Vino,menghela nafas panjang sebelum memulai ceritanya. "Sekitar 4 tahun yang lalu , ustadz Yahya. Dulu,saya memiliki kekasih bernama Selviana dan kerap di panggil Ana. Hubungan kami putus di tengah jalan,karena berselingkuh di belakang saya. Sebelum menikah dengan istri saya, dia kembali menemui dan meminta kesempatan memperbaiki hubungan kami. Tetapi,mana mungkin saya melakukan hal itu karena mau menikah dengan Melody calon istri saya. Dia marah-marah tidak jelas, mengancam dan mencaci-maki sumpah serapah kepada saya. Semakin terkejut lagi,ketika pesta pernikahan datanglah mantan pacar saya bersama ibunya. Rupanya sang ibu,bibi istri saya ustadz. Sampai saat ini,bibi istri saya tak menyukai pernikahan kami dan seringkali berbicara kasar". Ucap Vino, menghembuskan nafasnya.
"Baiklah,nak Vino. Saya harap cerita ini, tidak berbohong atau menutupi kesalahan nak Vino". Kata ustadz Yahya, memandang Vino tak ada tanda-tanda kebohongan di sana.
"Insyaallah,saya tidak berbohong ustadz dan menceritakan sejujurnya. Sebenarnya saya tidak nyaman mendengar keluh kesah istri saya, seringkali membahas makhluk halus. Bahkan saya sendiri, melihat secara langsung ustadz". Vino, menatap iba kepada ustadz Yahya meminta pertolongan.
Ustadz Yahya, menuangkan air putih ke dalam gelas dan membaca surah suci Allah SWT. Setelahnya baru ustadz Yahya, meminta Vino meminumnya dan tak lupa membaca surah alfatihah 3x.
Vino,menuruti perkataan ustadz Yahya dan meminumnya sampai habis. Beberapa detik kemudian, tiba-tiba tenggorokannya terasa sakit seperti terluka parah.
"Uhukkk.. Uhukk.. Uhukk... Ustadz Yahya, tolong!". Pinta Vino, sudah jatuh di lantai.
"Astagfirullah! Berdoa kepada Allah SWT,nak Vino. Mintalah pertolongan kepadanya,hanya Allah SWT bisa menolong". Ucap pak ustadz Yahya,sambil membaca surah suci Allah SWT.
Ilham, beranjak sedikit menjauh dan bergidik ngeri melihat temannya. Beberapa kali dia mengucapkan istighfar dan membaca surah suci Allah SWT.
"Rrrggghhh.... Ueeekk... Ueeekk... Ueeekk... Ueeekk... Aarrrghh...!". Vino, memuntahkan darah segar bercampur dengan belatung.
Semua orang-orang menyaksikan langsung beristighfar,memusut dada masing-masing.
Vino, tergelatak di lantai dan tak sadarkan diri langsung. Ustadz Yahya, meminta para bantuan untuk membawa tubuh Vino ke dalam kamar.
Ilham,yang menyaksikan sendiri merasa iba kepada temannya itu. "Ustadz, bagaimana keadaan teman saya?". Tanya Ilham, berbisik di samping ustadz Yahya.
"Begitulah,nak Ilham. Memang benar bahwa ada seseorang yang mengirim ilmu hitam, untuk keluarga nak Vino. Tetapi, ilmu hitam ini auranya sangat kuat. Insyaallah, saya akan membantu sebisa mungkin. Kita pasrahkan diri kepada maha kuasa, memang benar kita tidak boleh mempercayai perbuatan syirik itu dan apa lagi bersekutu dengan iblis". Ustadz Yahya, menjelaskannya.
"Ustadz Yahya,apa mungkin mantan kekasihnya yang melakukan hal sekeji ini?". Ilham,cuman menduganya saja.
"Nak Ilham,kita tidak bisa menuduh seseorang sembarangan dulu. Apa lagi, tidak memiliki bukti apapun. Dalam agama Islam sudah jelas, kita tidak boleh berpacaran dan menjalin hubungan bukan muhrim. Penyakit hati sangat besar resikonya,nak. Buktinya sekarang ini, semoga nak Vino di lindungi oleh Allah SWT dan keluarganya. Setelah nak Vino sadar nanti, nasehati dia pelan-pelan sebagai kawan. Saya akan ikut pulang ke rumah nak Vino, melihat bagaimana di kediamannya?". Ustadz Yahya,merasa kasian dengan teman Ilham anak sahabatnya itu.
"Ustadz Yahya, terimakasih banyak sudah membantu teman Ilham. Ilham, tidak bisa membalas kebaikan ustadz". Kata Ilham, matanya sudah berkaca-kaca.
"Nak Ilham,kita sebagai manusia biasa saling membantu dan mendoakan saudara yang lain". Ustadz Yahya, menepuk pundak Ilham yang sudah di anggap anaknya sendiri.
Hampir satu jam lamanya, Vino sadar diri dan merasakan kepalanya teramat sakit. "Ustadz Yahya, bagaimana dengan saya?".
"Nak Vino, sudah menyaksikan secara langsung. Seseorang sudah mengirim ilmu hitam,yang sudah menimpa di keluarga kecil nak Vino. Kita harus mencegah secepatnya nak, sebelum terlambat". Ustadz Yahya,duduk di samping Vino.
"Lalu,apa yang harus saya lakukan ustadz Yahya? Sayang akut ustadz, kalau terjadi kepada istri dan anak saya". Vino, menatap wajah ustadz Yahya meminta pertolongan lagi.
"Baiklah,kita pergi kediaman nak Vino. Ingin melihat suasana di sana, semoga mendapat petunjuk". Ucap ustadz Yahya, langsung di angguki Vino.
Vino, segera menghubungi istrinya untuk bersiap menyambut kedatangan ustadz Yahya.
[Sayang,aku akan pulang membawa ustadz Yahya dan teman sekantor. Bersiaplah untuk menyambut kedatangan kami, berpakaian lah dengan sopan]
Deg!
Melody, memegang dadanya berdebar membaca pesan dari sang suami. Hatinya terasa terharu apa yang di lakukan sang suami, sangat perduli dengannya. Melody, langsung memberitahu kepada bi Darna dan Dina.
"Alhamdulillah,nak Vino di bukakan hatinya. Semoga saja,kita tidak di ganggu oleh makhluk halus lagi". Kata bi Darna, tersenyum dan memeluk erat tubuh Melody.
"Alhamdulillah,kita tidak seperti ini selalu ketakutan. Ya Allah,lemah sekali iman ini". Sahut Dina, terduduk lemas di kursi sambil mengendong anak Melody.
Perjalanan Vino,membawa ustadz Yahya tak semulus yang dibayangkan. Ada-ada saja yang menimpanya mereka,ban bocor segala yang harus di bawa ke bengkel.
Ustadz Yahya, menenangkan pikiran Vino untuk terus bersabar menghadapi cobaan ini. Jangan sampai terbawa emosi, iblis akan menertawakannya jika kita lemah dalam keteguhan iman.
"Ustadz Yahya,apa mungkin mantan kekasih saya melakukan ini? Kalau memang benar,saya tidak akan memaafkannya". Kata Vino, mengacak-acak rambutnya dengan kasar.
"Astagfirullah,kita tidak boleh suudzon kepada siapapun nak. Apa lagi sekarang kita tidak memiliki bukti apa-apa,yang sabar dulu dan cari petunjuk. Nak Vino, berdoalah kepada Allah SWT meminta petunjuk dan pertolongan. Teguhkan iman kepada maha kuasa,jangan sampai terjerumus dalam dosa". Ustadz Yahya, berharap Vino sabar jangan sampai dia mengambil jalan salah.y
Vino, menunduk kepalanya air matanya luruh sudah."Insyaallah,saya akan bersabar dan selalu berdoa ustadz. Terimakasih banyak, sudah membantu saya ustadz. Padahal saya dan ustadz Yahya baru bertemu hari saja".
"Alhamdulillah,saya senang membantu nak Vino. Kita sebagai manusia saling membantu, insyaallah doa-doa kita akan terkabulkan Allah SWT". Ustadz Yahya, tersenyum kecil.
Akhirnya ban mobil sudah di ganti, mereka langsung berangkat kediaman Vino. Namun sayang,di perjalanan macet parah. Di sinilah ujian Vino, benar-benar di uji dan pikirannya berkecamuk kemana-mana. Berharap sang istri dan anaknya, tidak terjadi apa-apa. Dia sudah gelisah gusar, meskipun ustadz Yahya dan Ilham menenangkan pikirannya.
Seseorang Melody, mondar-mandir di ruang tamu tak kunjung suaminya datang. Beberapa kali menghubungi suaminya,namun diluar jangkauan terus-terusan. Di tambah lagi,sang buah hati rewel sejak tadi. Kemungkinan besar, merasakan sesuatu yang tidak beres.
Bi Darna dan Dina,silih berganti dengan Melody menggendong anaknya. Berharap sang buah hati,tenang tak menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments