"Kenapa kamu malah membela, Melody? Bukankah kamu, tidak menyukai menantu mu itu? Seharusnya mendukung ucapanku, lagipula ustadz Agam masih mengharapkan Melody". Kata bi Fatma,melirik sekilas ke arah Ana.
Mendengar ucapan bi Fatma, Melody cuman bisa mengelus dada. "Dari dulu sampai sekarang,aku tidak menyukai ustadz Agam. Aku mohon mah, jangan memaksakan kehendaknya mamah dan ingat perasaan anakmu ini".
Bu Sonya, langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang kakak."Aku memang tidak menyukai Vino, sebagai menantu ku dulu. Ketika aku melihat pernikahan mereka, berjalan dengan baik-baik saja sejauh ini. Sedangkan Vino, memperlakukan anakku begitu perhatian dan perduli. Di situlah aku membuang tidak suka ku kepada menantu ku, sekarang aku sadar mbak. Kebahagiaan Melody,anak semata wayangku adalah tujuan ku".
Mendengar ucapan adiknya, membuat bi Fatma semakin murka dan marah besar. "Cukup! Kau bela terus menantu mu itu,muak dengan keluarga ini. Jangan harap aku membantu kalian, apapun yang terjadi". Akhirnya bi Fatma, menarik lengan anak untuk pulang.
Melody, menatap kepergian bibinya dengan tatapan kecewa karena sikap sudah berubah. Dia mengintip dari pintu luar, sangat penasaran rupanya sang bibi tengah berbincang dengan penjaga rumah.
"Ada apa nak?". Bu Sonya, menepuk pundak anaknya.
"Bi Fatma,tengah mengobrol dengan penjaga rumah mah. Aku akan memanggil keponakannya pak Hermon, pengganti beliau beberapa hari". Kata Melody, melangkah kakinya ke depan teras. "Risky! Kamu ke sini, Rizky!". Melody,terus memanggil keponakannya pak Hermon karena penasaran apa yang di bicarakan tadi dengan bibinya.
Terlihat Rizky, tergesa-gesa menghampiri Melody. "Ada apa non, memanggil saya". Tanyanya pria yang masih muda, berumur 25 tahun dan ada kumis tipis.
"Tadi,kalian bicara apa? Maksudnya bibiku, berbicara apa kepadamu?". Tanya Melody, sangat penasaran sekali.
"Oh, ibu-ibu tadi yah. Beliau cuman menanyakan bahwa saya orang baru di sini,jadi saya jawab iya. Saya menjawabnya dengan jujur,jika menggantikan posisi paman Hermon sementara. Terus, beliau tadi menanyakan kemana pak Hermon? Saya jawab saja, pulang kampung dalam keadaan tergesa-gesa". Risky, menjelaskan semuanya.
Setelah selesai, Melody meminta Rizky kembali ke tempatnya dan berterimakasih juga.
"Kamu kenapa nak? Apa ada terjadi sesuatu, ceritakan sama ibu". Bu Sonya, mengetahui anaknya tengah mengalami masalah besar.
Melody, bercerita mengenai apa yang terjadi di rumah ini. Bu Sonya,tak main-main terkejutnya dan memeluk erat tubuh sang anak.
Di sisi lainnya, Melody semakin penasaran kenapa sang bibi menanyakan sesuatu kepada Rizky? Apakah akan terjadi sesuatu,yang buruk akan di alaminya nanti.
"Jangan terlalu percaya dengan bibimu, beliau sangat aneh nak. Sepertinya bibi mu,tak sehangat dulu dan selalu marah-marah dengan keluarga kita. Mamah,akan cari tau kenapa keluarga kalian seperti ini? Entahlah,mamah semakin tidak tenang dengan rumah tanggamu. Jujur saja, akhir-akhir ini mamah malah kepikiran Vino nak. Maafkan mamah, titip salam buat Vino yah. Mamah, tidak bisa lama-lama di sini dan akan mencari kebenarannya sayang. Jika memang benar bahwa ada seseorang yang iri dengan rumah tangga kalian, mamah tidak akan tinggal diam". Bu Sonya, menghapus air mata anaknya yang luruh sudah.
"Makasih, sudah menerima mas Vino. Dia sangat mencintai mamah loh, seperti bundanya. Mas Vino, selalu berdoa agar mamah menerimanya sepenuhnya sebagai menantu". Ucap Melody,dalam isak tangisnya.
Sangat berat rasanya, melepas kepergian sang mamah. Mau bagaimana lagi, mamahnya terbilang cukup sibuk dengan mengurus butiknya. Sama dengan ayahnya, sibuk mengurus perkebunan sawit dan tambak ikan juga.
