Sesosok Menyeramkan

Mata Melody, melotot sempurna melihat ke arah kardus dan keluar sedikit rambut panjang. Berlahan-lahan sesosok menyeramkan merangkak keluar, tangannya menjijikkan berlumuran darah.

Krekkkkk.... Kreekkkk....

"Ha....Ha...Ha....Aaaaaaaaa...!". Teriak Melody, sekencang mungkin dan bangkit dari tidurnya. "Huuu...Huuu...Huuu...!". Mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Rupanya dia bermimpi buruk, mengusap keningnya berkeringat.

Glekkkk....

"Hanya mimpi Melody, syukurlah cuman mimpi". Gumam pelan, menoleh ke arah pojokan dimana letak kardus tadi. Masih tertutup rapat, tidak terbuka sedikitpun.

Melody, merasa haus sekali dan mau mengambil air di meja. Namun sayang, gelasnya kosong tidak ada air. Dia terpaksa harus keluar dari kamar, tenggorokan terasa kering sekali. Beberapa langkah berjalan, mendengar suara aneh dari pojokan.

Grusuukkk.... Grusuukkk...

Bruuukk..

Kardus di pojokan kamar, terjatuh ke lantai dan terbuka sedikit. Susah payah Melody, menelan ludahnya dan tangannya gemeteran sudah."Haa...Apa itu? Mas,aku takut sekali". Lirihnya pelan, berlahan-lahan membalikkan badannya.

Krekkkkk...kretekk... Kretek...

Sesosok menyeramkan itu, berlahan-lahan keluar dari kardus.Dada Melody,naik turun mengontrol dirinya. Seketika kakinya lemas tak mampu menopang tubuhnya lagi,terduduk di lantai berlahan-lahan mengundurkan tubuhnya.

Sesosok menyeramkan itu, merangkak keluar dari kardus menuju ke arah Melody. Mulutnya kelu tidak bisa berkata apa-apa, seakan-akan tercekat begitu saja. Cuman gelengan kepala yang bisa di lakukan, menjerit-jerit di dalam hatinya.

Enggrrrhhhhh.....

"Ha....Ha...Ha.....Aaaaaaaaaaaa..... Pergi!Pergi! Pergi!". Teriak Melody, tangannya meronta-ronta kemana-mana.

"Melody!Melody! Sadar Melody,ini mas! Melody,sadar sayang!". Sang suami, menggoncang tubuh istrinya.

Deggg...

Keringat bercucuran membasahi keningnya Melody,air matanya mengalir deras dan langsung memeluk tubuh suaminya.

Bi Darna dan Dina, terkejut mendengar teriakkan nona mereka dan bergegas ikut masuk ke dalam.

"Tenang sayang,ada mas. Tenangkan dirimu,bi minta air putih". Pinta Vino,sambil mengelus lembut rambut istrinya.

Melody,masih menangis kesegukan terngiang-ngiang dengan sesosok menyeramkan. Walaupun cuman mimpi, seakan-akan nyata baginya.

"Ini nak Vino,airnya". Bi Darna, menyerahkan air putih segelas. Kasian sekali non Melody, sudah hamil besar di tambah mimpi buruk. Semoga saja,non Melody tidak kenapa-kenapa atau bertanda buruk sekalipun.

"Makasih banyak,bi". Vino, menyambut air putih dan meminta istrinya meminum agar lebih tenang.

"Non,gak papa kan?". Tanya bi Darna, memijit kaki Melody merasa iba melihat istri majikan yang ketakutan. Wajah non Melody,pucat sekali dan berkeringat di wajahnya.

Nona Melody,tumben sekali bermimpi aneh dan berteriak-teriak histeris.Batin Dina, penasaran sekali.

"Mas, kapan kamu pulang?". Tanya Melody, sepertinya sang suami baru selesai mandi. Jam berapa sekarang? Aku tidak sadar jika suamiku sudah pulang, bahkan dia sudah mandi.

"Baru saja, setengah jam lalu dan membersihkan diri. Rencananya mau makan malam,di siapkan Dina di dapur. Mendengar teriakkan mu tadi,mas cepat-cepat ke kamar. Memangnya kamu mimpi apa,sih?Gak biasanya loh, padahal yah. Waktu mas keluar dari kamar,kamu terlihat nyenyak tidurnya". Vino, tersenyum dan membenarkan rambut sang istri.

"Mas,aku gak yakin semuanya mimpi. Seakan-akan seperti nyata mas,aku melihat sesosok menyeramkan keluar dari kardus itu". Melody, menunjukkan jarinya ke pojokan kamar dimana kardus itu diletakan. Apa maksudnya mimpi ku ini, apakah bertanda buruk?.

