Part 17: Rindu

💌from:CLAUDIA to:TUAN JOVANCA

Kak. Kau sudah dirumah?

Claudia mengirim pesan pada Egnor ketika sampai di apartemennya setelah jam kerja selesai. Egnor tidak kembali lagi ke kantor, membuat Claudia agak curiga karna tadi ketika bertemu di bank, Egnor mengatakan akan ke kantor. Namun, nyatanya Egnor malah pergi entah kemana. Ya, tidak semua kasus Frank yang mengurusi, sesekali pemilik juga harus bertindak, pikirnya.

Egnor belum membalas. Akhirnya setelah Claudia membereskan apartemennya, dia memutuskan menuju ke pasar swalayan dekat apartemennya karna Grace mengatakan ada diskon besar besaran.

Sementara Egnor yang masih mengurus rumah sakit bibi Claudia akhirnya menetap di apartemennya malam itu. Setelah Frank ijin pulang dia baru melihat ponselnya. Egnor tersenyum sesaat. Dia sangat senang karna Claudia memberi pesan dan menanyainya.

💌from:EGNOR to:CLAU

Ya, ada apa?

Tapi tiga kata itu yang Egnor balas. Meskipun, begitu Egnor menunggu balasan Claudia lagi dengan sangat tidak sabar. Dia terus memandangi ponselnya. Beberapa kemudian Claudia membalas. Dia langsung menegakan dirinya membaca pesan balasan Claudia dengan seksama.

💌from:CLAUDIA to:TUAN JOVANCA

Ah, lama sekali kau membalas. Aku sedang berburu bahan bahan makanan diskon di pasar swalayan dekat apartemenku. Aku hanya merindukanmu kak ❤

Seketika Egnor berdiri membaca pesan Claudia. Dia langsung keluar dari apartemennya dan menuju pasar swalayan yang Claudia maksud, tapi sebelumnya dia sudah membalas pesan Claudia.

💌from:EGNOR to:CLAU

Oh..

Claudia menarik napas melihat balasan tambatan hatinya yang sangat acuh dan dingin. Ya, Claudia memakluminya. Claudia hanya menaikan alisnya dan akhirnya menyimpan ponselnya ke tas kecilnya. Dia lalu kembali melihat lihat bahan makanan yang sedang diskon besar besaran. Hari ini dia mendapatkan uang harian lebih cepat. Kata Grace karna dirinya sedang ingat. Sesuatu yang agak tidak masuk akal karna biasanya dia mendapatkannya akhir minggu atau setiap tiga hari sekali.

Ya, yang sesungguhnya, Egnor sudah menyuruh Grace memberikan uang harian Claudia setiap hari dan diberikan lebih.

Claudia memanfaatkan uang hariannya dengan membeli bahan makanan untuk stok makannya selama tiga hari ke depan. Claudia tidak makan banyak, hanya dua kali sehari. Itupun sudah membuatnya kenyang.

Sekitar satu jam lebih Claudia mengitari pasar swalayan itu. Sejatinya, tidak banyak yang ia beli, tapi dia senang melihat lihat sambil cuci mata pikirnya. Seharian di kantor dan begitu terik hari ini membuat pikirannya agak penat. Belum lagi masalah bibinya yang sakit, yang ia belum tahu apa yang diderita bibinya.

Ketika rasanya sudah cukup, dia hendak menuju kasir namun tertabrak dengan sesosok pria bertubuh cukup besar.

"Hey Tuan! Di mana matamu!" Decak Claudia merapikan bahan bahan makanan yang terjatuh. Dia menggunakan keranjang ketika berbelanja tadi.

"Makanya Claudia, kalau jalan ke depan jangan ke kanan ke kiri!" Kata pria itu membantu Claudia mengambil bahan bahan makanan yang terjatuh.

"Kak Egnor? Kenapa kau bisa di sini?" Tanya Claudia terkesiap dan berdiri ketika semuanya sudah rapi. Dia tidak menyangka bertemu dengan Egnor. Dia jadi berpikir mungkin Egnor nya itu sengaja menemuinya.

"Aaahh, karna aku bilang ke sini jadi kau menjemputku ya? Aiyaiyaaa ..." Goda Claudia menyipitkan matanya dan tersenyum nakal.

