Misi untuk kabur

"Gue cuma dapet sampek cctv arah keluar kota! " ucap Harun yang membuat Ustadz Alif dan Ara cukup terkejut.

Ustadz Alif segera mendatangi Harun yang ia minta mencari jejak Anna lewat cctv, sedangkan Ara yang khawatir dengan sahabatnya memutuskan untuk ikut misi pencarian tersebut.

"Oh ya lif. Kantor polisi waktu itu hubungi lo nggak?" tanya Harun pada Ustadz Alif.

"Enggak, kenapa?" tanya Ustadz Alif penasaran.

"Para penjahat itu kabur dan polisi mendapat hasil pemeriksaan yang mengatakan kalau Anna bukan dalang dibalik itu semua. Melainkan orang lain yang diduga membantu para penjahat itu kabur." jawab Harun yang membuat Ustadz Alif semakin merasa bersalah pada istrinya.

"Anna kenapa bisa dijadikan tersangka?" tanya Ara yang sejak tadi diam mendengarkan pembicaraan mereka.

"Para penjahat itu memberitahu kalau Anna yang menyuruh mereka melakukan aksi kejahatan itu hingga aku dan dia terpaksa menikah." jawab Ustadz Alif.

"Dan kau percaya dengan ucapan penjahat itu sehingga tidak mencari istrimu saat ia hilang selama ini?" tanya Ara dengan geram.

Ustadz Alif menunduk, ia memang tidak becus dan bodoh sebagai suami. Penyesalan memang datangnya di akhir, dan itu sudah menjadi rahasia umum.

"Suami macam apa kau ini, jika tidak suka dengan sahabatku setidaknya tidak membiarkannya hilang begitu saja. Aku masih bisa menerimanya menggantikan orang tuanya jika kau ingin mengembalikan dia." ucap Ara dengan nada tegas dan amarah yang memuncak.

Ara tidak terima sahabatnya diperlakukan seperti itu. Masa orang tidak pulang beberapa hari bahkan lama tidak dicari.

"Jika tahu dari awal dia hilang pasti kami cari. Tapi dia yang memberitahu pada Alif kalau dia pergi." jawab Harun mewakili Ustadz Alif yang hanya bisa pasrah disalahkan.

"Semua cowok sama saja. Ngeselin! " ucap Ara

"Loh. kok bawa-bawa semua cowok sih mbak nya gimana? Gue beda ya! kualitas premium ini. " ucap Harun tidak terima.

Dan yang terjadi selanjutnya adalah dimana Ara dan Harun saling berdebat satu sama lain. Sedangkan Ustadz Alif hanya bisa meratapi istrinya yang hilang.

'Kamu dimana Anna? Maafin aku yang nggak becus jadi suami kamu.' ucap Ustadz Alif dalam hati.

*

Di tempat lain, dimana Anna sedang berada dikamarnya sekarang. Ia mendadak teringat dengan memori singkatnya bersama orang-orang yang ia sayangi.

"Ibu sama ayah ingat nggak pas Anna masih kecil waktu itu. Anna hilang di pasar malam hampir satu jam sendirian. Ibu sama ayah kompak nyari Anna."

"Anna kangen ibu sama ayah yang dulu. Anna nggak papa deh hilang kayak gini asal dicariin ibu sama ayah bareng-bareng."

Ucap Anna sambil terisak mengingat momen masa kecilnya. Ia selalu merindukan ibu dan ayahnya, apalagi disaat-saat seperti ini.

"Apa kamu udah bahagia sama dia? Katanya sudah ditentukan tanggal pernikahan? Pasti sudah menikah ya?" Anna membayangkan suaminya yang sudah bahagia bersama Fatimah.

Ia semakin merasa tidak berguna dan tidak penting saja. Berharap sama orang hanya akan dapat kecewa saja. Dan itu fakta yang banyak orang tak sadari.

(Lo itu berharga dan jangan ngomong yang enggak-enggak. Inget nggak waktu sekolah dulu kita kejebak hujan? Kita kejar-kejaran sama mendukung pas berangkat sekolah. Mendungnya bener-bener gelap dan mau turun hujan tapi kita optimistis bisa sampek sekolah sebelum turun hujan. Dan kita bisa melewati itu semua bahkan Tuhan ngasih hadiah indah berupa pelangi dan langit kembali cerah. Tak selamanya kita dapat mendung Anna. Akan ada pelangi setelah hujan. Dan lo sudah bisa mengerti maksud gue.)

Anna teringat dengan ucapan sahabatnya waktu itu. Ia yang sedang bersedih dihibur oleh Ara yang mendadak bijak kesambet jin kayaknya. Anna kembali semangat untuk bisa meraih langit yang cerah dan pelangi yang indah. Ia bertekat untuk berhasil melewati mendung ini.

"Semangat Anna, lo pasti bisa keluar dari sini. Enak saja penjahat itu ngurung gue disini terus. Allah yang ciptain gue saja, ngebebasin gue mau kemana saja. Kok penjahat itu seenak jidat ngurung gue. " ucap Anna sambil menghapus air matanya.

Ia mulai berfikir dengan sangat hati-hati untuk bisa keluar dari sini. Ia tidak akan mengulangi kesalahannya yang gegabah keluar dari sini.

Setelah lama berfikir, Anna menemukan ide yang menurutnya paling oke. Ia merancang dengan hati-hati apa yang akan ia lakukan untuk keluar dari sini.

Anna mulai melakukan misi kaburnya dimulai dengan mengetuk pintu kamarnya yang terkunci.

"Apaan sih berisik! " ucap wanita menyebalkan yang sering menyuruh-nyuruh Anna.

"Perut gue sakit, karna sambelnya tadi kepedesan nih" ucap Anna sambil berakting sakit perut.

"Jangan bohong lo ya?" ucap wanita tersebut.

"Nggak percaya ya udah. Nanti kalau gue kenapa-napa lo juga yang disalahin sama bos lo itu! " jawab Anna.

Saat wanita itu sedang berfikir. Anna berpura-pura hendak pingsan dan langsung ditangkap oleh wanita tersebut.

"Yaelah nyusahin banget sih! " gerutu wanita tersebut.

Tanpa wanita tersebut sadari, Anna diam-diam mengambil kunci di saku roknya dan segera menyimpannya.

Setelah Anna dibantu berbaring di tempat tidurnya, wanita tersebut mengambil obat yang akan ia berikan pada Anna. Anna menerima obat tersebut dan berpura-pura kembali istirahat. Dan kebetulan sekali pacar wanita tersebut datang dan si wanita menyebalkan itu lagi mengejar pacarnya yang mode ngambek.

Anna menyusun guling ditempat tidur layaknya orang yang sedang tidur lalu mendengar dari balik pintu kamarnya, wanita tersebut sedang berusaha merayu pacarnya.

"Sayang maafin aku. Aku janji nggak akan ngecewain kamu deh!" ucap wanita tersebut.

"Tadinya aku mau cari wanita lain yang bisa muasin aku. Tapi bos datang hari ini jadi mau nggak mau aku harus balik lagi." ucap laki-laki tersebut.

"Iya sayang maaf. Aku bener-bener janji nggak akan ngecewain kamu kali ini" ucap wanita tersebut dengan kembali menggoda pacarnya.

Laki-laki tersebut tergoda dan membawa wanita itu masuk kedalam sebuah kamar yang cukup jauh dari ruangan kamar bosnya. Sedangkan Anna yang tidak mendengar lagi obrolan mereka, segera keluar kamar dan mengunci kamar tersebut dengan kunci yang ia dapat tadi. Ia meninggalkan kunci tersebut di meja dapur dimana dekat dengan sayur-sayuran yang belum selesai dipotong.

Anna melihat para penjaga tengah mengobrol di luar rumah. Ia mengendap-endap keluar lewat jendela samping yang terhubung dengan garasi mobil. Anna membuka salah satu mobil tersebut lalu masuk di bagasi belakang.

"Semoga kali ini berhasil! " ucap Anna yang menunggu mobil tersebut dijalankan pemiliknya karena biasanya setengah jam lagi bos misterius tersebut akan pergi dari rumah mewah tersebut.

Setengah jam berlalu....

Anna merasakan mobil tersebut dijalankan oleh pemiliknya. Dan ia langsung tersenyum bahagia karena tidak ada yang mencarinya dan usahanya berhasil. Namun, senyumnya hanya bertahan sesaat setelah mendengar suara yang ia kenali tengah mengobrol dengan seseorang di telepon.

"Terimakasih sudah mau merawat makam umi. Nanti saya kesana! " ucapnya dengan orang ditelfon.

'Itu seperti suaranya Akmal' ucap Anna dalam hati yang syok dengan apa yang ia dengar.

...***...

Terpopuler

Comments

Mara

Mara

Aaahhhhh...tegang😱
Jadi ikutan deh deg kan...💪😁

2023-08-27

0

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

kenapa blm up lagi ya thor

2023-08-17

0

Nilaaa🍒

Nilaaa🍒

next up kak

2023-08-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!