Persiapan pernikahan sudah hampir rampung, Flo akhirnya bisa bernafas lega setelah sebulan terakhir dia sibuk mempersiapkan pernikahannya mulai dari gaun, gedung, catering sampai undangan.
Siang ini Flo bersama Nicho datang ke hotel tempat pernikahan mereka. Keduanya ingin memastikan jika semuanya telah benar-benar siap.
"Aku mulai gugup Nich," ucap Flo seraya mengusap dadanya yang bergemuruh, tak terasa lusa mereka akan resmi menjadi suami istri.
"Aku juga Flo," sahut Nicho seraya menatap calon istrinya.
Flo terkekeh, gadis itu meraih tangan Nicho dan menggenggamnya. "Jangan sampai kau salah menyebut namaku saat pengucapan sumpah pernikahan Nich!" pesan Flo.
"Mana mungkin aku lupa nama calon istriku ini!" jawab Nicho penuh percaya diri. Di saat mereka sedang berbincang, tak sengaja Flo dan Nicho melihat sosok Nick di antara karyawan wedding organizer yang sedang mendekor ballroom hotel tempat pernikahan mereka.
"Apa itu Nick?" tanya Flo memastikan.
"Ya. N&N Catering adalah milik dady yang kini di kelola oleh Nick," jawab Nicho dengan tatapan yang sukar di jelaskan.
"Bukannya Nick juga ikut mengelola rumah sakit?" tanya Flo lagi.
"Ya, kau benar. Dia juga memiliki bisnis transportasi online. Terkadang dia juga menjadi dosen praktisi di kampusmu. Nick pria yang sangat ambisius. Sejak kecil hobinya membaca buku bisnis. Kami sangat berbeda bukan?" jelas Nicho, lagi-lagi wajahnya menunjukan ketidak sukaan saat membahas prestasi kembarannya.
"Kau lebih hebat, kau berani keluar dari zona nyaman dan memulai usahamu sendiri," puji Flo dengan senyum terbaiknya.
"Terima kasih Flo, aku beruntung memilikimu!"
"Aku juga Nich. Bertemu denganmu adalah anugerah terindah dalam hidupku!" ucap Flo penuh syukur, sementara Nicho hanya tersenyum tipis mendengar ucapan calon istrinya.
"Aku ke kamar mandi sebentar Flo," pamit Nicho, pria itu lalu menghilang di balik pintu ballroom.
Setelah menuntaskan hajatnya, Nicho mencuci tangan sambil bercermin. Terkadang dia kesal memiliki wajah yang begitu mirip dengan Nick.
"Apa kau muak melihat wajahmu?" tanya Nick yang tiba-tiba keluar dari toilet, Nick lalu berdiri di sebelah Nicho dan mencuci tangan.
Nicho kembali membilas tangannya tanpa menoleh sedikitpun. "Saking muaknya aku ingin menghancurkan wajah ini!" sahutnya marah.
"Hancurkan saja kalau begitu," balas Nick dengan wajah datar. "Bukankah menghancurkan sesuatu adalah keahlianmu," cibir Nick lagi. Entah masalah apa yang terjadi di antara keduanya, mereka terlihat seperti musuh dari pasa saudara kembar.
Nicho sangat geram mendengar ucapan Nick, pria itu menoleh dan menatap tajam saudara kembarnya itu.
"Kenapa? Apa kau ingin menghancurkanku lagi?" ujar Nick dengan senyuman sinis. "Apa calon istrimu tau siapa kau yang sebenarnya? Aku rasa dia akan meninggalkanmu setelah tau kebenarannya!" Nick lalu mencondongkan tubuhnya, pria itu lalu membisikkan sesuatu di telinga Nicho dan membuat Nicho terlihat sangat marah.
Nicho lalu kembali ke ballroom, dari kejauhan dia melihat Flo sedang berbicara dengan salah satu staff WO. Nicho lalu kembali mengingat ucapan Nick, dia kembali meragukan kesetiaan Flo.
Flo tersenyum saat melihat Nicho, gadis itu melambaikan tangannya dan berjalan menghampiri calon suaminya. "Kenapa lama sekali? Aku sudah lapar," ucap Flo seraya mengusap perutnya.
"Maaf Flo, toiletnya sedikit antri," jawab Nicho bohong. "Ayo kita cari makanan!"
