Egcloud11
Egnor menghampiri pria pria yang hendak membawa Claudia dengan menatapnya dengan tajam tanpa melakukan apapun karna tubuhnya sangat lemah. Namun, jika dia harus berkelahi, dia akan melakukannya. Dia tidak akan membiarkan Claudia dibawa oleh para pria itu.
"Cepat lepaskan! Atau kalau pun kau membawanya, kupastikan besok kalian tidak akan lagi bisa bernapas. Cepat!" Kata Egnor lagi lebih mendekati mereka.
Kedua pria itu mematung karna melihat mata Egnor yang sangat ber api api. Dan, juga kedua pria itu sepertinya mengetahui kantor Eg. Lawyer. Gendung pengacara paling terkenal dan tersohor di Honolulu dan Legacy.
"Sudah lepaskan! Daritadi juga kubilang lepaskan kan!" Claudia yang merasa kedua pria itu lengah langsung menghempaskan tangan pria itu dan berlari kearah Egnor.
Begitu mudahnya Claudia terbebas dari percobaan penculikan itu karna Egnor. Kedua pria tersebut langsung masuk ke dalam mobil dan pergi dari depan apartemen Claudia. Sementara Claudia langsung memeluk Egnor. Dia melingkarkan tangannya ke pinggang Egnor dan Egnor juga memeluk kepala Claudia.
"Kau tidak apa apa?" Tanya Egnor mendekap Claudia sangat erat.
"Tidak kak, terimakasih kak, untung sekali kau datang, kalau tidak aku tidak tahu aku akan dibawa oleh mereka. Siapa tahu aku tidak akan bisa melihatmu lagi? Terimakasih ka." Jawab Claudia mendongakan kepalanya namun lagi memeluk Egnor.
Claudia lalu merasakan ada yang aneh dengan tubuh Egnor. Suhu tubuhnya hangat dan wajah Egnor tampak pucat.
"Kak, kau masih sakit? Ayo masuk ke apartemenku!" Ajak Claudia memapah Egnor kembali ke mobil terlebih dahulu. Egnor mengangguk dan diam. Claudia menggiring Egnor masuk ke dalam kursi penumpang.
"Kau bisa mengendarai mobil?" Tanya Egnor bingung.
"Bisa! Apa yang tidak bisa dikerjakan seorang Clau. Duduk diamlah aku akan memarkirkan mobil ini ke dalam apartemen. Mana bisa berada di jalan sempit ini!" Jawab Claudia mulai memasukan perseneling dan menjalankan mobil Egnor.
Setelah diparkirkan, Claudia memapah Egnor ke kamar apartemennya. Dia membaringkan Egnor di atas tempat tidurnya.
"Tubuhmu panas kak! Mengapa kau datang kemari! Seharusnya kau istirahat!"
"Iya lalu besok aku tidak akan melihatmu karna kalau bukan kejadian tadi, kau akan menangis semalaman karna mati cemburu padaku kan?" Sindir Egnor menutup dahinya dengan lengannya.
"Cih, kalau kau mau bersamanya aku rela kak. Aku tahu, aku bukan apa apa. Hanya seorang anak yatim piatu yang bekerja sebagai asistenmu dan dari sebuah kedai roti paman dan bibiku. Sementara Nona Lisa seorang anak pendeta yang sangat anggun. Kau beruntung kak." Jawab Claudia menundukan kepalanya dan hendak mengambil air hangat untuk mengompres Egnor.
Tapi ketika berdiri, Egnor menahan pergelangan tangan Claidka. Dia juga bangkit dari rebahannya.
"Apa kau meragukan cinta ku Clau?" Tanya Egnor mendongakan kepalanya menatap Claudia.
"Bukan meragukan kak, tapi banyak wanita sempurna yang lebih pantas dariku. Lepaskan dulu, aku akan mengompresmu, kau sangat demam!" Kata Claudia tanpa melihat Egnor.
Egnor akhirnya melepaskannya karna sepertinya bukan sekarang memperdebatkan hal yang kurang pasti. Egnor kembali merebahkan dirinya karna kepalanya cukup pening.
Claudia lalu duduk di sisi tempat tidurnya di samping kaki Egnor. Dia memeras kain kompres air hangat dan meletakannya di dahi Egnor yang kini memejamkan matanya. Claudia lalu memperhatikan wajah Egnor. Pria yang menggandrungi hatinya.
~Kakak, kau begitu tampan dan manis. Aku benar benar sudah jatuh hati padamu. Tapi, apakah kau masih mau menerimaku jika aku mengatakan aku sudah menikah walaupun sudah bercerai? Kakak, aku tidak ingin kehilanganmu lagi. Tapi apa bisa kita berhubungan layaknya sepasang kekasih normal?~
Tes! Claudia meneteskan air matanya yang tidak ia ketahui ditengah suara hatinya pada Egnor. Egnor merasakan air mata itu. Dia lalu membuka matanya dan melihat Claudia di atas wajahnya. Egnor juga memperhatikan wajah Claudia sesaat sebelum berucap.
"Kau sangat cantik!" Hanya itu yang Egnor katakan membuat Claudia sangat terkejut. Dia kembali menegakan tubuhnya.
"Maaf kak! Aku sudah mengompresmu. Kau istirahat saja dulu. Aku mau membersihkan diriku." Kata Claudia berlalu dari sisi tempat tidur untuk membersihkan dirinya.
Ketika selesai Claudia membersihkan diri, dia membuat minuman hangat terlebih dahulu sebelum melihat kembali belahan jiwanya. Dia mengenakan baju handuk berwarna putih. Lalu dia menghampiri Egnor yang sepertinya sudah tertidur. Dia mengganti kain handuk kompresnya dengan air hangat yang baru. Lalu dia meletakannya lagi setelah memastikan dahi Egnor.
Namun, ternyata Egnor tidak tertidur. Dia hanya memejamkan matanya. Dia lalu menarik tangan Claudia sehingga tubuh Claudia menempel di atas dada Egnor. Lagi lagi jantung Caludia berdetak sangat cepat. Mereka saling bertatapan.
"Claudi, siapa pria pria itu? Mengapa mereka ingin menculikmu?" Tanya Egnor mengingat kejadian tadi. Pikirannya berkecamuk terus mempertanyakan apa yang selama ini dialami Claudia yang tidak ia ketahui.
"A, aku tidak tahu kak! Tiba tiba mereka hendak memasukanku ke dalam mobilnya." Jawab Claudia tenang.
"Apa sebaiknya kau pindah dari apartemen ini? Takutnya mereka akan kembali mencarimu." Kata Egnor. Posisi mereka masih benar benar menempel.
"Eng, nanti bisa kita bicarakan lagi ka. Eng, kau mau makan sesuatu?" Claudia mencoba membenarkan posisinya namun Egnor menahannya.
Egnor malah menarik tubuhnya dan membalikan posisi mereka. Kini Egnor berada di atas Claudia dan Claudia berbaring di atas tempat tidurnya.
"Aku ingin sekali memakanmu, Clau.." bisik Egnor dengan tangannya mulai membuka belahan baju handuk Claudia. Claudia tidak menganakan pakaian dalam jadi sangat terlihat sekitaran bulatan kenyalnya.
"Kau mau apa kak?" Tanya Claudia memegang kedua lengan Egnor.
"Tidak, aku hanya ingin memandang dirimu!" Egnor terus melanjutkan aslinya membelah pakaian handuk Claudia sampai pada tali pengikat pakaian itu.
Egnor melepaskannya dan Claudia saat itu menahannya.
"Jangan kak!"
"Sebentar saja Clau.." Egnor memegang tangan Claudia yang menahannya.
"Kak, aku sudah pernah menikah!" Akhirnya Claudia mengatakannya.
Dia benar benar tidak ingin ketika Egnor mencicipinya dan tak lama Egnor mengetahui kebenaran ini, Egnor semakin kesal dan marah padanya. Seketika Egnor tersentak dan menatap tajam Claudia. Dia tidak akan salah dengar. Claudia mengatakannya dengan sangat lugas.
"Kau bilang apa? Menikah?"
"Ya, aku sudah pernah menikah di Oriental." Dan Claudia meneteskan air matanya.
Egnor langsung terkesiap berdiri. Dia tidak lagi melanjutkan aksinya.
"Kau berbohong Clau! Aku tidak percaya! Kau hanya ingin menghindar dari ku kan?!" Kata Egnor tidak terima.
"Maaf kak, inilah kenyataannya. Aku sudah pernah menikah. Semua keputusan ada ditanganmu, kau mau menerimaku atau tidak." Kata Claudia duduk di sisi ranjang bersebrangan dengan Egnor. Dia menunduk lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Hatinya menangis.
"Terserah apa yang kau katakan, pokoknya kau tidak bisa lari dariku! Meskipun suamimu mencarimu!" Decak Egnor dan dia meninggalkan kamar apartemen Claudia. Dia benar benar kesal dengan ucapan asisten pribadinya itu.
Dia membanting keras pintu apartemen dan pulang ke rumah dengan seribu pertanyaan. Claudia selalu seperti ini. Entah apa yang ada dipikirannya. Sebentar selalu merayu, menggoda namun tak lama mengeluarkan kalimat kalimat yang membuat Egnor depresi. Namun, entah mengapa Egnor semakin ingin menggenggamnya dan tidak mau melepaskannya.
Sementara Claudia menangis lagi di kamar apartemennya. Entah dia mengatakan hal ini benar atau tidak tau. Lambat laun juga pasti Egnor akan mengetahui semua prilakunya di masa lalu. Semua karna pamannya. Namun, mau bagaimana? Claudia tidak bisa lari dari semua kenyataan ini. Jika Egnor tidak menerimanya, dia akan berserah. Dia hanya perlu bekerja dan membiayai paman dan bibinya.
...
Keesokannya Egnor sudah datang pagi pagi sekali. Egnor sudah sedikit pulih karna kompres Claudia dan obat yang diberikan Anne ketika pulang dari apartemen Claudia serta sup jagung yang dirberikan Lisa. Egnor terlihat lebih segar dan sehat.
Claudia datang tepat pada waktunya dengan kacamata ber ring hitam nya karna matanya bengkak dan merah karna menangis terus. Dia segera membuatkan kopi hitam untuk Egnor. Dia agak ragu memberikannya namun tetap memberikannya.
"Selamat pagi tuan. Ini kopi anda." Kata Claudia mencoba melupakan masalah semalam.
"Terimakasih." Hanya itu yang dikatakn Egnor dan dia kembali mengecek berkas berkas yang harus ia tanda tangani.
Claudia merasa aneh dengan Egnor. Biasanya Egnor menatapnya atau tersenyum kecil, tapi ini tidak. Egnor seperti menganggap dirinya seperti Grace yang sudah biasa ia temui dan seperti hanya seorang pekerja. Claudia mengesampingkan pikiran negatifnya. Dia lalu melihat agenda Egnor untuk dikerjakan hari ini.
"Tuan Egnor, hari ini kau harus rapat bersama para pengacara di distrik timur Honolulu pukul 11 pagi karna akan disambung dengan makan siang. Lalu anda harus menemui kontraktor bangunan untuk membangun di lahan yang sudah resmi dimiliki Tuan Johanes. Apakah mau kutemani Tuan?" Claudia memberitahu dan menanyakan keberadaan dirinya. Dia berharap bisa seharian bersama Egnor hari ini dengan alasan pekerjaan.
"Tidak perlu! Aku sendiri saja!" Namun ternyata itu yang Egnor katakan membuat hati Claudia meringis dan bergetar. Egnor tidak mau dirinya memgikutinya.
"Oh, baiklah Tuan." Kata Claudia memelas. Dia lalu kembali ke mejanya, melanjutkan pekerjaan laporan yang sempat tertunda. Egnor hanya melirik sesaat melihat Claudia kembali ke meja kerjanya.
Tak berapa lama Grace datang bersama Frank. Frank menghampiri Egnor dan duduk di sebrangnya.
"Tuan, kasus pengalihan saham kerabat ayahmu sudah beres! Mereka akan mengadakan pesta perayaan nanti malam. Kau datang ya? Mereka ingin kau datang karna sudah mengutusku!" Kata Frank berbangga diri.
"Aku sibuk!" Jawab Egnor tanpa berpaling dari berkas berkanya.
"Oh, come on sir. Sekali ini saja. Mereka benar benar ingin bertemu denganmu. Kau juga bisa mengajak Claudia."
Brak! Egnor menggebrak mejanya membuat Frank sedikit terksiap.
"Mengapa harus membawa bawa nama itu hah? Dia hanya asisten biasa! Baiklah, aku akan pergi tapi kau diam dan bersiap lah, temani aku ke rapat pengacara nanti siang!" Kata Egnor kemudian yang langsung berdesir hatinya ketika memdengar nama Claudia.
Sementara Claudia yang mendengar semua percakapan itu sangat sedih. Egnor benar benar sudah tidak menyukainya lagi. Mungkin ini jawaban atas pernyataannya semalam. Egnor mau menerimanya atau tidak. Kenyataannya, daru sikap acup Egnor pagi ini, Egnor tidak mau menerimanya. Claudia hanya tertunduk dan melihat guratan pensil dirinya yang dilukis oleh Egnor. Pada akhirnya lukisan itu diberikan pada Claudia yang diletakan di bawah kaca meja kerjanya.
Bersamaan dengan itu telepon kantor berbunyi. Grace menberi kode pada Claudia untuk mengangkatnya karna letaknya tak jauh dari meja Claudia.
"Halo selamat pagi kantor Eg. Lawyer." Sapa Claudia pelan namun masih terdengar.
"Selamat pagi. Bisa bicara dengan Egnor Jovanca?" Jawab si penelepon.
"Maaf ini dengan siapa?" Tanya Claudia.
"Jeremy Prime." Jawab seorang pria baruh baya di sebrang sana.
"Mohon maaf, ada perlu apa Tuan?" Tanya Claudia lagi karna Egnor tidak suka jika hanya pembicaraan yang membuang buang waktunya dan tidak sesuai dengan pekerjaannya. Jangan lagi Claudia melakukan kesalahan lagi.
"Ya, katakan saja aku ayah dari Dion Prime dan ingin menemuinya sore ini mengenai pertunangan Dion dan Viena besok."
Deg! Jantung Claudia berdetak hebat. Dia mendengar nama Viena. Dia sangat merindukan wanita itu. Temannya bermain ketika masih di Legacy.
"Viena?" Claudia sontak mengatakan nama itu dan membuat Egnor langsung melihat ke arahnya.
"Claudia?" Tanya Egnor.
"Eng, maaf Tuan, telepon dari Tuan Jeremy Prime, ingin membicarakan pertunangan anaknya dan Viena. Adikmu." Jawab Claudia dan hatinya benar benar merindu wanita itu.
Wanita yang sangat setuju dengan hubungannya dengan kakaknya. Tapi, kalau sudah begini apakah hubungannya akan berjalan lancar dengan Egnor?
...
...
Hemm, tarik napas dulu, kalem Clau, sabar ya ..
Next part 13
Egnor beneran diemin Clau kah?
.
Jangan lupa LIKE, KOMEN yang banyak biar penulis semangatt 😍😍
.
Thanks for read .. I LOVE YOU AALLL 💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
ER
bagus ceritanya thor penuh bawang...nyesek bgt😢
2020-12-03
3
Yuli Kurnia Mawardi
nyesekk bgt
2020-09-19
1
Lintang Mia
hadehh yg komen yaaa. ada apa dg g perawan lg🤦♀️ knp klo clau janda... gak liat apa kondisinya clau knp menikah apalagi dulu punya masalah akibat pamannya itu... justru dsini seru menurutku😊 jd semakin penasaran, ada apa sebelumnya & egnor masihkah mencintai & menerima clau..
2020-09-17
5