"Jangan cemas, aku akan menikahimu Florensia Tan!" ucap Nick dengan tatapan serius. "Sekarang cepat kau turun, kita bicarakan semua ini bersama. Jangan gegabah Flo, tolong pikirkan tuan Tan juga!"
Mendengar nama ayahnya di sebut, Flo perlahan mulai luluh. Karena penderitaannya dia sampai lupa jika sang ayah juga akan terluka seandainya tau putri semata wayangnya meninggal karena bunuh diri. Melihat Flo mulai tenang, Nick mengulurkan salah satu tangannya.
"Pegang tanganku Flo, aku berjanji akan membantumu keluar dari masalah ini," tegas Nick.
Flo menyeka air matanya, gadis itu menatap tangan Nick yang terulur kepadanya. Meski ragu, akhirnya Flo meraih tangan Nick. Kesempatan tersebut tidak ingin Nick lewatkan, pria itu langsung menarik tangan Flo dan menangkap Flo ketika gadis itu terhuyung dan jatuh tepat ke dalam pelukannya.
Untuk beberapa saat, Flo masih bertahan di dalam pelukan Nick. Saking dekatnya posisi mereka, Flo bisa mencium aroma tubuh Nick. "Aroma ini?" gumam Flo dalam hati, namun bukan saat yang tepat untuk memikirkan aroma tubuh Nick. Flo melepaskan pelukan Nick, tubuh gadis itu lalu melorot dan duduk di lantai sambil memeluk kakinya sendiri. Flo kembali menangis, meratapi kisah cintanya yang begitu menyakitkan.
Nick menatap Flo dengan iba, pria itu lalu duduk mensejajari Flo. Nick mengangkat tangannya ragu, dia ingin mengusap punggung Flo namun dia urung melakukannya. "Menangislah. Setelah itu kau harus bangkit!" ucap Nick mencoba menenangkan Flo. Dengan setia Nick menemani Flo menangis, jauh di dalam hatinya Nick merasa tak tega mendengarkan isak tangis yang keluar dari mulut Flo.
Setelah hampir satu jam lamanya menagis, Flo mulai mengontrol emosinya. Gadis itu menyeka air matanya dengan kasar, lalu menoleh dan menatap Nick yang masih duduk di sampingnya. "Kenapa kau mau membantuku?" tanya Flo dengan suara bergetar.
"Karena kita sama-sama korban keegoisan Nicho," jawab Nick dengan wajah datar.
"Korban? Apa maksudmu?" tanya Flo dengan kening mengkerut, dia mulai penasaran kenapa Nick terlihat begitu membenci Nicho.
Nick menghela nafas panjang, pria itu menolah dan membalas tatapan Flo. "Karena sebuah kecelakaan, dokter memvonisku tidak bisa memiliki keturunan. Dan kecelakaan tersebut di sebabkan oleh Nicho," ucap Nick masih dengan wajah datarnya, namun terlihat jelas kesedihan dan kemarahan di dalam mata pria itu.
Flo tak menyangka Nick akan menceritakan kisahnya, padahal sebelumnya Nick begitu dingin padanya. "Kenapa kau menceritakan ini padaku?"
"Agar kau tau bukan hanya kau yang di sakiti oleh pria brengsek itu!" jawab Nick dengan rahang mengeras. "Jadi bagaimana? Apa kau mau menerima bantuanku?" tanya Nick.
Flo menunduk seraya mengusap perutnya yang masih rata. Dia memang belum siap memiliki seorang bayi, namun dia juga tidak tega membunuh bayi tak bersalah itu. "Kenapa kau mau membantuku Nick?" tanya Flo tanpa menatap Nick.
"Karena hanya aku yang bisa membantumu. Pikirkan ayah dan bayi dalam kandunganmu. Jika pernikahanmu batal, bukan hanya kau dan keluargamu yang malu. Kedua orang tuaku juga pasti akan menanggung malu. Aku tidak ingin mereka terluka!"
Flo diam sejenak dan memikirkan tawaran dari Nick. Jika dia tidak menerima tawaran Nick, sudah dapat di pastikan keluarganya menanggung malu karena pernikahannya batal dan dia hamil di luar nikah. "Baiklah Nick, aku akan menerima tawaranmu," jawab Flo ragu-ragu. Flo kembali mengangkat kepalanya dan menatap Nick dengan mata berkaca-kaca. "Apa kita harus membuat perjanjian pernikahan?" tanya Flo kemudian.
"Tidak perlu. Kau boleh menceraikanku kapanpun asalkan anak itu telah lahir ke dunia ini!" Nick menjawabnya dengan wajah serius. "Tapi aku memiliki sebuah syarat?" sambungnya.
"Apa itu?" tanya Flo penasaran.
"Jangan beri tau siapapun jika kau tengah mengandung. Biarkan semua orang tau jika bayi yang ada di dalam kandunganmu adalah darah dagingku! Apa kau setuju?"
Flo kembali memikirkan persyaratan yang Nick berikan. Flo ragu, namun persyaratan yang Nick berikan semata-mata untuk menutupi aibnya. "Aku setuju Nick, terima kasih!"
Setelah sepakat, Nick membawa Flo pulang ke rumahnya. Kedatangan mereka telah di tunggu oleh Zea dan Sam. Zea segera menghampiri Flo dan menuntun gadis itu untuk duduk. Sedikit banyak Zea dan Sam sudah mendengar apa yang terjadi hari ini dari asisten rumah tangganya.
"Apa yang terjadi Flo?" tanya Zea seraya menatap Flo cemas, pasalnya gadis itu terlihat begitu pucat.
"Nicho pergi, dia meninggalkanku!" jawab Flo lemah. Flo lalu mengeluarkan ponselnya dan menunjukan pesan yang Nicho kirimkan.
Zea membaca pesan Nicho dengan rahang mengetat, wanita paruh baya itu tak percaya Nicho kembali membuatnya kecewa.
"Apa kau sudah berusaha mencarinya?" tanya Sam dengan wajah memerah menahan amarah.
Zea mengangguk pelan. "Aku sudah mencari ke apartemen dan bengkelnya, tapi Nicho tidak ada di sana!"
"Dasar anak tidak tau diri. Beraninya dia mencoreng nama keluarga kita lagi!" Sam tak bisa menahan diri lagi, pria tua itu sangat marah dengan perbuatan putranya. "Lalu bagaimana sekarang? Apa yang harus om katakan pada ayahmu Flo? Bagaimana kami harus meminta maaf kepada kalian?"
"Dady tidak perlu cemas. Pernikahan akan tetap terjadi. Nick akan menggantikan Nicho!" sahut Nick.
Zea dan Sam menatap putranya, mereka merasa bersalah karena selama ini Nick lah yang selalu menutupi kesalahan yang selalu Nicho timbulkan. "Kau yakin Nick?" tanya Sam.
"Nick sudah memikirkannya dad. Aku tidak mau keluarga kita dan keluarga tuan Tan menanggung malu. Dady dan momy tidak perlu khawatir, Nick akan menjelaksan semuanya kepada tuan Tan!"
Zea tak bisa menahan air matanya, dia sangat bangga memiliki putra yang begitu bertanggung jawab. "Terima kasih nak, dan maaf karena kau selalu bertanggung jawab atas perbuatan saudara kembarmu!" Zea lalu beralih pada Flo, dia meraih tangan Flo dan mengusapnya penuh sesal. "Tante tidak memintamu untuk memaafkan Nicho, tapi tante berani menjamin jika Nick adalah pria yang baik Flo, dia pasti akan menjagamu! Maafkan tante yang tidak bisa mendidik Nicho dengan baik," ujar Zea dengan air mata berlinang.
"Jangan menyalahkan diri, tante tidak bersalah. Nicho lah yang bersalah tante. Maafkan Flo juga, mungkin Flo tidak bisa memaafkan Nicho!"
Kedua wanita itu lalu saling memeluk dan meluapkan kekecewaan masing-masing. Keduanya sama-sama terluka atas sikap Nicho yang begitu pengecut.
Nick menatap Flo dan Zea dengan tatapan nanar, dia bersumpah akan membalas semua perbuatan Nicho baik kepada Flo maupun kepada kedua orangtuanya. "Semoga kau menderita selamanya Nicho!"
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Maliq Ebrahim
kenapa ya kembar tapi ngga akur apasebabnya bingung
2024-02-18
0
auliasiamatir
beuhhh makin penasaran aku
2023-10-27
0
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Makin Seru Kk
Nicho tukang buat masalah Nick yg jd tumbalnya
PaMud Mampir
2023-08-17
0