Setelah makan siang, Nicho mengantarkan Flo pulang ke rumah keluarga Tan. Flo turun dari motor dan melepaskan helmnya lalu memberikannya kepada sang calon suami.
"Masuk dulu ya," bujuk Flo agar Nicho mau mampir.
"Oke!"
Nicho mengikuti Flo masuk ke dalam rumah, karena masih siang rumah terlihat sepi.
"Duduk dulu Nich, aku akan membuatkan orange jus untukmu!"
Nicho mengangguk patuh, pria itu lalu duduk sambil menunggu Flo. Nicho menoleh saat mendengar suara langkah kaki mendekat, pria itu lalu bangun saat melihat Rospita berjalan ke arahnya.
"Selamat siang nyonya," sapa Nicho mencoba ramah.
"Tidak perlu sungkan Nich, panggil saja Rospita," jawab Rospita dengan senyuman penuh arti. "Dimana Flo?" tanyanya kemudian.
"Dia sedang mengambil air!" jawab Nicho
Rospita lalu duduk dan di ikuti oleh Nicho. Sebenarnya Nicho merasa kurang nyaman hanya berdua saja dengan calon ibu mertuanya.
"Apa kau akan ikut mengelola rumah sakit setelah menikah Nich?" tanya Rospita seraya menatap Nicho.
"Tidak! Saya memiliki usaha sendiri," jawab Nicho tegas.
"Maksudmu bengkel kecil itu?"
"Ya," Nicho sedikit berkecil hati saat Rospita menyebut bengkelnya kecil.
"Kasihan sekali putriku. Dia pasti akan hidup susah kalau kau hanya mengandalkan bengkel kecilmu itu. Sejak kecil dia selalu hidup mewah. Mungkin sebenarnya Flo lebih cocok dengan kebaranmu itu. Selain tampan, Nick juga pengusaha muda yang cukup terkenal!"
Kedua tangan Nicho terkepal, sudah cukup penghinaan yang dia terima hari ini. Karena tak tahan lagi, Nicho beranjak dari duduknya dan meninggalkan rumah Flo tanpa pamit.
"Dasar pria bodoh!" gumam Rospita seraya menatap kepergian Nicho.
Tak lama setelah Nicho pergi, Flo keluar dari dapur membawa dua gelas orange jus. Flo tampak bingung saat tak melihat Nicho di ruang tamu. Sialnya dia malah bertemu ibu tirinya.
"Dimana Nicho?" tanya Flo ketus.
"Pergi!"
"Apa yang kau lakukan padanya?" terka Flo dengan tatapan menyelidik.
"Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya bertanya apa dia akan ikut mengelola rumah sakit setelah menikah!"
Flo meletakan nampan di atas meja, dia lalu menatap Rospita dengan tatapan marah. "Dasar lancang!" Flo lalu keluar dari rumah dan berharap Nicho masih ada di halaman rumahnya. Namun sayangnya Nicho benar-benar pergi tanpa pamit.
Flo kembali ke kamarnya dan mencoba menghubungi calon suaminya. Namun berapa kali pun Flo menghubungi Nicho nomor pria itu tetap tidak bisa di hubungi.
"Kau dimana Nich?" tanya Flo pada dirinya sendiri.
Flo lalu memutuskan untuk mengirim pesan pada kekasihnya.
'Hubungi aku saat kau melihat pesan ini Nich!'
Namun sampai larut malam Flo tidak mendapat balasan dari Nicho. Karena terlalu lelah, Flo terlelap sambil menunggu pesan dari Nicho.
Dini hari Flo terbangun karena merasa haus, gadis itu duduk di tepi tempat tidur sambil meminum air putih. Flo lalu meraih ponselnya, gadis itu tersenyum samar saat mendapat notifikasi pesan dari Nicho. Dengan cepat Flo membuka pesan yang Nicho kirimkan, seketika senyuman Flo pudar setelah membaca pesan yang Nicho kirimkan.
'Maafkan aku Flo, sepertinya aku tidak bisa menikah denganmu. Jangan cari aku!'
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
🌹udah nemplok ya kak😁
2023-11-28
0
auliasiamatir
ya ammpiuuunn, nicho kenapa mesti di batalin sih, kasian flo dobg
2023-10-27
0
Sena judifa
like dan fav mendarat salam dari muara cinta kita thor
2023-10-15
0