"Menjemput apa? Aku di suruh aunty Anne membeli sesuatu. Katanya hanya ada di pasar swalayan ini dan ternyata bertemu denganmu." Jawab Egnor tanpa menatap Claudia. Kenyataannya Anne tidak menyuruhnya. Dia saja tidak kembali ke rumahnya. Claudia tampak percaya namun sedikit bingung dengan gelagat Egnor yang agak aneh.

"Begitu ya? Memang aunty Anne membutuhkan apa? Mungkin aku bisa membantumu." Tanya Claudia mendongakan kepalanya menatap pujaan hatinya itu.

"Lobak." jawab Egnor sekenanya. Entah mengapa hanya nama umbi umbian itu yang ada di pikirannya. Mengapa dia tidak mengatakan ubi?

"Lobak? Aunty Anne menyuruhmu membeli lobak?" Claudia semakin terheran. Claudia berpikir lobak putih yang sangat mudah dicari.

"Iya Lobak merah." Egnor memastikan dan betapa bodohnya karna ia menambahkan warna yang mungkin tidak ada pada umbi umbian itu.

"Lobak merah? Sejak kapan lobak berwarna merah? Setauku putih atau mungkin ungu?Apa maksudmu ubi ungu kak?" kini Claudia yang mencoba mengoreksi.

"Yaa, lobak merah atau ubi ungu, pokoknya semacam itu Clau, sudahlah ayo bantu aku mencarinya!!" Decak Egnor lalu merangkul Claudia memasuki pasar swalayan lagi. Tak lupa Egnor mengambil alih membawakan belanjaan Claudia.

"Ini Clau yang kumaksud!" Egnor berdalih meraih sekantung ubi ungu yang berbentuk kecil kecil agar Claudia tidak menanyainya lagi.

Claudia terdiam. Dia menepuk nepuk dagunya dengan ibu jarinya terheran.

"Memang di pasar swalayan dekat rumahmu tidak ada sampai harus kesini?" Tanya Claudia lagi memastikan

"Aku mana tahu, Aunty Anne yang menyuruhku kesini. Sudahlah, ayo bayar, kau ini!!" Egnor salah tingkah. Dia benar benar meremehkan wanita penggemar memasak seperti Claudia. Claudia hampir tahu mana bahan makanan yang langka dan mudah ditemukan.

"Hum! Aku hanya meyakinkan, mengapa dia marah marah seperti itu?" Decak Claudia menekuk wajahnya ngedumel. Dia lalu mengikuti Egnor menuju kasir.

"Ini, bayar sana!" Egnor lalu menyerahkan sebuah kartu debet berwarna hitam platinum. Claudia membelalakan matanya. Dia pernah melihat kartu hitam metalik itu. Mantan suaminya juga pernah memberikannya padanya namun ia kembalikan ketika semua hutang pamannya lunas.

"Kau mau membayarkan punyaku, kak?" Claudia menaik turunkan alisnya tersenyum.

"Iya sudah sana! Paswordnya 2830. Kau ini cerewet sekali!" Decak Egnor dan meninggalkan kasir tersebut menuju ke pintu utama pasar swalayan tersebut. Claudia kembali menekuk wajahnya melihat kepergian Egnor.

"Ini kak kartumu! Sering sering lah kita bertemu dan Aunty mu menyuruhmu belanja agar kau terus membayariku, hihi!" Claudia terkekeh menyodorkan kartu hitam Egnor.

"Simpan saja! Aku masih ada satu. Gunakan sebaiknya dan ingat paswordnya usiamu dan usiaku!" Kata Egnor memainkan ponselnya.

Claudia terkejut mendengar penuturan Egnor. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Egnor meremehkannya atau merendahkannya atau memang ingin membantu keuangannya. Claudia menyipitkan matanya.

"Kau tidak takut kukuras habis hah?" Goda Claudia.

"Setiap minggu limitnya akan bertambah, entah client siapa yang mengirimnya untukku. Kau tidak usah khawatir. Ayo pulang, aku masih ada urusan!" Egnor menyimpan ponselnya dan menatap Claudia.

"Emm, aku tidak mau! Ini kukembalikan!" Claudia berkeras diri.

"Ada apa?" tanya Egnor menatap lirih Claudia

"Aku bukan wanita rendahan yang kau pikirkan kak! Meskipun aku bekerja denganmu dan untuk membiayai paman dan bibiku, aku tidak mau! Ini!" Claudia tetap menyodorkan kartu hitam itu.

"Kalau kau tak mau ambil, buang saja! Kau ini menyusahkan!" Decak Egnor dan berjalan menuju mobilnya.

"Buang? Tidak waras! Mengapa sekarang sifatnya menjadi dingin seperti ini hah? Tapi membuatku penasaran untuk mendapatkannya! Heng, pengacara tengik!" Umpat Claudia menaruh kartu itu di tas nya dan menyusul Egnor.

"Aku mau pulang, kau mau kemana? Jangan sampai kita berpisah dan kau kembali memberiku pesan merindukanku!" Kata Egnor ketika mereka berdua sudah menaiki mobil.

"Iya, aku merindukanmu kak!" Claudia menyentuh punggung tangan Egnor yang memegang ujung perseneling hendak menjalankan mobilnya. Egnor menatap wajah Claudia. Meskipun samar samar karna tanpa penerangan mobil, wanita itu tetap tampak cantik dan manis, walau ada guratan letih yang terpancar.

Egnor lalu meraih wajah Claudia, dia mendekatkannya ke wajahnya dan meraup bibir wanitanya itu. Egnor mencium Claudia di dalam mobil dengan cukup bersemangat. Claudia mengikuti lumatan bibir Egnor yang sangat menenangkan raganya. Dia lalu memegang lengan Egnor dan berusaha untuk melepaskan ciumannya.

"Ada apa? Mobil ini terlalu sempit?" Tanya Egnor masih memegang wajah Claudia dan menyandarkan dahinya ke dahi Claudia. Claudia mengangguk tersenyum.

Egnor lalu menegakan tubuhnya dan menjalankan mobilnya dengan sangat cepat menuju ke apartemen Claudia. Sesampainya di basement parkir apartemen Claudia, dia lalu keluar dengan cepat, mengambil semua belanjaan Claudia dan menggandeng tangan Claudia menuju kamar apartemen wanita itu.

Egnor berjalan dengan cukup cepat dan Claudia mengimbanginya dengan berlari lari kecil. Sesekali Egnor menarik tangan Claudia sehingga masuk dalam pelukannya dengan satu tangannya. Dia lalu mencium kembali Claudia sebelum sampai kamar apartemen. Claudia pun mengikuti kemauan Egnor dengan memegang dada Egnor dan membalas ciuman Egnor. Ketika sudah agak puas, Egnor kembali menggandeng tangan Claudia sampai pada kamar apartemennya.

Claudia dengan cepat membuka pintu kamar apartemennya karna dirinya sudah agak bergairah yang ditimbulkan Egnor. Egnor terlalu tampan dan mempesona sehingga sangat tidak mungkin menolak semua rayuannya dan serangan menggodanya. Setelah pintu terbuka, Egnor segera mendorong tubuh Claudia pelan masuk dalam apartemennya. Sementara, Claudia sudah melepas tas kecilnya dan membuangnya ke lantai. Egnor lalu menutup pintu apartemen Claudia dan melempar asal belanjaan asisten pribadinya untuk kembali meraih tubuh mungil nan sintal Claudia. Dia kembali mengecupi bibir Claudia dengan sangat rakus, begitu juga dengan Claudia yang membalasnya. Dia mengalungkan tangannya ke leher Egnor.

Setelah puas dengan bibir Claudia, Egnor membuka kasar kemeja putih yang Claudia kenakan dan terpampanglah dua bulatan kenyal Claudia yang nampak ranum dengan penutup nya yang cukup manis. Egnor perlahan mengecup leher Claudia dan wanita itu bergelinjang. Egnor menatap Claudia sesaat.

"Claudia, aku mencintaimu!" Kata Egnor dan Claudia tersenyum mendengarnya. Dia lalu mencium bibir pengacara cintanya itu. Egnor membalas dengan memegang satu buah dada Claudia. Claudia melenguh nikmat di tengah kecupan bibir mereka. Namun, tak berapa lama ponsel Egnor berbunyi. Egnor tidak memperdulikannya. Dia terus mencium bibir tanpa polesan lipstick itu dan beralih ke pinggir leher.

"Kak, ponselmu!" Kata Claudia yang merasakan getaran ponsel Egnor sungguh kentara, belum lagi ringtone yang memekakan telinga. Egnor lupa membuatnya mode silent.

"Shit!" Umpat Egnor. Dia akhirnya menegakan tubuhnya dan merogoh ponselnya.

"Ada apa?!" Kata Egnor dengan nada mencekam.

"Tu-tu-tuan maaf menganggu." Saut Frank di sebrang sana. Frank sangat hafal arti arti suara tuannya mengangkat ponselnya.

"Kenapa Frank?! Kau tidak tahu apa yang sedang ku lakukan hah?! Aku sedang --- " Egnor tak melanjutkan karna Claudia sudah mengelus dadanya untuk bersabar.

"Ma-ma-maafkan aku Tuan, tapi ini masalah Claudia dan Nicolas." Kata Frank dengan cepat agar tuannya tidak marah karna ini berurusan dengan wanita yang ia cintai. Egnor lalu menarik diri dari Claudia dan menjauhinya.

Egnor : "Kenapa?!"

Frank : "Nicolas baru saja menemuiku! Aku sangat terkejut!"

Egnor : "Kau di mana?"

Frank : "Di apartemenmu. Tadi dia datang ke apartemenku meminta uang padaku, pria biadab! Sepertinya kau yang harus turun tangan Tuan!"

Egnor : "Aku ke apartemen sekarang!"

Frank : "Baik Tuan, aku bersama Grace. Grace tahu apa yang harus kita perbuat untuk menyingkirkan ancaman yang ia buat!"

Egnor : "Baiklah!"

Egnor menekan tombol merah pada ponselnya dengan sangat kasar.

"Ada apa kak? Ada suatu masalah besar?" Tanya Claudia yang sudah ada di belakang Egnor dan mengusap punggungnya.

Egnor berbalik dan memegang tangan Claudia. Dia mencium seluruh tangan Claudia dari punggung tangan sampai ke telapak tangan.

"Jangan khawatir! Kau tidurlah, besok bertemu denganku di kantor!" Kata Egnor mengecup kening Claudia dan pergi menuju apartemennya.

Claudia menggabungkan tangannya seperti berdoa di depan dadanya. Dia hanya berharap Egnor selalu dalam keadaan baik dan selamat dimanapun ia berada.

...

...

...

nah lho kan gagal lagi bang eg 😝

its oke bang masih ada waktu 😁

next part 18

apa Egnor akan turun tangan membasmi Nicolaus? laus kam yah nicolass!!! hehe maap jd bahasa karoku kluar kan 😝😝

...

ayo ayo LIKE DAN KOMEN yang banyaakk biar aku cepet up nya hihii 😍😍

kasih RATE DAN VOTE juga ya di depan profil novel ❤❤

.

thanks for read and i love youuuu 💕

Terpopuler

Comments

Pitti Ahmad

Pitti Ahmad

aahhh egnorrr

2022-01-04

0

Pitti Ahmad

Pitti Ahmad

aahhhh egnorrrrr....

2022-01-04

0

👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣

👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣

PHP muluuu😭

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1: Pengenalan Karakter
2 Part 2: Asisten Pengacara Eg.
3 Part 3: Penolakan
4 Part 4: Notebook
5 Part 5: Merayu
6 Part 6: Asisten Hidupmu
7 Part 7: Salah!
8 Part 8: Diam Diam Perhatian
9 Part 9: Pizza..
10 Part 10: Johanes's Birthday
11 Part 11: Cemburu
12 Part 12: Kejujuran
13 Part 13: Terbayang
14 Part 14: Mengawasi
15 Part 15: Rahasia dan Ancaman
16 Part 16: Wanita Kuat
17 Part 17: Rindu
18 Part 18: Turun Tangan
19 Part 19: Keanehan Egnor
20 Part 20: Salah Paham
21 Part 21: Seutuhnya
22 Part 22: Phobia
23 Part 23: Selalu Bersama
24 Part 24: Kembali Dingin
25 Part 25: Motivator
26 Part 26: Mulai Curiga
27 Part 27: Kebenaran Pertama
28 Part 28: Sensitif
29 Part 29: Terjebak
30 Part 30: Rasional
31 Part 31: Catatan Sipil
32 Part 32: Rencana Romantis
33 Part 33: Hanya Untukmu!
34 Part 34: More and Again
35 Part 35: Tidak Habis Pikir
36 Part 36: Chip
37 Part 37: Pencarian
38 Part 38: Hukuman
39 Part 39: Sangkar Emas
40 Part 40: Fatal
41 Part 41: Pemulihan
42 Part 42: Falling
43 Part 43: Mantan
44 Part 44: Cold 1
45 Part 45: Cold 2
46 Part 46: Kehilangan
47 Part 47: Selisih
48 Part 48: Tegas!
49 Part 49: Hamil ??
50 Part 50: Pengakuan
51 Part 51: Mencoba Bertahan
52 Part 52: Serangan
53 Part 53: Tercurahkan
54 Part 54. Terbongkar 1
55 Part 55: Terbongkar 2
56 Part 56: at Legacy 1
57 Part 57: at Legacy 2
58 Part 58: Mr & Mrs. Jovanca
59 Part 59: Nomor Satu
60 Part 60: One and Only
61 Part 61: Sidang 1
62 Part 62: Sidang 2
63 Part 63: Harapan
64 Part 64: Prepare
65 Part 65: Peach Roses
66 Part 66: i choose you!!
67 Part 67: Happiness
68 Part 68: Twins
69 PEMENANG GIVE AWAY
70 Part 69: Special FRANK & GRACE 1: Logic
71 Part 70: Special FRANK & GRACE 2: First Sight
72 Part 71: Special FRANK & GRACE 3: Regret
73 Part 72: Special FRANK & GRACE 4: Stay With Me
74 Part 73: Special FRANK & GRACE 5: Irony
75 Part 74: Special FRANK GRACE 6: Mine
76 Part 75: The Secret
77 Part 76: Lie
78 Part 77: Hurt
79 Part 78: Without You
80 Part 79: I Found You - 1
81 Part 80: I Found You - 2
82 Part 81: Just For You
83 Part 82: It's Ok Not To Be Ok
84 Part 83: Softly
85 Part 84: Best Figure
86 Part 85: Melting
87 Part 86: Conspiracy
88 Part 87: Appreciate
89 Part 88: Brilliant
90 Part 89: Fact
91 Part 90: Surprise - 1
92 Part 91: Surprise - 2
93 Part 92: Past, Present and Next
94 Part 93: Feeling
95 Part 94: Not Sense!
96 Part 95: Habit - 1
97 Part 96: Habit - 2
98 Part 97: Eyes, Nose, Lips
99 Part 98: Intelligence
100 Part 99: Unpredictable
101 Part 100: Tragedy - 1
102 Part 101: Tragedy - 2
103 Part 102: Only Her!
104 Part 103: Hug (Comeback)
105 Part 104: Miss You
106 Part 105: Partner in Crime - 1
107 Part 106: Partner in Crime - 2
108 Part 107: Failed Love
109 Part 108: Complicated
110 Part 109: I'll Be Fine
111 Part 110: Trust Me! - 1
112 Part 111: Trust Me! - 2
113 Part 112: Stay Alive!
114 Part 113: Wilson & William
115 Part 114: Daddy & Two Boys
116 Part 115: Challenging
117 Part 116: Mommy & Twins
118 Part 117: Lactating
119 Part 118: You're The Best
120 Part 119: Sadness
121 Part 120: Solution
122 Part 121: Thankful
123 Part 122: Sweet Trap - 1
124 Part 123: Sweet Trap - 2
125 Part 124: Violence
126 Part 125: Stolen!
127 Part 126: Crush Atom
128 Part 127: Teardrop
129 Part 128: The Real Mom - 1
130 Part 129: The Real Mom - 2
131 Part 130: Resentment
132 Part 131: Hate
133 Part 132: Not Alone
134 Part 133: Stay or Finish
135 Part 134: Support - 1
136 Part 135: Support - 2
137 Part 136: Just Do It!
138 Part 137: Hacked
139 Part 138: Promise - 1
140 Part 139: Promise - 2
141 Part 140: Get Away!
142 Part 141: Goodbye for a while ...
143 Part 142: Stay Safe
144 Part 143: Undecided
145 Part 144: Reason
146 Part 145: Trauma
147 Part 146: Rise
148 Part 147: Start Over
149 Part 148. Secret Mission
150 Part 149. Sacrifice - 1
151 Part 150: Sacrifice - 2
152 Part 151: Loser
153 Part 152: Fight to be Winner
154 Part 153: Main Character
155 Part 154: Destiny - 1
156 Part 155: Destiny - 2
157 Part 156: I Don't Care!!
158 Part 157: Uncompromising
159 Part 158: Hero
160 Part 159: Love Liar
161 Part 160: Affection
162 Part 161: Cold and Hurtfull - 1
163 Part 162: Cold and Hurtfull - 2
164 Part 163: Dilemma
165 Part 164: I'm Sorry, Goodbye ...
166 Part 165: Footprint in Love
167 Part 166: Claudia Jovanca
168 Part 167: Fever
169 Part 168: Gimme, Something New!
170 Part 169: True Love
171 Part 170: I'm The One
172 Part 171: You're the only one that i want
173 Part 172: GOOD ENDING - 1
174 Part 173: GOOD MAN, GOOD ENDING - 2 (TAMAT)
175 ONE AND ONLY: WILSON WILLIAM
176 PENGUMUMAN PEMBERIAN APRESIASI PERAYAAN NOVEL TAMAT
177 PREVIEW WILSON WILLIAM TAYANG DI MANGA/NOVELTOON
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1: Pengenalan Karakter
2
Part 2: Asisten Pengacara Eg.
3
Part 3: Penolakan
4
Part 4: Notebook
5
Part 5: Merayu
6
Part 6: Asisten Hidupmu
7
Part 7: Salah!
8
Part 8: Diam Diam Perhatian
9
Part 9: Pizza..
10
Part 10: Johanes's Birthday
11
Part 11: Cemburu
12
Part 12: Kejujuran
13
Part 13: Terbayang
14
Part 14: Mengawasi
15
Part 15: Rahasia dan Ancaman
16
Part 16: Wanita Kuat
17
Part 17: Rindu
18
Part 18: Turun Tangan
19
Part 19: Keanehan Egnor
20
Part 20: Salah Paham
21
Part 21: Seutuhnya
22
Part 22: Phobia
23
Part 23: Selalu Bersama
24
Part 24: Kembali Dingin
25
Part 25: Motivator
26
Part 26: Mulai Curiga
27
Part 27: Kebenaran Pertama
28
Part 28: Sensitif
29
Part 29: Terjebak
30
Part 30: Rasional
31
Part 31: Catatan Sipil
32
Part 32: Rencana Romantis
33
Part 33: Hanya Untukmu!
34
Part 34: More and Again
35
Part 35: Tidak Habis Pikir
36
Part 36: Chip
37
Part 37: Pencarian
38
Part 38: Hukuman
39
Part 39: Sangkar Emas
40
Part 40: Fatal
41
Part 41: Pemulihan
42
Part 42: Falling
43
Part 43: Mantan
44
Part 44: Cold 1
45
Part 45: Cold 2
46
Part 46: Kehilangan
47
Part 47: Selisih
48
Part 48: Tegas!
49
Part 49: Hamil ??
50
Part 50: Pengakuan
51
Part 51: Mencoba Bertahan
52
Part 52: Serangan
53
Part 53: Tercurahkan
54
Part 54. Terbongkar 1
55
Part 55: Terbongkar 2
56
Part 56: at Legacy 1
57
Part 57: at Legacy 2
58
Part 58: Mr & Mrs. Jovanca
59
Part 59: Nomor Satu
60
Part 60: One and Only
61
Part 61: Sidang 1
62
Part 62: Sidang 2
63
Part 63: Harapan
64
Part 64: Prepare
65
Part 65: Peach Roses
66
Part 66: i choose you!!
67
Part 67: Happiness
68
Part 68: Twins
69
PEMENANG GIVE AWAY
70
Part 69: Special FRANK & GRACE 1: Logic
71
Part 70: Special FRANK & GRACE 2: First Sight
72
Part 71: Special FRANK & GRACE 3: Regret
73
Part 72: Special FRANK & GRACE 4: Stay With Me
74
Part 73: Special FRANK & GRACE 5: Irony
75
Part 74: Special FRANK GRACE 6: Mine
76
Part 75: The Secret
77
Part 76: Lie
78
Part 77: Hurt
79
Part 78: Without You
80
Part 79: I Found You - 1
81
Part 80: I Found You - 2
82
Part 81: Just For You
83
Part 82: It's Ok Not To Be Ok
84
Part 83: Softly
85
Part 84: Best Figure
86
Part 85: Melting
87
Part 86: Conspiracy
88
Part 87: Appreciate
89
Part 88: Brilliant
90
Part 89: Fact
91
Part 90: Surprise - 1
92
Part 91: Surprise - 2
93
Part 92: Past, Present and Next
94
Part 93: Feeling
95
Part 94: Not Sense!
96
Part 95: Habit - 1
97
Part 96: Habit - 2
98
Part 97: Eyes, Nose, Lips
99
Part 98: Intelligence
100
Part 99: Unpredictable
101
Part 100: Tragedy - 1
102
Part 101: Tragedy - 2
103
Part 102: Only Her!
104
Part 103: Hug (Comeback)
105
Part 104: Miss You
106
Part 105: Partner in Crime - 1
107
Part 106: Partner in Crime - 2
108
Part 107: Failed Love
109
Part 108: Complicated
110
Part 109: I'll Be Fine
111
Part 110: Trust Me! - 1
112
Part 111: Trust Me! - 2
113
Part 112: Stay Alive!
114
Part 113: Wilson & William
115
Part 114: Daddy & Two Boys
116
Part 115: Challenging
117
Part 116: Mommy & Twins
118
Part 117: Lactating
119
Part 118: You're The Best
120
Part 119: Sadness
121
Part 120: Solution
122
Part 121: Thankful
123
Part 122: Sweet Trap - 1
124
Part 123: Sweet Trap - 2
125
Part 124: Violence
126
Part 125: Stolen!
127
Part 126: Crush Atom
128
Part 127: Teardrop
129
Part 128: The Real Mom - 1
130
Part 129: The Real Mom - 2
131
Part 130: Resentment
132
Part 131: Hate
133
Part 132: Not Alone
134
Part 133: Stay or Finish
135
Part 134: Support - 1
136
Part 135: Support - 2
137
Part 136: Just Do It!
138
Part 137: Hacked
139
Part 138: Promise - 1
140
Part 139: Promise - 2
141
Part 140: Get Away!
142
Part 141: Goodbye for a while ...
143
Part 142: Stay Safe
144
Part 143: Undecided
145
Part 144: Reason
146
Part 145: Trauma
147
Part 146: Rise
148
Part 147: Start Over
149
Part 148. Secret Mission
150
Part 149. Sacrifice - 1
151
Part 150: Sacrifice - 2
152
Part 151: Loser
153
Part 152: Fight to be Winner
154
Part 153: Main Character
155
Part 154: Destiny - 1
156
Part 155: Destiny - 2
157
Part 156: I Don't Care!!
158
Part 157: Uncompromising
159
Part 158: Hero
160
Part 159: Love Liar
161
Part 160: Affection
162
Part 161: Cold and Hurtfull - 1
163
Part 162: Cold and Hurtfull - 2
164
Part 163: Dilemma
165
Part 164: I'm Sorry, Goodbye ...
166
Part 165: Footprint in Love
167
Part 166: Claudia Jovanca
168
Part 167: Fever
169
Part 168: Gimme, Something New!
170
Part 169: True Love
171
Part 170: I'm The One
172
Part 171: You're the only one that i want
173
Part 172: GOOD ENDING - 1
174
Part 173: GOOD MAN, GOOD ENDING - 2 (TAMAT)
175
ONE AND ONLY: WILSON WILLIAM
176
PENGUMUMAN PEMBERIAN APRESIASI PERAYAAN NOVEL TAMAT
177
PREVIEW WILSON WILLIAM TAYANG DI MANGA/NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!