****************
Vino,yang gelisah gusar tak fokus dengan pekerjaannya. Masih terbayang-bayang kejadian yang menimpanya, meminta solusi dari Ilham dari keturunan habib.
"Bisa jadi, kita tidak boleh mempercayai makhluk halus, atau sejenis ilmu hitam. Namun,ada juga yang mengamalkan ilmu hitam demi keuntungan sendiri dan bersekutu dengan iblis. Kau harus berhati-hati Vino, kemungkinan besar akan terjadi menimpa di keluargamu. Pasti ini,ada tujuan dia misalnya menyakiti salah satu dari kalian". Kata Ilham, terkejut mendengar cerita teman kerjanya ini.
"Tidak masalah, jika seseorang ingin melukai atau menyakiti ku Ilham. Aku takut sekali,kalau menyakiti istri dan anakku. Aku tidak bisa tenang Ilham,aku kepikiran kejadian aneh itu. Mulutku tak henti-hentinya melantukan surah suci Allah SWT,meminta perlindungan agar kami tidak di ganggu ilmu hitam dari seseorang yang sirik kepada keluargaku". Vino,mengusap wajahnya dengan kasar.
Ilham,merasa iba mendengar perkataan Vino dan langsung membawanya pergi ke suatu tempat.
Vino,yang kebingungan cuman menuruti apa saran darinya. Ini adalah Vino, sudah kebingungan menghadapi mistis yang tak pernah dia percayai. Sekarang dia malah mengalaminya sendiri, membuat dirinya tak tenang sama sekali.
"Kita temui ustadz Yahya. Insyaallah, beliau akan membantu masalah mu Vino". Kata Ilham, langsung di angguki Vino. Mereka turun dari mobil, langsung di sambut hangat oleh para penjaga pesantren.
"Assalamualaikum, ustadz Yahya". Ucap Vino dan Ilham secara bersamaan.
"Wa'alaikum salam, silahkan masuk nak. Sudah lama sekali,kau tidak mengunjungi kami di pesantren ini". Ustadz Yahya, menyambut hangat kedatangan mereka dan bersalaman silih berganti.
"Begitulah ustadz,banyak pekerjaan yang harus di selesaikan. Sebenarnya Ilham, berniat untuk ke sini lusa. Namun,teman kantor Ilham mendapatkan masalah di rumahnya". Ilham, tersenyum kecil dan melirik Vino.
"Salam kenal, ustadz Yahya. Kenalkan saya Vino Mariano, sudah berkeluarga dan memiliki anak baru lahir". Kata Vino, tersenyum.
Ustadz Yahya, memandang lekat ke arah Vino tak seperti biasanya. "Fazar, tolong ambilkan botol air putih yang di dalam lemari".
"Baik, ustadz Yahya. Di tunggu dulu". Fazar, langsung melaksanakan perintah ustadz Yahya.
Vino, menoleh ke arah Ilham yang mengedipkan kedua bahunya. Rupanya Ilham, tidak tau apa maksud dari ustadz Yahya.
"Ustadz Yahya,apa yang terjadi sebenarnya?". Tanya Ilham,karena dia penasaran juga.
Ustadz Yahya, menghela nafas panjang dan membenarkan posisi duduknya. "Allah SWT bersabda sesungguhnya tidak boleh mempercayai ilmu hitam, seperti santet dan kiriman dari seseorang yang berniat sesuatu kepada kita. Nak Vino, apakah melakukan kesalahan terhadap seseorang?".
Vino, terkejut mendengar ucapan ustadz Yahya. "Tidak ada ustadz Yahya, saya tidak memiliki musuh di masa lalu". Jawabnya dengan sejujurnya. "Tapi, bisakah seseorang melakukan hal itu karena kita menolak cintanya?"Tanya Vino, semoga apa yang dikatakannya mendapatkan informasi jelas.
"Bisa,nak. penyakit hati namanya, sangat susah di sembuhkan dan bisa melakukan apapun". Ustadz Yahya,kagum dengan kejujuran Vino.
Deg!
Vino, mengusap wajahnya dengan kasar. Apa benar sekali, masalah dalam rumah tangganya ada terkait dengan masa lalu. Lalu, siapa yang melakukan hal ini.
"Bisakah nak Vino, menceritakan semuanya? Nak Vino,ini demi kebaikan bersama dan bisa di selesaikan secara baik-baik. Jangan sampai terlambat,karena ini adalah masalah serius". Ucap ustadz Yahya, tersenyum untuk menenangkan pikiran Vino dan bisa menceritakan semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments