Hamil

"Bang**t kenapa bisa kabur sih?" Ucap Akmal lirih namun dengan nada marah pada anak buahnya.

Akmal memarahi habis-habisan anak buahnya ditelepon dan kini ia harus memutar rencana lagi untuk menghancurkan Alif.

"Akmal" ucap seseorang yang tak lain adalah Abinya.

Akmal mendekat ke arah abinya yang memanggilnya.

"Ada apa bi?" tanya Akmal yang sudah dihadapan abinya.

"Kita pulang ke rumah dulu karena kakak iparmu sudah ditemukan. Ternyata selama ini ia diculik dan pesan yang dikirim waktu itu adalah ulah penjahat itu. Kasihan sekali Anna. Abi jadi merasa bersalah! " ucap Abi Ibrahim dengan rasa bersalahnya.

Deg......

'Dia sudah ditemukan? Itu berarti markas.... ' ucap Akmal dalam hati.

"Darimana abi tahu kalau kak Anna diculik?"

"Barusan kakamu telepon dan para polisi sudah tiba di lokasi untuk menggerebek para penjahat itu. Kita pulang ke rumah dulu, nanti kesini lagi." ucap Abi Ibrahim yang sudah bersiap untuk pulang ke rumah.

Akmal berjalan lambat dibelakang abinya yang sudah bejalan lebih dulu menuju parkiran mobil. Ia hendak memberi tahu anak buahnya, namun anak buahnya sudah lebih dulu memberi tahu kalau markas sudah dikosongkan begitu juga ruang kerja Akmal.

"Bagus! Untuk sementara jangan ada yang kembali ke markas dulu. Setidaknya dalam satu bulan ini kalian di markas kedua saja." Akmal mematikan teleponnya lalu hendak berbelok ke arah parkiran namun ia tak sengaja menabrak santri putri.

"Maaf!" ucap Akmal mengambilkan buku santri putri yang terjatuh itu lalu berlalu menyusul Abinya.

"MasyaAllah kak Akmal ganteng banget dari deket. Mana wangi lagi." ucap santri putri yang berkacamata itu sambil melihat kepergian Akmal.

"Nggak usah ke ge-eran lo! Mana mau kak Akmal sama cewek cupu kaya lo, ngaca dulu sana! " ucap santri putri lainnya yang melihat kejadian itu.

Santri putri berkacamata tadi hanya bisa menundukkan kepalanya dan pergi dari circle santri putri yang mengejeknya.

*

"Alhamdulillah kamu baik-baik saja nak!" ucap Umi Dewi menyambut kedatangan Anna.

Satu keluarga senang dengan kedatangan Anna kecuali Akmal yang hanya berpura-pura ikut bahagia saja.

"Kak Anna jangan hilang-hilang lagi ya! Amara sedih nggak ada kak Anna disini." ucap Amara yang memeluk kaki Anna.

"Iya cantik" jawab Anna sambil mengusap rambut Amara.

"Anna istirahat dulu saja nak! kamu pasti capek." ucap Umi Dewi yang diangguki Anna.

Sesampainya dikamar ia langsung rebahan tanpa berganti pakaian lebih dulu. Karena ia sangat lelah semalaman tidak dikasih ampun oleh suaminya.

Alif yang melihat istrinya langsung tidur memakluminya karena Anna pasti butuh istirahat sekarang. Ia mendekat ke arah istrinya, lalu mengusap kepala istrinya dengan lembut.

"Andai aku bertemu denganmu sejak dulu sayang." Ucap Alif lirih.

Alif lama mengamati istrinya yang sedang tidur. Ia kemudian beranjak untuk mengangkat telepon dari seseorang.

"Waalaikumsalam Run, ada apa?" tanya Alif yang heran dengan suara tangisan anak kecil.

"Lo udah baca chat gue kan? Trus itu gimane?" Tanya Harun dengan suara sedikit lebih keras karena suara tangisan Ehsan sedikit mengganggu.

"Nanti gue urus soal itu. Tapi ngomong-ngomong itu anak siapa?" tanya Alif yang semakin bingung dengan suara tangisan anak kecil itu.

"An.... Waduhhhh Ehsaaannn" Ucap Harun dari seberang telepon yang tak jadi menjawab pertanyaan Alif karena Ehsan sedang membuat Harun pusing tujuh keliling.

Tutt... tut...

Telepon dimatikan karena Harun sedang mengejar Ehsan yang memakai kolornya untuk dijadikan masker.

Ehsan berlari keluar hingga di depan gerbang rumah Harun. Ehsan langsung memeluk Ara dan tertawa bahagia.

"Yeayyyy mama dah datang ni! " ucap Ehsan yang sangat antusias.

Ara menatap Ehsan tak berkedip. Sedangkan Harun langsung mengambil kolornya dari Ehsan.

"Kolor siapa itu Angry Bird Hahahaha...... " Ara tertawa puas sedangkan Harun malu mampus.

"Udah gede kolornya Angry bird, Jangan-jangan buyungnya Hahahaha..... " Ara tak peduli kata-katanya yang tak terfilter. Ia sangat puas melihat wayah Harun yang kusut karena malu.

"Enak saja kalau ngomong punya gue kelas kakap nih. Kolor ini punyanya Ehsan ya!" jawab Harun tak terima diledek Ara.

Ara langsung merebut kolor merah tersebut dan mencocokkannya dengan bentuk tubuh Ehsan.

"Jangan ngeles bambang! Sudah jelas ini ukuran orang dewasa, siapa lagi kalau bukan ente yang punya? Jin kiprit gitu? Hahaha......" Ara merasa menang kali ini bisa melihat Harun malu abis.

"Nih cuci sono bau sapi hahaha..... sampai sakit perut gue ketawa mulu! " Ara melemparkan kolor tersebut pada Harun lalu mengajak Ehsan untuk duduk di teras rumah.

'Semua ini gara-gara bocil kematian ini gue jadi diledek habis-habisan sama si cerewet itu!' gerutu Harun dalam hati rasanya ingin menelan Ehsan saat itu juga.

"Ehsan sudah makan?" tanya Ara baik-baik.

Ehsan hanya menggelengkan kepalanya dan tak mau melepaskan Ara sama sekali.

"Ini kak Ara punya nasi goreng sosis enak loh! makan ya! kak Ara suapin, oke?" bujuk Ara pada Ehsan.

Namun anak kecil tersebut tak tertarik dengan bekal sarapan yang dibawa oleh Ara. Ehsan mengkerucutkan bibirnya dan menatap Ara penuh harap.

"Ehsan mau cucu! " ucapnya lirih.

Ara bingung dan masih loading mencerna ucapan Ehsan hingga Harun yang memeberi tahu kalau Ehsan ingin susu.

"Oh mau susu? Kenapa nggak diajak ke minimarket aja malah manggil gue kesini?" Ucap Ara mulai protes pada Harun.

"Mana gue tahu! Orang ditanya kagak jawab. Cuma nyariin elu." jawab Harun santai tak peduli dengan Ara yang mulai bersabda.

Harun malah memakan bekal yang Ara bawa sambil mendengarkan ceramah pagi-pagi ala Ara. Ia tak komplain sama sekali dengan Ara yang cerewet. Baginya malah biasa saja. Berbeda dengan laki-laki lain yang pasti langsung migren dan memilih berkebul ria degan putung rokoknya agar tak sakit kepala.

"Alhamdulillah" ucap Harun sambil bersendawa setelah menghabiskan nasi goreng sosis tersebut.

"Itu sarapan buat Ehsan bambang! " Protes Ara di akhir ceramah paginya.

"Anaknya kagak mau! Daripada mubadzir mending buat papanya aja." ucap Harun santai lalu mengambil kunci mobil Ara yang tergeletak di meja.

"Yok berangkat! Kalian berdua nggak cepat masuk mobil gue tinggal nih." ucap Harun berlalu meninggalkan Ara yang terbengong sambil memangku Ehsan.

"Dasar Alien!" Ara langsung mengajak Ehsan untuk masuk kedalam mobilnya.

Saat dalam perjalanan menuju kantor polisi kemarin. Harun melihat Fatimah yang masuk ke rumah sakit seorang diri. Namun, gerak geriknya cukup mencurigakan dimana Fatimah seperti melihat ke sekelilingnya memastikan tidak ketahuan seseorang.

"Itu Fatimah kan?" gumam Harun yang terdengar hingga ke telinga Ara.

"Siapa Fatimah?" tanya Ara penasaran.

"Di minimarket itu ada susunya Ehsan nggak kira-kira?" Harun tak mungkin membahas soal Fatimah dengan Ara yang tak mengerti persoalan tersebut. Ia memilih mengalihkan pembicaraan tersebut.

"Ada kayaknya, gue cek dulu!" ucap Ara yang hendak turun dari mobil namun tiba-tiba Ehsan menangis.

"Mau ikut mamaaaaa hikss.. hikss.. " ucap Ehsan yang tak mau ditinggal.

Sehingga mau tak mau Ara turut membawa Ehsan masuk ke dalam minimarket tersebut. Sedangkan Harun langsung menggunakan kesempatan itu untuk mengikuti Fatimah yang ternyata masuk ke dalam ruang dokter kandungan.

"Saya mau menggugurkan bayi ini dok! " ucapnya yang terdengar ke telinga Harun yang mencuri dengar dari jendela ruangan yang setengah terbuka.

"APA?. Fatimah hamil?" gumam Harun lirih yang terkejut mendengar hal tersebut.

...****************...

Terpopuler

Comments

Mara

Mara

Gak sabar pengen ke bongkar si lampir fatimeh😈

2023-09-01

0

Jenong Nong

Jenong Nong

moga2 cepet ketahuan kelakuan fatime ye thor ...akmal sebenarnya ada msalah apa sm alif segtu bncinya dia ...apa karena uminya yg donor ginjal buat alif ..❤❤🙏🙏

2023-08-30

0

🍒⃞⃟🦅🦁ˢʰᵉʳᴀʀᴠᴀᵖᶦˢᶜᵉˢ🍉🔥

🍒⃞⃟🦅🦁ˢʰᵉʳᴀʀᴠᴀᵖᶦˢᶜᵉˢ🍉🔥

cepet ketahuan lah Fatimah, terlalu banyak sandiwara dia didepan keluarga Alif

2023-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!