"Kamu mimpi sayang, tidak ada sesosok menyeramkan atau hal lainnya". Vino, memandang raut wajah sang istri begitu ketakutan.

Dina, bergegas mencek isi kardus dan membukanya berlahan. Jujur saja,dia deg-degan mendengar ucapan istri majikan itu. "Tidak ada apa-apa nona, sudah di cek". Kata Dina, kembali ke tempat semula.

"Tuh,apa kata Dina sayang. Gak ada apa-apa di sana,kamu cuman mimpi. Percayalah sayang, tidak ada apa-apa atau sesosok menyeramkan yang kamu katakan". Vino, membujuk istrinya.

"Non, mimpi tengah hamil besar sangat rawan sekali. Nona, harus berdoa sebelum tidur yah. Kalau bisa sholat non,bibi tidak pernah melihat nona sholat. Kita sholat meminta perlindungan kepada Allah SWT,apa lagi tengah hamil besar sangat rawan sekali". Bi Darna,tak nyaman menasehati istri majikan itu. Takut kalau Melody, tersinggung dengan perkataannya.

Vino, menggenggam jemari tangan sang istri dan tersenyum manis. "Benar sekali sayang,mana mungkin kamu gak bisa kan?".

"Sholat? Iya,aku bisa mas. Mulai besok aku melaksanakan sholat,maaf aku lalai". Jawab Melody, menunduk kepalanya. Astagfirullah,aku sudah lama tidak menjalankan kewajiban sebagai umat muslim. Aku lupa kapan terakhir aku sholat, apakah ini teguran dari mu ya Allah SWT.

Astagfirullah, rupanya nona Melody gak pernah sholat? Mengerikan sekali, pantesan saja rawan mimpi aneh-aneh. Aku yakin sekali,dia tidur tidak berdoa terlebih dahulu. Kasian sekali mas Vino, dapat istri tak sesuai dengan sikapnya tanpa meninggalkan kewajiban umat islam.Batin Dina,pamit keluar dari kamar majikannya.

"Bi Darna, silahkan istirahat dulu. Aku bisa menjaganya, tinggalkan saja makanan di meja. Akan aku makan di dalam kamar,takut Melody kenapa-kenapa". Kata Vino, langsung di angguki bi Darna.

"Non Melody,maaf sudah menyinggung perasaan non atas perkataan tadi. Jadi gak enak akunya non, sudah lancang sekali". Bi Darna, merasa tak enak hati.

"Bi Darna, kenapa minta maaf. Seharusnya aku berterimakasih, sudah mengingatkan. Makasih yah,bi. Jangan sungkan memberikan aku nasehat". Melody, tersenyum sumringah.

Bi Darna, pamit keluar dulu dan merasa lega karena istri majikannya tak marah. Akan tetapi,dia masih tak enak hati dengan tatapan Vino.

Vino,keluar dari kamar ingin mengambil makanan yang sudah di sediakan bi Darna.

"Bi,lain kali jangan berbicara macam-macam kepada Melody. Takutnya dia mudah tersinggung, meskipun di pendam saja. Kalau ada apa-apa, beritahu aku saja bi. Aku gak mau bibi, kenapa-kenapa dan merasa tak enak hati dengan istri ku. Hmmm..Apa benar sekali, Melody tidak pernah sholat ketika aku tidak ada?". Tanya vino, melirik ke arah luar. Takutnya Melody, menguping pembicaraan mereka.

"Benar sekali,nak Vino. Non Melody, gak pernah sholat di rumah ini. Maaf,bukan maksud bibi macam-macam". Bi Darna, merasa bersalah ikut campur urusan pribadi majikannya.

"Makasih bi,jangan menyalahkan diri sendiri. Bibi, sudah aku anggap keluarga sendiri loh. Sudah sewajarnya bibi, menasehati kami yang muda ini. Ya sudah bi,aku ke kamar dulu. Istirahat dulu bi,jaga kesehatan juga". Vino, tersenyum sumringah ke arah bi Darna.

Bi Darna, beruntung sekali mendapatkan majikan sebaik Vino. Sudah bertahun-tahun lamanya, bekerja di rumah ini.

Vino,masuk kedalam kamar dan tersenyum manis ke arah istrinya.

"Mas makan dulu yah,mau gak?". Vino, menyodorkan sendok berisi makanan ke arah istrinya. Syukurlah Melody, wajahnya tak sepucat tadi.

"Makasih, aku sudah makan tadi mas". Melody, menolak suapan suaminya. "Mas,aku mau ngomong sesuatu". Kata Melody, mendekati suaminya karena takut dan melihat sekeliling kamarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!