanyanya lagi.
"Tidak!" Nick lalu membumbui ikannya yang sudah tidak beku lagi, selanjutnya memanaskan teflon dan memasukan ikan. Karena api yang begitu besar dan teflon yang terlalu panas membuat ikan tersebut gosong dan mengepulkan asap.
"Nick ikanmu gosong!" seru Flo seraya menatap Nick yang terlihat gugup.
Nick memilih mematikan kompor sebelum dapurnya terbakar. "Aku sedang tidak mood masak hari ini. Kita makan di luar saja!" ucapnya sambil mencuci tangan.
"Kau tidak bisa masak ya?" tebak Flo sambil menahan senyum.
Nick hanya diam dan melangkahkan kakinya keluar dari dapur. Flo mengekori Nick di belakangnya sambil menahan senyum.
"Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna Nick, tidak papa kalau kau tak bisa masak," ucap Flo menggoda Nick.
Nick menghentikan langkahnya dan berbalik sehingga mereka saling berhadapan. "Aku bisa, aku hahya sedang tidak mood saja!" Nick kembali mengulang alasannya.
Flo tertawa lepas membuat Nick terpesona dengan kecantikan istrinya. Wajah yang beberapa hari ini terlihat sedih akhirnya menampakan tawa yang begitu mempesona.
"Aku senang akhirnya kau bisa tertawa!" ucap Nick lembut.
Flo menarik tawanya, wanita itu baru sadar jika dia baru saja tertawa. Sebelumnya Flo pikir dia tidak akan tertawa lagi setelah Nicho mencampakkannya.
"Terima kasih Nick," ucap Flo tulus.
"Untuk?" tanya Nick tak mengerti karena tiba-tiba Flo mengucapkan terima kasih.
"Untuk semuanya!"
Nick mengangkat tangannya, jemarinya yang panjang mengusap kepala Flo dengan lembut. "Jangan pernah ucapkan terima kasih. Seharusnya kau mengutukku, hidupmu menderita karena Nicho!"
"Yang menyakitiku adalah Nicho, lalu untuk apa aku mengutukmu?"
"Karena aku saudaranya dan wajahnya sangat mirip dengannya. Bukankah kau merasa muak dan marah setiap melihat wajahku?"
Flo melepaskan tangan Nick yang masih mengusap kepalanya. "Kau adalah Nick, meski wajah kalian mirip tidak menghilangkan fakta jika kau bukan Nicho. Aku baik-baik saja sekarang, jadi jangan siksa dirimu dengan rasa bersalah. Kau juga berhak bahagia Nick. Aku tidak ingin kau terjebak bersamaku!"
"Aku bahagia asal kau bahagia!" ujar Nick dengan tatapan serius.
"Maksudmu?"
"Seorang teman akan bahagia jika melihat temannya juga bahagia!"
"Teman?" ulang Flo tak mengerti.
"Kau tidak mau berteman denganku?"
Flo kembali tersenyum, wanita itu lalu mengukurkan tangannya di hadapan Nick. "Teman!"
Nick meraih tangan Flo, keduanya lalu saling berjabat tangan. "Kita resmi berteman!"
Keduanya saling menatap dan melempar senyuman satu sama lain. Sungguh pemandangan indah di pagi hari yang cerah.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
auliasiamatir
teman apa demenn...
2023-10-27
0
Yusi Lestari
di awali dg pertemanan dan berakhir dg saling jatuh cinta.lanjut thooorrr
2023-08-24
0
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Berawal dr Teman akhirnya Demen
malah bgs kah sudah menikah
PaMud Mampir
2023-08-23
0